Oleh :
KARUNIA WATI SUSANTI
NIM. 40219011
( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA PASIEN
NY. P DENGAN DIABETES MELITUS DI RUANGAN
DAHLIA 1 RSUD NGUDI WALUYO WLINGI
KABUPATEN BLITAR
A. DEFINISI
terbebas dari rasa sakit terutama nyeri. Perubahan rasa nyaman akan
menimbulkan rasa yang tidak enak tidak nyaman dalam berespon terhadap
Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal
tentang nyeri, gaya koping serta dukungan keluarga dan sosial (Mahon, 2012).
B. TUJUAN PEMBERIAN
merasa nyaman, terlindung dari ancaman psikologis, terbebas dari rasa sakit
terutama nyeri.
C. ANATOMI FISIOLOGI
Anatomi fisiologi pada pasien dengan ulkus diabetikum dm antara lain dari
limpa dengan bagian ekornya menyentuh atau terletak pada alat ini.
dari epitel yang berasal dari lapisan epitel yang membentuk usus.
Pankreas terdiri dari dua jaringan utama, yaitu Asini sekresi getah
yang terberat dan terluas ukurannya, yaitu 15%dari berat tubuh dan
luasnya 1,50-1,75 m2. Rata-rata tebal kulit 1-2 mm. paling tebal
(6mm) terdapat di telapak tangan dan kaki dan yang paling tipis
berikut :
rambut dan kuku. Kelenjar keringat ada dua jenis, ekrin dan
(Irianto, 2011).
D. KLASIFIKASI
1) Nyeri Akut
Nyeri akut terjadi setelah cidera akut, penyakit, atau intervensi bedah dan
sampai berat) dan berlangsung dengan waktu yang singkat. Fungsi nyeri
akut adalah untuk memberi peringatan akan cidera atau penyakit yang
pengobatan setelah area yang rusak pulih kembali. Nyeri akut berdurasi
singkat (kurang dari 6 bulan), biasanya akibat dari trauma, bedah, atau
inflamasi. Contonya seperti luka, sakit kepala, sakit gigi, tertusuk jarum,
pembedahan).
2) Nyeri Kronis
Nyeri kronis berlangsung lebih lama dari nyeri akut (lebih dari 6 bulan),
kelompok besar yaitu nyeri kronis maligna dan nyeri kronis non maligna.
yaitu:
Biasanya timbul akibat stimulasi terhadap kulit seperti pada laserasi, luka
yang tajam.
Nyeri yang terjadi pada otot dan tulang serta struktur penyokong lainnya,
3) Nyeri viseral
konstan.
5) Nyeri fantom
a) Mayor
b) Minor
2) Ansietas
3) Peka rangsangan
5) Mengorok
6) Gangguan konsentrasi
(Prasetyo , 2010)
diantaranya adalah:
a) Arti Nyeri. Nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hampir
faktor yang menurunkan toleransi antara lain kelelahan, rasa marah, bosan,
cemas, nyeri yang kunjung tidak hilang, sakit, dan lain - lain.
menjerit. Semua ini merupakan bentuk respon nyeri yang dapat di pengaruhi
oleh beberapa faktor, seperi arti nyeri, tingkat perspepsi nyeri, pengalaman
masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, rasa
G. PATOFISIOLOGIS
dengan insulin itu sendiri, antara lain: resisten insulin dan gangguan sekresi
insulin. Normalnya insulin terikat pada reseptor khususdi permukaan sel. Akibat
dari terikatny ainsulin tersebut maka, akan terjadi suatu rangkaian reaksi dalam
mellitus tipe II ini dapat disertai adanya penurunan reaksi intra sel atau dalam sel.
Dengan hal – hal tersebut insulin menjadi tidak efektif untuk pengambilan
glukosa oleh jaringan tersebut. Dalam mengatasai resistensi insulin atau untuk
jumlah insulin dalam sel untuk disekresikan. Pada pasien atau penderita yang
toleransi glukosa yang terganggu, keadaan ini diakibatkan karena sekresi insulin
yang berlebihan tersebut, serta kadar glukosa dalam darah akan dipertahankan
peningkatan kebutuhan terhadap insulin maka, kadar glukosa dalam darah akan
otomatis meningkat dan terjadilah Diabetes Melitus Tipe II ini. Walaupun sudah
terjadi adanya gangguan sekresi insulin yang merupakan cirri khas dari diabetes
mellitus tipe II ini, namun masih terdapat insulin dalam sel yang adekuat untuk
mencegah terjadinya pemecahan lemak dan produksi pada badan keton yang
hal ini tidak terjadi pada penderita diabetes melitus tipe II (Hanum, 2013).
a) Distraksi
Metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan pasien pada
hal – hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dialami.
b) Relaksasi
d) Stimulasi kulit
analgetik, dan stimulasi kontra lateral (menstimulasi kulit pada arah yang
berlawanan)
e) Placebo
mempunyai efek pada pasien akibat sugesti pada kandungan fisik atau
kimianya.
untuk pengangkatan jaringan mati pada luka ulkus yang dapat terlihat
dari warna luka tersebut yaitu pucat, bahkan hitam karena jaringan
sudah mati.
(Kozier. 2010)
1. PENGKAJIAN
1) Biodata
a) Identitas Pasien (nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
2) Riwayat kesehatan
perawatan di bangsal.
c) Pola eliminasi : mengkaji pola BAB dan BAK sebelum dan selama
konstipasi, beser.
e) Pola tidur dan istirahat : berapa jam sehari, terbiasa tidur siang,
g) Pola persepsi dan konsep diri : adakah perasaan terisolasi diri atau
4) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
b) Sistem pernapasan
Ada gangguan dalam pola napas pasien, biasanya pada pasien post
sesak napas.
c) Sistem kardiovaskuler
meningkat.
d) Sistem pencernaan
Pada penderita post pembedahan biasanya ada rasa mual akibat sisa
e) Sistem musculoskeletal
Pada penderita ulkus diabetic biasanya ada masalah pada sistem ini
pada bagian kaki yang terkena ulkus karena nyeri post pembedahan.
f) Sistem intregumen
Turgor kulit biasanya normal atau menurun akibat input dan output
tersebut.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri berhubungan dengan iskemik jaringan
jaringan
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
o
t
o
t
m
e
n
i
n
g
k
a
t
1) Kekuatan otot
meningkat
2) Menunjukan tingkat
mobilitas.
3) Rentang gerak optimal.
K. DAFTAR PUSTAKA
Alfabeta.
Ilmu.