Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Tulungagung


Mata Pelajaran : Praktikum Akuntansi Lembaga Instansi
Pemerintah
Kelas/Semester : XI/1
Program : Akuntansi Keuangan dan Lembaga
Materi Pokok : Transaksi dalam Pemerintah Daerah
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit ( 1 kali pertemuan)
KI 3 : Memahami, menerapkan, mengana- KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan
lisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
faktual, konseptual, operasional dasar, dan kerja yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan bidang dan memecahkan masalah sesuai dengan
lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan bidang Akuntansi dan Keuangan Lem-
Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detail, baga.
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
humaniora dalam konteks pengembangan sesuai dengan standar kompetensi kerja.
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, Menunjukkan keterampilan menalar,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat mengolah, dan menyaji secara efektif,
nasional, regional, dan internasional kreatif, produktif, kritis, mandiri, kola-
boratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan diri yang dipelajari di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ra-
nah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung
KD 3.4: Menerapkan sistem akuntansi KD 4.4: Melakukan pencatatan sistem
keuangan dan struktur akuntansi keuangan akuntansi keuangan dan struktur akuntansi
desa /kelurahan keuangan desa/keuangan
IPK IPK
3.4.1 Menguraikan keuangan di pedesaan 4..4.1 Mencatat sistem akuntansi keuangan
3.4.2 Menjelaskan struktur organisasi dan struktur akuntansi keuangan
keuangan pemerintah desa
desa/keuangan
3.4.3 Mendeskripsikan perencanaan dan
penganggaran keuangan desa 4..4.2 Menyusun format penganggaran
3.4.4 Mendeskripsikan pelaksanaan APB APB Desa
Desa
3.4.5 Menerapkan penatausahaan
keuangan desa
IKKD (Indikator Keberhasilan KD) IKKD (Indikator Keberhasilan KD)
3.4.1 Peserta didik diharapkan dapat 4..4.3 Peserta didik diharapkan dapat
menguraikan keuangan di pedesaan melaksanakan mencatat sistem
(minimal 75%) akuntansi keuangan dan struktur
3.4.2 Peserta didik diharapkan dapat akuntansi keuangan desa/keuangan
menjelaskan struktur organisasi (minimal 75%)
keuangan pemerintah desa (minimal 4..4.1 Peserta didik diharapkan dapat
75%) menyusun format penganggaran
3.4.3 Peserta didik diharapkan dapat APB Desa (minimal 75%)
mendeskripsikan perencanaan dan
penganggaran keuangan desa
(minimal 75%)
3.4.4 Peserta didik diharapkan dapat
mendeskripsikan pelaksanaan apb
desa (minimal 75%)
3.4.5 Peserta didik diharapkan dapat
menerapkan penatausahaan keuangan
desa (minimal 75%)
Tujuan pembelajaran (untuk mencapai semua IPK ) :
3.4.1 Melalui penggalian informasi dan diskusi, peserta didik mampu menguraikan
keuangan di pedesaan dengan benar
3.4.2 Melalui penggalian informasi dan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan
struktur organisasi keuangan pemerintah desa dengan benar.
3.4.3 Melalui penggalian informasi dan diskusi, peserta didik mampu mendeskripsikan
perencanaan dan penganggaran keuangan desa dengan benar
3.4.4 Melalui penggalian informasi dan diskusi, peserta didik mampu mendeskripsikan
pelaksanaan APB Desa dengan benar
4.4.1 Disediakan alat dan penugasan peserta didik mampu mencatat sistem akuntansi
keuangan dan struktur akuntansi keuangan desa/keuangan dengan tepat
4.4.2 Disediakan alat dan penugasan peserta didik mampu menyusun format penganggaran
APB Desa dengan benar

Materi Pelajaran :
1. Faktual
Permasalahan konstektual yang berkaitan dengan kegiatan keuangan yang terjadi di
kehidupan masyarakat desa, manfaat dan tujuan dibuatnya sistem keuangan pemerintah
desa.
2. Konseptual
Sistem keuangan pemerintah desa meliputi keuangan di pedesaan, struktur organisasi
keuangan pemerintah desa terdiri dari kepala desa, sekretaris desa, kepala seksi,
perencanaan dan penganggaran keuangan desa, pelaksanaan APB desa, serta
penatausahaan keuangan desa.
3. Prosedural
Perencanaan dan penganggaran keuangan desa, perencanaan disusun berdasarkan hasil
kesepakatan dan penganggaran ditetapkan untuk menyelenggarakan program kegiatan
desa. Pelaksanaan APB Desa, didalamnya terdapat pelaksanaan keuangan desa,
penerimaan pendapatan, pengeluaran/belanja, dan pelaksanaan pembiayaan.
Penatausahaan keuangan desa, merupakan kegiatan pencatatan khususnya dilakukan
oleh bendahara desa terhadap seluruh transaksi

Pendekatan dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya-jawab, penugasan
Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
 Guru mengucapkan salam pembuka dan meminta peserta didik untuk berdoa.
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
 Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan dengan pengalaman peserta didik dengan mengaitkan
materi/tema/kegiatan sebelumnya. ( Pencatatan keuangan pemerintah daerah)
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan teknik penilaian kepada peserta didik
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan
yang akan dilakukan peserta didik
 Guru menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan.

Kegiatan inti (120 menit)


Pemberian Rangsangan (Stimulus)/Mengamati
 Guru menyampaikan motivasi yang berkaitan dengan memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari struktur pengelolaan keuangan desa
 Guru menayangkan gambar yang berkaitan dengan struktur pengelolaan keuangan
desa
 Peserta didik melakukan pengamatan dengan cara mengamati gambar.
 Guru bertanya kepada peserta didik dengan menanyakan informasi apa yang bisa
didapat dari gambar tersebut.

Identifikasi Masalah (Problem Statement)/Menanya


 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok (4-5 peserta didik /kelompok)
 Peserta didik bersama kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan (soal
terlampir di LKPD)
 Peserta didik bersama kelompok saling menanyakan hal – hal yang tidak dipahami
terkait dengan permasalahan yang ditemukan (menanya dalam scientific)
 Peserta didik merumuskan cara penyelesaian masalah yang diberikan.

Pengumpulan data (Data Collection)


 Peserta didik membaca materi tentang struktur pengelolaan keuangan desa (berupa
handout)
 Peserta didik mencari data – data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
yang diberikan dengan menggunakan berbagai sumber. (Mengumpulkan
informasi dalam Scientific)

Pengolahan data (Data Processing)


 Peserta didik menyelesaikan masalah yang diberikan dengan menggunakan data –
data yang telah ditemukan (Mencoba dan mengasosiasi dalam scientific)

Pembuktian (Verification) Menalar


 Masing – masing kelompok secara bergiliran menjelaskan/mempresentasikan hasil
pemecahan masalah yang telah disusun kelompoknya (Mengkomunikasi dalam
scientific)
 Peserta didik memberikan pendapat, masukan Tanya jawab kepada kelompok
presentasi (Menanya dalam scientific)
 Guru mengevaluasi hasil pemecahan masalah yang disajikan masing – masing
kelompok.

Menarik Kesimpulan (Generalisasi)


 Peserta didik menyampaikan jawaban dari masalah yang disajikan (Mengasosiasi
dalam scientific)
 Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran

Kegiatan penutup (30 menit)


 Guru memberikan beberapa pertanyaan lisan kepada peserta didik yang dirasa
kurang memperhatikan selama pembelajaran
 Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain
yang relevan) bagi peserta didik yang bisa menjawab pertanyaan
 Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan dari materi
pelajaran yang disampaikan
 Guru memberikan soal evaluasi yang sesuai dengan tingkat pencapaian
kommpetensi kepada peserta didik.
 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dipertemuan selanjutnya yaitu
tentang “Standar pegakuan, pengukuran dan pengungkapan /disclosur akuntansi
pemerintah daerah”
 Guru menutup pelajaran
Dipimpin oleh peserta didik pelajaran ditutup dengan doa.

Media/Alat Pembelajaran
1. Media
 LCD Projector
 Screen
 White Board
2. Alat dan bahan
 Laptop
 Bahan tayangan materi (powerpoint)
 Lembar kerja peserta didik
 Lubis, Irsad (2018) Akuntansi Instansi Pemerintah (Praktik Siklus Akuntansi &
Pajak Satker). Tangerang: STAPI INDONESIA Publising
 Widayati, Wulan (2019) Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah untuk
SMK/MAK Kelas XI. Surakarta: CV. Putra Nugraha
 Assagaf, Mohammad Fadly (2016, 04 Desember). Sistem Akuntansi Pemerintah
Desa. Diperoleh 11 September 2019 dari https://mohammadfadlyassagaf.wordpress.
com/2016/12/04/sistem-akuntansi-pemerintah-desa/
Penilaian Proses dan hasil belajar
1. Instrumen dan Teknik Penilaian
Ranah Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Sikap Jurnal Anekdotal
Pengetahuan Tes Tulis Uraian
Keterampilan Praktik Persentasi
Bentuk Instrumen :
a. Jurnal / Anekdotal (Penilaian Sikap)
JURNAL
Nama Peserta Didik : ……………........
Kelas : ………………….
Aspek Yang Diamati : ………………….

Keterangan/Tindak
No Hari/Tanggal Kejadian
Lanjut

Tulungagung, ..............................
Guru Mapel: ...........................

b. Penilaian diskusi
FORMAT LEMBAR PENILAIAN DISKUSI (KELOMPOK)

Nama Kelompok :
1. ……………………
2. ……………………
3. ……………………
4. ……………………
5. ……………………
Aspek Penilaian Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Penilaian Kelompok :
1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2. Kerjasama kelompok (komunikasi)
3. Hasil tugas (relevansi dengan bahan)
4. Pembagian Job
5. Sistematisasi Pelaksanaan
Jumlah Nilai Kelompok
Format Lembar Penilaian Diskusi (Individu Peserta Didik)
Nama Siswa : ………………….
Aspek Penilaian Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
5. Jiwa kepemimpinan
6. Bermain peran
Jumlah Nilai Individu

Lembar Keaktifan Dalam Diskusi


Aspek Penilaian Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
1. Bertanya (cara)
2. Menjawab pertanyaan
3. Kesesuaian dengan topik kajian
4. Cara menyampaikan pendapat
5. Antusiasme mengikuti pembelajaran

Kriteria Penilaian
Kriteria Penilaian Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80 – 100 Memuaskan 4
70 – 79 Baik 3
60 – 69 Cukup 2
45 – 59 Kurang Cukup 1
c. Tes Tulis / Uraian (Penilaian Pengetahuan)
Kompetensi Indikator Bentuk
Materi Soal
Dasar Soal tes
3.4: 1. Pengertian Peserta didik Apakah yang dimaksud
Menerapkan keuangan desa mampu dengan transaksi
menurut Pasal
sistem akuntansi menyebutkan pendapatan daerah?
71 ayat 1 UU
keuangan dan No 6 Thn 2014 pengertian
struktur keuangan
Essay
akuntansi desa menurut
keuangan desa Pasal 71 ayat
/kelurahan 1 UU Nomor
6 Tahun 2014

2. Jenis-jenis Menyebutkan Sebutkan jenis – jenis


pendapatan desa jenis-jenis pendapatan desa
pendapatan beserta contoh dari
desa beserta jenis pendapatan desa !
contoh dari Essay
jenis
pendapatan
desa tersebut

3. Penggolongan Menggolong Sebutkan bukti


dokumen keuangan desa dan
kan bukti
penatausahaan juga kegunaannya!
buku
oleh bendahara Essay
desa keuangan
desa dan
kegunaannya
Kunci Jawaban
No Jawaban
1 Menurut pasal 71 ayat 1, UU Nomor 6 tahun 2014, bahwa Keuangan Desa adalah
hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa.

2 Jenis pendapatan desa antara lain :


a. Pendapatan Asli Desa , terdiri atas jenis :
1) Hasil usaha, misalnya hasil BUM desa, tanah kas desa.
2) Hasil asset, misalnya tambahan perahu, pasar desa, pemandian umum dan
jaringan irigasi
3) Swadaya, misalnya membangun dengan melibatkan masyarakat berupa
tenaga dan barang yang dinilai dengan uang
4) Hasil pungutan desa
b. Pendapatan Transfer Desa, terdiri atas jenis :
1) Dana desa
2) Alokasi dana desa
3) Bagi hasil pajak dan retribusi
4) Bantuan keuangan provinsi/kabupaten/kota
c. Lain-lain pendapatan desa yang sah
3 Penggolongan buku keuangan desa :
a. Buku Kas Umum, untuk mencatat transaksi yang bersifat tunai
b. Buku Bank, digunakankan untuk transaksi yang berkaitan dan mempengaruhi
saldo pada Bank.
c. Buku Kas Pembantu Pajak, digunakan untuk mencatat potongan/pungutan
yang dilakukan oleh bendahara desa serta pencatatan penyetoran ke kas
Negara.
d. Buku Rincian Pendapatan, merupakan buku pembantu untuk
mengklasifikasikan dan mengelompokkan rincian pendapatan yang diterima
agar saat menyusun APB desa tidak kesulitan
e. Buku Rincian Pembiayaan

Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai:


1. Nilai 5 : Jika jawaban sesuai dengan 5 kata kunci
2. Nilai 4 : Jika jawaban sesuai dengan 4 kata kunci
3. Nilai 3 : Jika jawaban sesuai dengan 3 kata kunci
4. Nilai 2 : Jika jawaban sesuai dengan 2 kata kunci
5. Nilai 1 : Jika jawaban sesuai dengan 1 kata kunci
Pedoman Penilaian
Nilai = Jumlah Skor yang diperoleh x 100
Jumlah Skor maksimal
Contoh Pengolahan Nilai
IPK No Soal Skor Penilaian Nilai
1. 1 5
Nilai perolehan KD pegetahuan :
2. 2 5
rerata dari nilai IPK
3. 3 5
(15/15) * 100 = 100
Jumlah 15

Contoh Daftar Nilai peserta didik:


Nama Peserta Soal 1 Soal 2 Soal 3 Nilai
No.
didik/Kelompok 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Adelia  
2. Diana   
3.
a. Praktik/ Unjuk Kerja / Lembar Pengamatan (Penilaian Keterampilan)
Instrumen dan Rubrik Penilaian Keterampilan
Kompetensi Indikator Bentuk
Indikator (IPK) Materi Butir Soal
Dasar Soal Tes
4.4: 4..4.1 Mencatat Sistem Disajikan Tes Terlampir
Melakukan sistem akuntansi akuntansi format Lisan
pencatatan keuangan dan keuangan dan laporan
sistem struktur akuntansi struktur keuangan
akuntansi keuangan akuntansi desa.
keuangan dan keuangan Peserta
desa/keuangan
struktur desa/keuangan didik
akuntansi mampu
keuangan menyajikan
desa/keuangan transaksi
4..4.2 Menyusun dalam
format pemerintah

penganggaran desa

APB Desa

Pedoman Penilaian
Kategori
IPK
1 2 3 4
4.3.1 Melaksanakan Tidak dapat Terdapat Terdapat 25% Tepat dalam
pencatatan transaksi menyajikan kesalahan kesalahan menyajikan
pendapatan daerah, transaksi >50% dalam dalam transaksi
belanja daerah, dalam menyajikan menyajikan dalam
pembiayaan daerah, pemerintah transaksi transaksi pemerintah
asset daerah, daerah dalam dalam daerah
kewajiban daerah, pemerintah pemerintah
dan ekuitas dana daerah daerah
daerah

4.3.2 Menyajikan
pencatatan transaksi
pendapatan daerah,
belanja daerah,
pembiayaan daerah,
asset daerah,
kewajiban daerah,
dan ekuitas dana
daerah

Contoh Daftar Nilai peserta didik:


Menyajikan transaksi
No. Nama Peserta didik/Kelompok dalam pemerintah daerah Nilai
1 2 3 4
1. Adelia  
2. Diana 
3.

Analisis Hasil Penilaian


Berdasakan hasil rapat awal tahun ditetapkan nilai KKM untuk mata pelajaran Praktikum
Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah adalah 75 sehingga capaian minimal yang harus
dicapai peserta didik adalah 75 untuk pengetahuan dan keterampilan.

Rencana Tindak Lanjut Hasil Penilaian (Remedial dan/atau Pengayaan)


1. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial dilaksanakan berdasarkan hasil analisis penilaian harian dengan
kriteria sebagai berikut :
Kriteria
No Jumlah peserta Bentuk Remedial
Tk. Ketuntasan
didik
1 < 50 % >50% Remedial teaching dan tes
2 5 – 10 % 10 % Remedial tugas
3 5 – 10 % 20 % Tutor teman sebaya dan tes
4 >50 % 20 % Modul remedial (belajar mandiri) dan tes
5 5 – 10 % <50% Remedial tes
2. Pembelajaran pengayaan
Penugasan berkelompok di luar jam pelajaran

Tulungagung, 12 September 2019


Mengetahui
Kepala SMK Negeri 2 Tulungagung Guru Mata Pelajaran

Drs. MOCH. ANURUL HAMZAH, M.M RENI KARTIKASARI, S.Pd


NIP. 19600101 198703 1 031
Lampiran 1
Materi Pelajaran
A. Keuangan di Pedesaan
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarasa setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI.
Adapaun pemerintahan desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan NKRI. Perbandingan
pemerintahan daerah dan desa :

No Uraian Pemerintahan Daerah Pemerintahan Desa


1. Pemilihan Langsung PILKADA PILKADES
2. Masa Jabatan 5 tahun 6 tahun
3. Eksekutif Gubernur/Bupati/Walikota
Kepala Desa
4. Legislatif DPRD BPD
(permusyawaratan)
5. Perencanaan RPJM, RKPD RPJM Desa, RKP
Desa
6. Sumber Pendanaan Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli
Transfer (DAU,DAK, Desa Transfer
Bagi Hasil) (Dana Desa, dll)
7. Anggaran APBD APB Desa

Menurut pasal 71 ayat 1, UU Nomor 6 tahun 2014, bahwa Keuangan Desa adalah hak
dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa.

B. Struktur Organisasi Keuangan Pemerintahan Desa


Dalam siklus pengelolaan keuangan desa, tanggung jawab dan tugas dari Kepala Desa
dan Pelaksanaan Teknis Pengelolaan Keuangan Desa. PTPKD terdiri dari sekretaris
desa, kepala seksi, dan bendahara.
1. Kepala Desa
 Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APB Desa
 Menetapkan PTPKD
 Menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan desa
 Menyetujui pengeluaran atas kegiatan dalam APB Desa
 Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APB Desa.
2. Sekretaris Desa
 Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APB Desa
 Menyusun rancangan peraturan desa mengenai APB Desa, perubahan APB
Desa dan pertanggungjawaban pelaksanaan.
 Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan APB Desa
 Menyusn pelaporan dan pertanggungjawaban
 Melakukan verifikasi terhadap RAB, bukti penerimaan dan pengeluaran APB
Desa.
3. Kepala Seksi
 Menyusun RAB kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
 Melaksanakan kegiatan bersama Lembaga Kemasyarakatan
 Melakukan tindakan pengeluaran atas beban anggaran belanja
 Mengendalikan pelaksanaan dengan melakukan pencatatan
 Melakukan perkembangan pelaksanaan kepada Kepala Desa
 Mengajukan SPP dan bukti-bukti pendukung
4. Bendahara Desa
 Menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar
 Memungut dan menyetorkan PPh dan pajak lainnya
 Melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran serta tutup buku setiap
akhir bulan
 Mempertanggungjawabkan uang melalui laporan

C. Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Desa


1. Perencanaan Keuangan Desa
Perencanaan pembangunan desa meliputi RPjM desa dan RPJ desa yang disusun
secara berjangka dan ditetapkan dengan peraturan desa. RKP desa merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa. Perencanaan
pembangunan desa disusun paling lambat bulan Juni tahun anggaran berjalan.
a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa)
Dalam menyusun RPJM Desa, pemerintah desa wajib menyelenggarakan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa secara partisipatif, ditetapkan
paling lama 3 bulan sejak tanggal pelantikan kepala desa.
b. Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa)
RPK Desa disusun oleh Pemerintah Desa pada bulan Juli tahun berjalan dan
ditetapkan paling lambat bulan September tahun anggaran berjalan. Rancangan
RKP Desa, sebagai berikut :
 Evaluasi pelaksanaan RKP desa tahun sebelumnya
 Prioritas program, kegiatan, dan anggaran desa yang dikelola desa
 Proritas program, kegiatan, dan anggaran desa yang dikelola kerja sama
antardesa dan pihak ketiga.
 Prioritas program, kegiatan, dan anggaran desa yang dikelola desa sebagai
kewenangan penugasan dari pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan
kabupaten/kota
 Pelaksanaan kegiatan desa, terdiri atas unsur perangkat desa dan/atau
masyarakat desa.
Rancangan RKP Desa dilampiri Rencana Kegiatan dan rencana Anggaran
Biaya (RAB), yang telah diverivikasi.
2. Proses Penganggaran (APB Desa)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) merupakan rencana
anggaran keuangan tahunan pemerintah desa untuk menyelenggarakan program
dan kegiatan yang menjadi kewenangan desa. Proses penyusunan APB Desa,
sebagai berikut :
a. Pelaksana kegiatan menyampaikan usulan anggaran kepada sekretaris desa
berdasarkan RKP Desa
b. Sekretaris desa menyusun rancangan Peraturan Desan tentang APB Desa dan
menyampaikan kepada Kepala Desa
c. Kepala Desa kemudian menyampaikan kepada Badan Permusyawaratan Desa
untuk dibahas bersama dan disepakati
d. Setelah disepakati Kepala Desa menyampaikan kepada Bupati/Wali Kota
melalui camat paling lambat 3 hari setelah hari disepakati
e. Bupati/Wali Kota menetapkan hasil evaluasi paling lambat 20 hari kerja sejak
diterimanya rancangan tersebut
f. Peraturan Desa tentang APB Desa ditetapkan paling lambat 31 Desember tahun
anggaran berjalan.
3. Struktur APB Desa
APB Desa merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah desa yang disetujui
oleh Badan Permusyawaratan Desa. APB Desa terdiri dari pendapatan desa,
belanja desa, dan pembiayaan desa. Format dari APB Desa sesuai Permendagi
113 Tahun 2014.
4. Pendapatan Desa
Pendapatan desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas desa yang
merupakan hak desa dalaam 1 tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali
oleh desa. Sesuai Pasal 72 UU Desa, bersumber dari :
a. Pendapatan asli daerah
b. Alokasi anggaran pendapatan dan belanja Negara (dana desa)
c. Bagian hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota
d. Alokasi dana desa
e. Bantuan keuangan dari APBD provinsi dan kabupaten/kota
f. Hibah dan sumbangan tidak mengikat
g. Lain-lain pendapatan desa yang sah.
Pendapatan desa jika diklasifikasikan menurut kelompok terdiri dari :
d. Pendapatan Asli Desa , terdiri atas jenis :
5) Hasil usaha, misalnya hasil BUM desa, tanah kas desa.
6) Hasil asset, misalnya tambahan perahu, pasar desa, pemandian umum dan
jaringan irigasi
7) Swadaya, misalnya membangun dengan melibatkan masyarakat berupa
tenaga dan barang yang dinilai dengan uang
8) Hasil pungutan desa
e. Pendapatan Transfer Desa, terdiri atas jenis :
5) Dana desa
6) Alokasi dana desa
7) Bagi hasil pajak dan retribusi
8) Bantuan keuangan provinsi/kabupaten/kota
f. Lain-lain pendapatan desa yang sah
5. Belanja Desa
Belanja desa merupakan semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan
kewajiban desa dalam 1 tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh desa. Belanja desa ditetapkan sesuai Pasal 100 PP
No 43 Tahun 2014 dengan ketentuan :
a. Paling sedikit 70% (≥70%) dari jumlah anggaran belanja desa untuk mendanai
penyelenggaraan pemerintah desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan
kemasyarakatan desa.
b. Paling banyak 30% (≤30%) digunakan untuk penghasilan tetap dan tunjangan,
operasional pemerintah desa, tunjagan dan operasional Badan
Permusyawaratan Desa, insentif RT dan RW.
6. Pembiayaan
Pembiayaan meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali. Pembiayaan desa dibagi berdasarkan
kelompok sebagai berikut :
a. Penerimaan pembiayaan
1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA), antara lain berupa pelampauan
penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan belanja, dan sisa
dana kegiatan lanjutan.
2) Pencairan dana cadangan, untuk menganggarkan pencairan dana cadangan
dari rekening dana cadangan ke rekening kas desa
3) Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan, untuk menganggarkan hasil
penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.
b. Pengeluaran pembiayaan
1) Pembentukan dana cadangan
Pemerintah desa dapat membentuk dana cadangan untuk mendanai kegiatan
yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan
dalam satu tahun anggaran.
2) Penyertaan modal desa
Pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal desa, misalnya
kepada BUM Desa.
7. Perubahan APB Desa
Perubahan APB desa dapat terjadi apabila :
a. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar jenis belanja
b. Keadaan yang menyebabkan SILPA tahun sebelumnya digunakan dalam tahun
berjalan’
c. Terjadi penambahan dan/atau pengurangan pendapatan desa
d. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi
e. Perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah
D. Pelaksanaan APB Desa
1. Prinsip Pelaksanaan Keuangan Desa
Dalam pelaksanaan keuangan desa, terdapat beberapa prinsip yang harus ditaati.
Prinsip itu diantaranya bahwa seluruh penerimaan dan pengeluaran desa
dilaksanakan melalui rekening desa. Pencairan dana dalam rekening kas desa
ditandatangi Kepala Desa dan Bendahara Desa. Semua penerimaan dan
pengeluaran desa didukung oleh bukti lengkap dan sah ditandatangani Kepala
Desa dan Bendahara Desa.
2. Pelaksanaan Penerimaan Pendapatan
Pelaksanaan penerimaan pendapatan, yaitu proses menerima dan mencatat
pendapatan desa yang bersifat pendapatan asli desa dari masyarakat dan
lingkungan desa, sedangkan pendapatan transfer berasal dari pemerintah supra
desa. Pihak yang terkait yaitu pemberi dana, penerima dana, dan bank.
a. Pendapatan asli desa
Meliputi hasil usaha, hasil asset, swadaya, partisipasi dan gotong royong, serta
pendapatan lain asli desa. Pendapatan diterima oleh bendahara kemudian
disetorkan ke rekening desa.
b. Transfer desa
Berasal dari pemerintah supra desa yang menyalurkan dana ke kelapa desa
sesuai amanat ketentuan yang berlaku atau bantuan keuangan kepada desa.
c. Pendapatan lain-lain
Meliputi hibah, sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat dan
pendapat lain desa yang sah, berupa kas dilakukan melalui bendahara desa.

3. Pelaksanaan Pengeluaran/Belanja
Belanja desa diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang
disepakati dalam musyawarah desa sesuai prioritas pemerintah pusat dan
provinsi/kabupaten/kota. Hal tersebut seluruhnya tertuang dalam RKP desa yang
pelaksanaannya diwujudkan melalui APB desa.
4. Pelaksanaan Pembiayaan
a. Penerimaan pembiayaan, mencakup SILPA tahun sebelumnya, pencairan dana
cadangan, dan hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.
b. Pengeluaran pembiayaan, diantaranya pembentukan dana cadangan dan
penyertaan modal desa. Dilakukan setelah adanya penetapan persetujuan
melalui Peraturan Desa.

E. Penatausahaan Keuangan Desa


Penatausahaan keuangan desa adalah kegiatan pencatatan yang khususnya dilakukan
oleh bendahara desa berupa penerimaan dan pengeluaran. Penatausahaan baik
penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan buku kas umum, buku kas pembantu
pajak, dan buku bank. Berikut yang berkaitan dengan penatausahaan keuangan desa :
1. Penatausahaan penerimaan desa
Penerimaan bersifat tunai dibuatkan bukti kuitansi tanda terima dan yang bersifat
transfer berupa nota kredit atas dana-dana yang masuk ke dalam rekening kas
desa.
2. Penatausahaan belanja desa
Belanja kegiataan yang bersifat tunai dibuatkan bukti kuitansi pengeluaran dan
yang bersifat transfer langsung ke pihak ketiga.
3. Penatausahaan pembiayaan desa
Pencatatan pendapatan pada BKU/Buku Bank untuk membukukan realisasi
pembiayaan, baik penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam Buku Rekening
Pembiayaan.
4. Dokumen penatausahaan oleh Bendahara Desa
f. Buku Kas Umum, untuk mencatat transaksi yang bersifat tunai
g. Buku Bank, digunakankan untuk transaksi yang berkaitan dan mempengaruhi
saldo pada Bank.
h. Buku Kas Pembantu Pajak, digunakan untuk mencatat potongan/pungutan
yang dilakukan oleh bendahara desa serta pencatatan penyetoran ke kas
Negara.
i. Buku Rincian Pendapatan, merupakan buku pembantu untuk
mengklasifikasikan dan mengelompokkan rincian pendapatan yang diterima
agar saat menyusun APB desa tidak kesulitan
j. Buku Rincian Pembiayaan

5. Laporan Bendahara Desa


Sesuai padal 35 Permendagri 113 Tahun 2014, bendahara desa wajib
mempertanggungjawabkan uang melalui laporan pertanggungjawaban yang
disampaikan setiap bulan kepada kepala desa paling lambat 10 bulan berikutnya.
Berdasarkan buku yang dikelola, maka seharusnya laporan pertanggungjawabkan
bendahara desa menggambarkan arus uang masuk yang diterima dari pendapatan
dan arus uang keluar untuk belanja, panjar, dan lain-lain.
6. Penatausahaan oleh pelaksana kegiatan
Penatausahaan yang dilakukan dalam pelaksana kegiatan berupa pencatatan dalam
Buku Kas Pembantu Kegiatan dan Laporan kegiatan ketika kegiatan telah selesai.
Kegiatan mencatat penerimaan diperoleh dari bendahara desa atau dari
masyarakat yang telah dirupiahkan.
Lampiran 2
Gambar Program Pemerintah Desa

Anda mungkin juga menyukai