Katarak merupakan salah satu penyebab tersering dari gangguan penglihatan. Berdasarkan
data World Health Organization (WHO), katarak merupakan penyebab kebutaan dan gangguan
penglihatan terbanyak di dunia. Kehilangan penglihatan akibat dari kekeruhan lensa meningkat
setiap tahunnya. Pada tahun 2002, WHO memperkirakan jumlah katarak yang mengakibatkan
kebutaan melebihi 17 juta (47,8%) dari 37 juta penderita kebutaan di dunia, dan angka ini
diperkirakan mencapai 40 juta pada tahun 2020.
Katarak berasal dari bahasa Yunani yaitu Kataarhakies, Inggris Cataract dan Latin
Cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti
tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang
dapat terjadi akibat penambahan cairan lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat keduanya.
Katarak merupakan suatu keadaan dimana lensa mengalami berbagai macam proses yang
membuat lensa tidak lagi jernih, ataupun transparan, sehingga cahaya yang melewati lensa tidak
dapat difokuskan ke bagian belakang mata yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan
penglihatan. Perubahan dari bentuk atau kandungan dari lensa yang bisa diakibatkan dari proses
penuaan. Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun tidak
mengalami perubahan dalam waktu yang lama.
Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat
kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata lainnya. Berdasarkan usia katarak dapat
diklasifikasikan dalam; katarak kongenital, katarak juvenile, dan katarak senile.
Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan
bayi berusia kurang dari satu tahun. Kekeruhan lensa yang timbul sebagai kejadian yang
berhubungan dengan penyakit ibu dan janin. Untuk megetahui penyebab katarak kongenital
diperlukan pemeriksaan riwayat prenatal infeksi ibu seperti rubella pada kehamilan trimester
pertama dan pemakaian obat selama kehamilan. Kadang-kadang pada ibu hamil terdapat riwayat
kejang, tetanus, kekuningan atau pembesaran hati. Katarak kongenital sering ditemukan pada bayi
kurang bulan dan gangguan sistem saraf seperti keterbelakangan mental. Hamper 50% dari katarak
kongenital tidak diketahui penyebabnya. Pada pupil bayi yang menderita katarak kongenital akan
terlihat bercak putih. Tindakan pengobatan pada katarak kongenital adalah operasi. Sangat penting
untuk masyarakat memeriksakan keadaan ibu saat masa kehamilan, salah satunya untuk mencegah
terjadinya katarak kongenital.
Katarak juvenile, katarak lembek dan terdapat pada orang muda, mulai terbentuknya pada
usia kurang dari 9 tahun dan lebih dari 3 bulan. Katarak juvenile biasanya merupakan kelanjutan
katarak kongenital. Katarak juvenile biasanya merupakan penyulit penyakit sistemik seperti
katarak diabetik, katarak kekurangan gizi dan katarak traumatik yang diakibatkan karena ada
trauma atau pukulan benda keras.
Katarak senile adalah semua kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut, yaitu usia diatas
50 tahun. Penyebabnya sampai sekarang tidak diketahui secara pasti. Kekeruhan lensa yang
mengeras akibat usia lanjut yang biasanya mulai terjadi pada usia lebih dari 60 tahun. Pada katarak
senile sebaiknya disingkirkan penyakit mata sistemik seperti kencing manis yang dapat
menimbulkan katarak komplikata.
Selain itu bermacam-macam penyakit mata dapat mengakibatkan katarak seperti,
glaukoma, ablasi, uveitis, retinitis pigmentosa dan akibat bahan toksik seperti kimia atau fisik.
Selain itu katarak juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat steroid dalam jangka waktu lama,
yang dikenal dengan istilah katarak komplikata.
Katarak komplikata adalah keadaan terjadinya kekeruhan pada lensa yang diakibatkan
keadaan lokal maupun sistemik seperti kencing manis dan penggunaan obat steroid dalam jangka
panjang yang dapat terjadi pada semua usia.
Membahas lebih lanjut mengenai katarak pada penggunaan steroid memiliki efek samping
jangka panjang yang bersifat luas. Salah satu mekanisme dari terbentuknya katarak akibat
penggunaan steroid jangka panjang karena dihambatnya Natrium Kalium adenosine
triphosphatase (ATPase) oleh kortikosteroid sehingga menghasilkan konsentrasi natrium yang
tinggi dibagian intraseluler dan menurunnya kadar potasium, sehingga terjadi akumulasi air pada
bagian serat lensa . Cadherin merupakan merupakan protein yang berfungsi sebagai adesi molekul
antar sel, dan bersifat mengatur adesi dari sel yang bergantung pada kalsium. Cadherin berfungsi
sebagai jembatan antar sel. Ketika adesi dari sel tidak terjadi dapat membuat terjadinya katarak,
karena adesi dari sel-sel ini berperan penting terhadap sifat lensa yang transparan. Pada sebuah
penelitian pemberian steroid dapat menstimulus terjadinya katarak yang bersamaan dengan
menurunnya kadar Natrium Cadherin protein.
Dikatakan bahwa katarak ini berkembang hanya pada pasien yang menggunakan dosis
steroid tinggi dengan jangka waktu yang panjang lebih dari 1 tahun. Oksidasi yang terjadi akibat
penggunaan steroid menyebabkan terjadinya denaturasi dari protein, agregasi dan insolubel
protein dari lensa. Diduga penggunaan antioksidan atau anti radikal bebas, dapat memprevensi
pembentukan dari katarak, termasuk melindungi dari penggunaan steroid.
Beberapa faktor resiko terjadinya katarak belum diketahui secara pasti. Sinar ultraviolet
dapat menyebabkan katarak dengan terjadinya penghancuran lensa secara perlahan. Semakin
meningkatnya usia maka semakin tinggi zat-zat yang menumpuk pada lensa dan meyebabkan
kekeruhan pada lensa. Terjadinya katarak masih belum dapat sepenuhnya dimengerti, akan tetapi
penuaan merupakan faktor yang paling berperan. Berbagai temuan menunjukkan bahwa lensa
yang mengalami katarak berujung pada penurunan transparasi, perubahan warna lensa menjadi
kuning atau kecoklatan.
Umumnya pasien akan mengeluh penglihatan buram seperti berkabut atau melihat asap
dan penglihatan akan turun secara perlahan, bahkan pada beberapa pasien ada yang melihat hanya
berupa cahaya hal ini diakibatkan dari lokasi dan kematangan katarak. Jika cahaya disinarkan pada
pupil pasien maka akan terlihat bayangan seperti bulan sabit (cresenteric shadow) di tepi pupil
pada lensa. Namun jika lensa jernih atau keruh secara keselurahan maka cresenteric shadow tidak
akan terlihat. Beberapa pasien juga mengeluh terganggu oleh rasa silau.
Katarak secara klinis menyebabkan penurunan signifikan pada penglihatan, baik itu dekat
maupun jauh. Keluhan penderita seringkali mengeluhkan silau ketika dihadapkan dengan sinar
langsung. Pada katarak pasien sering kali mengeluh ”fenomena pergeseran penglihatan”. Pasien
katarak yang sebelumnya menggunakan kacamata baca akan mengatakan bahwa ia sudah tidak
mengalami gangguan penglihatan saat membaca dan tidak membutuhkan kacamatanya.
Sebaliknya pada pasien yang tidak menggunakan kacamata, ia akan mengeluhkan bahwa
penglihatan jauhnya kabur sehingga ia akan meminta dibuatkan kacamata. Namun, fenomena ini
bersifat sementara dan terkait dengan jenis katarak yang sedang dialaminya.
Saat ini belum ditemukan obat-obatan yang terbukti dapat memperlambat atau
menghilangkan pembentukan katarak. Tindakan bedah operasi katarak merupakan satu-satunya
cara untuk mengobati kebutaan karena katarak. Tujuan dari bedah katarak adalah untuk
mengoptimalkan fungsi penglihatan. Penanganan non bedah meliputi penanganan kelainan tajam
penglihatan atau penggunaan kacamata dan penggunaan lampu baca. Di era yang modern ini
perkembangan teknologi operasi katarak semakin canggih dan cepat. Beberapa jenis pembedahan
katarak ialah ekstraksi katarak ekstra kapsular, ekstraksi katarak intrakapsular, dan
fakoemulsifikasi.
Ekstraksi katarak adalah cara pembedahan dengan mengangkat lensa yang katarak.
Ekstraksi katarak ekstra kapsular merupakan tindakan pembedahan pada katarak dilakukan
pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa bagian depan sehingga bagian
lensa dapat keluar melalui robekan tersebut, kemudian lensa dikeluarkan dan diletakkan lensa pada
kapsul bagian belakang lensa.
Ekstraksi katarak intrakapsular merupakan tindakan pembedahan yang sangat lama
popular dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul lensa.
Fakoemulsifikasi merupakan tindakan pembedahan menggunakan vibrator
ultrasonikuntuk menghancurkan lensa dan kemudian dimasukkan lensa yang dapat dilipat.
Parameter keberhasilan pada operasi bedah katarak ialah pemulihan yang cepat, efek
samping, dan komplikasi yang minimal, serta tajam penglihatan setelah operasi optimal dan stabil.
Jika parameter operasi bedah katarak berhasil dicapai maka satu hal yang tak kalah penting adalah
kepuasan dari pasien, dimana hal ini menjadi motivasi dokter spesialis mata untuk terus
meningkatkan kualitas teknik bedah katarak di era modern ini.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah atau memperlambat
katarak pada masyarakat yaitu dengan cara (1) memeriksa mata secara teratur ke dokter spesialis
mata, pemeriksaan mata secara rutin dapat membantu mendeteksi katarak dan masalah mata
lainnya terutama pada tahap awal. (2) memakai kacamata hitam terutama saat berpergian atau
terpapar sinar matahari langsung untuk menghalangi paparan sinar matahari langsung pada mata,
sebab sinar ultraviolet dari matahari dapat meningkatkan resiko katarak. (3) mengontrol berat
badan, jika Anda memiliki berat badan yang sehat dan normal tetap pertahankan dengan
berolahraga, namun jika Anda memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, usahakan untuk
menurunkan berat badan secara perlahan dengan mengurangi asupan kalori dan meningkatkan
aktivitas fisik setiap hari. (4) makan buah dan sayur-sayuran, sertakana buah-buahan dan sayuran
dalam menu sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan nutrisi tubuh. Buah dan sayuran
memiliki zat antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan mata. (5) menjaga kesehatan
tubuh, Anda dianjurkan untuk selalu menjaga dan memantau kesehatan tubuh, sebab ada beberapa
penyakit yang dapat menyebabkan meningkatnya resiko mata terkena katarak seperti kencing
manis, dan dianjurkan untuk berhati-hati pada penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang
karena dapat meningkatkan resiko terkena katarak. (6) menghentikan kebiasaan merokok,
kebiasaan merokok dapat meningkatkan resiko mata terkena katarak, karena rokok menghasilkan
banyak radikal bebas pada mata, untuk menurunkan resiko katarak disarankan untuk mengurangi
atau menghentikan kebiasaan merokok. Jagalah mata anda, karena mata adalah dunia penglihatan.