OLEH :
Karya Tulis Ilmiah Ini Adalah Hasi Karya Saya Sendiri, dan Semua Sumber
Baik yang Dikutip maupun Dirujuk telah Saya Nyatakan dengan Benar
Yang Menyatakan
A. Identitas Diri
Nama : Linda Hardiyanti Syarif
NIM : P00320013118
Tempat , tgl Lahir : Bau-Bau, 5 agustus 1995
Suku/Bangsa : Buton / Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
B. Pendidikan
1. SD Negeri 1 Lambusango Timur, tamat tahun 2007
2. SMP Negeri 1 Kapontori, tamat tahun 2010
3. SMA Negeri 2 Kapontori, tamat tahun 2013
4. Sejak Tahun 2013 melanjutkan Pendidikan di Politeknik Keshatan
Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan Sampai Sekarang
iv
MOTTO
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen untuk
menyelesaikannya. Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh
keikhlasan, dan istiqomah dalam menghadapi cobaan.
Sebuah tantangan akan selalu menjadi beban, jika itu hanya dipikirkan. Sebuah
cita-cita juga adalah beban, jika itu hanya angan-angan, dan kesuksesan hanya
dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertai dengan doa.
“Gelap Gulita Pasti Ada Namun Dengan Keteguhan Dan Konsistensi Kita Akan
Menemukan Seberkas Cahaya”.
v
ABSTRAK
Kata Kunci : Pemeriksaan kimia urin, pada ph, glukosa, blood, keton, urobilinogen.
vi
KATA PENGANTAR
viii
4. Tim Penguji (Anita Rosanty, SST.,M.Kes, Muhaimin Saranani,
S.Kep.,Ns.,M.Sc, Supiati, STP.,MPH)
5. Seluruh Dosen, Staf Dan Karyawan Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan
Analis Kesehatan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik yang
diberikan selama penulis menuntut ilmu
6. Adik-adik saya ( Bayu Andriansyah Syarif, Melda Sri Wahyuningsih, dan
Al Adiyat Syarif
7. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada sesorang yang tercinta,
Hardiman, ST atas semangat Motivasi serta dukungan dan senyum
kebahagiaan yang telah diberikan.
8. Sahabat-sahabat (Mirna R, Wa Ode Wiwin Irayasti, Eko Setiawan, Adhar,
Rahmiadin, Susi Mangiri, Adi Ardianto, ST, Rudi Wijaya, ST, Syahwin
Abadi, ST, La Ode Muh. Al Qadry, ST, La Ode Alisafa, ST, Sawal Seda,
ST, Ayub Thony Fatrah, ST, Jobir, S.Pd, dan Supriadi Ishak, ST) yang
telah memberikan semangat dan dukungan.
9. Seluruh Teman-Teman Di Politeknik Kemenkes Kendari Jurusan Analis
Kesehatanangkatan 2013 atas persahabatan, pengalaman berharga dan
kenangan yang tak terlupakan selama penulis menuntut ilmu.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan sehingga masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan karya tulis ini
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi Pegembangan ilmu
pengetahuan dan penelitian selanjutnya.
Penulis,
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii
MOTO .........................................................................................................v
ABSTRAK……………………………………………………………………….vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar ................................................................................. 5
1. Pengertianl Urin .......................................................................... 5
2. Komposisi Urin............................................................................ 5
3. Pemeriksaan Urin ........................................................................ 6
4. Fisiologis ...................................................................................... 7
B. Konsep Variabel yang diteliti ......................................................... 10
1. Pemeriksaan urin metode carik celup ........................................ 12
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran ......................................................................... 20
x
B. Kerangka Konsep ....................................................................... 21
C. Variabel Penelitian ..................................................................... 21
D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ................................... 21
E. Hipotesis Penelitian .................................................................... 22
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 23
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 23
C. Populasi dan Sampel ................................................................. 23
D. Prosedur Pengumpulan Data ..................................................... 24
E. Jenis Data ................................................................................. 26
F. Instrument Penelitian ................................................................. 26
G. Pengolahan Data ....................................................................... 26
H. Analisis Data .................................................................... ……..27
I. Penyajian Data .......................................................................... 27
J. Etika Penelitian .......................................................................... 28
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR TABEL
Table 5.1 Fasilitas Gedung Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari Tahun 2015 31
Table 5.2 Jenis Dan Jumlah Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Santa Annda Kota 31
Kendari Tahun 2015
Table 5.3 Distribusi Responden Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin di Laaboratorium 33
Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari
Tabel 5.4 Distribusi responden pasien berdasarkan umur di Laboratorium Rumah 34
Sakit Santa Anna Kota Kendari
Tabel 5.5 Hasil Pemeriksaan Sampel Urine Segera (tanpa penundaan) di Rumah Sakit 35
Santa Anna Kota Kendari
Tabel 5.6 Hasil Pemeriksaan Sampel Urine Dengan penundaan Selama 2 Jam di 35
Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari
Tabel 5.7 Hasil Analisis Uji-t Dependent Pemeriksaan Glukosa 36
Tabel 5.8 Hasil Analisis Uji-t Dependent Pemeriksaan Ph 36
Tabel 5.9 Hasil Analisis Uji-t Dependent Pemeriksaan Blood 36
Tabel 5.10 Hasil Analisis Uji-t Dependent Pemeriksaan Keton 37
Tabel 5.11 Hasil Analisis Uji-t Dependent Pemeriksaan Urobilonogen 37
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bidang Laboratorium pemeriksaan urine tidak hanya dapat
memberikan fakta-fakta tentang ginjal dan saluran urine, tetapi juga mengenai
faal berbagai organ dalam tubuh seperti : hati, saluran empedu, pancreas,
cortex adrenal, dan lain-lain (Chairlan, 2011).
Urinealisis merupakan pemeriksaan yang paling sering dilakukan.
Selain karena sampel yang mudah didapat, pemeriksaanya mudah dilakukan.
Pemeriksaan Urinealisis sebaiknya dilakukan <1 jam setelah pengambilan
sampel. Spesimen urine yang terbaik adalah urine segar yang segera diperiksa,
namun yang sering terjadi adalah penundaan pengiriman sampel, seringkali
dengan banyaknya sampel urine yang harus diperiksa dan kondisi lain yang
menyebabkan terjadinya penundaan pemeriksaan (Rosita, 2011).
Meskipun urine yang diambil secara acak (random) atau urine sewaktu
cukup bagus untuk pemeriksaan, namun urine pertama pagi hari adalah yang
paling bagus. Urine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan
yang lama, sehingga unsur-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan
(Gandasoebrata, 2007).
Salah satu penegakan diagnosis infeksi saluran kemih adalah
pemeriksaan urine kultur. Pada pemeriksaan urine kultur, waktu dan suhu
penyimpanan harus diperhatikan, sesuai dengan SOP in Microbiology Dir Lab
Kes Dep Kes RI 2000 bahwa semua spesimen urine harus sudah diproses
kurang dari 2 jam setelah pengambilan atau disimpan pada suhu 20C-80C
selama maksimum 18 jam. Urine mengandung sisa metabolisme, garam
terlarut, dan materi organik yang dapat menjadi media bagi pertumbuhan
bakteri, sehingga waktu dan suhu penyimpanan dapat mempengaruhi
pertumbuhan bakteri.
Lakukan pemeriksaan dalam waktu satu jam setelah buang air kecil.
Penundaan pemeriksaan terhadap spesimen urine harus dihindari karena dapat
1
2
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut:”Apakah Terdapat Pengaruh Penundaan Waktu Pemeriksaan Terhadap
Hasil Pemeriksaan Kimia Urinee di Rumah Sakit Santa Anna?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh penundaan waktu pemeriksaan sampel urine
terhadap hasil pemeriksaan kimia urine.
4
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan kimia urine tanpa penundaan waktu
pemeriksaan.
b. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan kimia urine dengan penundaan
waktu selama 2 jam.
c. Untuk menganalisis perbedaan hasil pemeriksaan kimia urin tanpa
penundaan waktu pemeriksaan dengan penundaan waktu selama 2 jam
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Mahasiswa
Penelitian ini dapat dijadikan mahasiswa untuk menambah dalam
khasanah keilmuan.
b. Institusi pendidikan
Sebagai sumbangan ilmiah dan masukan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Sebagai pengalaman bagi penulis dalam menerapkan disiplin ilmu yang
telah diperoleh selama proses perkuliahan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Pengertian Urine
Urinealisis adalah analisis fisik, kimia, dan mikroskopik terhadap
urine. Urinealisis berguna untuk untuk mendiagnosis penyakit ginjal atau
infeksi saluran kemih dan untuk mendeteksi adanya penyakit metabolik
yang tidak berhubungan dengan ginjal.
Suatu tindakan mengambil sejumlah urine sebagai sampel untuk
pemeriksaan laboratorium. Urine atau air seni atau air kencing adalah
cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urineasi. Eksreksi urine
diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urine
disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih,
akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
2. Komposisi Urine
Urine juga merupakan suatu larutan yang kompleks dan
mengandung bermacam-macam bahan organik maupun anorganik.
Susunannya tergantung dari bahan-bahan yang dimakan, keadaan
metabolisme tubuh, kemampuan ginjal untuk mengadakan seleksi. Pada
umumnya komposisi urine mencerminkan kemampuan ginjal uantuk
menahan dan menyerap bahan-bahan yang penting untuk metabolisme
dasar dan mempertahankan homeostasis, disamping itu mengeluarkan
bahan-bahan kelebihan berasal dari makanan dan hasil-hasil metabolisme
yang tidak terpakai. Dalam keadaan normal jumlah bahan yang terdapat
dalam urine selama 24 jam adalah sekitar 60 gram yang terdiri dari 35
gram bahan organik dan 25 gram bahan anorgani (kosasih,2004).
Diantara bahan organik yang penting adalah : Urea, Asam urat,
Kreatinin.Sedangkan bahan anorganik yang penting adalah : Chloride,
Fosfat, Sulfat, Ammonia (Donosepoetro, 1981).
5
6
3. Pemeriksaan Urine
Hasil pemeriksaan urine tidak hanya dapat memberikan informasi
tentang ginjal dan saluran kemih, tetapi juga mengenai faal berbagai organ
tubuh seperti hati, saluran empedu, pancreas, dsb. Namun, untuk
mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat, diperlukan specimen yang
memenuhi syarat. Pemilihan jenis sampel urine, tehnik pengumpulan
sampai dengan pemeriksaan harus dilakukan dengan prosedur yang benar.
Jenis pengambilan sampel urine :
a. Urine sewaktu/urine acak (random)
Urine sewaktu adalah urine yang dikeluarkan setiap saat dan
tidak ditentukan secara khusus. Mungkin sampel encer, isotonik, atau
hipertonik dan mungkin mengandung sel darah putih, bakteri, dan epitel
skuamosa sebagai kontaminan. Jenis sampel ini cukup baik untuk
pemeriksaan rutin tanpa pendapat khusus.
b. Urine pagi
Pengumpulan sampel pada pagi hari setelah bangun tidur,
dilakukan sebelum makan atau menelan cairan apapun. Urine satu
malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang lama, sehingga
unsur-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan. Urine pagi baik
untuk pemeriksaan sedimen dan pemeriksaan rutin serta tes kehamilan
berdasarkan adanya HCG (human chorionic gonadothropin) dalam
urine.
c. Urine tampung 24 jam
Urine tampung 24 jam adalah urine yang dikeluarkan selama 24
jam terus-menerus dan dikumpulkan dalam satu wadah. Urine jenis ini
biasanya digunakan untuk analisa kuantitatif suatu zat dalam urine,
misalnya ureum, kreatinin, natrium, dsb. Urine dikumpulkan dalam
suatu botol besar bervolume 1.5 liter dan biasanya dibubuhi bahan
pengawet, misalnya toluene.
7
4. Fisiologis
Mekanisme pembentukan urine yaitu dimulai dari mengalirnya
darah kedalam glomerulus yang terletak dibagian luar ginjal (cortex).
Dinding glomerulus ini yang bekerja sebagai saringan halus yang secara
pasif dapat dilintasi air, garam-garam dan glukosa. Ultra filtrat yang
diperoleh dari filtrasi dan berisi banyak air serta elektrolit akan ditampung
diwadah yang mengelilingi setiap glomerulus seperti kapsul Bowman dan
kemudian disalurkan ke pipa kecil (tobuli). Tobuli ini terdiri dari bagian
proksimal (terjadi reabsorbsi garam Na, air, glukosa dan ureun) dan distal,
yang letaknya masing-masing dekat dan jauh dari glomerulus, kedua
bagian ini dihubungkan oleh sebuah lengkungan (Hellens loop).
Disini terjadi penarikan kembali secara aktif air dan komponen
yang sangat penting bagi tubuh, seperti glukosa dan garam-garam antara
lain ion Na+. Zat-zat ini dikembalikan pada darah melalui kapiler yang
mengelilingi tubuli. Sisaya yang tak berguna seperti ampas perombakan
metabolism protein (ureum) untuk sebagian besar tidak diserap kembali.
Sebelum kesaluran pengumpul ditubulus distal terjadi reabsorbsi aktif Na
tanpa air dan ion Na ditukar dengan ion K+ atau NH4+. Dan akhirnya
filtrate dari semua tubuli ditampung disuatu saluran pengumpul, dimana
terutam berlangsung penyerap air kembali. Filtrat disalurkan ke kandung
kemih dan ditimbun sebagai urine (Tan, 2000).
Pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada
kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke 3, bentuk
ginjal seperti biji kacang jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan. Ginjal
kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umunya ginjal laki-laki lebih
panjang dari ginjal wanita. Setiap ginjal memiliki panjang sekitar 12 cm,
lebar 7 cm, dan tebal maksimun 2,5 cm yang terletak pada dindng
posterior abdomen, terutama didaerah lumbal, disebelah kanan dan kiri
tulang belakang, dibungkus oleh jaringan lemak pernefrik yang tebal di
belakang (luar rongga) peritoneum (Khidri, 2004).
8
Gambar 2.1 Strip Reagen = nama lain dipstick = metode carik celup
12
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran
Urinealisis merupakan pemeriksaan yang paling sering dilakukan.
Selain karena sampel yang mudah didapat, pemeriksaanya mudah dilakukan.
Pemeriksaan Urinealisis sebaiknya dilakukan <1 jam setelah pengambilan
sampel.
Lakukan pemeriksaan dalam waktu satu jam setelah buang air kecil.
Penundaan pemeriksaan terhadap spesimen urine harus dihindari karena dapat
mengurangi validitas hasil. Analisis harus dilakukan selambat-lambatnya 4 jam
setelah pengambilan spesimen. Dampak dari penundaan pemeriksan antara lain
: unsur-unsur berbentuk dalam sedimen mulai mengalami kerusakan dalam 2
jam, urat dan fosfat yang semula larut dapat mengendap sehingga
mengaburkan pemeriksaan mikroskopik elemen lain, bilirubin dan
urobilinogen dapat mengalami oksidasi bila terpajang sinar matahari, bakteri
berkembangbiak dan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan mikrobiologik
dan pH, glukosa mungkin turun, dan badan keton, jika ada, akan menguap
(Chairlan, 2011).
Penundaan pemeriksaan urinealisis mengakibatkan perubahan hasil
pada parameter berat jenis, pH, Eritrosit, Keton, glukosa dan urobilinogen pada
Urine. Parameter yang diperiksa adalah parameter kimiawi urine meliputi: pH,
glukosa, protein, bilirubin, urobilin, eritrosit, keton, nitrit dan lekosit esterase.
Pemeriksaan kimia urine paling umum dilakukan ahli laboratorium
klinis menggunakan tes strip komersial siap pakai. Strip ini terbuat dari plastik
yang terdapat kotak kertas kecil disepanjang penampangnya yang disebut
bantalan uji dan diletakkan berturut-turut. Bantalan ini mengandung zat kimia
spesifik didalamnya. Ketika strip dicelupkan ke dalam urine, bantalan uji
menyerap urine dan terjadi reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna
pada bantalan dalam hitungan detik ke menit. Dengan membandingkan
intensitas warna pada pad dengan kartu warna, di dapat hasil yang dilaporkan
20
21
secara semi kuantitatif seperti trace, 1+, 2+, 3+, 4+ atau normal /abnormal atau
dalam satuan seperti mg/dl.
Carik celup terdiri dari tangkai plastik dan pad strip. Pad strip terbuat
dari bahan penyerap yang mengandung zat kimia (reagen) yang dilekatkan
pada tangkai plastik,berupa kotak-kotak kecil berwarna. Bagian pad ini tidak
boleh disentuh tangan atau bahan lain karena dapat menimbulkan reaksi pada
reagensia. Carik celup di kemas dalam wadah yang dilengkapi dengan kartu
warna.
B. Kerangka Konsep
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel Bebas (Independent Variabel) adalah variabel yang mempengaruhi
variabel yang terikat, dimana variabel bebas yang diteliti adalah pengaruh
penundaan waktu pemeriksaan sampel urine.
dengan banyaknya sampel urine yang harus diperiksa dan kondisi lain yang
menyebabkan terjadinya penundaan pemeriksaan. Dari dua penelitian
sebelumnya penundaan pemeriksaan urinealisis mengakibatkan perubahan
hasil pada parameter berat jenis, pH, blood, keton, glukosa dan urobilinogen
pada urine.
Dengan kriteria objektif :
a. Berpengaruh : Bila pemeriksaan sampel kimia urine yang di tunda selama 2
jam sebelum pemeriksaan mempunyai hasil yang berbeda dengan
pemeriksaan langsung (tanpa penundaan).
b. Tidak berpengaruh : Bila hasil pemeriksaan kimia urine menunjukan hasil
yang sama dengan pemeriksaan langsung (tanpa penundaan).
Nilai normal pemeriksaan kimia urine :
BJ (Berat Jenis), Normal : 1.003-1.030
pH, Normal : 6-8
Glukosa, Nomal : Negatif
Keton, Normal : Negatif
Protein, Normal : Negatif
Bilirubin, Normal : Negatif
Urobilinogen, Hanya ditulis Normal atau Abnormal, umumnya
Normal
Urobilin, Normal : Negatif
Lekosit Esterase, Normal : Negatif
Blood (darah samar), Normal : Negatif
Nitrit, Normal : Negatif
E. Hipotesis Penelitian
H1 : Ada pengaruh penundaan waktu pemeriksaan sampel urine terhadap hasil
pemeriksaan kimia urine.
H0 : Tidak ada pengaruh penundaan waktu pemeriksaan sampel urine terhadap
hasil pemeriksaan kimia urine.
23
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
experimental jika ditinjau dari permasalahannya bersifat komparatif yaitu jenis
penelitian yang ingin mencari atau melihat perbedaan atau perbandingan dari
variabel-variabel yang diteliti.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium RS.Santa Anna Kota Kendari.
2. Sampel
Metode pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik
accidental sampling. Adapun sampel yang diambil pada penelitian ini
adalah seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan kimia urine.
23
24
a. Kriteria Sampel
a) Kriteria Inklusi
1. Seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan kimia urine.
2. Sampel urine yang digunakan adalah urine segar dan urine
sewaktu.
b) Kriteria Eksklusi
1. Seluruh pasien yang tidak melakukan pemeriksaan kimia urine.
2. Jenis sampel yang tidak digunakan adalah urine pagi, urine
kateterisasi dan urine tampung 24 jam.
b. Besar Sampel
Jika populasi >100 maka diambil sampel 15% - 30% dan jika populasi
<100 maka diambil sampel 25% - 50%.
𝑁
P= 𝑋 100
𝐹
15
263 × = 39 Orang
100
E. Jenis Data
a) Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
lapangan melalui instrumen pengumpulan data yang digunakan berkaitan
dengan objek berupa pengaruh penundaan waktu pemeriksaan sampel
urine pada hasil pemeriksaan kimia urine.
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mendukung untuk dilakukannya
penelitian ini.
F. Instrumen Penelitian
a. Alat
Urine analyzer
Wadah plastik
Wadah kaca
b. Reagen
Reagen carik celup terbuat dari :
a. Strip hidrofobik yang dilekatkan plastik berwarna putih.
b. Strip reagen yang dilekatkan pada kertas.
Sifat strip hidrofobik akan menghalangi pertumpahan sisa urine dari
kolom reagen yang satu dengan lainnya.
G. Pengolahan Data
a. Entry, yaitu memaasukan data dalam program computer untuk dilakukan
analisis lanjut.
b. Editing, yaitu mengkaji dan meneliti data yang telah terkumpul.
c. Coding, yaitu memberikan kode pada data untuk memudahkan dalam
memasukan data ke program computer.
d. Processing, yaitu pemrosesan data yang dilakukan dengan cara mengerti
data dari kuesioner ke paket program komputer.
e. Cleaning, yaitu membersihkan data yang merupakan kegiatan pengecekan
kembali data yang sudah di entri apakah ada kesalahan atau tidak.
27
H. Analisa Data
1. Analisis Univariat
Untuk mendiskripsikan pengaruh penundaan waktu pemeriksaan
sampel urine yang digunakan pada penelitian ini yang disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi. Dengan memperhatikan nilai tendensi
sentral yaitu mean, median dan modus yang kemudian di klompokkan
dalam tabel distribusi frekuensi dengan rumus sebagai berikut:
𝑁
P= 𝑋 100
𝐹
P: Prensentase
N: Jumlah
F: Frekuensi (Budiarto,2002)
2. Analisis Bivariat
Uji statistik dengan skala rasio berdasarkan data diatas maka
analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan
menggunakan Uji-t. Uji-t adalah jenis pengujian statistika untuk
mengetahui apakah ada perbedaan dari nilai yang diperkirakan dengan
nilai hasil perhitungan statiska. Uji-t pada dasarnya menunjukan seberapa
jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan
variabel variabel terikat.
T-test dependent atau Paired Sampel T-test digunakan untuk
membandingkan rata-rata dua set data (data sebelum dan sesudah) yang
saling berpasangan sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-masing
kelompok sampel. Pada taraf kepercayaan 95%(α 0,05) menggunakan
aplikasi SPSS.
I. Penyajian Data
Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan di narasikan
kemudian dilakukan perubahan yang selanjutnya di dapatkan kesimpulan
penelitian.
28
J. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya
rekomendasi dari pihak atas pihak lain dengan mengajukan permohonan izin
kepada instansi tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan barulah
dilakukan penelitian dengan menekankan masalah etika penelitian yang
meliputi :
a. Informad Consent
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan
diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan
manfaat penelitian,bila subjek menolak maka peneliti tidak akan
memaksakan kehendak dan tetap menghormati hak-hak subjek.
b. Anomality
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama
responden, tetapi lembar tersebut diberikan kode.
c. Confidentiality
Kerahasiaan inform responden dijamin oleh peneliti dan hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
29
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
29
30
2. Fasilitas Gedung
Tabel 5.1 Fasilitas Gedung Rumah Sakit Santa Anna
Kota Kendari Tahun 2015
No Fassilitas Rumah Sakit Jumlah
1. Ruang poliklinik 5
2. Ruang UGD 1
3. Ruang ICU 1
4. Ruang Kamar Bersalin 1
5. Ruang administrasi 3
6. Ruang pelayanan penunjang 5
7. Ruang Instalassi Gizi 1
8. Ruang Laundry 1
9. Ruang Jenazah 1
10. Tempat tidur rumah sakit 63
3. Ketenagaan
Jumlah tenaga kerja medis dan non medis yang ada di Rumah
Sakit Santaa Anna Kota Kendari sebanyak orang yang terdiri dari :
4. Fasilitas Laboratorium
Laboratorium Rumah Sakit Santa Anna kota Kendari terbagi atas
beberapa bagian ruang, yaitu :
a. Ruang Saampling
b. Ruang Pengolahan Sampel, terbagi atas :
a) Ruang Kimia ;
b) Ruang Hematologi, Serologi, dan Urinalisa.
c) Ruang Bakteri dan Parasit.
c. Ruang Penyimpanan Alat Gelas dan Reagen.
Dalam menunjang pelayanan kesehatan, laboratorium Rumah Sakit
Santa Anna kota Kendari dilengkapi dengan pemeriksaan laboratorium
yang terdiri dari Pemeriksaan Hematoogi (Darah Rutin menggunakan alat
Hematologi Analyzer yang pemeriksaannya meliputi Hemoglobin (Hb),
Leukosit, Eritrosit, Hematokrit, MCV, MCH, MCHC, Trombosit, Laju
Endap Darah (LED) (meliputi pemeriksaan CT, BT, Hitung Jenis)
pemeriksaan Kimia Darah (Glukosa : GDS, GDP, GD 2 Jam PP, SGOT,
SGPT, Protein Total, Albumin, Globulin, Bilirubin Total, Bilirubin Direct,
Ureum, Creatinin, Asam Urat, Chol Total, Chol HDL, Chol LDL,
Trigliserida. Pemeriksaan urinalisa (Kimia Urine (Carik Celup/Strip),
Sedimen Urine). Pemeriksaan Bakteriologi (Basil Tahan Asam (BTA)).
Pemeriksaan Parasitologi (DDR Malaria, Feaces, Jamur). Pemeriksaan
Imunologi/Serologi (Plano Test (tes kehamilan), Widal Test, Test
Narkoba, Golongan Darah, HbsAg, Anti Hbs, HIV).
B. Hasil penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Rumah Sakit Santa
Anna kota Kendari. Penelitian ini dimulai dengan proses pengambilan
sampel urine pada pasien yang melakukan pemeriksaan urine lengkap.
Urine yang digunakan dalam penelitian ini adalah urine sewaktu.
Kemudian sampel tersebut diperiksa dengan menggunakan metode carik
celup dengan dua perlakuan, yaitu sampel segera diperiksa dan di tunda
selama 2 jam.
32
Jumlah (n)
Laki-laki
Perempuan
b. Umur
Pada saat penetian berlangsung diperoleh hasil penelitian yang
menunjukan bahwa karakteristik responden yang berumur banyak yang
berumur 16 – 23 tahun lebih banyak dibandingkan 24 – 45 tahun. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5.4 Distribusi Responden Pasien Berdasarkan Umur di
Laboratorium Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari
No Umur Frekuensi (n) Persentasi (%)
1 16-23 27 69,23
2 24-45 12 30,76
Total 39 100
(Sumber: Data Primer 2016)
Dari tabel 5.4 diatas, maka dapat diketahui bahwa dari total
frekuensi 39 responden selama penelitian, jumlah responden terbanyak
yaitu yang berumur 16 -23 tahun yaitu sebanyak 27 orang (69,23%) dan
jumlah responden terendah yaitu yang berumur 24 – 45 tahun yaitu
sebanyak 12 orang (30,76%).
34
C. Analisis Data
a. Univariat
Uji pertama yang dilakukan adalah analisis univariant untuk
menghitung presentase data dari data yang diperoleh pada penelitian.
Penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 39 sampel.
Tabel 5.5 Hasil Pemeriksaan Sampel Urinee Segera (tanpa
penundaan)Di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari
Hasil pemeriksaan
Jenis Dengan Penundaan2 jam
No
Pemeriksaan
Tidak
Normal % %
Normal
1. Ph 26 66,66 13 33,33
2. Glukosa 39 100 0 0
3. Blood 27 69,23 12 30,76
4. Keton 38 97,43 1 2,56
5. Urobilinogen 31 79,48 8 20,51
Hasil penelitian pengaruh penundaan waktu pemeriksaan sampel
urine terhadap hasil pemeriksaan kimia urinee di Rumah Sakit Santa Anna
Kota Kendari menunjukan ada pengaruh penundaan terhadap hasil
pemeriksaan urine dengan metode carik celup dengan memperhatikan 5
parameter yaitu Ph pada pemeriksaan tanpa penundaan dengan jumlah
sampel di dapatkan hasil sampel normal sebanyak 33 sampel dengan
35
membandingkan rata-rata dua set data (data sebelum dan sesudah) yang saling
berpasangan sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok
sampel.
Parameter :
a. Glukosa
The correlation and t cannot be computed because the standart error of the
difference is 0.
Variabel Mean SD SE P Value N
a
Tanpa Penundaan 19.50 27.57 19.50
a 2
Penundaan 2 Jam 19.50 27.57 19.50
Tabel 5.7 Hasil Analisis Uji-t Dependent Pemeriksaan Glukosa
c. Blood
Jenis
No P Value α (alpha) Hasil Keterangan
pemeriksaan
1 Ph 1.00 0.05 P>α
2 Glukosa 0.05 Tidak ada
3 Blood 1.00 0.05 P>α pengaruh
4 Keton 1.00 0.05 P>α penundaan
5 Urobilinogen 1.00 0.05 P>α
(Sumber Data Primer Diolah Juli 2016)
Tabel 5.12 Hasil Analisis Perbandingan Pengaruh Penundaan Waktu
Pemeriksaan Sampel Urin Terhadap Hasil Pemeriksaan
Kimia Urin
D. PEMBAHASAN
maka ph urine akan berubah menjadi basa. Urine dengan ph basa dapat
menyebabkan hasil negative atau tidak memadai terhadap albumunuria dan
unsur-unsur mikroskopik sedimen urine, seperti blood, silinder yang akan
mengalami lisis. Blood yang lisis tentunya akan mempengaruhi hasil
pemeriksaan dari nilai blood pada sampel tersebut.
Hasil penelitian pengaruh penundaan waktu pemeriksaan sampel urine
terhadap hasil pemeriksaan kimia urine di Rumah Sakit Santa Anna Kota
Kendari menunjukan tidak adanya pengaruh penundaaan terhadap hasil
pemeriksaan kimia urine dengan metode carik celup pada pemeriksaan blood
tanpa penundaan dengan jumlah sampel 39 di dapatkan hasil sampel normal
sebanyak 25 sampel dengan presentase 64,10% dan abnormal sebanyak 14
sampel dengan persentase 35,89% dan hasil pada penundaan urine selama 2
jam didapatkan hasil sampel normal sebanyak 27 sampel dengan presentase
pasien normal 69,23 % dan abnormal sebanyak 12 sampel dengan presentase
30,76%.
d. Keton
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 16 Juni – 28
Juni 2016 di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari di dapatkan hasil tidak
ada pengaruh penundaan waktu pemeriksaan sampel urine terhadap hasil
pemeriksaan kimia urine.
Adapun kesimpulan berdasarkan variable penelitian dijelaskan sebagai
berikut :
1. Pada pemeriksaan kimia urine tanpa penundaan diperoleh hasil tidak ada
pengaruh penundaan waktu pemeriksaan sampel urine terhadap hasil
pemeriksaan kimia urine.
a. Pemeriksaan Ph pada pemeriksaan tanpa penundaan didapatkan hasil
tidak ada pengaruh penundaan waktu pemeriksaan sampel urine
terhadap hasil pemeriksaan kimia urine. Denngan sampel normal
sebanyak 33 sampel dengan presentase 84.61% dan abnormal sebanyak
6 sampel dengan presentase 15.38%.
b. Pada parameter pemeriksaan glukosa yang diperiksa tanpa penundaan
didapatkan hasil tidak ada pengaruh penundaan waktu pemeriksaan
sampel urine terhadap hasil pemeriksaan kimia urine. Pemeriksaan
sampel normal sebanyak 39 dengan presentasi 100% dan abnormal
sebanyak 0 sampel dengan presentasi 0%.
c. Pada parameter pemeriksaan blood yang diperiksa tanpa penundaan
didapatkan hasil tidak ada pengaruh penundaan waktu pemeriksaan
sampel urine terhadap hasil pemeriksaan kimia urine. Pemeriksaan
sampel normal sebanyak 25 dengan presentasi 64.10% dan abnormal
sebanyak 14 sampel dengan presentasi 35.89%.
d. Pada parameter pemeriksaan keton yang diperiksa tanpa penundaan
didapatkan hasil tidak ada pengaruh penundaan waktu pemeriksaan
sampel urine terhadap hasil pemeriksaan kimia urine. Pemeriksaan
44
45
3. Berdasarkan hasil analisis uji t dependent diperoleh hasil analis pada setiap
parmeter pemeriksaan yaitu ph dengan nilai signifikasi 1.00, parameter
blood dengan nilai signifikasi 1.00, parameter keton 1.00, parameter
urobilinonegen 1.00 dan parameter glukosa tidak dapat dianalisis maka
dapat menyatakan bahwa tidak ada pengaruh penundaan hasil pemeriksaan
urine.
B. Saran
1. Diharapkan bagi institusi pendidikan agar penelitian ini menjadi
sumbangan ilmiah dan masukkan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar memperhatikan parameter
glukosa khususnya pada crite ria sampel urine patologis.
DAFTAR PUSTAKA
Arianda dedy. 2014. Buku saku analis kesehatan revisi ke-4. Analis muslim
publisher. Bekasi.
Coad,jane. 2006. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Bidan. Buku kedokteran
EGC. Jakarta.
Chairlan, L.E., 2011. Pedoman Teknik Dasar
Untuk Laboratorium Kesehatan: Buku Kedokteran: Jakarta: EGC.
Chairlan, Biomed M, Estu Lestari, MM. 2011. Pedoman tekiik dasar
untuk laboratorium ·kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Standard Operating Procedures in
Microbiology
Gandasoebrata R. 2001. Penuntun laboratorium klinik. Dian rakyat. Jakarta.
Kassa Assamenew, B.Sc. Wolde Mistir, B.Sc. Kibret Belayhun, M.Sc.
2002. Urinalysis. Universitas Gondar.
Krihariyani Dwi. 2010. Pengaruh penyimpanan urine kultur pada suhu 20C
– 80C selama lebih dari 24 jam terhadap pertumbuhan bakteri.
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya.
Kosasih E.N, Kosasih A.S. 2008. Tafsiran hasil pemeriksaan laboratorium
klinik,KARISMA publishing group. Tanggerang Selatan.
Kaidir, M., 2006. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Kidhri Muh, 2004. Biomedik 1. Universitas Muslim Indonesia. Makassar.
Wahyuni B. 2012. Pengaruh lama penundaan pemeriksaan terhadap hasil
tes bilirubin urin. Universitas Hasanudin.
Panduan praktek klinik rutin. 2014. Analis kesehatan. Kendari.
Pearce EC., 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Rosita, L., 2011. Pengaruh Penundaan Waktu terhadap hasil Urinalisis.
Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia. Yogyakarta
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Sacher. RA., McPherson RA.,.Tinjauan klinis hasil pemeriksaan
Laboratorium, E/11. EGC.Jakarta, 2004. Hal 589-591
Sutyasih, Ni Luh, 2012. Pengaruh Penundaan Waktu Pemeriksaan terhadap
kadar analit Kimia Urin Sewaktu. STIKES Wira medika Bali.
Tjay, Tan Hoan & Rahardja K. 2000. Obat-Obat Penting. PT Elex Media
Kompotindo. Jakarta
Uliyah, Musrifatul, 2008. Keterampilan Dasar Praktek Klinik. Salemba
Medika. Jakarta.
Wirawan R, Immanuel S, Dharma R. 2011. Penilaian Hasil Pemeriksaan
Urine (Cermin Dunia Kedokteran) No.30. Jakarta.
Zahrin Ismy, Wande Nyoman, Purwaningsih N.V. 2015. Pengaruh
penundaan pemeriksaan serta suhu penyimpanan terhadap ph dan
eritrosit urin. STIKES, Wira Medika Bali.
LAMPIRAN I
a. Glukosa
b. Ph
N Correlation Sig.
Lower Upper
N Correlation Sig.
Lower Upper
d. Keton
N Correlation Sig.
Lower Upper
e. Urobilinogen
N Correlation Sig.
Lower Upper
4. Tn.Y 19 L 7,0 - - - + 6,5 - - - +
5. Ny. I 22 P 6,0 - - - - 6,0 - - - -
6. Ny. P 22 P 6,0 - - - - 6,0 - - - -
7. Ny. M 23 P 5,5 - + - - 5,5 - - - -
8. Ny. K 21 P 6,0 - ++ - + 5,5 - ++ - +
9. Tn. L 25 L 6,5 - - - ++ 6,0 - - - ++
SEGERA 2 JAM
N KODE JENIS
UMUR
O SAMPEL KELAMIN Ph GLUKOSA BLOOD KETON UROBILINOGEN Ph GLUKOSA BLOOD KETON UROBILINOGEN
N TN N TN N TN N TN N TN N TN N TN N TN N TN N TN
JUMLAH 33 6 39 0
SUMBER : DATA PRIMER 2016
Keterangan : N = Normal
TN = Tidak Normal
Mengetahui
NIM : P00320013118
ALAT DAN BAHAN
ALAT :
BAHAN :
DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN