Anda di halaman 1dari 37

ASPEK REPRODUKSI IKAN

KERAPU MACAN
(EPINEPHELUS SEXFASCIATUS) DI
PERAIRAN GLONDONG
GEDE TUBAN

Putri Ratna Mariskha Gani


1505 100 026
 Morfologi Ikan Kerapu Macan
 tubuh pipih
 kepala dan badan berwarna coklat kemerahan
 mulut lebar, serong ke atas dengan bibir bawah yang
sedikit menonjol melebihi bibir atas
 badan dengan enam strip tegak lebar coklat tua
 sirip-sirip kecoklatan, sirip dada kemerahan dan sirip
ekor berbentuk bundar
 tubuhnya ditutupi oleh bintik-bintik berwarna coklat
atau kuning, merah atau putih
LATAR BELAKANG
Nilai
Over fishing
Ekonomis
Over exploited
Tinggi

Ikan kerapu macan Stock assesment


Epinephelus sexfaciatus ikan di laut
berkurang
Penurunan usaha
Data tentang
TKG aspek
penangkapan ikan
dan reproduksi
3% ditahun 2007,
0,04 % ditahun
GSI 2008

Manajemen Sumberdaya
Perikanan Tangkap yang
Berkelanjutan
PERMASALAHAN
 bagaimana tingkat kematangan gonad dan
GSI ikan kerapu macan (Epinephelus
sexfasciatus) yang tertangkap di Glondong
Gede Tuban
TUJUAN PENELITIAN
 untuk menentukan tingkat kematangan
gonad dan GSI ikan kerapu macan
(Epinephelus sexfasciatus) di perairan
Glondong Gede Tuban
BATASAN MASALAH
 Penentuan tingkat kematangan gonad ikan
kerapu macan (Epinephelus sexfasciatus)
secara kualitatif berdasarkan ciri-ciri
morfologi pada bulan Oktober dan November
tahun 2009.
 Penentuan tingkat kematangan gonad ikan
kerapu macan (Epinephelus sexfasciatus)
secara kuantitatif dengan menggunakan
Gonado Somatic Index (GSI) pada bulan
Oktober dan November tahun 2009.
MANFAAT PENELITIAN
 data tentang variasi tingkat kematangan
gonad pada ikan kerapu macan (Epinephelus
sexfasciatus) baik secara morfologi maupun
dengan menggunakan GSI
 informasi tentang sumber daya perikanan
tangkap, terutama ikan kerapu macan, di
perairan Tuban pada tahun 2009 dalam upaya
untuk manajemen sumberdaya perikanan
tangkap yang berkelanjutan
METODOLOGI
TEMPAT DAN WAKTU
 Tempat Pengambilan Sampel :
perairan Desa Glondonggede
Kecamatan Tambakboyo
Kabupaten Tuban yang termasuk
wilayah Pantai Utara Tuban, yaitu
di fishing ground nelayan dengan
titik koordinat
 S1 06042’59.77” dan 111050’24.85”
 S2 06 42’35.38” dan 111 51’28.06”
0 0

 S3 06043’09.26” dan 111052’16.94”

 S4 06042’43.64” dan 111053’18.90”


 Tempat Pengamatan Sampel :
Laboratorium Zoologi Program Studi
Biologi ITS

 Waktu:
Bulan Oktober dan November Tahun
2009
U

: Fishing Ground
ALAT DAN BAHAN
 Alat :
 Alat Pengambilan Sampel
 perahu, jaring payang, botol film
 Alat Pengamatan
 mikroskop stereo
 Alat Dokumentasi Pengamatan
 kamera, penggaris, timbangan analit,
cawan petri, pinset, pisau bedah, papan
ukur
 Bahan :
 Larutan buffer formalin, aquades, ikan
kerapu macan (Epinephelus
sexfasciatus), kertas saring
CARA KERJA
 Pengukuran
Panjang dan Berat Tubuh
dan Pengambilan Gonad
Ikan Kerapu Macan
(Epinephelus sexfasciatus)
•ditangkap dengan menggunakan jaring payang
•diukur panjang dan berat tubuhnya
•dibedah dan diambil gonadnya

Gonad Ikan Kerapu Macan (E.


sexfasciatus)
Pengukuran Panjang Tubuh
Ikan
 Penentuan
Jenis Kelamin dan
Pembuatan Preparat
Gonad Ikan Kerapu Macan (E.
sexfasciatus)
•diamati morfologinya dan ditentukan jenis
kelaminnya
•dicuci dengan akuades dan dikeringkan dengan
kertas saring
•ditimbang beratnya
•dibawa ke laboratorium untuk dianalisa
•dimasukkan ke dalam botol film yang telah dilabeli
yang berisi larutan buffer formalin 5 %
Preparat Gonad
 Penentuan Tingkat Kematangan Gonad

Preparat Gonad

•diamati di bawah mikroskop stereo


•ditentukan tingkat kematangan gonadnya dengan
metode Cassie

Hasil
METODE CASSIE

TKG BETINA JANTAN

I Ovari seperti benang, panjang sampai ke Testis seperti benang, lebih pendek, terlihat
depan rongga tubuh. Warna jernih. ujungnya di rongga tubuh. Warna jernih.
Permukaan licin. Permukaan licin.
II Ukuran ovari lebih besar. Pewarnaan lebih Ukuran testis lebih besar. Pewarnaan lebih
gelap kekuning-kuningan, telur belum jelas putih seperti susu. Bentuk lebih jelas daripada
dilihat dengan mata. tingkat I.
III Ovari berwarna kuning. Secara morfologis Permukaan testis tampak lebih bergerigi.
telur mulai kelihatan butirannya dengan Warna makin putih, testis makin besar. Dalam
mata. keadaan diawetkan mudah putus.
IV Ovari makin besar. Telur berwarna kuning, Seperti pada tingkat III, tampak lebih jelas
mudah dipisahkan. Butir minyak tidak dan testis makin pejal.
tampak. Mengisi 1/2 - 2/3 rongga perut,
usus terdesak.
V Ovari berkerut, dinding tebal, butir telur Testis bagian belakang kempis dan bagian
sisa terdapat di dekat pelepasan. dekat pelepasan masih berisi.
 Analisa Data

Analisa yang bersifat deskriptif. Tingkat


kematangan gonad dipaparkan
berdasarkan pengamatan morfologi,
yaitu bentuk, ukuran panjang, berat, dan
warna lalu dihubungkan dengan Gonado
Somatic Index.
HASIL PENGAMATAN
 PENGAMBILAN SAMPEL

Ikan Kerapu Macan

 Ikan diambil di empat titik  titik –titik tersebut


merupakan fishing ground
Pengambilan di empat titik  agar jumlah ikan yang
tertangkap lebih banyak
Pengambilan dengan jaring payang  agar ikan kerapu
dapat tertangkap lebih banyak
Ikan diukur panjang dengan penggaris  agar panjang
tubuh ikan dapat terukur dengan akurat
Ikan diukur berat tubuh dengan timbangan analitik  agar
berat ikan dapat terukur lebih akurat
Dibedah dan diambil gonadnya
Gonad Ikan
Kerapu Macan

Ditentukan jenis kelamin berdasarkan warna


Diletakkan di atas kertas saring  untuk menyerap sisa
darah dan air pada gonad
Diukur berat gonadnya dengan timbangan analitik  agar
berat gonad terukur akurat
Dimasukkan dalam botol film yang berisi larutan buffer
formalin 5%  larutan buffer formalin sebagai larutan
fiksasi agar gonad tidak berubah bentuk dan warna serta
agar gonad tidak membusuk
Ditentukan TKG dengan mengamatinya di bawah
mikroskop stereo  agar morfologi gonad dapat tampak
lebih jelas
 Pengukuran Panjang dan Berat Tubuh serta
Penentuan Jenis Kelamin Ikan Kerapu Macan
(Epinephelus sexfasciatus)

Tabel 2. Jumlah Epinephelus sexfasciatus Jantan dan Betina yang Tertangkap


di Perairan Glondonggede Tuban pada Bulan Oktober - November 2009.

Jenis Kelamin Kisaran TL (cm) Kisaran W (g)


Jumlah
Bulan
Total
Pengambilan
Sampel
Sampel (♀) (♂) (♀) (♂) (♀) (♂)
(Ekor)

Oktober
48 25 23 21-33 19-29 120-580 100-400
(2009)

November
27 14 13 19-28 19-28 60-330 60-300
(2009)
Jumlah Ikan Kerapu Macan yang
Tertangkap
ukuran ikan yang tertangkap pada bulan November < ikan
yang tertangkap pada bulan Oktober
jumlah ikan pada bulan Oktober > dibandingkan pada bulan
November.

karena bulan Oktober merupakan puncak kelimpahan dari


ikan kerapu macan (E. sexfasciatus) menurut nelayan
setempat.
karena bulan Oktober belum musim hujan, sedangkan bulan
November sudah mulai musim hujan. Musim kerapu di alam
ditentukan oleh angin musim, kedua musim ini mempengaruhi
kondisi arus, salinitas, suhu, dan nutrien yang terkandung
bulan Oktober rasio kelamin jantan dengan betina = 23:25
atau sama dengan 1:1,09, sedangkan pada bulan November
rasio kelamin antara jantan dengan betina adalah 13:14 atau
sama dengan 1:1,08

Rasio kelamin jantan dan betina pada bulan Oktober dan


November mendekati nisbah kelamin yang ideal, yaitu 1:1

Ikan kerapu  ikan hermaprodit protogini

Perubahan kelamin dipengaruhi ukuran, umur, dan jenisnya


serta rasio kelamin  bila rasio tidak seimbang maka ikan
betina yang paling besar menjadi jantan
 Penentuan TKG secara Morfologi

 Penentuan TKG secara morfologi berdasarkan

metode Cassie
TKG II ♀ TKG III ♀ TKG IV ♀

TKG I ♂ TKG II ♂ TKG III ♂ TKG IV ♂


Tabel 3. Kondisi Tingkat Kematangan Gonad E. sexfasciatus
Jantan dan Betina selama Pengambilan Sampel pada Bulan
Oktober - November 2009 di Perairan Glondonggede Tuban.

Bulan Tingkat Kematangan Gonad


Pengambi Jenis (%)
lan Kelamin
Sampel I II III IV V

♂ 34,8% 47,8% 13% 4,4% -


Oktober
♀ 4% 12% 64% 20% -

♂ 61,5% 38,5% - - -
November
♀ - 7,1% 28,6% 64,3% -
TKG OKTOBER
70.00%

60.00%
Persentase (%) TKG)

50.00%

40.00%
Jantan
30.00% Betina

20.00%

10.00%

0.00%
TKG I TKG II TKG III TKG IV
Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
TKG NOVEMBER
70.00%

60.00%

50.00%
Persentase (%) TKG)

40.00%
Jantan
30.00% Betina

20.00%

10.00%

0.00%
TKG I TKG II TKG III TKG IV
Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
Puncak pemijahan  bulan Oktober  karena pada bulan ini
baik ikan kerapu jantan maupun betina memiliki gonad
dengan TKG IV meski dengan persentase yang lebih kecil
dibanding TKG yang lain.
Perbedaan TKG antara ikan kerapu jantan dan betina (E.
sexfasciatus) disebabkan karena ikan kerapu jantan lebih
cepat matang gonad dibanding ikan kerapu betina  pada
ikan betina dibutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk
proses vitelogenesis.
Tidak ditemukan ikan kerapu macan (E. sexfasciatus) baik
jantan maupun betina dengan TKG V  ikan yang telah
matang gonad akan beruaya untuk memijah, ikan kerapu
macan cenderung untuk memijah di lautan dengan dasar
berlumpur pada kedalaman 7 - 40 m
 Penentuan TKG Berdasarkan Gonado Somatic
Index (GSI)

Sebelum terjadi pemijahan, sebagian besar hasil


metabolisme tertuju kepada perkembangan gonad.
Perubahan yang terjadi di dalam gonad secara kuantitatif
dapat diketahui dari IKG atau GSI. Sejalan dengan
perkembangan kematangan, berat gonad semakin
bertambah.
IKG atau GSI akan mencapai maksimum sesaat sebelum
terjadi pemijahan.
Tabel 4. Nilai GSI dan TKG pada Kisaran Panjang Tubuh (TL), Kisaran Berat
Tubuh (W), Kisaran Berat Gonad (Wg) Ikan Kerapu Macan (E. sexfasciatus)
Jantan dan Betina selama Pengambilan Sampel pada Bulan Oktober-November
2009 di Perairan Glondonggede Tuban.
Jenis Kisaran TL Kisaran W Kisaran Wg Kisaran GSI
TKG Jumlah
Kelamin (cm) (gram) (gram) (%)
Oktober
19-28 100-270 0,1-0,515 I 0,115-0,27 8
21-29 150-400 0,32-1,04 II 0,17-0,42 11
Jantan
22-29 190-400 0,89-1,24 III 0,31-0,46 3
24,1 210 1,35 IV 0,64 1
25 210 0,56 I 0,27 1
24-31,3 200-580 0,86-2,35 II 0,43-0,527 3
Betina
21-33 120-250 0,91-2,7 III 0,65-1,35 16
22,4-29,3 190-400 3,577-10,13 IV 1,88-4,23 5
November
19-20,5 70-160 0,06-0,2 I 0,01-0,18 8
Jantan
19-28 60-300 0,2-1,14 II 0,22-0,38 5
28 310 1,4 II 0,45 1
Betina 19-28 70-330 0,83-2,68 III 0,49-2,47 4
19-27 60-310 0,74-11,6 IV 1,06-10,84 9
Semakin bertambah panjang dan berat tubuh maka tingkat
kematangan gonad makin tinggi dan nilai GSI semakin
bertambah.
Ikan dengan ukuran kisaran panjang dan berat yang sama
tidak mempunyai TKG yang sama  kondisi lingkungan
dimana ikan tersebut hidup, ada tidaknya ketersediaan
makanan, suhu, salinitas dan kecepatan pertumbuhan ikan
 Nilai GSI untuk ikan kerapu jantan lebih rendah
dibandingkan ikan kerapu betina  karena bobot gonad ikan
betina lebih besar  karena pada ikan betina terjadi proses
vitelogenesis.
Ikan kerapu macan (E. sexfasciatus) merupakan ikan yang
dapat memijah lebih dari sekali setiap tahunnya  memiliki
nilai GSI yang kecil (kurang dari 20%)
KESIMPULAN
bulan Oktober ikan jantan  TKG I 34,8%, TKG II 47,8%, TKG
III 13%, dan TKG IV 4,4%. Pada ikan betina TKG I 4%, TKG II
12%, TKG III 64%, dan TKG IV 20%.
bulan November ikan jantan  TKG I 61,5% dan TKG II 38,5%,
sedangkan untuk ikan betina TKG II 7,1%, TKG III 28,6%, dan
TKG IV 64,3%.
 Semakin bertambah panjang dan berat tubuh maka tingkat
kematangan gonad makin tinggi dan nilai GSI semakin
bertambah.

Anda mungkin juga menyukai