Anda di halaman 1dari 22

Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Pemerintah Indonesia dimata dunia Internasional masih dianggap kurang serius


dalam hal perlindungan terhadap sumberdaya alam khususnya hutan dari bahaya
kebakaran dan isu lingkungan global. Bukti lapangan yang telah direkam negara-negara
lain baik melalui citra satelit maupun ground checking menunjukkan bahwa kebakaran
hutan, kebun dan lahan lainnya serta proses pembakaran limbah vegetasi tak henti-
hentinya sejak dilaporkan adanya kebakaran besar pada tahun 1982/1983 hingga sekarang
dan telah merusak jutaan hektar lahan hutan, kebun dan lahan lainnya. Karena hal
tersebut masih terjadi, kebakaran hutan merupakan prioritas utama setelah pemberantasan
illegal logging untuk ditangani Departemen Kehutanan. Perlu disadari juga bahwa tidak
sedikit dari kawasan yang telah terbakar atau dibakar pada saat itu telah berubah kondisi
ekosistemnya, dari ekosistem hutan menuju kondisi ekosistem baru, seperti: ekosistem
kebun, lahan pertanian dan desa.
Penanganan masalah kebakaran hutan di Indonesia telah ditangani lebih serius sejak
tahun 1984 dengan dilengkapi berbagai petunjuk teknis, seperti: pengendalian kebakaran,
pencanangan Kampanye Nasional pada tanggal 1 Juni 1995 di Siuban Jeriji, Muara Enim,
Propinsi Sumatera Selatan dan diteruskan dengan Apel Siaga di tiap-tiap propinsi.
Sebagai tindak lanjut dari terjadinya kebakaran hutan, kebun dan lahan lainnya serta
pembakaran limbah vegetasi yang meluas pada tahun 1997, sejak itu kebakaran hutan
dimasukkan ke dalam sub sistem penanggulangan bencana, diikuti berbagai konsekuensi
logis untuk menunjang operasionalisasi di segala bidang. Terjadinya akumulasi asap
pada tahun tersebut, banyak kalangan, pengamat, pemerhati baik dari dalam negeri
maupun dari luar negeri merasakan bahwa upaya penanggulangan kebakaran hutan di
Indonesia belum optimal.
Penanggulangan kebakaran hutan/terjadinya akumulasi asap tidak akan dapat
ditangani hanya oleh pemerintah saja tanpa partisipasi seluruh lapisan masyarakat,
khususnya para pengguna lahan. Para pengguna lahan seringkali beralasan bahwa satu-
satunya cara untuk penyiapan lahan yang murah adalah dengan cara pembakaran tanpa
memperhitungkan kerugian-kerugian akibat pembakaran lahan dan sisa-sisa vegetasi
tersebut. Pemerintah, stake holders, LSM, dan pemerhati harus dapat bekerjasama untuk
dapat menciptakan kondisi, dimana para pengguna lahan betul-betul tahu, mengerti dan
sadar akan kerugian-kerugiannya apabila hutan terbakar atau akibat-akibat pembakaran
lahan dan sisa vegetasi, sehingga tidak lagi melakukan pembakaran dalam penyiapan
lahan, pembakaran lahan, dan berhati-hati dalam menggunakan api. Tidak kalah
pentingnya, agar para pengguna lahan tidak membakar sisa-sisa vegetasi dalam
penyiapan lahan, perlu didorong atau dibuat percobaan-percobaan untuk dapat
memanfaatkan/mengolah sisa vegetasi tersebut menjadi produk yang bernilai tinggi.

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


1
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

b. Tujuan

Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu:


1. Menjelaskan pemetaan potensi sumberdaya pengendalian kebakaran hutan
2. Menjelaskan teknik pencegahan kebakaran hutan.

c. Pokok Bahasan

Adapun pokok bahasan dari bahan ajar ini adalah:


1. Pengertian-pengertian
2. Pendekatan dan strategi
3. Identifikasi potensi sumberdaya pengendalian kebakaran hutan.
4. Pemetaan potensi sumberdaya pengendalian kebakaran hutan
5. Teknik pencegahan kebakaran hutan.

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


2
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

BAB I.
PENGERTIAN, PENDEKATAN DAN STRATEGI

I. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

1. Pencegahan kebakaran hutan adalah semua usaha, tindakan atau kegiatan lainnya yang
dilakukan dalam rangka mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran
hutan.
2. Pencegahan kebakaran merupakan tahap paling awal dalam sistem penanggulangan
kebakaran yang terdiri dari 6 (enam) tahapan, yaitu tahap pencegahan, tahap kesiapsiagaan
(preparedness), tahap peringatan dini ( early warning), tahap deteksi dini (early detection),
tahap pemadaman (respond), dan tahap penanganan pasca kebakaran.
3. Program pencegahan kebakaran mencakup:
a. Pencegahan untuk mengurangi resiko kebakaran, meliputi pendidikan dan tindakan
lainnya untuk mencegah timbulnya kebakaran;
b. Tindakan pra-pemadaman yaitu tindakan untuk mengurangi penyebaran bahan yang
mudah terbakar. Pembuatan sekat bakar (fuelbreaks) untuk mencegah menjalarnya
kebakaran atau bisa juga mengurangi bahan bakar yang ada di seluruh area;
c. Pemadaman yaitu usaha memadamkan pada saat api mulai menyala.
4. Ruang lingkup pencegahan kebakaran hutan adalah meliputi segala upaya yang ditujukan
kepada masyarakat maupun terhadap fisik kawasannya sendiri baik mempunyai dampak
langsung maupun tidak langsung.

1. PENCEGAHAN

 Penyadaran
SIAGA III  Pembangunan fisik sarpras TAHAP PEMBINAAN
 Pengembangan SDM,
peralatan, pendanaan
 Penerapan sain dan teknologi

PERINGATAN DAN
DETEKSI DINI TAHAP
SIAGA II KESIAPSIAGAAN
2. PEMADAMAN
 Pra-Pemadaman

SIAGA I TAHAP RESPON


 Pemadaman awal
 Pemadaman lanjutan
 Mobilisasi berjenjang
 Mopping Up dan Patroli
SIAGA II – III KESIAGAAN &
3. PENANGANAN PEMULIHAN
PASCA KEBAKARAN
 Rehabilitasi
 Penegakan hukum
Gambar 1. Skema tahapan kegiatan pengendalian kebakaran hutan
II. PENDEKATAN UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


3
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

Pencegahan kebakaran hutan diupayakan menjadi kegiatan yang dapat dilakukan secara
terus menerus. Secara umum upaya pencegahan kebakaran dapat dikategorikan menjadi 3 pokok
pendekatan, yaitu:

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


4
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


5
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


6
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


7
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


8
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

III. STRATEGI

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


9
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

1. Prioritas Penanganan

Memperhatikan nilai ekologis, estetika, hankam, dan ekonomisnya bagi tiap-tiap


fungsi hutan, maka prioritas penanganan krisis kebakaran hutan adalah sesuai urutan di
bawah ini:

a. Prioritas pertama adalah Kawasan Konservasi, meliputi: Cagar Alam, Suaka


Margasatwa, dan Taman Nasional.
b. Prioritas kedua adalah Hutan Lindung.
c. Prioritas ketiga adalah Hutan Produksi.
d. Prioritas keempat adalah Hutan Wisata, Taman Buru, Tahura, Hutan Kota dan lainnya.

2. Daerah Rawan Kebakaran

Daerah rawan kebakaran hutan dapat dibagi menjadi 4 yaitu:

a. Rawan I

1. Sumatera Utara 6. Kalimantan Barat


2. Riau 7. Kalimantan Tengah
3. Jambi 8. Kalimantan Timur
4. Sumatera Selatan 9. Kalimantan Selatan
5. Lampung 10. Sulawesi Selatan

b. Rawan II

1. Sumatera Barat 6. NTB


2. Jawa Barat 7. Sulawesi Tengah
3. Jawa Tengah 8. Sulawesi Tenggara
4. Jawa Timur 9. NTT
5. Bali 10. Sulawesi Utara

c. Rawan III

1. Papua 3. Maluku
2. D.I. Yogyakarta 4. D.I. Aceh

d. Rawan IV

- DKI Jakarta

BAB II.
IDENTIFIKASI POTENSI SUMBERDAYA PENGENDALIAN

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


10
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

KEBAKARAN HUTAN

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


11
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


12
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

BAB III.
PEMETAAN POTENSI SUMBERDAYA PENGENDALIAN
Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.
13
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

KEBAKARAN HUTAN

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


14
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


15
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

BAB IV.
TEKNIK PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN
Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.
16
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


17
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


18
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


19
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


20
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

DAFTAR PUSTAKA

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


21
Bahan Ajar : Pencegahan Kebakaran Hutan

1. Sudayatna, S. Wahyudi, dan N.S. Mansyur. 2002. Modul Pelatihan: Manajemen


Pencegahan Kebakaran Hutan Bagi HPH. ITTO Project PD 89/90 (F) Phase III
Human Resources Development. Bogor.

2. ___________. 1994. Keputusan Direktur Jenderal PHPA nomor: 243/Kpts/DJ-VI/1994


tentang Petunjuk Teknis Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan di
Areal Pengusahaan Hutan dan Areal Penggunaan Lainnya. Direktur Jenderal
PHPA. Jakarta.

3. ___________. 1994. Keputusan Direktur Jenderal PHPA nomor: 248/Kpts/DJ-VI/1994


tentang Prosedur Tetap Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan.
Direktur Jenderal PHPA. Jakarta.

Disusun oleh : C. Sihotang, S.Hut.


22

Anda mungkin juga menyukai