Anda di halaman 1dari 16

Chemistry Education Review (CER), Pend. Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.

2 (13-28)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI


TERBIMBING UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
PESERTA DIDIK PADA MATERI ASAM, BASA, DAN GARAM SMP NEGERI 1
BULUKUMBA

Darmaeni1, Muhammad Danial2, Nurdin Arsyad 3


1
Guru SMP Negeri 1 Bulukumba
2,3
Dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
Email: darmaeni.235@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (i) untuk menghasilkan perangkat pembelajaran IPA berbasis
inkuiri terbimbing pada materi asam, basa, garam; (ii) untuk mendeskripsikan kevalidan,
keefektifan, dan kepraktisan perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang difokuskan untuk mengembangkan
perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi asam, basa, dan garam.
Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah RPP, Buku Ajar Peserta
Didik (BAPD), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Model pengembangan yang digunakan
dalam penelitian ini mengacu pada model Thiagarajan atau 4-D yang terdiri dari tahap
pendefinisian, tahap perancangan, tahap pengembangan dan tahap penyebaran. Perangkat
pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini divalidasi oleh dua orang ahli dengan hasil
penilaian berada pada kategori sangat valid untuk RPP dan BAPD dan kategori valid untuk
LKPD serta dapat digunakan dengan sedikit revisi. Pada penelitian ini uji coba dilakukan satu
kali. Uji coba dilakukan pada kelas VII2 SMP Negeri 1 Bulukumba. Hasil yang diperoleh
pada uji coba tersebut, yaitu: (1) perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing
sudah praktis, (2) perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi asam,
basa, dan garam sudah efektif karena telah memenuhi 3 dari 4 indikator keefektifan, yaitu:
ketuntasan klasikal tes hasil belajar telah tercapai, aktivitas peserta didik pada setiap
pertemuan berada pada rentang batas toleransi , dan respon peserta didik berada pada
kategori positif. Dengan mengikuti tahap pengembangan di atas, diperoleh perangkat
pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi Asam, Basa, dan Garam yang
memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.

Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Berpikir Kritis

ABSTRACT
The purpose of this study was (i) to produce the guided inquiry-based science learning on the
material acids, bases, salts; (Ii) to describe the validity, effectiveness and practicality of the
device guided inquiry-based science learning. This research is a development that is focused
on developing tools guided inquiry-based science learning on the material acids, bases and
salts. Learning tools generated in this study is the RPP, Textbook of Students (BAPD),
Worksheet Students (LKPD). The development model used in this study refers to the model
Thiagarajan or 4-D comprising the step of defining, designing stage, stage of development
and deployment phase. Learning tools generated in this study are validated by two experts
with the assessment result is in the category very valid for the RPP and BAPD and valid for
LKPD category and can be used with minimal revision. In this study, the test was carried one.
Tests performed on grade VII2 SMP Negeri 1 Bulukumba. The results obtained in these trials,
namely: (1) the learning device science-based guided inquiry has been practical, (2) the
learning device science-based guided inquiry on material acids, bases, and salts have been

13
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (13-28)

effective because it has met three of the four indicators of effectiveness, namely: classical
completeness achievement test has been reached, the activity of learners at each meeting is in
the range of tolerance limits, and the response of students that are in the positive category. By
following the above development, obtained the guided inquiry-based science learning in
materials Acids, Bases, and Salts are valid criteria, practical, and effective.

Keywords: Guided Inquiry, Critical Thinking Skills

PENDAHULUAN Order Thinking) membuat peserta didik


Konsep pembelajaran IPA yang untuk menginterpretasikan, menganalisa
dijelaskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan atau bahkan mampu memanipulasi informasi
Pendidikan (KTSP) berhubungan dengan sebelumnya sehingga tidak monoton.
cara mencari tahu tentang gejala-gejala alam Berpikir kritis merupakan salah satu
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya aspek dari kegiatan berpikir tingkat tinggi
penguasaan kumpulan pengetahuan yang (Higher Order Thinking Skill – HOTS).
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau Dalam suatu proses pembelajaran IPA, jika
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan seorang peserta didik menggunakan
suatu proses penemuan. Oleh karena itu keterampilan berpikir tingkat tingginya
Pendidikan IPA juga diarahkan untuk proses maka pembelajaran tersebut akan menjadi
inkuiri dan berbuat sehingga dapat pembelajaran yang bermakna. Karena anak
membantu peserta didik untuk memperoleh tidak hanya harus mengingat dan menghafal
pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep yang ditemui pada pelajaran, tetapi
alam sekitar (Trianto, 2013 : 153). peserta didik juga harus mampu
Seperti yang telah dijelaskan di atas memecahkan suatu masalah dan membuat
bahwa mata pelajaran IPA merupakan mata keputusan-keputusan yang rasional
pelajaran yang berkaitan erat dengan cara mengenai sesuatu yang dapat ia yakini
mencari tahu tentang gejala-gejala alam kebenarannya. Dengan begitu anak juga
secara sistematis, ini berarti mata pelajaran tidak akan mudah lupa terhadap konsep IPA.
IPA erat kaitannya dengan kemampuan Berdasarkan pengalaman penulis
menggunakan ketermpilan berpikirnya. sebagai guru IPA SMP Negeri 1 Bulukumba
Keterlibatan kita dalam berbagai proses tentang kegiatan pembelajaran IPA di
berpikir berarti kita harus mengusai sekolah tersebut adalah materi pelajaran
keterampilan berpikir dari tingkat rendah dominan disajikan melalui model
(Lower Odrder Thinking Skill - LOTS) pembelajaran langsung dengan metode
sampai keterampilan berpikir tingkat tinggi ceramah. Begitupula materi pembelajaran
(Higher Order Thinking Skill - HOTS). tidak dikemas menyesuaikan kondisi peserta
LOTS adalah keterampilan berpikir yang didik sebab berpatokan pada buku paket
hanya menuntut seseorang untuk mengingat, yang ada sehingga terkesan monoton dan
memahami dan mengaplikasikan sesuatu memaksa anak untuk berbuat sesuai apa
rumus atau hukum, Sedangkan HOTS adalah yang diperintahkan oleh guru, Walupun
keterampilan yang lebih dari sekedar peneliti pernah mencoba menerapkan model
mengingat, memahami dan mengaplikasikan pembelajaran Inkuiri dalam bentuk
(A. Thomas & G. Thorne dalam Al’Azzy). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tetapi
Menurut Resnick dan Thomson (2008) belum menghasilakn perangkat
dalam Fatmawati (2013) bahwa berpikir pembelajaran yang tepat, dimana perangkat
tingkat dasar (Lower Order Thinking) hanya yang dibuat belum optimal dapat menunjang
menggunakan kemampuan terbatas pada proses pembelajaran. Keterbatasan dalam
hal-hal rutin dan bersifat mekanis, hal pembuatan RPP yang belum
sedangkan berpikir tingkat tinggi (Higher menjelaskan kegiatan pembelajaran secara

14
Darmaeni, Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA ….

menyeluruh dan kesesuaian penyajian materi penting kecakapan hidup. Pembelajaran


dengan waktu yang tersedia, sumber belajar yang berpusat pada peserta didik (student
berupa buku yang digunakan oleh peserta centered), misalnya inkuiri tepat digunakan
didik masih menggunakan buku paket yang untuk mengembangkan kemandirian peserta
telah disediakan di sekolah (buku paket didik dan mampu memberdayakan
pinjaman dari perpustakaan). Sedikit peserta kemampuan berpikir kritis.
didik yang memiliki koleksi buku Kemampuan berpikir kritis peserta
pribadi/sendiri untuk dapat dipelajari sendiri didik sangat penting dikembangkan demi
di rumah., begitu pula penggunaan LKPD keberhasilannya dalam pendidikan secara
yang hanya memberi instruksi langsung khusus dan dalam kehidupan bermasyarakat
kepada peserta didik,sehingga melakukan secara umum. Salah satu alternatif model
kegiatan sesuai dengan instruksi yang pembelajaran IPA yang dapat diterapkan
terdapat dalam LKPD tanpa memikirkan untuk melatih peserta didik bekerja secara
alasan pengerjaan tahap demi tahap hal ini ilmiah dan mengembangkan kemampuan
berakibat kurangnya pengalaman pada berpikir dalam hal menumbuhkan
peserta didik untuk bekerja secara ilmiah. keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar
Rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik hingga dapat memberikan
peserta didik juga terjadi di SMP Negeri 1 penguatan terhadap kualitas pembelajaran
Bulukumba. Berdasarkan hasil observasi IPA di sekolah sebagai sarana penelitian
dan wawancara dengan guru IPA di SMP adalah model pembelajaran berbasis inkuiri.
Negeri 1 Bulukumba, diketahui bahwa guru Dari uraian tersebut di atas,
masih kurang menggali kemampuan menandakan bahwa proses pembelajaran
berpikir kritis dalam proses pembelajaran. IPA di SMP Negeri 1 Bulukumba masih
Hal tersebut terlihat dari kegiatan guru dan rendah ditinjau dari segi kualitasnya.
peserta didik pada saat kegiatan Kualitas proses pembelajaran IPA yang
pembelajaran antara lain: metode rendah berakibat dari hasil belajar peserta
pembelajaran yang biasanya digunakan didik yang rendah.
adalah ceramah, diskusi, yaitu guru Berdasarkan latar belakang masalah
memberikan penjelasan, kemudian tanya yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
jawab, dan ditutup dengan pemberian tugas masalah dalam penelitian ini adalah: (1)
atau latihan. Adapun Kelemahan diskusi Bagaimana mengembangkan perangkat
yang digunakan oleh guru selama ini adalah pembelajaran IPA berbasis Inkuiri
tidak semua peserta didik dapat berperan terbimbing pada materi Asam, Basa, dan
aktif dalam proses pembelajaran. Garam? (2) Bagaimana kevalidan,
Keterlibatan peserta didik kurang optimal kepraktisan, dan keefektifan perangkat
disebabkan oleh banyaknya peserta didik pembelajaran IPA berbasis Inkuiri yang
yang pasif mengikuti pelajaran karena dikembangkan?
kegiatan pembelajaran berpusat pada guru, Berdasarkan rumusan masalah di atas,
serta guru tidak mengajak peserta didik maka tujuan dari penelitian ini adalah: (1)
berlatih untuk menganalisis suatu informasi Untuk menghasilkan perangkat
data atau argument, dengan kata lain tidak pembelajaran IPA berbasis Inkuiri
melatih untuk mengembangkan kemampuan Terbimbing pada materi Asam, Basa, dan
berpikir kritisnya. Garam. (2) Untuk mendeskripsikan
Menurut Puskur (2007) dalam kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan
Apriliyana U (2012) bahwa proses perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri
pembelajaran sains hendaknya dilaksanakan terbimbing
secara inkuiri ilmiah (Scientic inquiry) untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja METODE PENELITIAN
dan bersikap ilmiah serta Penelitian ini adalah penelitian
mengkomunikasikannya sebagai aspek pengembangan (Research and Development)

15
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (13-28)

yang bertujuan untuk mengembangkan dan a). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


mendesain perangkat pembelajaran IPA (RPP)
berbasis Inkuiri untuk menumbuhkan Hasil analisis validasi RPP untuk
keterampilan berpikir kritis peserta didik setiap aspek sebagaimana pada lampiran C
pada materi Asam, Basa, dan Garam yang yang dirangkum sebagaimana tertera pada
meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tabel 4.2:
(RPP), Buku Peserta Didik (BPD), dan
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Analisis
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Validasi RPP
Negeri 1 Bulukumba dan subyek ujicoba No Aspek penilaian x Ket
penelitian adalah peserta didik kelas VII-2 1 Kesesuaian Tujuan 3,38 Sangat
semester genap tahun pelajaran 2015/2016 2 Materi yang 3,50 Valid
dengan jumlah peserta didik 34 orang. disajikan Sangat
Pengembangan perangkat 3 Bahasa 3,75 Valid
pembelajaran menggunakan model 4 Sarana dan alat 3,50 Sangat
Thiagarajan yang dikenal dengan 4D, yaitu bantu Valid
define (pendefinisian), design 5 pembelajaran 3,42 Sangat
(perancangan), develop (pengembangan) dan Metode dan Valid
disseminate (penyebaran). kegiatan Valid
Instrumen penelitian digunakan untuk 6 pembelajaran 4,00 Sangat
memperoleh informasi tentang pembelajaran Waktu Valid
IPA berbasis inkuiri pada materi Asam, Jumlah 21,55
Basa, dan Garam. Instrumen pada Rata-rata 3,59 Sangat
penelitian ini terdiri dari Komponen- Valid
komponen yaitu kevalidan, kepraktisan, dan Persentase of 100,00 Reliabel
keefektifan. Berikut ini dikemukakan Agreement
tentang data yang akan diperoleh dengan (Kategori)
menggunakan instrumen-instrumen tersebut: Berdasarkan Tabel 4.2 , hasil analisis
(1) lembar validasi perangkat pembelajaran, validasi RPP menunjukkan bahwa: (1)
(2) lembar observasi keterlaksanaan keseluruhan aspek RPP dinilai sangat valid
perangkat pembelajaran, (3) lembar dan (2) RPP tersebut tergolong reliabel
observasi aktivitas peserta didik, (4) lembar karena nilai reliabilitasnya sama dengan
angket respon peserta diidk, (5) lembar 100 %, ini sesuai dengan syarat reliabilitas
angket respon guru, (6) lembar penilaian (Grinnel dalam Nurdin). Dengan demikian,
hasil belajar. perangkat RPP telah memenuhi kriteria
Analisis data pada pengembangan kevalidan. Validator juga menyimpulkan
perangkat pembelajaran ini, digunakan bahwa RPP dapat digunakan dengan revisi
teknik analisis statistik deskriptif. kecil.
Walaupun secara keseluruhan aspek,
HASIL DAN PEMBAHASAN maupun masing-masing aspek sudah
1. Hasil Penelitian memenuhi kriteria kevalidan dan reliabilitas,
a. Deskripsi Hasil Tahap namun masih ada saran dari validator yang
Pengembangan (develop) perlu diperhatikan. Saran tersebut adalah
Hasil dari setiap kegiatan pada tahap sebagai berikut: (1) Alokasi Waktu
pengembangan ini diuraikan sebagai berikut. disesuaikan dengan penambahan aktivitas
1. Analisis Hasil Penilaian Ahli (V2) (2) Materi pembelajaran diuraikan
Analisis hasil validasi perangkat lengkap pada BPD.(V2)
pembelajaran dapat dideskripsikan sebagai Berdasarkan saran dan komentar
berikut: validator maka dilakukan revisi dan
penyempurnaan terhadap perangkat RPP.

16
Darmaeni, Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA ….

Adapun revisi RPP tersebut dapat dilihat Jumlah 14,44


pada Tabel 4.3 :
Rata-rata 3,61 Sangat
Tabel 4.3 Hasil Revisi RPP Valid
Yang direvisi Sebelum Setelah revisi Persentase of 100,00 Reliabel
revisi Agreement
Alokasi Fase Fase (Kategori)
waktu penguatan penguatan
disesuaikan dan dan Berdasarkan Tabel 4.4, hasil analisis
dengan membuat merangkum validasi buku ajar peserta didik
aktivitas rangkuman di kegiatan menunjukkan bahwa: (1) Keseluruhan aspek
di kegiatan penutup buku teks pelajaran dinilai sangat valid dan
penutup (waktu (2) Buku ajar tersebut tergolong reliabel
(waktu kegiatan karena nilai reliabilitasnya 100 %, ini sesuai
kegiatan penutup dengan syarat reliabilitas (Grinnel dalam
penutup 7 bertambah 3 Nurdin). Validator juga menyimpulkan
menit) menit bahwa buku ajar peserta didik dapat
sehingga digunakan dengan revisi kecil.
menjadi 10 Walaupun secara keseluruhan aspek,
menit. maupun masing-masing aspek sudah
Uraian materi Uraian Uraian memenuhi kriteria kevalidan dan reliabilitas,
Pembelajara materi materi namun masih ada saran dari validator yang
n terlalu padat dipersempit perlu diperhatikan. Saran tersebut adalah :
karena “Gambar diperjelas dengan memberi
uraian keterangan”.
lengkap Berdasarkan saran dan komentar
terdapat pada validator maka dilakukan revisi dan
Buku Peserta penyempurnaan terhadap perangkat buku
Didik (BPD) ajar peserta didik. Adapun hasil revisi buku
ajar peserta didik dapat dilihat pada Tabel
b) Buku Ajar Peserta Didik (BAPD) 4.5 .
Aspek-aspek yang diperhatikan dalam
memvalidasi buku ajar peserta didik adalah: Tabel 4.5 Hasil Revisi Buku Ajar Peserta
penjabaran konsep, konstruksi, karakteristik Didik
sub konsep, manfaat/kegunaan buku. Hasil Hal Yang Sebelum Setelah revisi
analisis validasi buku ajar peserta didik direvisi revisi
untuk setiap aspek sebagaimana pada Validator
lampiran yang dirangkum pada Tabel 4.4. 1 gambar yang Gambar
Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Analisis Gambar diberikan sudah
Validasi Buku Ajar Peserta Didik tidak dilengkapi
No Aspek penilaian x Ket dilengkapi dengan
dengan keterangan
1 Penjabaran 3,75 Sangat
keterangan.
2 konsep 3,44 Valid
3 Konstruksi 3,50 Valid
c) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
4 Karakteristik 3,75 Sangat
Aspek-aspek yang diperhatikan dalam
sub konsep Valid
memvalidasi Lembar Kerja Peserta Didik
Sangat
(LKPD) adalah aspek aktivitas, materi yang
Manfaat/kegunaan Valid
disajikan, bahasa, dan waktu.. Hasil analisis
buku

17
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (13-28)

validasi LKPD sebagaimana pada lampiran


dapat dirangkum pada Tabel 4.6. : Analisis hasil validasi instrument
penelitian dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Analisis 1). Lembar Observasi Keterlaksanaan
Validasi LKPD Pembelajaran
No Aspek Rata- Ket Aspek-aspek yang diperhatikan dalam
penilaian rata memvalidasi lembar observasi
1 Aktivitas 3,60 Sangat keterlaksanaan pembelajaran adalah aspek
2 Materi 3,36 Valid tujuan, aspek cakupan unsure-unsur
3 yang disajikan 3,43 Valid pembelajaran, dan bahasa. Hasil analisis
4 Bahasa 3,50 Valid validasi lembar observasi keterlaksanaan
Waktu Sangat pembelajaran sebagaimana pada lampiran
Valid dapat dirangkum pada Tabel 4.8.
Jumlah 14,39 Tabel 4. 8 Rangkuman Hasil Analisis
Rata-rata total 3,47 Valid Validasi Lembar Observasi Keterlaksanaan
Persentase of 100,00 Reliabel Pembelajaran
Agreement Rata-
No Aspek Keterangan
(Kategori) rata
1 Tujuan 3,50 Sangat Valid
Berdasarkan Tabel 4.6, hasil analisis Cakupan unsur-
unsur
validasi LKPD menunjukkan bahwa: (1)
2 pembelajaran 3.50 Sangat Valid
keseluruhan aspek LKPD dinilai valid dan
3 Bahasa 3,67 Sangat Valid
(2) LKPD tersebut tergolong reliabel karena
persentase 0f agreement(R) adalah 100 %, Jumlah 10,67
ini sesuai dengan syarat reliabilitas (Grinnel Rata-rata total 3,56 Sangat Valid
dalam Nurdin). Validator juga
menyimpulkan bahwa LKPD dapat Persentase of
digunakan dengan revisi kecil. agreement 100,00 Reliabel
Walaupun hasil akhir dari validasi (Kategori)
untuk lembar kerja peserta didik Berdasarkan Tabel 4.8, hasil analisis
menunjukkan bahwa para validator validasi lembar observasi keterlaksanaan
umumnya menyimpulkan bahwa lembar pembelajaran menunjukkan bahwa: (1)
kerja yang dikembangkan valid dan dapat keseluruhan aspek dinilai “ sangat valid”,
digunakan dengan melakukan revisi kecil, (2) lembar observasi keterlaksanaan
tapi masih ada saran dari validator demi pembelajaran tersebut tergolong reliabel
untuk kesempurnaan lembar kerja sebelum karena semua aspek nilai reliabilitasnya
dilakukan uji coba. Hasil revisi berdasarkan yaitu 100%, ini sesuai dengan syarat
masukan, koreksi, dan saran-saran dari reliabilitas (Grinnel dalam Nurdin).
validator sebagaimana pada Tabel 4.7.
berikut ini : 2) Lembar penilaian hasil belajar
Aspek-aspek yang diperhatikan dalam
Tabel 4.7 Hasil Revisi Lembar Kerja memvalidasi lembar penilaian hasil belajar
Peserta Didik (LPHB) adalah aspek Materi soal,
Hal yang Sebelum konstruksi, dan bahasa. Hasil analisis
Setelah Revisi validasi penilaian hasil belajar
Direvisi Revisi
Validator 2 Pada fase Sudah sebagaimana pada lampiran dapat
Alokasi kegiatan dicantumkan dirangkum pada Tabel 4.9 di bawah ini:
waktu pengamatan alokasi
tidak waktunya Tabel 4. 9 Rangkuman hasil analisis
dicantumkan validasi LPHB
alokasi waktu

18
Darmaeni, Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA ….

No Aspek
Rata-
Keterangan
didik sebagaimana pada lampiran dapat
rata dirangkum pada Tabel 4.11.
1 Materi soal 3,30 Valid
2 Konstruksi 3.38 Valid Tabel 4. 11 Rangkuman Hasil Analisis
3 Bahasa 3,50 Sangat Valid Validasi Lembar Observasi Aktivitas
Jumlah 10,16 Peserta Didik
Rata-
Rata-rata No Aspek Keterangan
3,39 Valid rata
total
1 Petunjuk 3,50 Sangat Valid
Persentase of
agreement 100,00 Reliabel Cakupan
(Kategori) 2 aktivitas 3.50 Sangat Valid
3 Bahasa 3,50 Sangat Valid
Berdasarkan Tabel 4.9, hasil analisis
Jumlah 10,50
validasi LPHB menunjukkan bahwa (1)
keseluruhan aspek dinilai “ valid”, (2) Rata-rata total 3,50 Sangat Valid
LPHB tersebut tergolong reliabel karena
Persentase of
semua aspek nilai reliabilitasnya yaitu
agreement 100,00 Reliabel
100%, ini sesuai dengan syarat reliabilitas (Kategori)
(Grinnel dalam Nurdin). Walaupun hasil
akhir dari validasi untuk penilaian hasil Berdasarkan Tabel 4.11, hasil analisis
belajar menunjukkan bahwa para validator validasi lembar aktivitas peserta didik
umumnya menyimpulkan bahwa penilaian menunjukkan bahwa (1) keseluruhan aspek
hasil belajar yang dikembangkan valid dan dinilai “ sangat valid”, (2) lembar observasi
dapat digunakan dengan sedikit revisi revisi, aktivitas peserta didik tersebut tergolong
tapi masih ada saran dari validator demi reliabel karena semua aspek nilai
untuk kesempurnaan penilaian hasil belajar reliabilitasnya yaitu 100%, ini sesuai
sebelum dilakukan uji coba. Hasil revisi dengan syarat reliabilitas (Grinnel dalam
berdasarkan masukan, koreksi, dan saran- Nurdin).
saran dari validator sebagaimana pada Tabel 4) Respon peserta didik dan guru
4.10. Aspek-aspek yang diperhatikan dalam
memvalidasi lembar observasi respon
Tabel 4.10 Hasil Revisi Lembar Penilaian peserta didik adalah aspek materi, aspek
Hasil Belajar
konstruksi, dan bahasa.. Hasil analisis
Hal yang Sebelum
Setelah Revisi validasi lembar observasi respon peserta
Direvisi Revisi
Validator 2 didik sebagaimana pada lampiran dapat
Jumlah butir Terdiri dari 10 Terdiri dari 8 dirangkum pada Tabel 4.12.
soal butir soal butir soal
disesuaikan Tabel 4. 12 Rangkuman Hasil Analisis
dengan Validasi Lembar Observasi Respon Peserta
alokasi Didik dan Guru
waktunya N Aspek Rata-rata Keterangan
o Respon
3) Lembar Observasi Aktivitas Peserta Pesert Guru
Didik a
Aspek-aspek yang diperhatikan dalam didik
memvalidasi lembar observasi aktivitas 1 Materi 3,50 3,50 Sangat
peserta didik adalah aspek petunjuk, aspek Valid
cakupan aktivitas, dan bahasa.. Hasil analisis 2 Konstruk 3.50 3,50 Sangat
validasi lembar observasi aktivitas peserta si Valid

19
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (13-28)

3 Bahasa 3,50 3,50 Sangat ini peneliti terlibat langsung pada proses
Valid pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang
Jumlah 10,50 10,50 di ujicobakan meliputi RPP, Buku peserta
Rata-rata 3,50 3,50 Sangat didik, dan LKPD. Uji coba perangkat
total Valid pembelajaran bertujuan untuk
Persentas 100,0 100,0 Reliabel penyempurnaan perangkat pembelajaran.
e of 0 0 Adapun rincian pelaksanan uji coba
agreemen dirangkum dalam tabel 4.13
t
(Kategori Tabel 4. 13. Jadwal Pelaksanaan Uji Coba
) Perangkat Pembelajaran
Pertem Hari/Ta Uji coba Perangkat
Berdasarkan Tabel 4.12, hasil analisis uan nggal Pembelajaran
validasi lembar respon peserta didik dan R L Buku
guru menunjukkan bahwa (1) keseluruhan P K siswa
aspek dinilai “ sangat valid”, (2) lembar P S
observasi respon peserta didik dan guru I Rabu, R LK Pembela
tersebut tergolong reliabel karena semua II 13-4- P S jaran 01
aspek nilai reliabilitasnya yaitu 100%, ini III 2016 P 01 Pembela
sesuai dengan syarat reliabilitas (Grinnel Kamis, 0 LK jaran 01
dalam Nurdin). 14-4- 1 S Pembela
2016 R 02 jaran 03
Berdasarkan uraian di atas dapat
Rabu, P LK
disimpulkan bahwa secara umum rata-rata 20-4- P S
penilaian atau hasil validasi dari dua orang 2016 0 03
validator pada perangkat pembelajaran 2
berupa RPP dan BPD yang digunakan R
berada pada kategori “sangat valid”, dan P
Lembar kerja Peserta Didik (LKPD) berada P
pada kategori ” Valid”. Demikian pulan 0
hasil validasi pada instrumen penelitian 3
berupa lembar observasi keterlaksanaan IV Kamis, Tes Hasil Belajar
pembelajaran, lembar observasi aktivitas 21-04-
2016
peserta didik, dan lembar angket respon
V Rabu, Pengisisan angket
peserta didik dan guru berada pada kategori
04-05- respon Peserta didik
“Sangat Valid” dan lembar penilaian hasil 2016
belajar berada pada kategori “Valid”. Hal ini Peserta didik yang menjadi subjek uji
berarti perangkat pembelajaran maupun coba perangkat ini adalah peserta didik
instrumen pembelajaran tersebut telah layak Kelas VII2 SMP Negeri 1 Bulukumba,
untuk diujicobakan. semester genap tahun pelajaran 2015/2016.
Akhirnya setelah dilakukan beberapa Dengan jumlah peserta didik sebanyak 34
revisi berdasarkan masukan dari validator orang dengan kemampuan akademik yang
dihasilkan perangkat pembelajaran beragam, ada peserta didik yang
(Prototipe II), yang digunakan pada kegiatan berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
uji coba. Dalam proses pembelajaran, peserta didik
dikelompokkan 4 atau 5 orang dalam satu
b. Analisis Hasil Ujicoba Lapangan kelompok, yang terdiri dari 1 atau 2 orang
Perangkat Pembelajaran yang telah peserta didik kelompok atas, 1 atau 2 orang
direvisi berdasarkan masukan dari para peserta didik kelompok tengah, dan 1 orang
validator selanjutnya diujicobakan di kelas peserta didik kelompok bawah. Pembagian
VII2 SMP Negeri 1 Bulukumba dengan kelompok didasarkan dari rata-rata nilai
jumah peserta didik 34 orang. Pada kegiatan

20
Darmaeni, Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA ….

ulangan harian, serta keaktifan peserta didik reliabilitas lembar pengamatan


dalam pembelajaran IPA selama di kelas keterlaksanaan perangkat tersebut dengan
VII. Dengan demikian, dapat dikatakan menggunakan hasil modifikasi rumus
bahwa kemampuan rata-rata tiap kelompok percentage of agreements Grinnel (Nurdin,
relatif sama. Guru dalam penelitian ini 2007 : 145) sebagai berikut:
adalah peneliti sendiri. Percentage of agreement R  
Deskripsi hasil ujicoba perangkat
Agreements (A)
pembelajaran dilakukan sebanyak 4 kali  100%
Disagreements (D)  agreement (A)
pertemuan mulai tanggal 13 April 2016
sampai 4 Mei 2016, yaitu 3 kali pertemuan dengan:
untuk KBM, 1 kali tes hasil belajar dan 1 A = Jumlah frekuensi kecocokan antara, dua
kali pengisian angket respon terhadap pengamat
perangkat pembelajaran. Pengisian angket D = Jumlah frekuensi ketidakcocokan
respon peserta didik dilaksanakan setelah uji antara dua pengamat
coba perangkat dilakukan. Rancangan awal R = Reliabilitas instrumen
perangkat pembelajaran (Prorotipe I) Agar lebih mudah menarik
divalidasi oleh ahli. Hasil validasi ahli kesimpulan, maka data pengamatan
dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk keterlaksanaan perangkat pembelajaran
merevisi perangkat pembelajaran yang dianalisis per aspek. Adapun hasil analisis
menghasilkan Prototipe II, kemudian untuk masing-masing aspek dijelaskan
diujicobakan di kelas VII2 SMP Negeri 1 sebagai berikut:
Bulukumba. 1) Komponen sintaks pembelajaran inkuiri
Data yang diperoleh saat uji coba terbimbing. Hasil pengamatan terhadap
dianalisis, kemudian hasilnya digunakan keterlaksanaan komponen sintaks
sebagai bahan pertimbangan untuk pembelajaran inkuiiri terbimbing selama
merevisi Prototipe II menjadi perangkat uji coba dapat dilihat pada Tabel 4.14.
final
yang selanjutnya akan disosialisasikan pada Tabel 4.14. Hasil Pengamatan
proses penyebaran..Berikut adalah gambaran Keterlaksanaan Komponen Sintaks
data yang diperoleh dari hasil uji coba Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
berupa data keterlaksanaan perangkat Hasil Pengamatan
Aspek
pembelajaran, data aktivitas peserta didik, No
Pengamatan A B A B A B
data tes hasil belajar, data respons peserta
didik, dan data respon guru. Fase
penyampaian
1) Uji kepraktisan (keterlaksanaan) tujuan
1 1 2 2 2 2 2
pembelajaran dan
perangkat pembelajaran
memotivasi
a) Deskripsi hasil analisis keterlaksanaan peserta didik;
perangkat pembelajaran
Tujuan utama analisis data 2 Fase Orientasi; 2 2 2 2 2 2
keterlaksanaan perangkat pembelajaran
Fase
adalah untuk melihat sejauh mana tingkat membimbing
kepraktisan penggunaan perangkat dalam peserta didik
proses pembelajaran. Dalam mengobservasi 3 2 2 2 2 2 2
dalam
keterlaksanaan perangkat, peneliti merumuskan
menggunakan dua orang guru mitra sebagai masalah;
pengamat pada setiap pertemuan, Fase
selanjutnya untuk memberikan penekanan membimbing
bahwa lembar keterlaksanaan pembelajaran 4 peserta didik 2 2 2 2 2 2
memenuhi reliabilita s maka, dihitung dalam
merumuskan

21
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (13-28)

hipotesis; 2. Keaktifan peserta 2 2 1 2 2 2


didik dalam
melakukan
Fase aktivitas untuk
membimbing menemukan
peserta didik konsep
5 dalam 2 2 2 2 2 2 pembelajaran
mengumpulkan yang sesuai
data melalui dengan petunjuk
eksperimen pada buku peserta
Fase didik dan LKPD
membimbing 3 Keaktifan peserta 1 2 2 2 2 2
peserta didik didik dalam
6. dalam 2 2 2 2 2 2 menyelesaikan
menganalisis data masalah yang
untuk menguji terdapat pada
hipotesis LKPD.
Fase merumuskan 4 Keaktifan peserta 1 2 2 1 2 1
7. 2 2 2 2 2 2 didik dalam
kesimpulan
7 7 7 belajar khususnya
Agreement
pada saat peserta
Disagreement 0 0 0 didik
Rata-rata pengamatan 1,93 2,00 2,00 mengkonstruksi
pengetahuan dan
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa menyelesaikan
jumlah agreement dua pengamat adalah 21 LKPD.
dan disagreement adalah 0, berarti dua Agreement 4 4 4
pengamat sepakat bahwa Komponen Sintaks
Disagreement 0 0 0
pembelajaran IPA berbasis Inkuiri
Terbimbing terlaksana dengan percentage of Rata-rata 1.63 1.75 1,88
agreement (PA) = 100%. Jika dikonfirmasi
dengan kriteria keterlaksanaan pada bab III, Tabel 4.15 menunjukkan bahwa
maka disimpulkan Komponen sintaks jumlah agreement dua pengamat adalah 12
pembelajaran berbasis Inkuiri Terbimbing dan disagreement adalah 0, rata-rata
terlaksana seluruhnya (1,5 ≤ x ≤ 2,0). pengamatan 1,75 berarti dua pengamat
2). Interaksi sosial. Hasil pengamatan sepakat bahwa Komponen interaksi sosial
terhadap keterlaksanaan komponen terlaksana dengan percentage of agreement
interaksi sosial selama uji coba dapat (PA) = 100%. Jika dikonfirmasi dengan
dilihat pada Tabel 4.15.berikut: kriteria keterlaksanaan pada bab III, maka
disimpulkan Komponen interaksi sosial
Tabel 4.15. Hasil Pengamatan terlaksana seluruhnya (1,5 ≤ x ≤ 2,0).
Keterlaksanaan Komponen Interaksi Sosial 3). Prinsip reaksi. Hasil pengamatan
Hasil Pengamatan terhadap keterlaksanaan komponen
Aspek
prinsip reaksi selama uji coba dapat
No Pert. Pert. Pert.
Pengamatan dilihat pada Tabel 4.16 berikut:
1 2 3
A B A B A B
Tabel 4.16. Hasil Pengamatan
1. Interaksi antara 2 1 2 2 2 2 Keterlaksanaan Komponen Prinsip Reaksi
guru dan peserta
Hasil Pengamatan
didik, serta
N Aspek
peserta didik dan Pert. Pert.
o Pengamatan Pert.
peserta didik. 1 3
2

22
Darmaeni, Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA ….

Komponen prinsip reaksi terlaksana


seluruhnya (1,5 ≤ x ≤ 2,0).
A B A B A B
guru
2) Uji keefektifan perangkat
membangkitkan
motivasi peserta
pembelajaran
didik dan Pada bagian sebelumnya, telah
1 2 2 2 2 2 2 dikemukakan hasil uji kevalidan beserta
menciptakan
suasana yang perangkat-perangkat dan instrumen yang
nyaman untuk lain. Selanjutnya akan dideskripsikan hasil
pembelajaran. uji keefektifan. Pada batasan istilah telah
Guru dinyatakan bahwa perangkat pembelajaran
menyedikan dan dikatakan efektif apabila memenuhi 3 dari 4
mengelola kriteria keefektifan tetapi kriteria pertama
sumber-sumber harus dipenuhi.. Kriteria tersebut yaitu : (1)
2 2 2 2 2 2 2
belajar yang
Ketercapaian ketuntasan belajar yaitu
sesuai dengan
KD yang akan
minimal 80% peserta didik mencapai
dicapai. penguasaan perangkat pembelajaran yaitu
guru mencapai nilai minimal 75 (berdasarkan
memperhitungka KKM untuk kelas VII SMP Negeri 1
n rasionalitas Bulukumba) untuk rentang skor 0 – 100, (2)
alokasi waktu aktivitas peserta didik selama kegiatan
3 dan memecahkan 1 1 1 2 2 2 belajar memenuhi kriteria toleransi waktu
masalah pada yang telah ditetapkan, (3) untuk respon
buku peserta peserta didik terhadap kegiatan
didik dan pembelajaran, sekurang-kurangnya 80%
LKPD.
dari peserta didik yang member respon
guru
membimbing
positif
peserta didik
dalam
4 2 2 2 2 2 2 a) Deskripsi penilaian hasil belajar.
menyelesaikan
masalah pada Hasil analisis deskriptif skor tes hasil
buku peserta belajar peserta didik setelah pembelajaran
didik dan LKPD dengan menggunakan perangkat
guru pembelajaran IPA berbasis Inkuiri
memberikan Terbimbing untuk menumbuhkan
5 penguatan 2 2 1 2 2 2 keterampilan berpikir kritis peserta didik
kepada peserta
dilihat pada Tabel 4.19.
didik.
Agreement 5 5 5
Tabel 4.19. Statistik Skor Hasil Belajar
Disagreement 0 0 0 Peserta Didik pada Materi Asam, Basa, dan
Rata-rata pengamatan 1.80 1.80 2,00 Garam Kelas VII2 SMP Negeri 1
Bulukumba
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa Variabel Nilai Statistik
jumlah agreement dua pengamat adalah 20
Subjek Penelitian 34
dan disagreement adalah 0 dan rata-rata
pengamatan 1,87, berarti dua pengamat Skor Ideal 100
sepakat bahwa Komponen prinsip reaksi Rata-rata 88,11
terlaksana dengan percentage of agreement Standar Deviasi 10,00
(PA) = 100%. Jika dikonfirmasi dengan
kriteria keterlaksanaan maka disimpulkan Rentang Skor 37

23
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (13-28)

Skor Maksimum 100 Terbimbing untuk menumbuhkan


keterampilan berpikir kritis peserta didik
Skor Minimum 63,00
dapat dilihat pada Tabel 4.21.
Tabel 4.19. menunjukkan bahwa nilai Tabel 4.21. Deskripsi Ketuntasan Hasil
rata-rata hasil belajar peserta didik Kelas Belajar IPA
VII2 SMP Negeri 1 Bulukumba pada materi Nilai Kategori Frekuensi Persentase
Asam, Basa, dan Garam adalah rata – rata 0 – 74 Tidak 4 11,77%
hasil belajar peserta didik yang diperoleh 75 – 100 Tuntas 30 88,24%
adalah 88,11 dengan standar deviasi 10,00. Tuntas
nilai tertinggi yakni 100 dan nilai terendah
63 dengan rentang nilai 37. Jika nilai hasil
Tabel 4.21. diatas menunjukkan
belajar yang ada dikelompokkan ke dalam 5 bahwa dari 34 peserta didik terdapat
kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi 88,24% peserta didik yang telah tuntas
seperti pada Tabel 4.20.
belajar. Dengan demikian, menurut kriteria
Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi dan pada BAB III, penguasaan tes hasil belajar
Persentase Skor Prestasi Hasil Belajar peserta didik sudah memenuhi standar
IPA KelasVII2 SMP Negeri 1 Bulukumba ketuntasan klasikal.
pada Tes Hasil Belajar
Selain hasil analisis deskriptif skor
Skor Kategori Frekuensi Persentase tes hasil belajar peserta didik juga dilakukan
analisis Pencapaian Keterampilan berpikir
Sangat Kritis Peserta Didik. Hasil analisis
0 – 34 - 0%
Rendah pencapaian keterampilan berpikir kritis
35 – 54 Rendah - 0% dapat dilihat pada tabel 4.22. berikut:
Tabel 4.22. Hasil Analisis Pencapaian
55 – 64 Sedang 1 2,94% Keterampilan Berpikir Kritis
Jumlah
65 – 84 Tinggi 10 29,41% Nilai
Skor peserta Prs Interpretasi
huruf
Sangat didik
85 -100 23 67,65% 48 ke 0 0 a sangat
Tinggi
Tabel 4.20, menunjukkan bahwa dari atas 17 50 b tinggi
43 – 6 17,65 c tinggi
34 peserta didik yang mengikuti tes hasil 47 7 20,59 d sedang
belajar, terdapat 0% peserta didik yang 39 – 4 11,76 e rendah
berada pada kategori sangat rendah, 0% 42 sangat
berada pada kategori rendah, 2,94% berada 34 -38 rendah
pada kategori sedang, 29,41% peserta didik 33 ke
yang berada pada kategori tinggi, dan bawah
67,65% peserta didik berada pada kategori Berdasarkan hasil analisis
sangat tinggi. Nilai rata-rata hasil belajar keterampilan berpikir kritis peserta didik
IPA peserta didik Kelas VII2 SMP Negeri 1 dengan menggunakan penilaian skala lima
Bulukumba adalah 88,11 dari nilai ideal dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan
100 berada pada interval 85 - 100. Dengan keterampilan berpikir kritis peserta didik
demikian, dapat disimpulkan bahwa rata- berbeda-beda, terdapat 11,76% kategori
rata nilai hasil belajar IPA peserta didik sangat rendah, 20,59% kategori rendah,
Kelas VII2 SMP Negeri 1 Bulukumba 17,65% kategori sedang, 50% kategori
berada pada kategori “Sangat Tinggi”. baik.dan tidak terdapat pencapaian
Apabila hasil belajar peserta didik keterampilan berpikir kritis dalam kategori
dianalisis maka persentase ketuntasan hasil sangat tinggi. Hasil pencapaian tersebut
belajar peserta didik setelah diterapkan tentunya tidak lepas dari tingkat penguasaan
perangkat pembelajaran IPA berbasis Inkuiri indikator berpikir kritis tiap peserta didik.

24
Darmaeni, Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA ….

Dalam hal ini ada peserta didik yang tingkat terkait materi yang
pemahamannya tinggi, ada yang sedang dan dipelajari.
ada yang rendah secara individu. Hal ini Meminta bimbingan
karena tes yang mengacu pada indikator- pada guru jika
indikator dari berpikir kritis masih terdapat mengalami kesulitan
dalam kelompok 11,25 1-11
sebagian peserta didik yang belum
Menyajikan dan
memahami/menguasai dengan baik, menanggapi hasil kerja
sehingga secara keseluruhan nilai pada kelompok. 13,96 7-17
kategori sangat tinggi belum didapatkan. Membuat
b). Deskripsi hasil pengamatan aktivitas rangkuman/kesimpulan 11,04 7-17
peserta didik. Melakukan kegiatan di
Instrumen lembar pengamatan luar tugas belajar,
aktivitas peserta didik digunakan untuk misalnya mengantuk,
mengamati semua aktivitas peserta didik ngobrol, tidur,
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. melamun, bermain,
Pengamatan dilakukan oleh 2 orang dan sebagainya 1.25 0–5
observer/pengamat terhadap 1 kelompok
peserta didik yang dipilih oleh pengamat Berdasarkan Tabel 4.23, terlihat
dari 7 kelompok yang terbentuk. Pembagian bahwa selama kegiatan pembelajaran IPA
kelompok didasarkan dari rata-rata nilai berbasis Inkuiri Terbimbing berlangsung,
ulangan harian, serta keaktifan peserta didik peserta didik telah terlibat secara aktif
dalam pembelajaran IPA selama di kelas sehingga dominasi guru dalam pembelajaran
VII. dapat berkurang.
Prosedur pengamatan yang dilakukan
adalah setiap 4 menit pengamat melakukan KESIMPULAN
pengamatan terhadap aktivitas peserta didik Berdasarkan hasil penelitian dan uji
yang dominan muncul dan 1 menit coba perangkat pembelajaran IPA Berbasis
berikutnya pengamat menuliskan hasil Inkuiri Terbimbing pada materi Asam, Basa,
pengamatannya pada lembar yang dan Garam pada kelas VII2 SMP Negeri 1
disediakan. Frekuensi aktivitas peserta didik Bulukumba diperoleh beberapa kesimpulan
terangkum pada Tabel 4.23. sebagai berikut:
1. Pengembangan perangkat pembelajaran
Tabel 4.23. Rekapitulasi Aktivitas Peserta pada penelitian ini menggunakan model
Didik 4-D yang terdiri dari 4 tahap yaitu
Rata-rata pendefinisian (define), perancangan
Persentase Interval (design), dan pengembangan (develop),
Aspek Pengamatan dan tahap penyebaran (dessiminate).
aktivitas Toleransi
Aktivitas Peserta didik Adapun langkah-langkah kegiatan
peserta PWI (%)
didik pengembangan yang dilakukan oleh
Aktif memperhatikan peneliti adalah sebagai berikut:
penjelasan guru 17,50 13-23 a. Tahap pendefinisian (define);
Aktif berdiskusi meliputi kegiatan analisi awal-akhir,
dengan teman 7-17 analisi peserta didik, analisi materi,
kelompoknya untuk 11,67 analisi tugas dan analisis spesifikasi
merumuskan masalah
tujuan pembelajaran.
Aktif melakukan
b. Tahap perancangan (design);
kegiatan bersama
meliputi kegiatan pemilihan media ,
teman kelompoknya 18,13 13-23
Aktif berdiskusi pemilihan format dan rancangan
dengan teman awal perangkat pembelajaran
kelompoknya dalam (Prototipe I)
menyusun konsep 15,21 13-23

25
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (13-28)

c. Tahap pengembangan(develop); pembelajaran dan (c) efektif, telah


meliputi kegiatan validasi ahli, revisi memenuhi tiga kreteria yaitu ketuntasan
I (Prototipe II), uji coba perangkat belajar secara klasikal tercapai, aktivitas
pembelajaran (Prototipe III) sehingga siswa efektif dan respon siswa terhadap
diperoleh hasil pengembangan. pembelajaran positif
d. Tahap penyebaran (disseminate);
meliputi sosialisasi secara terbatas DAFTAR PUSTAKA
pada guru IPA SMPN 1 Bulukumba. Al’Azzy,U.L & Budiono Eddy.(…..).
2. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan Penerapan Strategi Brain Bassed
pada penelitian ini adalah perangkat Learning yang dapat Meningkatkan
pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Keterampilan Berpikir Tingkat
Terbimbing pada materi Asam, Basa, Tinggi. Online. http://
dan Garam untuk peserta didik kelas Jurnalonline.um.ac.id/…./artikelID7
VII SMP yang terdiri dari: E65F5E46C6CBD3E592D38AF9EF
a. Rencana Pelaksanaan pembelajaran 0..(diakses pada tanggal 21 Januari
(RPP): RPP yang dihasilkan pada 2016)
penelitian ini adalah 3 buah RPP Apriliyana U, Fitrihidayati H, Rahardjo.
untuk 3 pertemuan berisi garis besar (2012). Pengembangan Perangkat
tentang hal-hal yang akan dilakukan Pembelajaran Berbasis Inkuiri pada
oleh guru dan peserta didik selama Materi Pencemaran Lingkungan
proses pembelajaran berlangsung dalam Upaya Melatih Keterampilan
dengan pembelajaran berbasis Inkuiri Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA.
Terbimbing Asmuniv.(2015). Pendekatan Inkuiri dan
b. Buku Ajar Peserta Didik; Buku ajar Siklus Belajar sebagai Upaya
peserta didik yang merupakan buku Meningkatkan Pemahaman Konsep
panduan bagi peserta didik dalam dan Keterampilan Berpikir Kritis.
kegiatan pembelajaran yang memuat Malang: PPPPTK-
materi pelajaran dan soal latihan VEDC.Online.(http://www.Vedcmala
c. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD); ng.com/pppptkboemlg/indeks.php
Merupakan salah satu jenis alat bantu diakses pada tanggal 11 Januari
pembelajaran, yang terdiri dari 3 2016)
buah LKPD untuk 3 pertemuan yang Damayanti,D.S, Ngazizah,N, Setyadi K,E.
berisikan aktivitas penyelidikan (2012). Pengembangan Lembar
berupa petunjuk/ arahan langkah- Kerja Siswa (LKS) dengan
langkah dalam menemukan konsep, Pendekatan Inkuiri Terbimbing
masalah sebagai penerapan dari untuk Mengoptimalkan Kemampuan
konsep/prinsip Berpikir Kritis Peserta Didik pada
3. Secara Umum hasil pengembangan Materi Listrik Dinamis SMA Negeri
perangkat pembelajaran dalam 3 Purwerejo kelas X Tahun Pelajaran
penelitian ini valid, praktis dan efektif. 2012/2013. Online. Radiasi
(a) Rancangan Pelaksanaan Vol.3.No.1.Dyah Shinta Damayanti.
Pembelajaran (RPP) dan Buku Peserta Program Studi Pendidikan Fisika
didik (BPD) “Sangat Valid”, Lembar Universitas Muhammadiyah
Kerja Peserta Didik (LKPD) Purwerejo. (diakses pada tanggal
dikategorikan “Valid” (b) Praktis, Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik
berdasarkan hasil pengamatan oleh Indonesi Nomor 20 Tahun 2003.
observer bahwa perangkat pembelajaran Online.
terlaksana dengan baik pada saat uji http://sdm.datakemdikbud.go.id/…/u
coba serta memperoleh respon positif ndang-undang-no-20-
terhadap perangkat dan proses

26
Darmaeni, Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA ….

entang.sisdiknas.pdf. (diakses pada Miftah, 2013. Pengembangan Perangkat


tanggal 14 Januari 2016) Pembelajaran Berorientasi Metode
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Pembelajaran Penemuan Terbimbing
Bahan ajar. Jakarta: Depertemen Terhadap Pencapaian Keterampilan
Pendidikan Nasional. Proses Sains dan Keterampilan
Fatmawati,H, Mardiyana, Triyanto. (2013). Berpikir Kritis Peserta Didik MAN 2
Analisis Berpikir Kritis Siswa dalam Model Makassar. Tesis. Program
Pemecahan Masalah Matematika Pascasarjana UNM Makassar. Tidak
Berdasarkan Polya pada Pokok diterbitkan.
Bahasan Persamaan Kuadrat Nurdin. 2007. Model Pembelajaran
(penelitian pada Siswa Kelas X SMK Matematika yang Menumbuhkan
Muhammadiyah 1 Sragen Tahun Kemampuan Metakognitif untuk
Pelajaran 2013/2014). Online. Jurnal Menguasai Bahan Ajar. Disertasi.
Elektronik Pembelajaran Tidak diterbitkan. Surabaya: PPs
Matematika ISSN: 2339-1685 Vol.2 UNESA
No.9, hal 899-910, Novemver 2014. Patmawati,H. 2011. Analisis Keterampilan
http://jurnal fkip.uns.ac.id. Berpikir Kritis Siswa pada
Goldberg D E. 2008. Kimia untuk Pemula. Pembelajran Larutan Elektrolit dan
Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga Non Elektrolit dengan Metode
Hadiyanti, L.N. (2013). Keterampilan Praktikum. Program Studi
Berpikir Kritis (Critical Pendidikan Kimia. UIN Syarif
ThinkingSkill) dalam Berbagai Hidayatullah Jakarta. Online
Deimensi Pembelajaran Biologi. (http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/
Program Magister Pendidikan .../1 (diakses pada tanggal 30
Biologi Sekolah Pascasarjana. Desember 2015)
Universitas Pendidikan Indonesia. Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran
Sintesis Jurnal Internasional. Berorientasi Standar Proses
Online.(diakses pada tanggal 16 pendidikan. Jakarta: Prenada Media
Desember 2015). Group.
Hamalik,O.(2001). Perencanaan Sohrah Saleh. 2015. Peningkatan
Pengajaran Berdasarkan Keterampilan Berpikir Kritis,
Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aktivitas, dan Hasil Belajar Kognitif
Aksara. Biologi Peserta Didik Kelas VIIA
Herdian. (2010). Model Pembelajaran SMP Angkasa Maros melalui
Inkuiri. Online. Penerapan Model Pembelajaran
http://herdi07.wordpress.com/2010/0 Inkuiri Terbimbing.Tesis. Program
5/07/model-pembelajaran- Pascasarjana UNM Makassar. Tidak
inkuiri.html diterbitkan
Jusmiati Jafar. (2014). Pengaruh Model Sukardjo. 1990. Kimia Anorganik.
Pembelajaran Inkuiri pada Mata Jakarta:Rineka Cipta.
Pelajaran Biologi terhadap aktivitas, Trianto. 2009. Mendesain Model
Kemampuan Berpikir Kritis, dan Pembelajaran Inovatif Progresif.
Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA Jakarta: Kencana Prenata Media
SMAN 1 Alla Kabupaten Enrekang. Group.
Tesis. Program Pascasarjana UNM Trianto. 2013. Model Pembelajaran
Makassar. Tidak Diterbitkan. Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Kemendiknas. 2007. Permendiknas Nomor Uno, H.B.(2008). Perencanaan
41 Tahun 2007 tentang Standar Pembelajaran . Jakarta: Bumi
Proses Pendidikan Dasar dan Aksara
Menengah. Jakarta.

27
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (13-28)

Zaki,I. (2014). Berpikir Kritis. Online.


http://
zaki.blogspot.cpm.2014/12/berpikir
kritis.html…(diakses pada tanggal 16
Desember 2015)
Zubaidah, S.Mahanal,S. Yuliati,L. & Sigit,
D. (2014). Buku Guru Ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTs VIII.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Balitbang. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

28

Anda mungkin juga menyukai