Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aktivitas manusia pada umumnya menghasilkan limbah buangan. Limbah adalah
buangan yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan jasa (misalnya laundry, rumah makan,
rumah sakit, pencucian mobil, dan sebagainya) serta proses-proses produksi (misalnya
industri pertanian, tekstil, kertas, dan sebagainya) maupun berbagai kegiatan rumah
tangga/domestik (pemukiman) yang kehadirannya pada suatu tempat tertentu tidak
dikehendaki atau mencemari lingkungan dapat berbentuk cair, padat, dan gas.
Limbah domestik adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga, seperti air
bekas cucian, dapur, dan toilet. Limbah domestik mengandung 85% protein, 25%
karbohidrat, dan 10% lemak. Proses pengolahan limbah memiliki beberapa cara, salah
satunya dengan proses biologis. Pengolahan secara biologi merupakan alternative dalam
pengolahan limbah sisa aktivitas kegiatan manusia, baik dalam kegiatan industri, kegiatan
komersial atau kegiatan domestik dengan menggunakan aktivitas mikroorganisme.
Di dalam proses pengolahan air limbah khususnya yang mengandung polutan
senyawa organik, teknologi yang digunakan sebagian besar menggunakan aktifitas mikro-
organisme untuk menguraikan senyawa polutan organik. Proses pengolahan air limbah
dengan aktifitas mikroorganisme biasa disebut dengan “Proses Biologis”
Proses pengolahan air limbah secara biologis dapat dilakukan pada kondisi aerobik
(dengan udara), kondisi anaerobik (tanpa udara) atau kombinasi anaerobik dan aerobik.
Proses biologis arobik biasanya digunakan untuk pengolahan air limbah dengan beban
BOD yang tidak terlalu besar, sedangkan proses biologis anaerobik digunakan untuk
pengolahan air limbah dengan beban BOD yang sangat tinggi.
Pengolahan air limbah secara bilogis secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga
yakni proses bilogis dengan biakan melekat (attached culture) dan proses pengolahan
dengan sistem lagoon atau kolam.
Proses biologis dengan biakan tersuspensi adalah sistem pengolahan dengan
menggunakan aktifitas mikroorganisme untuk menguraikan senyawa polutan yang ada
dalam air dan mikroorganisme yang digunakan dibiakkan secara tersuspensi di dalam suatu
reaktor. Beberapa contoh proses pengolahan dengan sistem ini antara lain: proses lumpur
aktif standar/konvensional (standard activated sludge), step aeration, contact stabilization,
extended aeration, oxidation ditch, dll.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian biofilter secara aerob-anaerob (kombinasi)?
2. Bagaimana proses biofilter secara aerob-anaerob (kombinasi)?
3. Bagaimana pengolahan air limbah dengan biofilter secara aerob anaerob (kombinasi)?
4. Apa keunggulan biofilter secara aerob-anaerob (kombinasi)?
5. Bagaimana kriteria perencanaan biofilter secara aerob-anaerob (kombinasi)?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian biofilter secara aerob-anaerob (kombinasi)
2. Mahasiswa mampu memahami proses biofilter secara aerob-anaerob (kombinasi)
3. Mahasiswa mampu memahami pengolahan air limbah dengan biofilter secara aerob-
anaerob (kombinasi)
4. Mahasiswa mampu memahami keunggulan biofilter secara aerob-anaerob (kombinasi)
5. Mahasiswa mampu memahami kriteria perencanaan biofilter secara aerob-anaerob
(kombinasi)

Dapus

Said, Nusa Idaman. 2013. Teknologi Pengolahan Limbah Cair dengan Proses Biologis.
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/013biologi.pdf. Diakses pada 8 Oktober
2019 Pukul 18.50

Wesen, Putu; Amri, Khusnul. 2015. Pengolahan Air Limbah Domestik Menggunakan Biofilter
Anaerob Bermedia Plastik (Bioball). Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai