Referensi
Referensi
Mengatasi Masalah Sosial yang Dirasakan oleh Publik Melalui Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan Daerah di Kabupaten Bulukumba
Baharuddin Patangngai
Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Pengintegrasian Tik dengan Media Comic
Digital pada Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 40 Bulukumba
Idaharyani
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS melalui Penerapan Pembelajaran Koperatif
Metode Problem Solving pada Siswa Kelas VIII.2 SMP Negeri 1 Bulukumba
Rosma D.
Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Al-Qur’an melalui Model
Pembelajaran Tutor Sebaya pada Siswa MIS Paranglohe Herlang Kabupaten Bulukumba
Nirwana
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Penjumlahan
dan Pengurangan Bilangan Bulat dengan MenggunakanAlat Peraga
Manik-Manik di Kelas IV SD Negeri 164 Ara
Dinarwati
Alamat Sekretariat :
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Jl. Durian No. 2 Bulukumba Sulawesi Selatan
Telp. +62413 81102, Faks. +62413 81102
Email : litbangbulukumba@yahoo.co.id
Jurnal Pinisi Research memuat pemikiran ilmiah, hasil-hasil kajian penelitian, atau tinjauan kepustakaan
bidang penelitian dan pengembangan yang terbit empat kali dalam setahun
(Februari, Mei, Agustus, dan November)
Redaksi menerima karya ilmiah atau artikel kajian, gagasan di bidang penelitian dan pengembangan.
Redaksi berhak menyunting tulisan tanpa mengubah makna substansi tulisan.
ISSN : 2442-3939
Redaksi Jurnal Pinisi Research:
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA)
Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan
Jl. Durian No. 2 Bulukumba 92511
Telepon: +62413 81102, Faks: +62413 81102
e-mail: litbangbulukumba@yahoo.co.id
VOL. 12 NO. 4 ISSN : 2442-3939 NOVEMBER 2017
SAMBUTAN
KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
KABUPATEN BULUKUMBA
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga di akhir tahun 2017 ini, penyusunan Jurnal “PINISI
RESEARCH” terbitan Volume 12 No. 4 Edisi November 2017
dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan Jurnal “PINISI RESEARCH” yang sederhana ini, sebagai media sosialisasi dan informasi
bagi para pemangku kepentingan, senantiasa melakukan perbaikan, baik jenis kajian riset
maupun isi materi kajian. Kami warga Balibangda Kabupaten Bulukumba, berusaha
mengarahkan jenis riset pada alur yang terintegrasi, menjawab secara langsung tantangan dan
permasalahan yang sedang dihadapi. Riset-riset yang dikategorikan sebagai riset dasar, pada
kenyataannya mampu menjadi kunci solusi terhadap berbagai masalah yang dihadapi, seperti
keragaman hayati, pendidikan, kesehatan, dan bahkan memberikan jawaban yang lebih
optimistik terhadap kelangsungan hidup kita sebagai manusia di muka bumi. Kami dari tim
penyusun akan selalu berusaha berbuat yang terbaik, demi terwujudnya sebuah media baca
yang berkualitas dalam menghimpun karya komunitas ilmuwan maupun masyarakat luas.
Atas bantuan, bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak, tim penyusun berhasil
menyelesaikan Jurnal “PINISI RESEARCH” ini. Untuk itu, kami menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penerbitan jurnal ini.
Wabillahi Taupiq Walhidayah,
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
PENGANTAR
PEMIMPIN REDAKSI JURNAL PINISI RESEARCH
KABUPATEN BULUKUMBA
Pengantar Redaksi
Membangun Kemitraan
Profesionalisme
uji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Kabupaten Bulukumba telah berhasil menerbitkan Jurnal Pinisi Research pada
Volume 12 Nomor 4 Edisi November 2017. Sebuah upaya yang dilandasi komitmen
para Penulis maupun Dewan Redaksi untuk senantiasa bersama-sama
meningkatkan profesionalisme kelitbangan bidang pemerintahan daerah. Dalam upaya
membangun kemitraan profesionalisme, redaksi senantiasa melakukan perluasan komunitas
profesionalisme, intelektual, dengan memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi mereka untuk
berpartisipasi dalam Jurnal Pinisi Research.
Pada edisi ini redaksi menyajikan 8 (delapan) artikel yang membahas tentang : Mengatasi
Masalah Sosial yang Dirasakan oleh Publik Melalui Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
Daerah di Kabupaten Bulukumba*), Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui
Pengintegrasian Tik dengan Media Comic Digital pada Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 40
Bulukumba*), Analisa Usaha Tani Kentang dan Pemasaran Produk Kentang*), Peningkatan
Aktivitas dan Hasil Belajar IPS melalui Penerapan Pembelajaran Koperatif Metode Problem
Solving pada Siswa Kelas VIII.2 SMP Negeri 1 Bulukumba*), The Implementation Of
Assessment In Curriculum 2013 In English Subject Of SMP Negeri Bulukumba*), Pengembangan
Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Menumbuhkan Keterampilan
Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi Asam, Basa, Dan Garam*), Peningkatan Motivasi
Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Al-Qur’an melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya
pada Siswa MIS Paranglohe Herlang Kabupaten Bulukumba*), Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
dengan Menggunakan Alat Peraga Manik-Manik di Kelas IV SD Negeri 164 Ara*).
Pada bulan November tahun 2017, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Kabupaten Bulukumba terus berinisiatif menerbitkan lagi Jurnal Pinisi Research Volume 12 No. 4
Edisi November 2017 yang menjadi icon media berkala ilmiah yang mampu mendorong kuriositas
para peneliti/perekayasa.
Selain itu demi terwujudnya para calon peneliti/perekayasa di bidang pemerintahan,
pendidikan dan kesehatan yang berkiprah secara profesional, sehingga mempercepat terwujudnya
tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
Akhir kata, segenap staf redaksi Jurnal Pinisi Research mengucapkan selamat berkarya
dan salam sejahtera sukses bahagia selalu.
Salam Redaksi
i
VOL. 12 NO. 4 ISSN : 2442-3939 NOVEMBER 2017
Daftar Isi
]
Pengantar Redaksi i i
Daftar Isi ii ii
Mengatasi Masalah Sosial yang Dirasakan oleh Publik Melalui Percepatan 217 - 228
Penanggulangan Kemiskinan Daerah di Kabupaten Bulukumba
Baharuddin Patangngai
Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Pengintegrasian Tik dengan Media 229 - 238
Comic Digital pada Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 40 Bulukumba
Idaharyani
Analisa Usaha Tani Kentang dan Pemasaran Produk Kentang 239 - 246
Rachmat Seno Adji1, Mustafa2
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS melalui Penerapan Pembelajaran 247 - 254
Koperatif Metode Problem Solving pada Siswa Kelas VIII.2 SMP Negeri 1
Bulukumba
Rosma D.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk 263 - 276
Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi Asam,
Basa, Dan Garam
Darmaeni1, Muhammad Danial2, Nurdin Arsyad3
Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Al-Qur’an melalui 277 - 284
Model Pembelajaran Tutor Sebaya pada Siswa MIS Paranglohe Herlang
Kabupaten Bulukumba
Nirwana
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Pokok Bahasan 285 - 292
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Alat Peraga
Manik-Manik di Kelas IV SD Negeri 164 Ara
Dinarwati
ii
MENGATASI MASALAH SOSIAL YANG DIRASAKAN OLEH PUBLIK MELALUI
PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH
DI KABUPATEN BULUKUMBA
Baharuddin Patangngai *)
Bidang Pembangunan Inovasi dan Teknologi, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
(Balitbangda) Kabupaten Bulukumba
Email: baharuddin_patangngai@yahoo.co,id
Abstrak
Kebijakan sosial dapat diartikan sebagai kebijakan yang menyangkut aspek sosial dalam pengertian
sempit, yakni yang menyangkut bidang kesejahteraan sosial.Proses perumusan kebijakan sosial yaitu
terdiri atas tahap identifikasi, implementasi, dan evaluasi. Mekanisme kebijakan sosial terdiri atas
departemen pemerintahan, badan perencanaan nasional dan isu-isu kebijakan sosial terdiri atas peran
Negara dan masyarakat dan perangkat hukum dan penerapannya. Model-model analisis kebijakan
sosial yaitu terdiri atas pendekatan empiris, normative dan evaluative. Merumuskan masalah kebijakan
sosial terdiri atas masalah kebijakan, klaim kebijakan, justifikasi dan pendukung. Pelaksanaan
percepatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bulukumba dengan memanfaatkan pemutahiran
Basis Data Terpadu untuk mempertajam keakuratan dan layanan serta efektifitas intervensi program
pemerintah dalam penenggulangan kemiskinan terutama pada penerima manfaat bantuan sosial
pemerintah
Abstract *)
Social policy can be interpreted as a policy concerning social aspects in a narrow sense, ie
concerning the field of social welfare. The process of formulating social policy consists of the stage of
identification, implementation, and evaluation. The social policy mechanisms comprise government
departments, national planning bodies and social policy issues comprising the role of the State and
society and the instruments of law and its application. The social policy analysis models consist of
empirical, normative and evaluative approaches. Formulating social policy issues consists of policy
issues, policy claims, justifications and support. Implementation of accelerated poverty reduction in
Bulukumba District by utilizing the update of Integrated Database to sharpen the accuracy and
service and effectiveness of government program intervention in poverty alleviation especially to
government social assistance beneficiaries.
Mengatasi Masalah Sosial yang Dirasakan oleh Publik melalui Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan Daerah di Kabupaten Bulukumba Baharuddin Patangngai 217
faktor budaya, faktor biologis, media Rumusan Masalah
elektronik, lingkungan yang tidak
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
menguntungkan sehingga dalam pengelolaan
rumusan masalah pada penulisan makalah ini
dan layanan kebijakannya sangatlah kompleks.
yaitu sebagai berikut:
Kebijakan sosial adalah seperangkat
1. Apa pengertian kebijakan sosial?
tindakan (course of action), kerangka kerja
2. Bagaimana proses perumusan kebijakan
(framework), petunjuk (guideline), rencana
sosial?
(plan), peta (map) atau strategi, yang di
3. Bagaimana mekanisme dan isu-isu
rancang untuk menterjemahkan visi politis
kebijakan sosial?
pemerintah atau lembaga pemerintah kedalam
4. Bagaimana model-model analisis kebijakan
program dan tindakan untuk mencapai tujuan
sosial?
tertentu di bidang kesejahteraan sosial (social
5. Bagaimana merumuskan masalah kebijakan
welfare). Kerana urusan kesejahteraan sosial
sosial?
seringkali menyangkut orang banyak, maka
6. Bagaimana pelaksanaan percepatan
kebijakan sosial seringkali diidentikan dengan
penanggulangan kemiskinan di Kabupaten
kebijakan publik. Kebijakan sosial seringkali
Bulukumba
menyetuh, berkaitan, atau bahkan, selintas
bertumpang-tindih dengan bidang lain yang
Tujuan Penulisan
umumnya dikategorikan sebagai bidang sosial,
semisalnya kesehatan, pendidikan, perumahan, Adapun tujuan penulisan pada makalah
atau makanan. Lebih dari itu makna sosial ini yaitu sebagai berikut:
tidak jarang di artikan secara luas. Spicker 1. Untuk mengetahui pengertian kebijakan
(1995:5) membantu mempertegas subtansi sosial.
kebijakan sosial dengan menyanjikan tiga 2. Untuk mengetahui proses perumusan
karakteristik atau aras pendefinisi kebijakan kebijakan sosial.
sosial. 3. Untuk mengetahui mekanisme dan isu-isu
Elemen utama kebijakan adalah tujuan kebijakan sosial.
proses implementasi dan pencapaian hasil 4. Untuk mengetahui model-model analisis
suatu inisiatif atau keputusan kolektif yang kebijakan sosial.
dibuat oleh, misalnya departemen pemerintah 5. Untuk mengetahui cara merumuskan
(pada tingkat makro) atau lembaga pelayanan masalah kebijkan sosial.
sosial (pada skala mikro). Karena meskipun 6. Untuk mengetahui pelaksanaan percepatan
kebijakan sosial tidak jarang berhubungan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten
dengan makanan, ia tidak mempelajari atau Bulukumba
mengurusi soal makanan itu sendiri. Melainkan
dengan regulasi dan distribusi makanan. Manfaat Penulisan
Kebijakan sosial berurusan dengan isu-isu yang Adapun manfaat penulisan dalam
bersifat sosial. Namun, seperti dijelaskan di makalah ini yaitu sebagai berikut:
muka, arti sosial di sini tidak bersifat luas. 1. Sebagai sumber pengetahuan kepada
Melainkan merejuk pada beragam respon masyarakat untuk memahami arti dari
kolektif yang dibuat guna mengatasi masalah kebijakan sosial. Dan cara penanggulangan
sosial yang dirasakan oleh publik. Istilah sosial kemiskinan di Kabupaten Bulukumba
menunjuk pada “some kind of collective social 2. Sebagai syarat mengikuti uji pemilihan
respone made to perceived problem,” pejabat Pratama di Pemerintah Kabupaten
khususnya Pemerintah Kabupaten Bulukumba Bulukumba
berupaya secara terus menerus dan 3. Sebagai bahan referensi dalam penulisan
berkelanjutan untuk melakukan percepatan selanjutnya
penanggulangan kemiskinan yang dirumuskan
dalam program dan kegiatan yang PEMBAHASAN
terkoordinasi pada seluruh organisasi perangkat Pengertian Kebijakan Sosial
daerah sebagai manifestasi pelaksanaan Istilah ‘kebijakan’ yang dimaksud dalam
layanan masyarakat. Berdasarkan pada Indeks materi ini disepadankan dengan kata bahasa
Pembangunan Manusia Indonesia (IPM). Inggris ‘policy’ yang dibedakan dari kata
Kabupaten Bulukumba sesuai laporan LP2KD ‘wisdom’ yang berarti ‘kebijaksanaan’ atau
berada pada angka 65,58 dengan rata-rata ‘kearifan’. Kebijakan sosial terdiri dari dua
64,45% pada tahun 2015 dengan jumlah kata yang memiliki banyak makna, yakni kata
penduduk miskin sebanyak 34.200 jiwa. ‘kebijakan’ dan kata ‘sosial’ (social). Untuk
Mengatasi Masalah Sosial yang Dirasakan oleh Publik melalui Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan Daerah di Kabupaten Bulukumba Baharuddin Patangngai 223
a. Monitoring yang dapat menghasilkan 5. Keberatan-keberatan atau sanggahan-
informasi deskriptif mengenai sebab-sebab sanggahan.
dan akibat-akibat kebijakan. Keberatan-keberatan adalah kesimpulan
b. Peramalan yang dapat menghasilkan yang kedua atau argumen alternatif yang
prediksi atau informasi mengenai akibat- menyatakan bahwa suatu kondisi tidak
akibat kebijakan di masa depan. dapat diterima (ditolak) atau dapat diterima
c. Evaluasi yang dapat menghasilkan dengan syarat-syarat tertentu.
informasi mengenai nilai atau harga dari 6. Prasyarat.
dampak-dampak kebijakan yang telah lalu Aspek ini merupakan kondisi-kondisi yang
maupun di masa datang. dapat meyakinkan atau menjadi dasar bagi
d. Rekomendasi yang dapat memberikan analis kebijakan untuk membenarkan klaim
preskripsi atau informasi mengenai kebijakan. Dalam analisis kebijakan,
alternatif-alternatif atau kemungkinan- prasyarat biasanya dinyatakan dalam bahasa
kemungkinan yang ditimbulkan dari suatu “kemungkinan” atau probabilitas. Misalnya,
kegiatan. “kemungkinan besar”, “kecenderungannya
adalah” atau “pada taraf signifikansi 1
Merumuskan Masalah Kebijakan Sosial persen”.
Perumusan masalah kebijakan sosial
Perumusan masalah kebijakan, tidak
adalah suatu proses penyelidikan untuk
dapat dilakukan begitu saja, melainkan
mengumpulkan informasi mengenai
harus memenuhi beberapa syarat agar dapat
konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang
diterima secara logis. Prasyarat tersebut
mempengaruhi kelompok sasaran. Perumusan
meliputi:
masalah kebijakan juga mencakup pencarian
a. Perumusan masalah harus jelas atau tidak
solusi-solusi terhadap dampak-dampak
ambigu.
kebijakan yang bersifat negatif.
b. Produk analisis harus terbaru (up-to-
Masalah-masalah kebijakan sosial secara
date).
umum memiliki enam elemen, yaitu:
c. Produk analisis harus berharga atau
1. Masalah kebijakan.
bernilai (valuable).
Informasi ini meliputi argumen mengenai
d. Proses analisis tidak bersifat
bukti-bukti pemasalahan, alternatif-
konvensional, artinya menggunakan
alternatif kebijakan, tindakan-tindakan
teknik-teknik yang mutakhir.
kebijakan, hasil-hasil kebijakan, dan
e. Proses analisis memiliki daya motivasi,
keberhasilan-keberhasilan kebijakan.
berkesinambungan, berhubungan satu
2. Klaim kebijakan.
sama lain dan komprehensif.
Klaim kebijakan adalah kesimpulan-
kesimpulan mengenai argumen-argumen Teknik-teknik dalam perumusan masalah
kebijakan. Sebagai contoh, pemerintah kebijakan:
harus berinvestasi dalam bidang pendidikan a. Analisis Klasifikasi.
atau mengeluarkan dana lebih besar lagi Teknik ini dipergunakan untuk memperjelas
bagi penanggulangan anak jalanan dsb. konsep yang digunakan dalam
3. Justifikasi atau pembenaran. mendefinisikan situasi problematis. Prinsip-
Aspek ini meliputi asumsi mengenai prinsip dari sistem klasifikasi adalah:
argumen kebijakan yang memungkinkan 1) Relevansi Substantif. Dasar klasifikasi
analisis kebijakan untuk melangkah dari harus dibangun menurut tujuan analisis
masalah kebijakan ke klaim kebijakan. dan situasi problematis.
Suatu asumsi bisa mencakup informasi yang 2) Ketuntasan. Dasar klasifikasi harus
bersifat otoritatif, intuitif, analitis, kausal, memiliki argumen yang tepat dan benar-
pragmatis maupun kritis. benar kuat.
4. Pendukung. 3) Keterpilahan. Kategori-kategori harus
Pendukung adalah informasi-informasi yang benar-benar terpilah dan berdiri sendiri
dapat digunakan sebagai dasar yang agar tidak ada kelompok yang masuk
mendukung justifikasi. Pendukung dapat dalam dua kategori.
berupa hukum-hukum keilmuan, pendapat- 4) Konsistensi. Kategori-kategori harus
pendapat para ahli atau prinsip-prinsip etis bersifat pasti atau tetap berdasarkan
dan moral. sistem klasifikasi tunggal sehingga
kesimpulan tidak bersipat tumpang
tindih atau mengalami “the fallacy of
Mengatasi Masalah Sosial yang Dirasakan oleh Publik melalui Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan Daerah di Kabupaten Bulukumba Baharuddin Patangngai 227
228 Jurnal Pinisi Research | Volume 12 Nomor 4 | Edisi November 2017
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGINTEGRASIAN TIK
DENGAN MEDIA COMIC DIGITAL PADA SISWA KELAS VIII H SMPN 40 BULUKUMBA
Idaharyani *)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba
Guru SMP Negeri 40 Bulukumba
Email: Idaharyani115@gmail.com
Abstrak
Salah satu bagian dari implementasi Kurikulum2013 adalah adanya pengintegrasian TIK pada semua
mata pelajaran. Masih banyak guru yang mengajar pada sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013
belum mengimplementasikan pengintegrasian TIK pada mata pelajaran yang diampunya, bahkan
belum memahami bagaimana cara mengimlementasikannya. Permasalahan yang dihadapi guru pada
umumnya rendahnya hasil belajar matematika siswa, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut
maka akan diadakan perbaikan dengan menerapkan Pengintegrasian TIK pada kegiatan pembelajaran
Dengan menggunakan Media Comic Digital. Materi pembahasan adalah Statistik dan Peluang materi
kelas VIII semester II pada SMPN 40 Bulukumba. Subjek penelitian adalah 31 orang dengan jumlah
perempuan 19 orang dan siswa laki-laki 12 orang. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus.
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Lembar Observasi Sikap Spiritual dan Sikap
Sosial, Lembar Penilaian Proyek, dan Tes Hasil Belajar. Data yang diperoleh dianalisis secara
kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis digunakan untuk membuktikan apakah pembelajaran dengan
Pengintegrasian TIK pada kegiatan pembelajaran Dengan Media Comic Digital dapat meningkatkan
hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII H SMPN 40 Bulukumba.
Abstract *)
One of curriculum 2013’s implementations are the integration of Technology, Information and
Communication to every learning subjects. But, most of the teachers did not practice it moreover they
did not understand how to implement it. Most of the teachers have problems in student’s low learning
outcomes. This problem could be fixed by implementing integration of Technology, Information and
Communication by using digital comic media. The subject matters are statistic and probability in 8th
grade, 2nd semester, in SMPN 40 Bulukumba. The subject’s research are 31 students which is consist
of 19 female and 12 male. This research conducted in two cycle. The instruments in this research are:
Observation Sheet of Spiritual Attitudes and Social Attitudes, Project Appraisal Sheets, and test of
students learning outcomes. The data obtained were analyzed by qualitative and quantitative. Analysis
results are used to prove that learning which is integrated to Technology, Information and
Communication by using digital comic media could improve student’s mathematics learning outcomes
in VIII.H SMPN 40 Bulukumba.
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pengintegrasian TIK dengan Media Comic Digital
pada Siswa Kelas VIII-H SMP Negeri 40 Bulukumba Idaharyani 229
hari. Hal ini dapat tercapai jika gaya mengajar dengan hasil akhir berupa Video pembelajaran
guru yang masih menganut paradigma lama Comic Digital yang dibagikan ke youtube dan
yaitu proses penyampaian ilmu hanya selanjutnya link video dikirim ke guru dengan
berdasarkan pada konten materi saja dapat memanfaatkan surat elektronic atau email.
diperbarui. Sudah saatnya guru memberikan Rumusan masalah adalah “Apakah
kesempatan pada siswa untuk terlibat lebih Pembelajaran Matematika Melalui
aktif dalam pembelajaran dengan Pengintegrasian TIK Dengan Media Comic
mengintegrasikan TIK. Digital Dapat Meningkatkan Hasil Belajar
Penggunaan media akan menjembatani Pada siswa Kelas VIII H SMPN 40
kebutuhan pembelajaran dari guru kesiswa atau Bulukumba.” Untuk menyelesaikan
sebaliknya. Media pembelajaran yang akan permasalahan tersebut maka diadakan
digunakan pada tulisan ini adalah Pemanfaatan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas
media audio visual untuk membuat comic dengan menerapkan Pengintegrasian TIK pada
digital yang selanjutnya akan di publikasi kegiatan pembelajaran Dengan Media Comic
dengan tipe video. Media video merupakan Digital.
salah satu media yang dapat digunakan untuk Tujuan dari penelitian adalah “Untuk
menarik perhatian siswa baik sebelum maupun mengetahui apakah pembelajaran dengan
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pengintegrasian TIK pada kegiatan
Penggunaan media pembelajaran berbasis pembelajaran Dengan Media Comic Digital
video diharapkan dapat meningkatkan hasil dapat meningkatkan hasil belajar matematika
belajar siswa. pada siswa kelas VIII H SMPN 40
SMPN 40 Bulukumba memiliki visi, Bulukumba.” Penelitian ini diharapkan dapat
misi, dan tujuan sekolah yang untuk memberikan gambaran yang jelas pada guru
menyiapkan generasi abad 21, salah satu tujuan tentang cara Pengintegrasian TIK pada
sekolahnya adalah “Melaksanakan kegiatan pembelajaran Dengan Media Comic
Pembelajaran Berbasis ICT.” Untuk dapat Digital pada siswa kelas VIII H SMPN 40
menjadi guru abad 21 maka guru pada SMPN Bulukumba.
40 Bulukumba harus mampu mendidik dan Pengintegrasian TIK pada kegiatan
mengajar mereka dengan memanfaatkan pembelajaran Dengan Media Comic Digital
kemampuan dasar yang telah mereka ketahui dikatakan efektif jika memenuhi syarat : Hasil
dan kuasai. Marc Prensky mengatakan, Belajar Siswa memperoleh nilai rata-rata lebih
“teknologi membantu siswa abad 21 dalam dari atau sama dengan Ketuntasan Belajar
proses belajar sebab mereka dapat membuat Minimal (KBM ≥ 70), Sikap spiritual dan
teknologi melakukan apa yang mereka sosial siswa dalam melaksanakan kegiatan
butuhkan.” pembelajaran minimal bernilai baik, tugas
Berdasarkan hasil pengamatan dan Proyek yaitu tugas yang dikumpul oleh siswa
wawancara dengan beberapa orang guru baik dalam bentuk video pembelajaran comic digital
guru mata pelajaran Matematika dan IPA yang telah dibagikan ke youtube dan dikirim ke
maupun mata pelajaran lainnya pada SMPN 40 email guru.
Bulukumba, diperoleh informasi bahwa pada Ketuntasan hasil belajar siswa
saat kegiatan pembelajaran berlangsung, masih berdasarkan pada patokan yang telah
ada siswa yang diam-diam memainkan hand ditetapkan pada KBM (Ketuntasan Belajar
phone (HP) mereka, walaupun aturan sekolah Minimal), Pengintegrasian TIK dalam
telah melarang siswa untuk membawa dan pembelajaran adalah menggunakan TIK dalam
menggunakan hand phone (HP) baik di kelas kegiatan pembelajaran dengan melibatkatkan
maupun di luar kelas selama dalam jam belajar. siswa dalam proses pemanfaatan media
Hal ini disebabkan karena ketergantungan pembelajaran berbasis IT, Comic Digital.
mereka terhadap alat yang satu ini, bisa Komik adalah bacaan yang sangat popular dan
dikatakan siswa sudah ketagihan bermain hand merupakan salah satu bacaan yang paling di
phone (HP). gemari di kalangan anak-anak.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti
akan mengamati hasil belajar siswa jika METODOLOGI PENELITIAN
dilakukan Pengintegrasian TIK Pada
Pembelajaran Matematika dengan Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 40
memanfaatkan Comic Digital. Dalam Bulukumba Kabupaten Bulukumba Sulawesi
penelitian ini guru melibatkan siswa secara Selatan pada kelas VIII H semester genap
langsung dalam pembuatan media tahun pelajaran 2016-2017. Penelitian
pembelajaran dengan memanfaatkan TIK dilaksanakan pada bulan Februari 2017 hingga
Tabel 4.13
Deskripsi Penilaian Proyek Siklus 2
SKOR
No Aspek Yang Dinilai 1 2 3 4
1. Perencanaan:
c. Persiapan Storyboard
Apakah Kegiatan sudah direncanakan secara matang? 6
d. Rumusan Judul
Apakah judul sudah memunculkan ciri khas dari sesuatu yang
hendak diinformasikan? 6
2. Pelaksanaan
d. Sistematika Alur Cerita 6
Apakah kegiatan sudah direncanakan secara runtut?
e. Keakuratan Informasi
Apakah sudah ada sasaran sumber informasi, instrumen mencari 6
data
f. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan berdasarkan perolehan data 6
3. Laporan Proyek
d. Hasil video comic digital 6
e. Terdapat Video Comic digital di Youtube 6
f. Pemanfaatan email untuk mengirim link Video Comic digital dari 6
youtube
Total Skor 48
Abstrak
Pengkajian ini ditujukan mengetahui tingkat pendapatan usahatani kentang kelurahan Pattapang
Kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa. Pada usaha tani dibutuhkan input yang berupa biaya-
biaya meliputi biaya saprodi, biaya obat-obatan dan biaya tenaga kerja dengan pengorbanan sebesar
Rp 57.535.000 dan output nya berupa penjualan produk (kentang) sebesar Rp 225.000.000. Untuk
mengetahui pendapatan menggunakan alat ukur nilai dalam bentuk Break Even Point (BEP) produksi
yang diperoleh sebesar 6.393 Kg per ha dan harga yang diperoeleh sebesar Rp 2.301/kg, sedang untuk
nilai kelayakan digunakan alat ukur nilai dengan Benefit Cost (B/C ratio) dengan alat ini usahatani
kentang menunjukkan nialai sebesar 2,95 yang menunjukkan usaha ini layak dilakukan. Produk
kentang yang dihasilkan oleh petani Kentang Kelurahan Pattapang dalam pemasarannya menggunakan
tiga pola yaitu pola pemasaran I, petani pedangan pengumpul/pedagang besar pedagang
pengecer konsumen, pola pemasaran II, petani pedagang pengumpul pedagang pengecer
konsumen, petani pedagang pengecer petani.
Kata Kunci: Pendapatan dan distribusi pemasaran kentang, petani kelurahan Pattapang kecamatan
Tinggi Moncong Kabupaten Gowa
Abstract *)
This assessment is aimed at the health level of Pattapang village potato farm in Kecamatan Tinggi
Moncong Gowa regency. In the farming business, inputs are needed for additional costs of inputs,
medicines and labor costs with the sacrifice of Rp 57.535.000 and the output is the proceeds from the
sale of the product (potato) amounting to Rp 225,000,000. To find out the price using measuring
instrument in the form of Break Even Point (BEP) production which yielded 6,393 Kg per ha and the
price of Rp 2,301 / kg, while for the feasibility of using value measurement tool with Benefit Cost (B/C
ratio) this potato farming system shows a value of 2.95 indicating that this business is feasible. Potato
products produced by Pattapang Urban Potato farmers in their marketing use three patterns of
marketing pattern I, farmers collector's traders / wholesalers retailers consumers, marketing
patterns II, farmers collectors retailers consumers, farmers retailers farmers.
Keywords: Revenue and distribution of potato marketing, farmer of Pattapang sub-district of High
Moncong of Gowa Regency
Dari hasil Analisis Usaha Tani yaitu Rp. 57.535.000 : Rp. 9.000 =
Komoditi Kentang di kelurahan Pattapang 6.392 Kg
Kecamatan Tinggimoncong Kab. Gowa, Jadi, berdasarkan perhitungan analisa
Kami memperoleh hasil perincian analisis biaya usaha tani nya maka diperoleh
sebagai berikut: BEP Produksi sebesar 6.392 Kg
a. Total Biaya Produksi (TBP)
Total Biaya Produksi terdiri atas d. Break Event Point (BEP) Harga Jual
beberapa komponen biaya antara lain BEP Produksi diperoleh dari
Biaya Saprodi yang meliputi pembelian perbandingan antara Total Biaya
bibit / benih dan pupuk, Biaya obat- Produksi dengan Total Produksi yaitu
obatan, Biaya tenaga kerja dan Biaya Rp. 57.535.000 : 25.000 Kg = Rp.
Lain-Lainnya. 2.301.
Berdasarkan hasil yang telah Titik impas (BEP) usaha tani Kentang
didapatkan yakni bahwa total biaya ini yaitu berada pada harga Jual Rp.
produksi diperoleh dari jumlah total 2.301Nilai ini lebih kecil dari Harga
biaya saprodi sebesar Rp. 46.235.000; Jual di Pasaran
total obat-obatan sebesar Rp. 410.000,-
total; total tenaga kerja sebesar Rp. e. B/C Ratio
10.650.000,- dan total biaya lain-lain Kelayakan usaha dapat dilihat dengan
sebesar Rp. 240.000,- maka total biaya menghitung B/C Ratio didapatkan dari
produksinya yang diperoleh sebesar perbandingan antara Keuntungan
Rp.57.535.000,- per hektar per musim dengan Total Biaya Produksi.
tanam kentang.
B/C Ratio = Keuntungan
b. Keuntungan Total Biaya Produksi
Keuntungan diperoleh dari Nilai Total
Produksi (NTP) dikurangi Total Biaya Rp. 167.465.000
=
Produksi (TBP). Jadi dari perhitungan Rp. 57.535.000
analisa Total produksi sebanyak 25.000
B/C Ratio = 2,91
Kg dengan Harga Rp. 9.000/Kg maka
Jadi, berdasarkan perhitungan analisa
nilai total produksi sebesar Rp.
biaya usaha tani komoditi Kentang di
225.000.000,-
kelurahan Pattapang kecamatan
Total biaya produksi adalah Rp.
Tinggimoncong Kab. Gowa maka
57.535.000,-. Sehingga keuntungan
didapatkan B/C Ratio sebesar 2,91.
yang didapatkan oleh petani adalah Rp.
Sehingga usaha tani komoditas Kentang
225.000.000 - Rp. 57.535.000 = Rp.
ini LAYAK untuk dilanjutkan.
167.465.000.
c. Break Event Point (BEP) Produksi 3. Analisis Lembaga dan Saluran Pemasaran
BEP Produksi diperoleh dari Saluran pemasaran adalah beberapa
perbandingan antara Total Biaya organisasi yang saling bergantung dan
Produksi dengan Harga Jual Per Kg terlibat dalam proses mengupayakan agar
SARAN
a. Berdasarkan nilai rasio keuntungan dan
biaya, maka usahatani kentang bias
dilanjutkan dengan perlu memperhatikan
factor-faktor yang dapat menggagalkan
usahatani kentang. Untuk itu perludilakukan
Rosma D. *)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba
Guru SMP Negeri 1 Bulukumba
Email: rosma.d@yahoo.co.id
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 1 Bulukumba
melalui penerapan model pembelajaran koperatif metode Problem Solving.; (2) Mendapatkan bukti-
bukti bahwa penerapan model pembe;ajaran kooperatif metode Problem Solving dapat meningkatkan
hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 1 Bulukumba.;. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII.2 SMP Negeri 1 Bulukumba. Instrumen
yang digunakan adalah (1) Lembar observasi; (2) tes akhir siklus. Data dianalisis dengan statistik
deskriptif. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa; (1) metode problem solving dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII.2 SMP Negeri 1 Bulukumba hampir semua aspek
indikator, antara lain mengajukan pertanyaan sebesar 8,33%, menjawab pertanyaan guru sebesar 6,66,
memperhatikan penjelasan guru sebesar 18,33, diskusi kelompok sebesar 30%, diskusi kelas sebesar
18,33%, . (2) Penerapan model pembelajaran kooperatif problem solving dapat meningkatkan hasil
belajar IPS siswa kelas VIII.2 SMP Negeri 1 Bulukumba sebesar 1,76 % yaitu dari rata-rata 6,57 pada
siklus I menjadi rata-rata 8,33 pada siklus II.
Abstract *)
The purpose of this study are (1) To find out the students’ learning outcome on IPS of SMP Negeri 1
Bulukumba through the application of cooperative learning model, Problem Solving method; (2) To
obtain evidences that the application of cooperative learning model, Problem Solving method can
increase the students’ learning outcome on IPS of SMP Negeri 1 Bulukumba. The type of this research
is a classroom action research. The population in this study was the students of VIII.2 SMP Negeri 1
Bulukumba. The instruments used were (1) the observation sheet; (2) evaluation test in the end of each
cycle. The data were analyzed by descriptive statistics. The finding of the study provided an
illustration that; (1) problem solving method can increase students’ learning activity at the grade
VIII.2 of SMP Negeri 1 Bulukumba almost in all aspect of indicator, such as asking question around
8,33%, answering the teacher’s question around 6,66, paying attention to teacher’s explanation
around 18,33, Group discussions around 30%, class discussions around 18.33%, (2) The application
of cooperative learning problem solving model can increase the students’ learning outcome of IPS of
grade VIII.2 at SMP Negeri 1 Bulukumba around 1,76% that is from the average of 6,57 in the cycle I
become 8,33 in cycle II.
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS melalui Penerapan Pembelajaran Koperatif Metode
Problem Solving pada Siswa Kelas VIII.2 SMP Negeri 1 Bulukumba Rosma D. 247
Salah satu komponen penting dalam Selain itu penggunaan metode
pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum pembelajaran yang mengajarkan siswa dalam
disusun untuk mendorong anak berkembang ke pemecahan masalah, terutama pemecahan
arah tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan ini masalah dalam kehidupan sehari- hari masih
dicoba diwujudkan dalam kurikulum tiap kurang. Pengembangan metode pembelajaran
tingkat dan jenis pendidikan, diuraikan dalam tersebut sangat perlu dilakukan untuk
bidang studi dan akhirnya dalam tiap pelajaran menjawab kebutuhan keterampilan pemecahan
yang diberikan oleh guru di dalam kelas. permasalahan yang harus dimiliki oleh siswa.
Dalam mencapai tujuan pendidikan ini, Metode pembelajaran problem solving atau
pemerintah menggagas diberlakukannya pemecahan masalah kegunaannya adalah untuk
kurikulum baru yaitu kurikulum tingkat satuan merangsang berfikir dalam situasi masalah
pendidikan (KTSP). KTSP merupakan yang komplek. Dalam hal ini akan menjawab
kurikulum operasional yang disusun dan permasalahan yang menganggap sekolah
dilaksanakan oleh masing-masing satuan kurang bisa bermakna dalam kehidupan nyata
pendidikan atau sekolah. KTSP tersebut di masyarakat.
memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk Penggunaan metode dalam pembelajaran
merancang, mengembangkan, dan sangat diutamakan guna menimbulkan gairah
mengimplementasikan kurikulum sekolah belajar, motivasi belajar, merangsang siswa
sesuai dengan situasi, kondisi, dan potensi berperan aktif dalam proses pembelajaran.
keunggulan lokal yang bisa dimunculkan oleh Melalui metode problem solving diharapkan
sekolah. dapat lebih mempermudah pemahaman materi
Upaya pemerintah dalam bentuk KTSP pelajaran yang diberikan dan nantinya dapat
ini merupakan pengembangan kurikulum dari mempertinggi kualitas proses pembelajaran
kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum yang selanjutnya dapat meningkatkan hasil
berbasis kompetensi (KBK). Dengan belajar siswa.
menggunakan KTSP diharapkan peserta didik SMP Negeri 1 Bulukumba adalah salah
bisa mencapai kompetensi-kompetensi tertentu satu sekolah negeri yang terletak di jalan melati
yang sudah ditentukan sebagai kriteria kabupaten Bulukumba, propinsi Sulawesi
keberhasilan. selatan. Kegiatan pembelajaran di SMP Negeri
Masih rendahnya hasil belajar IPS 1 ini masih termasuk tradisional karena
disebabkan oleh masih dominannya skill kebanyakan guru hanya menggunakan metode
menghafal daripada skill memproses sendiri ceramah dalam penyampaian materi, sehingga
pemahaman suatu materi. Selama ini, minat siswa merasa bosan dalam megikuti proses
belajar siswa terhadap mata pelajaran Ilmu pembelajaran. Hal itu diketahui dari
Pengetahuan Sosial (IPS) masih tergolong pengalaman pengajar yang telah dilakukan.
sangat rendah. Hal ini dapat dilihat pada sikap Dari pengalaman tersebut bahwa pembelajaran
siswa selama mengikuti proses pembelajaran IPS kurang diminati oleh siswa. Dalam proses
tidak fokus dan ramai sendiri. Bahkan ada pembelajaran terlihat masih rendah perhatian
sebagian siswa yang menganggap mata siswa, siswa kurang berpartisipasi, sedangkan
pelajaran IPS tidak begitu penting dikarenakan guru hanya menggunakan metode ceramah
tidak masuk pada mata pelajaran yang diujikan dalam penyampaian materi.
pada Ujian Nasional (UN). Faktor minat itu Diharapkan dengan menggunakan model
juga dipengaruhi oleh adanya metode mengajar koperatif metode problem solving dalam proses
yang digunakan guru dalam menyampaikan pembelajaran IPS akan menarik minat siswa
materi. Metode yang konvensional seperti mengikuti kegiatan belajar sehingga akan
menjelaskan materi secara abstrak, hafalan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
materi dan ceramah dengan komunikasi satu
arah, yang aktif masih didominasi oleh TINJAUAN PUSTAKA
pengajar, sedangkan siswa biasanya hanya
memfokuskan penglihatan dan pendengaran. Hasil belajar IPS
Kondisi pembelajaran seperti inilah yang Sudjana Menurut Nana Sudjana (2005:
mengakibatkan siswa kurang aktif dan 3) hakikat hasil belajar adalah perubahan
pembelajaran yang dilakukan kurang efektif. tingkah laku individu yang mencakup aspek
Disini guru dituntut untuk pandai menciptakan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut
suasana pembelajaran yang menyenangkan Nana Sudjana (1989: 38-40) hasil belajar yang
bagi siswa sehingga siswa kembali berminat dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor
mengikuti kegiatan belajar. utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu
dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau
Ray Suryadi *)
Universitas 19 November Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara
Dosen di Universitas 19 November Kolaka
Email: ray_suryadi@yahoo.com
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui uraian pelaksanaan Penilaian Kurikulum
2013 dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMPN Bulukumba. (2) mengidentifikasi masalah yang
dihadapi guru saat melaksanakan penilaian Kurikulum 2013. (3) untuk mengetahui solusinya.
Penelitian ini dilakukan di beberapa sekolah percontohan di SMP Negeri Bulukumba. Semuanya
adalah sekolah yang ditunjuk pemerintah untuk menerapkan kurikulum 2013. Selain itu, ada juga satu
sekolah yang bukan merupakan sekolah percontohan untuk terus melaksanakan Kurikulum tahun
2013. Peserta penelitian ini adalah guru bahasa Inggris kelas 1. Untuk mengumpulkan data peneliti
menggunakan tape recorder dan melakukan wawancara dengan guru dan kepala sekolah sebagai data
tambahan. Dalam menganalisa data, peneliti menggunakan metode kualitatif. Menurut Patton (1987)
bahwa metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk mewawancarai dan menafsirkan hasilnya
sesuai dengan situasi kehidupan nyata di situs. Hal ini memungkinkan penggunaan bahasa ekspres dan
kehadiran suara para peserta dalam teks. Hal ini penting karena suara membawa aspek lain seperti
suasana hati dan nada yang dapat berkontribusi terhadap kualitas data.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (1) responden telah melakukan penilaian terhadap
kurikulum tahun 2013 dengan baik sesuai dengan pedoman pelaksanaan penilaian, walaupun di sisi
lain, mereka belum memahaminya secara keseluruhan, kekurangan materi dalam buku teks. , dan
masih butuh latihan lagi. (2) Ada lima masalah yang ditemukan dari persepsi guru mengenai penilaian
dalam kurikulum 2013, seperti: (a) Guru menghadapi masalah dalam menangani perubahan kurikulum
terutama dalam proses penilaian, (b) Guru menghadapi masalah dalam berurusan dengan kurangnya
materi dalam buku teks, (c) Guru menghadapi masalah dalam berurusan dengan integrasi penilaian
mendengarkan berbicara dan membaca sampai menulis, (d) Guru menghadapi masalah dalam
menangani penilaian sikap siswa, (e) Guru menghadapi masalah dalam berurusan dengan waktu
alokasi. (3) Solusi masalah disarankan oleh guru dan kepala sekolah. Poin sarannya adalah guru harus
bisa beradaptasi dengan kurikulum tahun 2013, sehingga mudah menerapkannya dengan baik.
Kata Kunci: implementasi dan penilaian
Abstract *)
The objectives of this research are (1) to find out the description of the implementation of the
Assessment in Curriculum 2013 in English Subject of SMPN Bulukumba. (2) to identify the problems
that the teachers face when implementing the assessment of Curriculum 2013. (3) to find out the
solution of the problems.
This research is done in several piloting schools in SMP Negeri Bulukumba. They are schools
that are pointed by the government to implement the curriculum 2013. In addition, there was also one
school which is not a piloting school to continue to implement the Curriculum of 2013. The
participant of this research is the English teachers of the first grade. To collect the data the
researcher used tape recorder and conducted interview with the teachers and headmaster as
additional data. In analysing the data, the researcher used qualitative method. According to Patton
(1987) that qualitative method enables the researcher to interview and to interprete the result
according to the real-life situation on the site. It allows the use of expressing language and the
presence of the participants’ voices in text. This is important because voices brings in other aspects
such as moods and tones that may contribute to the quality of data.
The findings of this research showed that (1) The respondents had conducted the assessment of
curriculum 2013 well in accordance with the assessment implementation guides, eventhough in
another side, they haven’t understood it as a whole, lack of material in the text book, and still need
more training. (2) There were five numbers of problem were found from the teachers’ perception on
the assessment in curriculum 2013, such as: (a) Teachers face problems dealing with the curriculum
changing particularly in assessment process, (b) Teachers face problems dealing with the lack of
material in the text book, (c) Teachers face problems dealing with the assessment integration of
listening to speaking and reading to writing, (d) Teachers face problems dealing with student’s
attitude assessment, (e) Teachers face problems dealing with time allocation. (3) The problems
solution were suggested by the teachers and headmaster. The points in the suggestion was the teacher
should be able to adapt with the curriculum 2013, so would have been easy to implement it well..
Keywords: implementation and assessment
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah (i) untuk menghasilkan perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri
terbimbing pada materi asam, basa, garam; (ii) untuk mendeskripsikan kevalidan, keefektifan, dan
kepraktisan perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan yang difokuskan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran IPA
berbasis inkuiri terbimbing pada materi asam, basa, dan garam. Perangkat pembelajaran yang
dihasilkan dalam penelitian ini adalah RPP, Buku Ajar Peserta Didik (BAPD), Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model
Thiagarajan atau 4-D yang terdiri dari tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap pengembangan
dan tahap penyebaran. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini divalidasi oleh
dua orang ahli dengan hasil penilaian berada pada kategori sangat valid untuk RPP dan BAPD dan
kategori valid untuk LKPD serta dapat digunakan dengan sedikit revisi. Pada penelitian ini uji coba
dilakukan satu kali. Uji coba dilakukan pada kelas VII2 SMP Negeri 1 Bulukumba. Hasil yang
diperoleh pada uji coba tersebut, yaitu: (1) perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing
sudah praktis, (2) perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi asam, basa, dan
garam sudah efektif karena telah memenuhi 3 dari 4 indikator keefektifan, yaitu: ketuntasan klasikal
tes hasil belajar telah tercapai, aktivitas peserta didik pada setiap pertemuan berada pada rentang
batas toleransi , dan respon peserta didik berada pada kategori positif. Dengan mengikuti tahap
pengembangan di atas, diperoleh perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi
Asam, Basa, dan Garam yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.
Abstract *)
The purpose of this study were (i) to produce the guided inquiry-based science learning on the
material acids, bases, salts; (Ii) to describe the validity, effectiveness and practicality of the device
guided inquiry-based science learning. This research is a development that is focused on developing
tools guided inquiry-based science learning on the material acids, bases and salts. Learning tools
generated in this study is the RPP, Textbook of Students (BAPD), Worksheet Students (LKPD). The
development model used in this study refers to the model Thiagarajan or 4-D comprising the step of
defining, designing stage, stage of development and deployment phase. Learning tools generated in
this study are validated by two experts with the assessment result is in the category very valid for the
RPP and BAPD and valid for LKPD category and can be used with minimal revision. In this study, the
test was carried one. Tests performed on grade VII2 SMP Negeri 1 Bulukumba. The results obtained
in these trials, namely: (1) the learning device science-based guided inquiry has been practical, (2) the
learning device science-based guided inquiry on material acids, bases, and salts have been effective
because it has met three of the four indicators of effectiveness, namely: classical completeness
achievement test has been reached, the activity of learners at each meeting is in the range of tolerance
limits, and the response of students that are in the positive category. By following the above
development, obtained the guided inquiry-based science learning in materials Acids, Bases, and Salts
are valid criteria, practical, and effective.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Menumbuhkan Keterampilan
1 2 3
Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi Asam, Basa, dan Garam Darmaeni , Muh. Danial , Nurdin A. 263
PENDAHULUAN keputusan yang rasional mengenai sesuatu
yang dapat ia yakini kebenarannya. Dengan
Konsep pembelajaran IPA yang begitu anak juga tidak akan mudah lupa
dijelaskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan terhadap konsep IPA.
Pendidikan (KTSP) berhubungan dengan cara Berdasarkan pengalaman penulis sebagai
mencari tahu tentang gejala-gejala alam secara guru IPA SMP Negeri 1 Bulukumba tentang
sistematis, sehingga IPA bukan hanya kegiatan pembelajaran IPA di sekolah tersebut
penguasaan kumpulan pengetahuan yang adalah materi pelajaran dominan disajikan
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau melalui model pembelajaran langsung dengan
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan metode ceramah. Begitupula materi
suatu proses penemuan. Oleh karena itu pembelajaran tidak dikemas menyesuaikan
Pendidikan IPA juga diarahkan untuk proses kondisi peserta didik sebab berpatokan pada
inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu buku paket yang ada sehingga terkesan
peserta didik untuk memperoleh pemahaman monoton dan memaksa anak untuk berbuat
yang lebih mendalam tentang alam sekitar sesuai apa yang diperintahkan oleh guru,
(Trianto, 2013 : 153). Walupun peneliti pernah mencoba menerapkan
Seperti yang telah dijelaskan di atas model pembelajaran Inkuiri dalam bentuk
bahwa mata pelajaran IPA merupakan mata Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tetapi belum
pelajaran yang berkaitan erat dengan cara menghasilakn perangkat pembelajaran yang
mencari tahu tentang gejala-gejala alam secara tepat, dimana perangkat yang dibuat belum
sistematis, ini berarti mata pelajaran IPA erat optimal dapat menunjang proses pembelajaran.
kaitannya dengan kemampuan menggunakan Keterbatasan dalam hal pembuatan RPP yang
ketermpilan berpikirnya. Keterlibatan kita belum menjelaskan kegiatan pembelajaran
dalam berbagai proses berpikir berarti kita secara menyeluruh dan kesesuaian penyajian
harus mengusai keterampilan berpikir dari materi dengan waktu yang tersedia, sumber
tingkat rendah (Lower Odrder Thinking Skill - belajar berupa buku yang digunakan oleh
LOTS) sampai keterampilan berpikir tingkat peserta didik masih menggunakan buku paket
tinggi (Higher Order Thinking Skill - HOTS). yang telah disediakan di sekolah (buku paket
LOTS adalah keterampilan berpikir yang hanya pinjaman dari perpustakaan). Sedikit peserta
menuntut seseorang untuk mengingat, didik yang memiliki koleksi buku
memahami dan mengaplikasikan sesuatu rumus pribadi/sendiri untuk dapat dipelajari sendiri di
atau hukum, Sedangkan HOTS adalah rumah., begitu pula penggunaan LKPD yang
keterampilan yang lebih dari sekedar hanya memberi instruksi langsung kepada
mengingat, memahami dan mengaplikasikan peserta didik,sehingga melakukan kegiatan
(A. Thomas & G. Thorne dalam Al’Azzy). sesuai dengan instruksi yang terdapat dalam
Menurut Resnick dan Thomson (2008) LKPD tanpa memikirkan alasan pengerjaan
dalam Fatmawati (2013) bahwa berpikir tahap demi tahap hal ini berakibat kurangnya
tingkat dasar (Lower Order Thinking) hanya pengalaman pada peserta didik untuk bekerja
menggunakan kemampuan terbatas pada hal- secara ilmiah.
hal rutin dan bersifat mekanis, sedangkan Rendahnya kemampuan berpikir kritis
berpikir tingkat tinggi ( Higher Order peserta didik juga terjadi di SMP Negeri 1
Thinking) membuat peserta didik untuk Bulukumba. Berdasarkan hasil observasi dan
menginterpretasikan, menganalisa atau bahkan wawancara dengan guru IPA di SMP Negeri 1
mampu memanipulasi informasi sebelumnya Bulukumba, diketahui bahwa guru masih
sehingga tidak monoton. kurang menggali kemampuan berpikir kritis
Berpikir kritis merupakan salah satu dalam proses pembelajaran. Hal tersebut
aspek dari kegiatan berpikir tingkat tinggi terlihat dari kegiatan guru dan peserta didik
(Higher Order Thinking Skill – HOTS). pada saat kegiatan pembelajaran antara lain:
Dalam suatu proses pembelajaran IPA, jika metode pembelajaran yang biasanya digunakan
seorang peserta didik menggunakan adalah ceramah, diskusi, yaitu guru
keterampilan berpikir tingkat tingginya maka memberikan penjelasan, kemudian tanya
pembelajaran tersebut akan menjadi jawab, dan ditutup dengan pemberian tugas
pembelajaran yang bermakna. Karena anak atau latihan. Adapun Kelemahan diskusi yang
tidak hanya harus mengingat dan menghafal digunakan oleh guru selama ini adalah tidak
konsep yang ditemui pada pelajaran, tetapi semua peserta didik dapat berperan aktif dalam
peserta didik juga harus mampu memecahkan proses pembelajaran. Keterlibatan peserta didik
suatu masalah dan membuat keputusan- kurang optimal disebabkan oleh banyaknya
peserta didik yang pasif mengikuti pelajaran
Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Menumbuhkan Keterampilan
1 2 3
Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi Asam, Basa, dan Garam Darmaeni , Muh. Danial , Nurdin A. 267
Nurdin). Walaupun hasil akhir dari validasi 4) Respon peserta didik dan guru
untuk penilaian hasil belajar menunjukkan Aspek-aspek yang diperhatikan
bahwa para validator umumnya menyimpulkan dalam memvalidasi lembar observasi
bahwa penilaian hasil belajar yang respon peserta didik adalah aspek materi,
dikembangkan valid dan dapat digunakan aspek konstruksi, dan bahasa.. Hasil
dengan sedikit revisi revisi, tapi masih ada analisis validasi lembar observasi respon
saran dari validator demi untuk kesempurnaan peserta didik sebagaimana pada lampiran
penilaian hasil belajar sebelum dilakukan uji dapat dirangkum pada Tabel 4.12.
coba. Hasil revisi berdasarkan masukan,
koreksi, dan saran-saran dari validator Tabel 4.12.
sebagaimana pada Tabel 4.10. Rangkuman Hasil Analisis Validasi Lembar
Observasi Respon Peserta Didik dan Guru
Tabel 4.10. No Aspek Rata-rata Respon Keterangan
Hasil Revisi Lembar Penilaian Hasil Belajar Peserta Guru
Hal yang Sebelum Setelah didik
Direvisi Revisi Revisi 1 Materi 3,50 3,50 Sangat Valid
2 Konstruksi 3.50 3,50 Sangat Valid
Validator 2
3 Bahasa 3,50 3,50 Sangat Valid
Jumlah butir Terdiri dari 10 Terdiri
Jumlah 10,50 10,50
soal disesuaikan butir soal dari 8 butir Rata-rata 3,50 3,50 Sangat Valid
dengan alokasi soal total
waktunya Persentase 100,00 100,00 Reliabel
of
3) Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik agreement
(Kategori)
Aspek-aspek yang diperhatikan
dalam memvalidasi lembar observasi
Berdasarkan Tabel 4.12, hasil analisis
aktivitas peserta didik adalah aspek
validasi lembar respon peserta didik dan guru
petunjuk, aspek cakupan aktivitas, dan
menunjukkan bahwa (1) keseluruhan aspek
bahasa.. Hasil analisis validasi lembar
dinilai “ sangat valid”, (2) lembar observasi
observasi aktivitas peserta didik
respon peserta didik dan guru tersebut
sebagaimana pada lampiran dapat
tergolong reliabel karena semua aspek nilai
dirangkum pada Tabel 4.11.
reliabilitasnya yaitu 100%, ini sesuai dengan
Tabel 4. 11. syarat reliabilitas (Grinnel dalam Nurdin).
Rangkuman Hasil Analisis Validasi Lembar Berdasarkan uraian di atas dapat
Observasi Aktivitas Peserta Didik disimpulkan bahwa secara umum rata-rata
Rata- penilaian atau hasil validasi dari dua orang
No Aspek Keterangan
rata validator pada perangkat pembelajaran berupa
1 Petunjuk 3,50 Sangat Valid RPP dan BPD yang digunakan berada pada
kategori “sangat valid”, dan Lembar kerja
Cakupan Peserta Didik (LKPD) berada pada kategori ”
2 aktivitas 3.50 Sangat Valid Valid”. Demikian pulan hasil validasi pada
3 Bahasa 3,50 Sangat Valid instrumen penelitian berupa lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi
Jumlah 10,50 aktivitas peserta didik, dan lembar angket
Rata-rata total 3,50 Sangat Valid respon peserta didik dan guru berada pada
kategori “Sangat Valid” dan lembar penilaian
Persentase of hasil belajar berada pada kategori “Valid”. Hal
agreement 100,00 Reliabel ini berarti perangkat pembelajaran maupun
(Kategori) instrumen pembelajaran tersebut telah layak
untuk diujicobakan.
Berdasarkan Tabel 4.11, hasil analisis Akhirnya setelah dilakukan beberapa
validasi lembar aktivitas peserta didik revisi berdasarkan masukan dari validator
menunjukkan bahwa (1) keseluruhan aspek dihasilkan perangkat pembelajaran (Prototipe
dinilai “ sangat valid”, (2) lembar observasi II), yang digunakan pada kegiatan uji coba.
aktivitas peserta didik tersebut tergolong
reliabel karena semua aspek nilai Analisis Hasil Ujicoba Lapangan
reliabilitasnya yaitu 100%, ini sesuai dengan Perangkat Pembelajaran yang telah
syarat reliabilitas (Grinnel dalam Nurdin). direvisi berdasarkan masukan dari para
Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Menumbuhkan Keterampilan
1 2 3
Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi Asam, Basa, dan Garam Darmaeni , Muh. Danial , Nurdin A. 269
pembelajaran inkuiiri terbimbing selama Inkuiri Terbimbing terlaksana seluruhnya (1,5
uji coba dapat dilihat pada Tabel 4.14.
≤ x ≤ 2,0).
Tabel 4.14.
Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Komponen
Sintaks Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 2). Interaksi sosial. Hasil pengamatan terhadap
keterlaksanaan komponen interaksi sosial
Hasil Pengamatan
Aspek
No
Pengamatan
selama uji coba dapat dilihat pada Tabel
A B A B A B
4.15.berikut:
1 Fase 1 2 2 2 2 2
penyampaian Tabel 4.15.
tujuan Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Komponen
pembelajaran
dan memotivasi Interaksi Sosial
peserta didik; Hasil
2 Fase Orientasi; 2 2 2 2 2 2 Pengamatan
No Aspek Pengamatan Pert. Pert. Pert.
1 2 3
3 Fase 2 2 2 2 2 2 A B A B A B
membimbing
peserta didik 1. Interaksi antara guru 2 1 2 2 2 2
dalam dan peserta didik,
merumuskan serta peserta didik dan
masalah; peserta didik.
4 Fase 2 2 2 2 2 2 2. Keaktifan peserta 2 2 1 2 2 2
membimbing didik dalam
peserta didik melakukan aktivitas
dalam untuk menemukan
merumuskan konsep pembelajaran
hipotesis; yang sesuai dengan
5 Fase 2 2 2 2 2 2 petunjuk pada buku
membimbing peserta didik dan
peserta didik LKPD
dalam 3 Keaktifan peserta 1 2 2 2 2 2
mengumpulkan didik dalam
data melalui menyelesaikan
eksperimen masalah yang terdapat
6. Fase 2 2 2 2 2 2 pada LKPD.
membimbing 4 Keaktifan peserta 1 2 2 1 2 1
peserta didik didik dalam belajar
dalam khususnya pada saat
menganalisis peserta didik
data untuk mengkonstruksi
menguji pengetahuan dan
hipotesis menyelesaikan LKPD.
7. Fase 2 2 2 2 2 2
Agreement 4 4 4
merumuskan
kesimpulan Disagreement 0 0 0
Agreement 7 7 7
Rata-rata 1.63 1.75 1,88
Disagreement 0 0 0
Rata-rata pengamatan 1,93 2,00 2,00 Tabel 4.15 menunjukkan bahwa
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa jumlah jumlah agreement dua pengamat adalah 12
agreement dua pengamat adalah 21 dan dan disagreement adalah 0, rata-rata
disagreement adalah 0, berarti dua pengamat pengamatan 1,75 berarti dua pengamat
sepakat bahwa Komponen Sintaks sepakat bahwa Komponen interaksi sosial
pembelajaran IPA berbasis Inkuiri Terbimbing terlaksana dengan percentage of
terlaksana dengan percentage of agreement agreement (PA) = 100%. Jika
(PA) = 100%. Jika dikonfirmasi dengan kriteria dikonfirmasi dengan kriteria
keterlaksanaan pada bab III, maka disimpulkan keterlaksanaan pada bab III, maka
Komponen sintaks pembelajaran berbasis
Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Menumbuhkan Keterampilan
1 2 3
Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi Asam, Basa, dan Garam Darmaeni , Muh. Danial , Nurdin A. 273
berisikan aktivitas penyelidikan berupa Universitas Muhammadiyah
petunjuk/ arahan langkah-langkah Purwerejo. (diakses pada tanggal ....)
dalam menemukan konsep, masalah
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik
sebagai penerapan dari konsep/prinsip
Indonesi Nomor 20 Tahun 2003.
3. Secara Umum hasil pengembangan
Online.
perangkat pembelajaran dalam penelitian
http://sdm.datakemdikbud.go.id/
ini valid, praktis dan efektif. (a)
/undang-undang-no-20-entang.
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
sisdiknas. pdf. (diakses pada tanggal 14
(RPP) dan Buku Peserta didik (BPD)
Januari 2016)
“Sangat Valid”, Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) dikategorikan “Valid” (b) Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan
Praktis, berdasarkan hasil pengamatan Bahan ajar. Jakarta: Depertemen
oleh observer bahwa perangkat Pendidikan Nasional.
pembelajaran terlaksana dengan baik pada Fatmawati,H, Mardiyana, Triyanto. (2013).
saat uji coba serta memperoleh respon Analisis Berpikir Kritis Siswa dalam
positif terhadap perangkat dan proses Pemecahan Masalah Matematika
pembelajaran dan (c) efektif, telah Berdasarkan Polya pada Pokok
memenuhi tiga kreteria yaitu ketuntasan Bahasan Persamaan Kuadrat
belajar secara klasikal tercapai, aktivitas (penelitian pada Siswa Kelas X SMK
siswa efektif dan respon siswa terhadap Muhammadiyah 1 Sragen Tahun
pembelajaran positif Pelajaran 2013/2014). Online. Jurnal
Elektronik Pembelajaran Matematika
DAFTAR PUSTAKA ISSN: 2339-1685 Vol.2 No.9, hal 899-
910, Novemver 2014. http://jurnal
Al’Azzy,U.L & Budiono Eddy.(…..).
fkip.uns.ac.id.
Penerapan Strategi Brain Bassed
Learning yang dapat Meningkatkan Goldberg D E. 2008. Kimia untuk Pemula.
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga
Online. http:// Jurnalonline.um.ac.id/ Hadiyanti, L.N. (2013). Keterampilan Berpikir
/artikelID7E65F5E46C6CBD3E592D3 Kritis (Critical ThinkingSkill) dalam
8AF9EF0..(diakses pada tanggal 21 Berbagai Deimensi Pembelajaran
Januari 2016) Biologi. Program Magister Pendidikan
Apriliyana U, Fitrihidayati H, Rahardjo. Biologi Sekolah Pascasarjana.
(2012). Pengembangan Perangkat Universitas Pendidikan Indonesia.
Pembelajaran Berbasis Inkuiri pada Sintesis Jurnal Internasional.
Materi Pencemaran Lingkungan dalam Online.(diakses pada tanggal 16
Upaya Melatih Keterampilan Berpikir Desember 2015).
Kritis Siswa Kelas X SMA. Hamalik,O.(2001). Perencanaan Pengajaran
Asmuniv.(2015). Pendekatan Inkuiri dan Siklus Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Belajar sebagai Upaya Meningkatkan Bandung: Bumi Aksara.
Pemahaman Konsep dan Keterampilan Herdian. (2010). Model Pembelajaran Inkuiri.
Berpikir Kritis. Malang: PPPPTK- Online.
VEDC.Online.(http://www.Vedcmalan http://herdi07.wordpress.com/2010/05/
g.com/pppptkboemlg/indeks.php 07/model-pembelajaran-inkuiri.html
diakses pada tanggal 11 Januari 2016)
Jusmiati Jafar. (2014). Pengaruh Model
Damayanti,D.S, Ngazizah,N, Setyadi K,E. Pembelajaran Inkuiri pada Mata
(2012). Pengembangan Lembar Kerja Pelajaran Biologi terhadap aktivitas,
Siswa (LKS) dengan Pendekatan Kemampuan Berpikir Kritis, dan Hasil
Inkuiri Terbimbing untuk Belajar Siswa Kelas XI IPA SMAN 1
Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Alla Kabupaten Enrekang. Tesis.
Kritis Peserta Didik pada Materi Program Pascasarjana UNM Makassar.
Listrik Dinamis SMA Negeri 3 Tidak Diterbitkan.
Purwerejo kelas X Tahun Pelajaran
2012/2013. Online. Radiasi Kemendiknas. 2007. Permendiknas Nomor 41
Vol.3.No.1.Dyah Shinta Damayanti. Tahun 2007 tentang Standar Proses
Program Studi Pendidikan Fisika Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Menumbuhkan Keterampilan
1 2 3
Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi Asam, Basa, dan Garam Darmaeni , Muh. Danial , Nurdin A. 275
276 Jurnal Pinisi Research | Volume 12 Nomor 4 | Edisi November 2017
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI
AL-QUR’AN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA
MIS PARANGLOHE HERLANG KABUPATEN BULUKUMBA
Nirwana *)
Kementrian Agama Kabupaten Bulukumba
Madarasah Ibitidayah Swasta (MIS) Paranglohe Herlang Bulukumba
Email: litbangbulukumba@yahoo.co.id
Abstrak
Pendidikan Agama Islam yang diterapkan di sekolah selama ini masih didominasi oleh kelas yang
berfokus pada guru yang dianggap sebagai sumber utama pengetahuan, kebanyakan guru mengunakan
ceramah sebagai pilihan utama dalam menentukan strategi belajar, pengetahuan awal siswa sering
diabaikan. Salah satu alternatif yang dapat digunakan agar proses pembelajaran lebih efektif dan
efisien adalah dengan penerapan suatu metode dalam pembelajaran di kelas yaitu dengan
pembelajaran Tutor Sebaya. Permasalahan yang akan dikaji dalam Skripsi ini adalah tentang adakah
peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PAI materi al-Qur’an dengan menggunakan
model pembelajaran Tutor Sebaya pada siswa MIS Paranglohe Herlang Tujuan penelitian ini adalah
meningkatkan motivasi belajar PAI melalui model pembelajaran Tutor Sebaya. Jenis penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat kolaboratif antara peneliti dan guru kelas
sebagai pelaku tindakan kelas. Subjek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa MIS Paranglohe
Herlang yang berjumlah 34 siswa. Metode pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi,
metode dokumentasi, metode wawancara, dan metode tes. Teknik analisis data menggunakan teknik
analisis interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil
penelitian diperoleh bahwa motivasi belajar siswa sebelum penerapan tutor sebaya masih kurang, hal
itu dapat dilihat dari kurangnya keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan dari guru, dan
rendahnya minat dalam belajar. Setelah diterapkannya tutor sebaya motivasi belajar siswa sudah lebih
baik. Hal ini dapat dilihat bahwa kegiatan kelompok tidak didominasi oleh siswa yang aktif saja,
tetapi siswa yang pasif pun sudah dapat aktif dalam kelompok dengan baik, juga makin banyak siswa
yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru dengan antusias. Kesimpulan penelitian ini
adalah motivasi belajar PAI dapat ditingkatkan dengan model pembelajaran Tutor Sebaya.
Kata Kunci: Tutor Sebaya, motivasi belajar
Abstract *)
Islamic education applied in schools is still dominated by teacher-focused classes considered as the
main source of knowledge, most teachers use lectures as the primary choice in determining learning
strategies, students' early knowledge is often ignored. One alternative that can be used for the
learning process more effectively and efficiently is by the application of a method in learning in the
classroom is by learning Tutor Sebaya. The problem to be studied in this thesis is about is there
increase student learning motivation in learning PAI material of Qur'an by using model of Tutor
Sebaya in student of class MIS Paranglohe Herlang. The purpose of this research is to improve the
learning motivation of PAI through Tutor Sebaya model of learning. This type of research is a
collaborative action research (PTK) that is collaborative between researcher and classroom teacher
as a class action actor. Subjects subjected to the action were students of grade MIS Paranglohe
Herlang, amounting to 34 students. Methods of data collection is done through observation method,
documentation method, interview method, and test method. Data analysis techniques use interactive
analysis techniques that include data reduction, data presentation, and conclusions. From the result of
the research, it is found that students' learning motivation before peer tutorial application is still
lacking, it can be seen from the lack of students activeness in asking questions, answer questions from
teachers, and low interest in learning. After the implementation of peer tutors, students' motivation
motivation has been better. It can be seen that group activities are not dominated by active students
only, but passive students can already be active in groups well, as well as more and more students
who actively ask and answer questions from teachers with enthusiasm. The conclusion of this research
is the learning motivation of PAI can be improved with Peer Tutor learning model.
Keywords: Peer Tutor, motivation to learn.
Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Al-Qur’an melalui Model Pembelajaran
Tutor Sebaya pada Siswa MIS Paranglohe Herlang Kabupaten Bulukumba Nirwana 277
PENDAHULUAN MIS Paranglohe Herlang juga tidak terlepas
dari permasalahan mengenai proses
Pendidikan adalah usaha sadar dan pembelajaran Agama Islam. Hasil pengamatan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar peneliti MIS Paranglohe Herlang saat
dan proses pembelajaran agar peserta didik berlangsungnya pembelajaran Agam Islam
secara aktif mengembangkan potensi dirinya adalah sebagai berikut :1) Kurangnya keaktifan
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, siswa dalam mengajukan pendapat atau
pengendalian diri. Salah satu cara untuk komentar pada guru atau siswa lainnya
memajukan dan memperkuat pendidikan 2)banyak siswa yang belum lancer membaca
adalah dengan peningkatan motivasi belajar al-Qur’an 3) Tidak adanya usaha dan motivasi
terhadap peserta didik, peningkatan proses untuk mempelajari bahan pelajaran atau
pelajar dan pembelajaran serta memajukan stimulus yang diberikan guru 4) Masih sedikit
pendidikan pada umumnya. Pendidikan siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang
umumnya tercipta dalam situasi formal di diberikan oleh guru pada akhir pelajaran. Dan
lingkungan sekolah melalui proses mengapa peneliti mengambil material al-
pembelajaran di kelas yang melibatkan Qur’an, dikarenakan kebanyakan dari siswa
interaksi guru dan siswa. Suatu pendidikan MIS Paranglohe Herlang kurang dalam hal
yang penting adalah prosesnya bukan hasil membaca al-Qur’an dan juga menganggap
akhirnya karena dengan proses siswadapat sepele materi al-Qur’an ini dikarenakan mereka
memahami dan mengert imaksud dari beranggapan bahwa PAI tidak masuk dalam
pembelajaran. Pendidikan adalah usaha sadar Ujian Nasional. Dari permasalahan di atas,
dan terencana untuk mewujudkan suasana hendaknya guru mampu memilih dan
belajar dan proses pembelajaran agar peserta menerapkan strategi pembelajaran yang
didik secara aktif mengembangkan potensi mampu merangsang siswa untuk lebih aktif
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual dalam belajar PAIdan meningkatkan
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kemampuan siswa dalam memahami pelajaran
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan PAI. Dari beberapa strategi pembelajaran yang
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa ada, strategi pembelajaran yang menarik dan
dan negara (UU No. 20 Thn 2003)Banyak menyenangkan yaitu melalui strategi
siswa di sekolah tidak menyukai pelajaran PAI. pembelajaran aktif Tutor Sebaya. Menurut Mel
Bermacam-macam alasan yang menyebabkan Silberman (2010 : 183) Tutor Sebaya adalah
para siswa tidak menyukai PAI. Siswa strategi yang berfungsi untuk meningkatkan
menganggap PAI adalah pelajaran yang pengajaran sesamayang memberikan seluruh
membosankan dan tidak mudah dipahami tanggungjawab untuk mengajar sesama peserta
karena di dalamnya terdapat banyak materi dalam kelompok. Huston (dalam Ahmadi,
yang harus dihafal. Siswa yang menganggap 2004: 120) menyatakan bahwa: “tutor sebaya
bahwa pelajaran PAI itu sulit dan tidak mudah yang diterapkan secara menyeluruh dalam
dipahami, sebenarnya bukan hanya karena kelas akan mampu menimbulkan semangat
mereka malas belajar atau tidak memperhatikan belajar siswa yang lainnya jika didukung oleh
saat pendidik menerangkan, tapi bisa jadi kemampuan siswa itusendiri dan arahan terus
karena materi yang disampaikan guru tidak menerus dariguru”.
menarik bagi mereka dan cara mengajar guru Dari uraian diatas maka penulis
yangmonoton membuat mereka merasa bosan mencoba mengadakan penelitian tentang
dan kurang bersemangat. Motivasi belajar ”Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan
menurut Sardiman (2009 : 40-85) adalah Agama Islam Materi Al-Qur’an Melalui
keinginan atau dorongan untuk belajar. Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada
Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal : 1) Siswa MIS Paranglohe Herlang Kabupaten
mengetahui apayang akan dipelajari; 2) Bulukumba Tahun Pelajaran 2017/2018”.
memahami mengapa hal tersebut patut
dipelajari. Tanpa motivasi kegiatan belajar LANDASAN TEORI
mengajar sulit untuk berhasil. Adanya motivasi
Belajar dan Pembelajaran
yang baik dalam belajar akan menunjukkan
hasil yangbaik, dengan kata lain dengan adanya Menurut Slameto (2003 : 2)menjelaskan,
usaha yang tekun yang didasari adanya “Belajar adalah suatuproses usaha yang
motivasi, maka seseorang yang belajar dapat dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
melahirkan prestasi yang baik. Intensitas perubahan tingkah laku yang barusecara
motivasi seorang siswa akan sangat keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri
menentukan tingkat pencapaian prestasi siswa dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Al-Qur’an melalui Model Pembelajaran
Tutor Sebaya pada Siswa MIS Paranglohe Herlang Kabupaten Bulukumba Nirwana 283
284 Jurnal Pinisi Research | Volume 12 Nomor 4 | Edisi November 2017
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK
BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MANIK-MANIK DI KELAS IV SD NEGERI 164 ARA
Dinarwati *)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba
Guru SD Negeri 164 Ara Kabupaten Bulukumba
Email: dinarwati@yahoo.co.id
Abstrak
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : “Apakah hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Negeri 164 Ara pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat ditingkatkan
dengan menggunakan alat peraga manik-manik?”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 164 Ara pada pokok bahasan penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga manik-manik. Hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah: “dengan menggunakan alat peraga manik-manik, hasil belajar matematika siswa
kelas IV SD Negeri 164 Ara pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat
meningkat”.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 164 Ara tahun ajaran
2007/208 yaitu sebanyak 7 orang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan mulai bulan januari sampai april 2007. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri
dari 2 (dua) siklus. Evaluasi awal diadakan terlebih dahulu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
matematika siswa. Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan
Tindakan, 3) Observasi dan Evaluasi, dan 4) Refleksi. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru
dan siswa. Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
Dari hasil analisis data, diperoleh bahwa dengan menggunakan alat peraga manik-manik, hasil
belajar matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 164 Ara pada pokok bahasan penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dapat ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari tercapainya indikator kinerja
baik dari segi proses maupun dari segi hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi
pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah disusun, pada siklus I mencapai 64,99%, pada siklus II
mencapai 77,08%. Sedangkan dari segi hasil yang berkaitan dengan hasil belajar matematika dengan
nilai 85,7% dengan nilai rata-rata 66,57 pada siklus I, pada siklus II meningkat menjadi 100% dengan
nilai rata-rata 85,57.
Kata Kunci: Hasil Belajar Matematika, Alat Peraga Manik-Manik.
Abstract *)
Problems in this research are: "Is the result of learning mathematics of fourth graders of SD Negeri
164 Ara on subject of sum and reduction of integer can be improved by using props beads?". This
study aims to improve the results of mathematics learning of fourth graders of SD Negeri 164 Ara on
the subject of addition and reduction of integers by using beads props. The hypothesis of action in this
research is: "by using beads props, the result of learning mathematics of fourth graders of SD Negeri
164 Ara on subject of addition and reduction of whole number can increase".
The population in this study is all students of class IV SD Negeri 164 Ara academic year
2007/208 that is 7 people. The type of this research is Classroom Action Research (CAR) conducted
from January to April 2007. The implementation of this class action research consists of 2 (two)
cycles. A preliminary evaluation was held in advance to determine the improvement of students'
mathematics learning outcomes. The procedure in this research are: 1) Planning, 2) Action
Implementation, 3) Observation and Evaluation, and 4) Reflection. Sources of data in this study are
teachers and students. Types of data obtained are qualitative data and quantitative data.
From the results of data analysis, it is obtained that by using props Beads, the results of
learning mathematics on the fourth grade students of SD Negeri 164 Ara on the subject of addition
and reduction of integers can be increased. This can be seen from the achievement of performance
indicators both in terms of process and in terms of results. The results showed that in terms of
implementation of learning scenarios that have been prepared, in the first cycle reached 64.99%, in
the second cycle reached 77.08%. While in terms of results relating to the results of learning
mathematics with a value of 85.7% with an average value of 66.57 on the first cycle, the second cycle
increased to 100% with an average value of 85.57.
Keywords: Mathematics Learning Outcomes, Beads Aids
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat dengan Menggunakan Alat Peraga Manik-Manik di Kelas IV SD Negeri 164 Ara Dinarwati 285
PENDAHULUAN Berdasarkan uraian di atas dapatlah dikatakan
bahwa betapa pentingnya media pembelajaran
Dalam menghadapi era globalisasi yang untuk menunjang keberhasilan dalam
diiringi dengan perkembangan IPTEK yang pembelajaran.
sangat pesat, maka peningkatan kualitas Oleh karena itu, penulis bermaksud
sumber daya manusia mempunyai posisi yang untuk melakukan penelitian terhadap
strategis bagi keberhasilan dan kelanjutan pembelajaran matematika melalui penelitian
pembangunan nasional. Oleh sebab itu, upaya tindakan kelas, dengan judul “Upaya
tersebut mutlak harus mendapat perhatian yang Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa
sungguh-sungguh dan harus dirancang secara
Pada Pokok Bahasan Penjumlahan dan
sistematis dan seksama berdasarkan pemikiran
Pengurangan Bilangan Bulat Dengan
yang matang. Wadah yang tepat bagi upaya
Menggunakan Alat Peraga Manik-Manik di
peningkatan kualitas sumber daya manusia
adalah pendidikan. Kelas IV SD Negeri 164 Ara”.
Suatu pembelajaran baiknya efektif dan
menyenangkan. Untuk membuat siswa Rumusan Masalah
menyenangi suatu mata pelajaran yang Berdasarkan Uraian pada latar belakang
diajarkan, guru dituntut kreatif menciptakan di atas, maka masalah dalam penelitian ini
situasi pembelajaran yang inovatif dengan dirumuskan sebagai berikut : “ Apakah hasil
mengerahkan secara optimal sumber daya dan belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri
sumber dana yang ada. Di sinilah tantangan 164 Ara pada materi ajar penjumlahan dan
bagi guru agar bisa meramu pembelajaran pengurangan bilangan bulat dapat ditingkatkan
menjadi menarik dan menyenangkan. dengan menggunakan alat peraga manik-
Matematika yang notabene merupakan manik?”.
mata pelajaran yang berisi simbol-simbol dan
sarat verbalisme merupakan tantangan Tujuan Penelitian
tersendiri bagi guru matematika. Terutama di Berdasarkan rumusan masalah di atas
sekolah dasar siswa sebaiknya didekatkan maka penelitian ini bertujuan untuk
dengan hal-hal yang bersifat kongkret dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa
penanaman konsep dasar. Siswa sekolah dasar kelas IV SD Negeri 164 Ara pada materi ajar
secara psikologi masih suka bermain. Guru
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
diharapkan dapat memahami dunia anak untuk
dengan menggunakan alat peraga manik-
menemukan formulasi pembelajaran dengan
manik.
tingkat pencapaian yang optimal. Guru sebagai
faktor penentu dan paling berpengaruh dalam
hal menanamkan konsep terhadap siswa. Manfaat Penelitian
Penguasaan guru terhadap materi pelajaran, Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
kemampuan guru dalam memilih dan bermanfaat yaitu:
menggunakan metode pembelajaran serta 1) Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai
kemampuan guru dalam menetapkan media masukan atau sumbangsi positif bagi
pembelajaran sangat menentukan terhadap kemajuan dan peningkatan kualitas
keberhasilan proses pembelajaran, di samping pendidikan yang mengarah kepada
adanya potensi dan kemauan siswa sendiri. peningkatan kompetensi lulusan yang
Hal ini sejalan dengan Bruner dalam mempunyai daya saing tinggi.
teorinya menyatakan bahwa belajar matematika 2) Bagi guru, dapat dijadikan sebagai masukan
akan berhasil jika proses pengajaran diarahkan yang berarti dalam upaya memperluas
kepada konsep-konsep dan struktur-struktur wawasan dan pengetahuan tentang model-
yang termuat dalam pokok bahasan yang model pembelajaran khususnya dengan
diajarkan, di samping hubungan yang terkait menggunakan alat peraga manik-manik
antara konsep-konsep dan struktur-struktur. dalam mengajarkan mata pelajaran
Lebih lanjut Bruner mengungkapkan bahwa matematika.
dalam proses belajar siswa sebaiknya diberi 3) Bagi siswa, dapat meningkatkan
kesempatan untuk memanipulasi pemahaman dan hasil belajar siswa dalam
benda-benda (alat peraga). Dengan alat peraga belajar matematika pada materi ajar
tersebut, siswa dapat melihat langsung penjumlahan dan pengurangan bilangan
bagaimana keteraturan serta pola yang terdapat bulat.
dalam benda yang diperhatikannya.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat dengan Menggunakan Alat Peraga Manik-Manik di Kelas IV SD Negeri 164 Ara Dinarwati 289
b. Data kualitatif tentang pelaksanaan 1) Dari segi proses, tindakan dikatakan
pembelajaran serta perubahan-perubahan berhasil jika 80% rencana pembelajaran
yang terjadi di kelas diambil dengan terlaksana
lembar observasi untuk hasil observasi 2) Dari segi hasil, tindakan dikatakan berhasil
dan dengan jurnal untuk hasil refleksi jika minimal 75% siswa telah memperoleh
diri. nilai minimal 65 (Ketentuan KKM
Matematika untuk kelas IV SD Negeri 164
Indikator Kinerja Ara).
Indikator kinerja dalam penelitian ini ada
dua, yaitu:
Alternatif Pelaksanaan
Belum Pemecahan Tindakan II
Terselesaikan (Rencana Tindakan)
Siklus
II
II
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat dengan Menggunakan Alat Peraga Manik-Manik di Kelas IV SD Negeri 164 Ara Dinarwati 291
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1985. Pengantar Metode
Didaktik. Bandung : Armico.
Hudoyo, Herman. 1984. Strategi Belajar
Mengajar. Malang : Depdikbud.
----------, Herman. 1988. Strategi Belajar
Mengajar Matematika. Malang : IKIP
Malang.
Muhsetyo, Gatot. 2002. Pembelajaran
Matematika SD. Universitas Terbuka :
Jakarta.
Rahadi, Aristo. 2003. Media Pembelajaran.
Jakarta : Pendidikan Nasional.
Roestiyah, N.K. 1994. Masalah Pengajaran
Sebagai Suatu Sistem. Jakarta: Rineka
Cipta.
Ruseffendi, ET. 1980. Pendekatan dalam
Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Tarsito.
Sastrapradja. 1981. Kamus Pendidikan dan
Umum. Jakarta : Usaha Nasional.
Biodata Penulis
Dr. Drs. Baharuddin 10. Analisis Strategi Penuntasan Wajib Belajar 12
Patangngai., SE, M. Si. tahun di Kabupaten Bulukumba
Lahir Bulukumba pada 11. Implementasi Kualitas Pendidikan dan
tanggal 10 November 1967, Berintegritas di Kabupaten Bulukumba
pendidikan SDN. 10 Ela-Ela Dan pernah mengikuti pelatihan antara lain :
Tahun 1980, SMPN 2 Pelatihan yang diikuti :
Bulukumba 1983, SMAN 1 • Latihan Kepemimpinan IV oleh Badan Diklat
Bulukumba 1986, S1 Kimia Provinsi Sulawesi Selatan 2004
(IKIP UP), S1 Ekonomi • Pendidikan Latihan Kepemimpinan III (Diklatpim
(STIE W.Bakti), S2 Magister III pola baru angk.II tahun 2014 Kemdagri)
Manajemen (UMI-Makassar), S3 Doktor Ilmu • Pelatihan Perbendaharaan dan Perpajakan
Manajemen Ekonomi (UMI Makassar). Bekerja Depdiknas 2006
sebagai staf pegawai Badan Penelitian dan • Pelatihan Pengembagan dan Analisis Kurikulum
Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Nasional Depdiknas 2004
Bulukumba, Jabatan Kepala Bidang Pembangunan, • Pelatihan Modelin Pembelajaran Depdiknas 2004
Inovasi, dan Teknologi, sebagai pemerakarsa terbitan • Pelatihan Pembuatan Renstra Unit Kerja
Jurnal Pinisi Research Balitbangda dan sebagai dosen Depdiknas
di beberapa Perguruan Tinggi di Bulukumba (Akper, • Pelatihan Pembuatan Lakip Unit Kerja Depdiknas
STKIP Muhammadiyah, STAI Algazali, STIKES • Pelatihan Pemodelan data SIMPEG Depdiknas
Panrita Husada), telah menulis kajian di berbagai • Pelatihan ICT dan TV Education Dikmenjur
terbitan jurnal antara lain: Depdiknas
• Pelatihan KTSP Melalui BSNP Depdiknas 2006
1. Work Stress : Tinjauan Teoritis & Pengaruhnya
• Pelatihan pembuatan Rencana Pengembangan
Terhadap Kinerja Individu Organisasi Pendidikan Kabuapten (RPDK) Se Indonesia
2. Korelasi NEM SLTP dengan Prestasi belejar di 2009.
Kabupaten Bulukumba • Trainer Word Bank Operational Budgeting School
3. Analisis Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas by programing sucses study pundamental
Pemukiman dan Prasarana Daerah Kabupaten education 9 years of Indonesian 2009
Sinjai • Training and Advocation PUG Round Table and
4. Human Resources Dalam Manajemen Discussion Education Planning Budgeting
Perubahan Paradigma Keunggulan Kompetitif Program Depdiknas 2009
Daerah • Pelatihan Peningkatan Kompotensi Teknis Sumber
5. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Daya Manusia Fungsional Pendataan Pendidikan
Motivasi kerja, Kemampuan Terhadap Kualitas dari PSP Balitbang Depdiknas 2009
Kekaryaan Guru Sekolah Dasar di Kabupaten • Pelatihan Peningkatan Kemampuan Penyusunan
Bulukumba Profil Pendidikan Tahun 2009 Depdiknas Setjend
6. Analisis Sumber Daya Demografi Kabupaten Biro Perencanaan dan Kerja sama Luar Negeri
Bulukumba dalam Meningkatkan Pembangunan (KLN) Jakarta
Berbasis Potensi Lokal • Better Education Through Reformed Management
7. Upaya Bank Syari’ah Mendorong Tumbuhnya and Universal Teacher Upgrading (BERMUTU)
Sektor Riil di Kabupaten Bulukumba PSP-Balitbang- Depdiknas 2009
8. Pola Pemanfaatan Anggaran Berbasis Akrual di • Pelatihan pengelolaan pendataan pendidikan dan
Tingkat Satuan Pendidikan di Kabupaten ICT, Pusat Statistik Pendidikan, Balitbang
Bulukumba Kemendiknas 2010
9. Potensi Ekowisata dalam Kawasan Kebun Raya • Training From The American People USAID for
Kahayya Kabupaten Bulukumba Improving Public Services Performance 2011
Idaharyani, S.Pd, M.Pd Mustafa, MSi
Lahir di Lasi tanggal 11 Mei Lahir tanggal 31 Desember
1965. Menamatkan 1962. Tempat Polejiwa
pendidikan di SDN Kilo Kabupaten Bone Profisi
tahun 1977, SMPN 2 Bima Sulawesi Selatan Pendisikan
pada tahun 1981 dan SMAN S1 dilakukan di Universitas
1 Bima tahun 1984. Penulis Muhamadyah Makassar lulus
menyelesaikan D-2 Jurusan tahun 2002 dengan jurusan
Matematika di IKIP Ujung Sosial Politik, sedang S2
Pandang tahun 1987, S-1 dilaksanakan di Universitas
Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Samratulangi Menado dengan Program Study
Makassar (UNM) pada tahun 2002 dam S-2 Manajemen Agribisnis lulus pada tahun 2007. Bekerja
Pendidikan Matematika UT 2013. pada Balai Besar Pelatihan Pertanian Baatngkaluku
Ibu Hj. Lentang binti A.Wahab Ponceng (Alm.) dengan spesialisasi Sosial Ekonomi.
Makassar, Sul-Sel, ayah (Alm.) H.A.Abdullah Abdul
Madjid Dg Pasulle berasal dari Bone Sulawesi
Rosma D, S.Pd
Lahir tanggal 31 Desember
Selatan. Penulis adalah putri ketiga dari 10
1963 di Desa Sampeang
bersaudara.
Kecamatan Bulukumpa
Menikah pada November 1989 dengan M.Amiruddin Kabupaten Bulukumba, dan
M., S.Pd, M.Pd. dan Alhamdulillah dikaruniai tiga merupakan anak kedua dari
orang anak, yaitu Ratnah Kurniati M.A, S.Pd, M.Pd sembilan bersaudara dari
lahir tahun 1991, Gufran Efendi, S.T lahir tahun 1993, pasangan H. Daraming dan
dan Ratna Jannatin M.A lahir tahun 1995. Hj. Mariana. Pendidikan
Prestasi yang pernah dihasilkan adalah juara 1 guru Sekolah Dasar ditempuh
berprestasi tingkat kabupaten Bulukumba tahun 2017 di SD Pangi-pangi I dari tahun 1969 dan tamat pada
dan juara 3 guru berprestasi tingkat propinsi Sulawesi tahun 1974. Pendidikan berikutnya ditempuh di
Selatan. Penulis telah menghasilkan buku dengan Madrasah Tsanawiyah Sampeang pada tahun 1975
judul “Guru Eksis Why Not”, “Cara mudah membuat dan tamat pada tahun 1977. Kemudian pada tahun
media pembelajaran Interaktif dengan Focusky” dan 1978 melajutkan pendidikan di SMEA Negeri
Bulukumba dan tamat pada tahun 1981.
“Membuat Media Pembelajaran Dengan Crazytalk Pada tahun 1982 melanjutkan studi di
Animator Pro” Perguruan Tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa di
Email/Fb/Blog idaharyani115@gmail.com, Program Studi Pendidikan IPS Jurusan IPS Terpadu
http://facebook.com/Idaharyani1105 http://idaharyan Fakultas FKIS Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
ipasulle,wordpress.com, HP/WA/Tel. : (IKIP Ujung Pandang) , jenjang studi Diploma dua
082191676667 (D2) dan selesai pada tahun 1983. Pada tahun 1984
terangkat menjadi PNS di SMP Negeri Barebbo
Kabupaten Bone. Pada tahun 1988 pindah ke SMP
Ir. Racmat Seno Adji, Negeri Bialo Kabupaten Bulukumba. Selanjutnya
MM. pada tahun 1997 penulis melanjutkan pendidikan
Lahir di Banyumas 7 Juli diploma tiga (D3) di IKIP Ujung pandang dan tahun
1959, adalah pejabat 1999 menempuh pendidikan S1 di Universitas
fungsional (widyaiswara) di Veteran RI Makassar jurusan PPKN dan selesai tahun
Balai Besar Pelatihan 2001.
Tahun 2002, pindah tugas ke SMP Negeri 1
Pertanian (BBPP) Bulukumb. Pada tahun 2006 kembali mengenyam
Batangkaluku. Gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Makassar pada
di peroleh dari Fakultas jurusan Pendidikan Sejarah sebagai penyetaraan
Peternakan Universitas, jenjang studi S1 dan selesai tahun 2007.
Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto, jurusan
Produksi Ternak, tahun 1986. Sedang gelar Magister Ray Suryadi, S. Pd
Managemen (MM) diperoleh dari Universitas Muslim Was born in Ujung Pandang
on Februari 12th, 1986. He is
Indonesia Makassar, program study Pemasaran tahun the first from three childrens
2005. telah menulis artikel pada terbitan jurnal dengan of H. Muh. Hasyim, MM.
judul artikel ”Analisis Pendapatan Usaha Tani dan and Hj. Dra. Nurdiati
Pemasaran Telur Itik Kelompok Tani Parde’de Desa Palandra. He is a husband of
Gentungan Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Ria Hajriah, S.Pd. His
educational background
Gowa”. began in elementary school
at SD Inpres Lembang Cina II Bantaeng in 1994 and Nirwana, S. Pd.
SDN 3 Pangkajene Sidrap and graduated in 1997. The Lahir di Kabupaten
he continue at SMPN 1 Sidrap and graduated in 2000. Bulukumba Provinsi
After that he continue again his study at SMAN 1 Sulawesi Selatan, anak ke
dua dari tiga bersaudara dari
Pare-pare and graduated in 2003. He again continue
pasangan Muhammad Zain L
his study at UNM and he took business English study dengan Salma, tamat dari
program and graduated in 2006. He is a never stop SDN 78 Bontoa, SMP Negeri
studying man. After graduating at Business English in 5 Bulukumba, Madrasah
2006 he directly continue to English Education at the Aliah Negeri (MAN) 2
same university and the same year to take educator Tanete tahun 2009. Menyelesaikan Sarjana Program
degree. He graduated at UNM in 2008. After applying Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah Tinggi
Ilm Agama Islam ( STAI- Algazali) Bulukumba
the knowledge he gain at university to the society for
tahun 2017. Menjadi karyawan pada salah satu
five years he thought he need some improvement in koperasi terkemuka di Kabupaten Bulukumba
teaching English. So, he then continue again his study (Koperasi Berkat) pada tahun 2009 sampai dengan
at UNM for magister degree at the same lovely 2012, kemudian menjadi staf Pengajar pada
university namely, State University of Makassar or Kementrian Agama Kabupaten Bulukumba yaitu
familiar called UNM in 2013 and graduated in 2015. Madrasah Ibtidayah (MIS) Paranglohe sejak tahun
2013 hingga sekarang.
May Allah always guide and bless him. InsyaAllah.
Aamiin.
Dinarwati, SPd., SD,
Darmaeni, S.Pd., M.Pd. Lahir pada tanggal 2
Lahir di Bulukumba Provinsi November 1962 di Ara
Sulawesi Selatan pada Kecamatan Bontobahari
Tanggal 07 Februari 1970 Kabupaten Bulukumba
dari pasangan suami istri H. Provinsi Sulawesi Selatan.
Mustamin dan Alm. Hj. Riwayat Pendidikan dimulai
Rostina. Tahun 1977 masuk dari SDN 164 Ara dan
Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 menyelesaikan pendidikan
Terang-Terang Bulukumba pada tahun 1962. Kemudian
dan tamat pada tahun 1983. melanjutkan pendidikannya di SMPN Bontobahari
Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan dan berhasil menyelesaikan pendidikan pada tahun
1975). Kemudian melanjutkan pendidikan di SPGN
pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
Bulukumba Diploma 2 UT dan selesai pada tahun
Negeri Bulukumba (SMP Negeri 1 Bulukumba) dan 1998. Terakhir menyelesaikan pendidikannya di S1
tamat pada tahun 1986. Pada tahun itu juga UT pada tahun 2011.
melanjutkan pendidikan pada Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas (SLTA) Negeri Bulukumba (SMA
Negeri 1 Bulukumba) dan tamat pada tahun 1989.
Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan pada
program studi pendidikan Kimia Fakultas MIPA
IKIP Ujung Pandang Provinsi Sulawesi Selatan dan
memperoleh gelar sarjana pendidikan Kimia pada
tahun 1995. Penulis mengawali karier sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Bulukumba pada bulan Februari tahun 2005 di SMP
Negeri 1 Bulukumba sampai sekarang. Pada tanggal
08 Agustus 2000 menikah dengan Muhammad Safri,
S.Pd, MM dan sampai sekarang telah dikaruniai dua
permata hati, yaitu ST. Khaerun Fathiyah (15 tahun),
dan Ahmad Khaerul Amer (12 tahun). Pada tahun
2014 penulis melanjutkan pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Kimia Program
Pascasarjana UNM Makassar .
VOL.12 NO. 4 ISSN : 2442-3939 NOVEMBER 2017
PEDOMAN PENULISAN
JURNAL PINISI RESEARCH
1. Artikel ditulis dengan bahasa Indonesia atau bahasa inggris dalam bidang kajian pemerintahan
daerah.
2. Substansi artikel diharapkan sejalan dengan panduan penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bulukumba.
http://litbangbulukumba@yahoo.co.id
3. Artikel ditulis dengan kaidah tata bahasa Inggris ataupun bahasa Indonesia yang baku, baik, dan
benar.
4. Sistematika Penulisan
Sistematika penjengjangan atau peringkat judul artikel dan bagian-bagiannya dilakukan dengan cara
berikut :
(1) Judul ditulis dengan huruf besar semua, debagian tengah atas pada halaman pertama
(2) Sub Bab Peringkat 1 ditulis dengan huruf pertama besar semua di tengah/center
(3) Sub Bab Peringkat 2 ditulis dengan huruf besar-kecil rata tepi kiri
@ Sistematika artikel hasil penelitian adalah : judul; nama penulis (tanpa gelar akademik); nama
dan alamat institusi, alamat e-mail penulis, abstrak (maksimun 150 kata) yang berisi tujuan,
metode, dan hasil penelitian; kata kunci (4-5 kata kunci); pendahuluan (tanpa ada subjudul)
yang berisi latar belakang, sedikit tinjauan pustaka, dan tujuan penelitian; metode; hasil
penelitian dan pembahasan; simpulan; daftar rujukan (hanya memuat sumber-sumber yang
dirujuk).
JUDUL (ringkas dan lugas; maksimal 14 kata, hindari kata “analisis”, “studi”, “pengaruh”)
Penulis 11 dan Penulis 22
1
Nama instansi/lembaga Penulis 1
Alamat lengkap instansi penulis, nomor telepon instansi penulis
2
Nama instansi/lembaga Penulis 2
Alamat lengkap instansi penulis, nomor telepon instansi penulis
(Jika nama instansi penulis 1 dan 2 sama, cukup ditulis satu saja)
E-mail penulis 1 dan 2:
Abstract: Abstract in English (125-150 words)
Keywords: 4 – 5 words/phrase
Abstrak: Abstrak dalam bahasa Indonesia (125-150 kata)
Kata kunci: 4 – 5 kata/frase
PENDAHULUAN
(Berisi latar belakang, sekilas tinjauan pustaka, dan tujuan penelitian, yang dimasukkan dalam
paragraf-paragraf bukan dalam bentk subbab)
METODE PENELITIAN
Sub bab
…
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Hasil adalah gambaranlokus, pembahasan adalah analisis dan interpretasi)
Sub bab
…
SIMPULAN
(Simpulan adalah hasil dari pembahasa yang menjawab permasalahan peneliti)
DAFTAR PUSTAKA
@ Sistematika artikel hasil pemikiran adalah: judul; nama penulis (tanpa gelar akademik); dan
alamat instansi, alamat e-mail penulis, abstrak (maksimun 150 kata); kata-kata kunci (4-5 kata
kunci); pendahuluan (tanpa ada subjudul) yang berisi latar belakang dan tujuan atau ruang
lingkup tulisan; bahasa utama (dapat dibagi kedalam beberapa sub-judul); simpulan; daftar
rujukan (hanya memuat sumber-sumber yang dirujuk).
JUDUL
Penulis
Nama instansi/lembaga penulis
Alamat lengkap instansi penulis, nomor telepon instansi penulis
E-mail penulis
Abstract: Abstrack in English (125-150 words)
Keywords: 4 – 5 words/ phrase
Abstrak: Abstrak dalam bahasa Indonesia (125-150 kata)
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
5. Artikel diketik pada kertas ukuran A4 berkualitas baik. Dibuat sesingkat mungkin sesuai dengan
subyek dan metode penelitian (bila naskah tersebut ringkasan penelitian), biasanya 20-25 halaman
dengan spasi satu, untuk kutipan paragraf langsung diindent (tidak termasuk daftar pustaka).
6. Abstrak, ditulis satu paragraf sebelum isi naskah. Abstrak dalam bentuk bahasa yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak tidak memuat uraian matematis, dan mencakup esensi utuh
penelitian, metode dan pentingnya temuan dan saran atau kontribusi penelitian.
7. a. Penulisan numbering kalimat pendek diintegrasikan dalam paragraf, contohnya:
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui apakah CSR berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan, (2) Untuk mengetahui apakah persentase kepemilikan
manajemen berperan sebagai variabel moderating dalam hubungan antara CSR dengan
nilai perusahaan, dan (3) Untuk mengetahui apakah tipe industri berperan sebagai variabel
moderating dalam hubungan antara CSR dengan nilai perusahaan?
b. Penulisan bullet juga diintegrasikan dengan dalam paragraf dengan menggunakan tanda koma
pada antarkata/kalimat tanpa bullet.
8. Tabel dan gambar, untuk tabel dan gambar (grafik) sebagai lampiran dicantumkan pada halaman
sesudah teks. Sedangkan tabel atau gambar baik di dalam naskah maupun bukan harus diberi nomor
urut.
a. Tabel atau gambar harus disertai judul. Judul table diletakkan di atas tabel sedangkan judul
gambar diletakkan di bawah gambar.
b. Sumber acuan tabel atau gambar dicantumkan di bawah tabel atau gambar.
c. Garis tabel yang dimunculkan hanya pada bagian header dan garis bagian paling bawah tabel
sedangkan untuk garis-garis vertikal pemisah kolom tidak dimunculkan.
d. Tabel atau gambar bisa diedit dan dalam warna hitam putih yang refresentatif.
9. Cara penulisan rumus, Persamaan-persamaan yang digunakan disusun pada baris terpisah dan diberi
nomor secara berurutan dalam parentheses (justify) dan diletakkan pada margin kanan sejajar dengan
baris tersebut. Contoh:
wt = f (yt, kt, wt-1)
10. Keterangan rumus ditulis dalam satu paragraf tanpa menggunakan symbol sama dengan (=) masing-
masing keterangan notasi rumus dipisahkan dengan koma. Contoh:
Dimana w adalah upah nominal, yt adalah produktivitas pekerja, kt adalah intensitas
modal, wt-1 adalah tingkat upah periode sebelumnya
11. Perujukan sumber acuan di dalam teks (body teks) dengan menggunakan nama akhir dan tahun.
Kemudian bila merujuk pada halaman tertentu, penyebutan halaman setelah penyebutan tahun dengan
dipisah titik dua. Untuk karya terjemahan dilakukan dengan cara menyebutkan nama pengarang
aslinya.
Contoh:
Buiter (2007:459) berpendapat bahwa…..
Nuraeni dan Daryoky (1997) menunjukkan adanya…..
Yunus dkk (2007) berkesimpulan bahwa…..
Untuk meningkatkan perekonomian daerah….. (Rizky, Mentari, dan Dhirga Bramurti, 2009)
Indah (2009) berpendapat bahwa…..
12. Setiap kutipan harus diikuti sumbernya (lihat poin no. 11) dan dicantumkan juga dalam daftar
pustaka. Contoh:
Di dalam paragraf isi (Body Text) ada kutipan:
Buiter (2007:459) berpendapat bahwa…..
Maka sumber kutipan tersebut wajib dicantumkan/disebutkan di dalam daftar pustaka:
Buiter, W. H. 2007. The Fiscal Theory of Price Level: A Critique, Economic Journal,
112(127):459
13. Sedapat mungkin pustaka-pustaka yang dijadikan rujukan adalah pustaka yang diterbitkan 10
tahun terakhir dan diutamakan lebih banyak dari Jurnal Ilmiah (50 persen). Penulis disarankan
untuk merujuk artikel-artikel pada Jurnal-jurnal yang sudah terakreditasi.
14. Unsur yang ditulis dalam daftar pustak secara berturut-turut meliputi: (1) nama akhir pengarang,
nama awal, nama tengah, tanpa gelar akademik. (2) tahun penerbitan. (3) judul buku termasuk
subjudul. (4) tempat penerbitan, (5) nama penerbit.
Contoh cara penulisan:
a. Format rujukan dari buku: Nama pengarang. (tahun). Judul Buku.Edisi Kota penerbit: Nama
Penerbit.
Jika penerbit sebagai editor tunggal, ditulis (Ed.) di belakang namanya. Ditulis (Eds.) jika
editornya lebih dari satu orang. Kemudian bila pengarang lebih dari 3 orang, dituliskan nama
pengarang pertama dan yang lain disingkat “dkk”(pengarang domestik) atau “et.al” (pengarang
asing)
Enders, W. 2004. Applied Econometric Time Series. Second edition. New York: John Wiley &
Son.
Purnomo, Didit (Ed.) 2005. The Role of Macroeconomic Factors in Growth. Surakarta:
Penerbit Muhammadiyah University Press
b. Format rujukan dari artikel dalam buku ditulis: Nama Editor (Ed.), (tahun) judul
tulisan/keterangan, Judul Buku..hlm atau pp. kota penerbit: nama penerbit.
Daryoky (Ed.). 2005. Concept of Fiscal Decentralization and Worldwide Overview (hlm.12-25).
Bulukumba: Penerbit Muhammadiyah University Press.
c. Format rujukan dari artikel dalam jurnal/majalah/Koran: Nama pengarang (tahun). Judul
tulisan/karangan. Nama jurnal/majalah/Koran. volume (nomor): halaman. Jika rujukan Koran
tanpa penulis, nama koran ditulis diawal
Yunus, MC. 2002. The Dilemma of Fiscal Federalism: Grants and Fiscal Performance around
the world. Amerirican Economic jurnal. 46(3): 670. Nashville: American Economic
Association.
Tridian. 2008. Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah sebagai Pelaksana Desentralisasi
Fiskal Efek. Warta Ekonomi. Vol. 4,. Agustus: 46-48
Harwanto, S. 2007, 13 November, DEsentralisasi Fiskal dan Pembangunan Ekonomi, Harian
Radar Bulukumba, hlm,7.
Harian Makassar. 2009, 1 April, Hubungan Keuangan Pusat-Daerah di Indonesia hlm, 4.
Pengiriman Artikel
1. Atikel dikirim sebanyak 2 eksemplar hardcopy, dan softcopy berupa file. File bisa dikirim melalui e-
mail litbangbulukumba@yahoo.co.id atau dalam media cd.
2. Artikel yang dikirim wajib dilampiri biodata ringkas pendidikan termasuk catatan riwayat karya-
karya ilmiah sebelumnya yang pernah dipublikasikan, institusi dan alamatnya, nomor telepon kontak
atau e-mail penulis.
3. Penulis yang menyerahkan artikelnya harus menjamin bahwa naskah yang diajukan tidak melanggar
hak cipta, belum dipublikasikan atau telah diterima untuk dipublikasikan oleh jurnal lainnya.
4. Kepastian naskah dimuat atau tidak, akan diberitahukan secara tertulis atau melalui telepon. Artikel
yang tidak dimuat tidak akan dikembalikan.