Arsitek wanita muslim pertama yang terkenal akan karya yang luar biasa dan diluar kebiasaan. Zaha Hadid perempuan
pertama yang meraih penghargaan bergengsi Pritzker, yaitu penghargaan paling tinggi seorang arsitek pada tahun 2004.
Tak hanya Pritzker, pada 2010 dan 2011, dia juga meraih penghargaan Stirling. Seakan tak kenal kata kalah, pada 2015
dia juga mendapat Dame Commander of the Order of the British Empire dan RIBA Golden Medal dari Kerajaan Inggris.
Desain-desain futuristik dan menggabungkannya dengan teknologi mambuat namanya akan terus dikenang di sepanjang
masa di dunia arsitektur, latar belakangnya yang seorang ahli matematika membuat dia berani mebuat desain-desain
ekstrim yang sampai saat ini kita sebut ” Arsitektur Dekonstruksi”.
Dekonstruksi ini adalah perkembangan arsitektur postmodern dengan ide fragmentasi , jadi seperti mencopot elemen”
sebuah bangunan, lalu dipotong-potong tak beraturan lalu ditata kembali tanpa ritme atau alasan yang jelas.
Bangunannya pernah dinominasikan untuk Penghargaan bergengsi termasuk MAXXI (2010), Stasiun Kereta
Api Kabel Nordpark (2008), Phaeno Science Centre (2006) dan BMW Central Building (2005).
Gaya desain dari seorang Zaha Hadid bisa disebut desain yang berani, kontempror, organik, inovatif. menggunakan
teknologi dengan material yang jauh dari kata ‘biasa’. Beberapa aryanya yang monumental antara lain : Heydar Aliyev
Center di Azerbaijan, The Riverside Museum di Skotlandia, Hungerburgbahn di Innsbruck, Vitra Fire Station di Jerman,
Aquatic Centre London, Guangzhou Opera House, MAXXI National Museum of the 21st Century Arts.
Meski sudah tiada, namun karya-karya arsitekturnya masih terkenang hingga saat ini.
Salah satu bangunannya yang telah digarap oleh pengembang Meliá Hotels adalah The Opus. Tidak seperti bangunan
pencakar langit yang tingginya mencapai ratusan meter, bangunan ini hanya setinggi 71 meter. Meski begitu desainnya
akan menjadi daya tarik sendiri bagi siapapun yang lewat.
Berdiri di Dubai, bagian tengahnya memiliki lubang cukup besar dengan bentuk tidak simetris. Sisi dalam lubang bangunan
dilapisi LED, yang menurut pengembang akan dinyalakan saat malam, memberikan atraksi spektakuler. Bagian atas The
Opus berbentuk seperti jembatan yang membentang antara dua tiang gedung. Materialnya menggunakan baja khusus
dan alumunium ringan agar tetap stabil. Lapisan kaca melengkung turut memberikan kesan mewah pada bangunan.
Potensi yang bisa dipelajari khalayak umum pada setiap karya Zaha Hadid adalah:
bahwa berarsitektur adalah bereksperimen tentang seni arsitektur yang bebas dengan ide-ide yang baru sama
sekali.
bahwa bentukan-bentukan dari sebuah desain nyata tidak harus selalu simetris tetapi dengan gaya asimetris
yang futuristic.
Bangunan harus dapat menampilkan ide yang masih berupa fantasi bentuk abstrak dari pengarangnya ke dalam
suatu bentuk nyata bangunan itu sendiri.
Bangunan harus dapat memancing emosi dan imajinasi dari tiap-tiap orang yang melihatnya.
Bangunan adalah pemersatu ruang dalam dan ruang luar . Antara bangunan dan lingkungan sekitar, merupakan
kesatuan yang utuh dan saling melengkapi. Bangunan adalah tempat untuk melaksanakan aktifitas yang
berbeda-beda. Karena itu, maka bangunan juga terdiri dari elemen-elemen atau bentuk yang berbeda dan
disatukan oleh sistem sirkulasi dengan penonjolan sistem konstruksi. Pembedaan aktifitas dilakukan dengan
pembedaan elemen-elemen bangunannya yang untuk menghindari kesan monoton.
Selama ini yang khalayak ketahui para arsitek kebanyakan adalah kaum pria, Zaha Hadid mungkin adalah satu-satunya
arsitek wanita yang terkenal, ini menjadi salah satu inspirasi para calon arsitek wanita untuk terus bereksplorasi dengan
karya-karya imajinasinya.
Hal-hal positif lainnya yang khalayak harus tau adalah bahwa suatu karya adalah seni yang tak lekang oleh waktu, tak
kuno oleh zaman.
Fotografi
Dekonstruksi ini adalah perkembangan arsitektur postmodern dengan ide fragmentasi , jadi seperti mencopot elemen”
sebuah bangunan, lalu dipotong-potong tak beraturan lalu ditata kembali tanpa ritme atau alas an yang jelas.
“aneh”. Hal ini disebabkan oleh adanya pembatasan penerimaan keabsolutan terhadap keaslian bentuk-bentuk geometri
yang selama ini dikenal. ciri-ciri dari arsitektur bergaya dekonstruksi