Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keluarga Sehat


1. Definisi Keluarga Sehat
Keluarga sehat adalah semua perilaku kesehatan untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu
mempraktekkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko
terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berperan aktif dalam gerakkan kesehatan masyarakat.1,2,3

PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar/


menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi
dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social
support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment) sehingga dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara
dan meningkatkan kesehatan masyarakat sebagai suatu upaya untuk
membantu masyarakat mengenai dan mengatasi masalahnya sendiri,
dalam tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dalam rangka menjaga memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.1,2
2.2 Manfaat Keluarga Sehat2,3,4,5
a. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit

b. Anak tumbuh sehat dan produktif

c. Anggota keluarga giat bekerja

6
d. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga.5
2.3 Indikator Keluarga Sehat3,4
Indikator keluarga sehat adalah indikator yang dapat menunjukkan
suatu kondisi atau keadaan yang sehat atau penanda status kesehatan
sebuah keluarga, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi ditetapkan 12 indikator, yang meliputi :2,3

a. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood)


adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah
dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Tujuan umum
adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial
ekonomi suatu keluarga dengan cara pengetahuan kelahiran anak,
agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lain meliputi
pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

b. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan

Persalinan di fasilitas kesehatan adalah persalinan dalam rumah


tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan
tenaga paramedis lainnya). Meningkatnya proporsi ibu bersalin
dengan bantuan tenaga kesehatan yang terlatih, adalah langkah awal
terpenting untuk mengurangi kematian ibu dan kematian neonatal
dini. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan

7
peralatan yang aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya
infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.

c. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap.

Imunisasi adalah suatu cara pemberian kekebalan tubuh terhadap


suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar
tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya
bagi seseorang, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan. Imunisasi berasal dari kata
imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu
penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada
penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain
diperlukan imunisasi lainnya.

d. Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif.

Bayi pada usia 0 – 6 bulan hanya diberi ASI, tidak diberi makanan
tambahan dan minuman lain kecuali pemberian air putih untuk
minum obat saat bayi sakit. ASI banyak mengandung nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Zat gizi dalam ASI sesuai kebutuhan bayi
untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan. ASI
mengandung zat kekebalan sehingga mampu melindungi bayi dari
alergi.

Berdasarkan waktu produksinya, ASI digolongkan dalam tiga


kelompok yaitu:
 Kolostrum
Kolostrum (susu awal) adalah ASI yang keluar pada hari
pertama. Setelah kelahiran bayi, berwarna kekuningan dan
lebih kental, karena mengandung banyak vitamin A, protein
dan zat kekebalan yang penting untuk melindungi bayi dari

8
penyakit infeksi. Kolostrum mengandung vitamin A, E dan K
serta beberapa mineral seperti natrium dan Zn.
 ASI Transisi/ Peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum
sampai sebelum menjadi matang. Biasanya diproduksi pada
hari ke 4 – 10 setelah kelahiran. Kandungan volume protein
akam semakin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak
makin tinggi dibandingkan pada kolosrum, juga volume akan
makin meningkat.
 ASI Matur
ASI matang adalah ASI yang dikeluarkan pada sekitar pada
hari ke -14 dan seterusnya komposisi relatif tetap. Merupakan
suatu cairan berwarna putih kekuningan yang diakibatkan
warna dari gambar c-casenat riboflavin, dan karoten yang
terdapat di dalamnya. Pada ibu yang sehat dimana produksi
ASI cukup. ASI ini merupakan makanan satu – satunya yang
paling baik dan cukup untuk bayi sampai berumur 6 bulan.
Selama 6 bulan pertama, volume ASI sekurang – kurangnya
sekitar 500-700 ml/hari, bulan kedua sekitar 400 – 600 ml/hari
setelah bayi berusia satu tahun.

Keuntungan menyusui bagi bayi:

 aspek gizi : Kandungan gizi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan


bayi untuk tumbuh kembang yang optimal. Mudah diserap dan
dicerna.

 aspek imunologi : Bayi tidak sering sakit. ASI mengandung


kekebalan antara lain imunitas seluler yaitu leukosit sekitar

9
4000/ml, misal IgA enzim pada ASI yang mempunyai efek
antibakteri misalnya lisozim, katalase dan peroksidase.

 aspek psikologis : Bayi lebih sehat, lincah dan tidak rewel.


Pemberian ASI mendekatkan hubungan ibu dan bayi
menimbulkan perasaan aman bagi bayi, yang penting untuk
mengembangkan dasar kepercayaan dengan mulai mempercayai
orang lain atau ibu dan akhirnya mempunyai kepercayaan pada
diri sendiri.

e. Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan

Menimbang bayi dan balita mulai dari umur 0 sampai 59 bulan


setiap bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) berturut-
turut dalam 3 bulan terakhir. Penimbangan balita dimaksudkan untuk
memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan mengetahui apakah
balita berada pada kondisi gisi baik, gizi kurang, atau gizi buruk.
Setelah balita ditimbang di buku KIA atau KMS maka akan terlihat
berat badannya naik atau tidak turun. Naik apabila garis
pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna di atasnya.
Tidak naik bila garis pertumbuhannya mendatar dan garis
pertumbuhannya naik tetapi warna yang lebih muda. Bila balita
mengalami gizi kurang maka akan dijumpai tanda-tanda: Berat badan
tidak naik selama 3 bulan berturut-turut, badannya kurus, mudah
sakit, tampak lesu dan lemah, mudah menagis dan rewel.

f. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar

Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang


disebabkan bakteri Mycobacterium Tuberculosis, yang dapat
menyerang berbagai organ, terutama paru. Penyakit ini bila tidak

10
diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan
komplikasi berbahaya hingga kematian. Gejala TB, antara lain:

a) Batuk berdahak selama 2 minggu / lebih

b) Dahak bercampur darah

c) Sesak nafas, badan lemas, malaise

d) Nafsu makan menurun, berat badan menurun

e) Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang


lebih dari satu bulan

Apa yang terjadi jika berhenti minum obat TB sebelum waktunya :

a) Penyakit TB tidak sembuh dan dapat menularkan ke orang lain

b) Kuman TB dalam tubuh menjadi kebal terhadap obat sehingga


pengobatan berikutnya akan lebih lama dan lebih mahal karena
jenis obatnya berbeda

c) Kuman TB yang kebal obat juga dapat ditularkan kepada orang


lain dengan status kebal obat (lebih bahaya)

g. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur


Definisi hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu
lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal
ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan
stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan
yang memadai.

11
h. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
Seseorang menderita gangguan jiwa ditandai dengan gangguan
pikiran, perasaan, dan adanya perubahan emosi, perilaku dalam 1
bulan terakhir seperti:

 Melukai diri sendiri maupun orang lain

 Murung dan menyendiri

 Kecewa dan ketakutan/cemas yang berlebihan

 Perasaan fungsi sehari-hari terganggu (pendidikan, pekerjaan,


sosialisasi dengan keluarga dan masyarakat)

i. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah jaminan berupa


perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang
telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

Tujuan JKN :

Tujuannya adalah agar semua penduduk Indonesia terlindungi dalam


sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan masyarakat yang layak.

Manfaat JKN :

 Memberikan manfaat yang komperhensif dengan premi terjangkau

 JKN menerapkan prinsip kendali mutu dan biaya, yang berarti


peserta mendapatkan pelayanan bermutu memadai dengan biaya
yang wajar dan terkendali.

12
 JKN menjamin kepastian pembiayaan pelayanan kesehatan yang
berkelanjutan

 JKN memiliki portabilitas, sehingga dapat digunakan di seluruh


wilayah Indonesia

j. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih

Air adalah sangat peting bagi kehidupan manusia. Manusia akan


lebih cepat meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan
makanan. Di dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri
dari air, untuk anak-anak sekitar 65%, dan untuk bayi sekitar 80%.
Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk
minum, masak, mandi, mencuci.

Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak,


mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur,
mencuci pakaian, membersihkan bahan makanan haruslah bersih
agar tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit. Air bersih
secara fisik dapat dibedakan melalui indra kita, antara lain (dapat
dilihat, dirasa, dicium dan diraba). Meski terlihat bersih, air belum
tentu bebas kuman penyakit. Kuman penyakit dalam air mati pada
suhu 1000C.

Syarat-syarat air minum yang sehat agar air minum itu tidak
menyebabkan penyakit sebagai berikut:
 Syarat fisik
Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tidak
berwarna), tidak berasa, suhu di bawah suhu udara di luarnya.
 Syarat bakteriologis
Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala
bakteri. Terutama bakteri patogen. Cara ini untuk mengetahui

13
apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen, adalah
dengan memeriksa sampel air tersebut. Dan bila dari pemeriksaan
100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. Coli maka air tersebut
sudah memenuhi kesehatan.
 Syarat kimia
Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu dalam
jumlah yang tertentu pula.

k. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Akses jamban sehat adalah rumah tangga atau keluarga yang


menggunakan jamban/WC dengan tangki septik atau lubang
penampung kotoran sebagai pembuangan akhir.. Penggunaan jamban
akan bermanfaat untuk menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak
berbau. Jamban mencegah pencemaran sumber air yang ada
disekitarnya. Jamban yang sehat juga memiliki syarat seperti tidak
mencemari sumber air, tidak berbau, mudah dibersihkan dan
penerangan dan ventilasi yang cukup.
2.4 Peran Puskesmas dalam Program Keluarga Sehat
Peran Puskesmas dalam Program Keluarga Sehat Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014, Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya di wilayah
kerjanya. Oleh karena itu, dalam menjalankan program keluarga sehat
wilayah Puskesmas bisa dibagi menjadi beberapa wilayah binaan serta
staf/tim Puskesmas menjadi petugas/tim Pembina wilayah tersebut yang
nantinya akan bertanggung jawab terhadap pencapaian indikator
kesehatan keluarga di wilayah binaannya.9

14
Tahapan kegiatan program keluarga sehat adalah sebagai berikut:9.

 Pendataan seluruh keluarga dalam wilayah kerja Puskesmas


 Analisis data
 Rumusan masalah
 Rencana kegiatan
 Implementasi kegiatan
 Monitoring
 Evaluasi
 Sosialisasi

15

Anda mungkin juga menyukai