Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan Rahmatnya kita masih diberikan kesehatan hingga saat ini. Atas pemberian
anugerah dan berkat kesehataan itu penulis dapat menyelesaikan tugas laporan
Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada kesempatan kali ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Elvi Mailani, S.Si,.M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan, serta
atas pengajaran dan juga arahan yang banyak diberikan kepada penulis
untuk dapat menyelesaikan kewajiban tugas-tugas penulis di mata kuliah
tersebut.
2. Bapak Syafei Purba selaku Kepala Desa Desa Penggalangan yang telah
menerima dan membantu mahasiswa KKN Unimed dalam menjalankan
aktivitas dan kegiatan yang dilaksanakan di Desa Penggalangan selama
sebulan ini.
3. Kepada seluruh pihak-pihak desa yang sangat membantu mahasiswa KKN
dalam menjalankan tugas-tugas serta kegiatan dan membantu dalam
penyelesaian kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa KKN dengan
memberikan partisipasi, dukungan dan arahannya selama menjalankan
KKN di Desa Penggalangan.
4. Kepada seluruh masyarakat setempat yang dengan senang hati menyambut
dengan hangat dan telah menerima kami selama sebulan menjalankan
aktivitas di desa penggalangan
Semoga semua bantuan serta dukungan yang telah diberikan selama
berlangsungnya program kuliah kerja nyata (KKN) di desa Penggalangan, di
berikan balasan oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya
masukan, baik saran yang sifatnya membangun maupun kritik membangun dari
semua pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 26 Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2.Tujuan .................................................................................................................. 3
1.3.Manfaat ................................................................................................................ 3
1.4.Dasar Hukum ....................................................................................................... 4
1.5.Gambaran Umum Lokasi KKN ........................................................................... 5
1.6.Program Desa ....................................................................................................... 6
BAB II ANALISIS SITUASI DESA ....................................................................... 10
BAB III RUANG LINGKUP POTENSI ................................................................ 13
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM KERJA ....................................................... 16
4.1.Jenis Kegiatan ..................................................................................................... 16
4.2.Waktu dan Jadwal Kegiatan ................................................................................. 19
4.3.Komponen yang di Libatkan ................................................................................ 19
4.4.Evaluasi Keberhasilan .......................................................................................... 19
BAB V HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA ...................................... 20
5.1.Hambatan yang di Hadapi .................................................................................... 20
5.2.Solusi yang di Berikan ......................................................................................... 20
BAB VI SIMPULAN dan SARAN ......................................................................... 22
6.1.Simpulan ............................................................................................................. 22
6.2.Saran ..................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 23
LAMPIRAN-LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma adalah
kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan
civitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi pada pasal 4 menyatakan bahwa Pendidikan Tinggi berfungsi
mengembangkan civitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil,
berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan tridharma. Pasal 5 dinyatakan
bahwa Pendidikan Tinggi bertujuan menghasilkan llmu pengetahuan dan
teknologi melalui penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan
kesejahteraan umat manusia dan terwujudnya. Pengabdian kepada masyarakat
berbasis penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pengabdian kepada
masyarakat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan sesuai dengan budaya
akademik, keahlian, dan/atau otonomi keilmuan sivitas akademika serta kondisi
sosial budaya masyarakat. Hasil pengabdian kepada masyarakat digunakan
sebagai proses pengembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi, pengayaan
sumber belajar, dan/atau untuk pembelajaran dan pematangan sivitas akademika.
Permen Ristekdikti No. 96 tahun 2016 tentang Statuta Universitas Negeri Medan
menyatakan bahwa UNIMED melaksanakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan, pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan praktik baik lainnya. Pengabdian kepada
masyarakat dilaksanakan oleh dosen dan/atau mahasiswa serta dapat melibatkan
tenaga kependidikan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan
untuk memberikan konstribusi terhadap pengembangan wilayah, inovasi dan alih

1
teknologi, solusi persoalan masyarakat, pengentasan kemiskinan, dan
pemberdayaan masyarakat
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui kemitraan Perguruan Tinggi
dengan Pemerintah Propinsi dan Kabupaten sebagai salah satu perwujudan
tridharma perguruan tinggi. KKN merupakan perkuliahan yang dilaksanakan
secara langsung di tengah-tengah masyarakat sebagai penerapan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap mahasiswa yang diperoleh di kampus.
KKN sebagai proses pembelajaran mahasiswa melalui berbagai aktivitas
secara langsung di tengah-tengah masyarakat, dan secara aktif dan kreatif terlibat
sebagai bagian dari masyarakat. Keterlibatan mahasiswa dalam KKN tidak hanya
memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dari masyarakat, juga
memberi pengaruh positif terhadap pengembangan optimal potensi yang dimiliki
desa sehingga memberi warna baru dalam pembangunan masyarakat secara positif
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
KKN merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa sejak
diberlakukannya kurikulum KKNI di Universitas Negeri Medan bagi mahasiswa
Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan maupun Program Studi Non
Kependidikan dengan bobot 3 sks. Sebagai mata kuliah, pelaksanaan KKN
memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi
melalui pembelajaran riil di masyarakat pedesaan. Berbagai pengetahuan,
ketrampilan dan sikap yang diperoleh di kampus dapat diaplikasikan secara
langsung di masyarakat seperti kemampuan berpikir dan bernalar secara analitik
melalui sumber empirik dan realistik, sehingga mampu merancang dan
melaksanakan program yang dapat mengatasi permasalahan yang ada di
masyarakat, bekerja sama dengan orang lain baik sesama mahasiswa peserta KKN
maupun dengan masyarakat, mengelola diri sendiri, serta melatih keterampilan
dalam bekerja baik secara pribadi maupun kelompok. Dengan demikian, melalui
interaksi mahasiswa dan masyarakat pada pelaksanaan KKN diperoleh wawasan,
pengalaman, dan keterampilan dasar pembentukan karakter mahasiswa.

2
1.1.1 Visi
“Memberdayakan Mahasiswa melalui Pendidikan, Rekayasa Industri dan
Budaya untuk Mewujudkan Desa Mandiri”.
1.1.2 Misi
1. Mengaplikasikan hasil pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan, ketrampilan
dan sikap mahasiswa.
2. Memberdayakan masyarakat desa, menggali dan memanfaatkan potensi
yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan.
3. Mewujudkan Desa Binaan melalui kemitraan antara Unimed dan
Pemerintah Daerah

1.2 Tujuan KKN


Pelaksanaan KKN bagi mahasiswa Universitas Negeri Medan bertujuan
mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang telah dimiliki, sehingga mampu merancang dan
melaksanakan program yang dapat mengembangkan potensi masyarakat desa.

1.3 Manfaat KKN


KKN mahasiswa Unimed melibatkan 4 (empat) komponen yaitu
mahasiswa, masyarakat, Pemerintah Daerah dan Unimed. Manfaat yang diperoleh
masing-masing komponen adalah sebagai berikut :
1.3.1 Mahasiswa Unimed
Manfaat yang diperoleh mahasiswa Unimed sebagai peserta KKN adalah
sebagai berikut :
a. Membangun kolaborasi multidisiplin dalam berpikir dan bekerja dalam
mendampingi masyarakat untuk mewujudkan pembangunan desa.
b. Mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi di desa.
c. Melatih kemampuan berpikir dalam melakukan observasi, penelaahan,
perumusan, dan pendampingan untuk memberdayakan potensi masyarakat
desa.

3
1.3.2 Masyarakat Desa
Manfaat yang diperoleh masyarakat sebagai mitra pelaksanaan KKN
adalah sebagai berikut :
a. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis melalui program
pendampingan.
b. Memperoleh pendampingan pembangunan desa untuk meningkatkan taraf
hidup.
c. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan
program pembangunan berkelanjutan.

1.3.3 Pemerintah Daerah


Manfaat yang diperoleh Pemerintah Daerah mitra pelaksanaan KKN
mahasiswa Universitas Negeri Meedan adalah sebagai berikut :
a. Memperoleh informasi tentang potensi desa melalui observasi yang
komprehensif yang dilakukan oleh mahasiswa.
b. Hasil penelaahan, perumusan, dan program pendampingan secara
komprehensif yang dilakukan mahasiswa dapat digunakan sebagai
informasi untuk merencanakan pembangunan desa.

1.3.4 Unimed
Manfaat yang diperoleh oleh Unimed pada pelaksanaan KKN mahasiswa
Unimed adalah sebagai berikut :
a. Merintis dan membangun kerjasama antara Universitas Negeri Medan
dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat sehingga dapat menjadi
pendamping pemberdayaan masyarakat.
b. Mendapat informasi tentang potensi desa sebagai acuan dalam
pengembangan tri darma perguruan tinggi.

1.4 Dasar Hukum


Matakuliah KKN merupakan matakuliah wajib bagi mahasiswa di
Universitas Negara Medan yang dilaksanakan berdasarkan :

4
a. Undang-undang republic Indonesia Noor 12 Tahun 2012 tentang
pendidikan.
b. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia Nomor
74 Tahun 2013 tentang penerapan kerangka ualifikasi nasional Indonesia
bidang pendidikan tinggi.
c. Peraturan menteri pendidikan dan keudayaan repubik indonesia nomor 49
tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan tinggi.
d. Peratuan menteri ristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang standar nasional
pendidikan tinggi.
e. Peraturan menteri ristekdikti nomor 96 tahun 2016 tentang statute
Universitas Negeri Medan.

1.5 Gambaran Umum Lokasi KKN


Desa Penggalangan Kecamatan Tebing Syahbandar Kabupaten Serdang
Badagai, Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu Desa dari sepuluh Desa
yang ada dikecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdang Badagai dan Desa
Penggalangan mempunyai 12 dusun atau lingkungan. Dusun I-VI dari Desa
Penggalangan merupakan daerah kawasan industri, Dusun VII merupakan daerah
Home Industry dan pertanian sawah tadah hujan. Dusun VIII merupakan daerah
perladangan tanaman singkong dan karet, Dusun IX merupakan daerah
pembibitan rambung/karet okulasi dan Dusun X sampai dengan Dusun XII
merupakan daerah pertanian tanaman pangan yaitu keseluruhan luas Desa
Penggalangan adalah 1.446 Ha atau kurang lebih 15 km persegi.

1.5.1 Kondisi Geografis


Sebelah Utara , berbatasan dengan Desa Bandar tengah kecamatan Bandar
Khalifah. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Binjai dan Desa Laut Tador
kecamatan Tebing Syahbandar. Sebalah Barat, berbatasan dengan Sungai Padang
Desa Kota Baru dan Desa Penyalombang Kecamatan Tebing Tinggi. Sebelah
Timur, berbatasan dengan Desa Sei Mujur Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu
Bara.

5
1.5.2 Jumlah Penduduk PerDusun SeDesa Penggalangan
No Dusun Jumlah Jumlah Penduduk
KK Laki-laki Perempuan Jumlah
1 I 282 528 509 1037
2 II 244 492 469 961
3 III 261 467 462 929
4 IV 92 188 192 380
5 V 76 157 158 315
6 VI 110 248 274 522
7 VII 227 481 475 956
8 VIII 186 392 345 737
9 IX 169 313 295 608
10 X 83 224 228 452
11 XI 49 101 110 211
13 XII 79 190 180 370
TOTAL 1.858 3.781 3.697 7.478
Tabel. 1.1 Jumlah Penduduk Perdusun Desa Penggalangan

1.5.3 Kondisi Sosial Ekonomi


Pada umumnya pendidikan yang ditamatkan oleh sebagian besar penduduk
Desa Penggalangan ini adalah SD,dan SLTP. Namun demikian sejak tahun 2000-
an mulai banyak penduduk yang mengenyam pendidikan SLTA bahkan di
Perguruan Tinggi. Meningkatnya taraf pendidikan ini dikarenakan adanya
peningkatan kemampuan ekonomi penduduk untuk menyekolahkan anaknya dan
telah menyadari betapa pentingnya pendidikan . Hingga saat ini banyak penduduk
Desa Penggalangan yang mengenyam pendidikan tinggi.

1.6 Program Desa


1.6.1 Visi Desa Penggalangan
“Terwujudnya masyarakat desa penggalangan yang madani didukung oleh
sumber daya alam yang ada juga layanan pemerintah yang baik, bersih dan
berwibawa secara berkelanjutan sehingga tercipta Desa Penggalangan yang

6
sejahtera, adil dan makmur dalam pengertian adil bagi kemakmuran, makmur
untuk keadilan”.
Visi pembangunan Desa Penggalangan tersebut mengandung makna
bahwa Pemerintah Desa Penggalangan bersama-sama masyarakat desa
berkringinan 6 (Enam) tahun ke depan kehidupan masyarakatnya lebih baik dan
sejahtera lahir maupun batin.
Untuk mencapai keadaan yang sejahtera itu diperlikan adanya layanan
pemerintah yang baik dalam pengetian Pemerintahan yang demokratis, transparan
dan berkepedulian, selain itu demi mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan,
maka diperlukan danya sumber daya manusia yang berkualitas dalam pengertian
masyarakat yang sehat, cerdas dan peroduktif dan juga tidak kalan dengan semua
itu pelestarian fungsi lingkungan sebagai upaya menjaga kualitas sumber daya
alam harus dilakukan.

1.6.2 Misi Desa Penggalangan


a. Menciptakan suasana kerja yang kondusif, terpinpn dan terkendali dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, dalam menjalankan roda
pemerintahan Desa Penggalangan.
b. Meningkatkan suasana kehidupan masyarakat Desa Penggalangan yang
aman, damai dan makmur dengan didukung Sumber Daya Manusia dan
Sumber Daya Alam yang tersedia di desa.
c. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Desa Penggalangan yang
didukung oleh layanan pemerintahan desa yang baik, bersih dan
berwibawa.
d. Membangun tata pemerintah desa yang baik dengan memperhatikan
lingkungan dan bersendikan pada prinsip keterbukaan, langsung,
bertanggung jawab, saling percaya dan partisipatif masyarakat.
e. Mengembangkan kerjasama yang baik dengan pemerintah dan instansi
terkait dalam merangsang bantuan Pilot Proyek Teknologi Tepat Guna
bagi peningkatan hasil produksi masyarakat.

7
f. Meningkatkan kerjasama dengan para pengusaha dan perusahaan yang ada
di desa untuk mencipttaan dan membuka peluang kesempatan kerja bagi
warga masyarakat Desa Penggalangan.
g. Meningkatkan kualitas hidup menuju kesejahteraan masyarakat lahir dan
batin, aman, tertib, damai dan makmur secara berkelanjutan dan
berkeadilan.

1.6.3 Program Pembangunan Desa Penggalangan dan Strategi Pencapaian


Dalam rangka melaksanakan misi untuk mewujudkan Visi pembangunan
Desa Peggalangan maka strategis pembangunan untuk periode 2015-2020 adalah
sebagai berikut:
a. Strategi memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
b. Strategi peningkatan kualitas hidup masyarakat
c. Strategi meningkatkan keamanan dan ketertiban
d. Strategi menignkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM Aparatur
Pelaksanaan masing-masing strategi pembangunan tersebut untuk dalam
mendukung pencapaian visi dan misi dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Strategi Memenuhi Kebutuhan Pokok Masyarakat


Strategi ini diterapkan untuk mendukung pelaksanaan Misi 1,2,3 dan 4
dengan tujuan terpenuhinya kenutuhan pokok untuk kelagsungan hidup
masyarakat miskin dan msyarakat dikawasan tertinggal dan kawasan perbatasan
yang meliputi yaitu kebutuhan pangan papan pelayanan kesehatan dasar dan
endidikan dasar. Oleh karena itu strategi ini sasaran utamanya adalah masyarakat
miskin atau Gakin.

b. Strategi Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat


Strategi ini diharapkan untuk mendukung pelakasanaan Misi 1,2,3 dan 4/
tujuan strategi ini adalah mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi
masyarakat, baik dari segi aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kehidupan
sosial untuk menuju tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.

8
c. Strategi Meningkatkan Keamanan dan Ketertiban
Strategi ini diharapkan untuk mendukung misi 3 dan misi 4 terutama
meningkatkan pelayanan publik. Tujuannya adalah menciptakan suasana
aman,tertib, dan damai didalam kehidupan masyarakat baik dari aspek sosial ,
ekonomi, dan politik. Untuk itu strategi meningkatkan keamanan dan ketertiban
yang diharapkan adalah sebagai berikut :

d. Strategi Meningkatkan Kapasitas kelembagaan dan SDM Aparatur


Pemerintahan Desa
 Menciptakan kelembagaan dan ketatalakasanaan dalam mendukung
penyelenggaran pemerintahan yang baik
 Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM aparatur pemdes sesuai dengan
kebutuhan dan tupoksi
 Meningkatkan kesejahteraan peringkat dan pengurus Lembaga Masyarakat
Desa
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kelembagaan.
 Menata produk hukum desa yang mendukung pelaksanaan otonomi desa
 Menigkatkan data base yang akurat dan sumber-sumber asli pendapatan
desa
 Meningkatkan ketersediaan dokumen perencanaan pembanungan yang
berkualitas (RPJM-D, RKPD) Desa Penggalangan
 Meningkatkan ketersediaan dokumen standart pelayanan masyarakat.

9
BAB II
ANALISIS SITUASI DESA

2.1 Potensi Desa


2.1.1 Pertanian
Desa Penggalangan berasal dari aliran sungai Mendaris dan cukup untuk
mengairi lahan yang ada bilamana pola tanam dan tertib tanam benar-benar
diterapkan oleh para petani pengguna air. Sebagian besar lahan pertanian berupa
lahan pertanian irigasi setengah tehnis dan pertanian tak ada hujan, sedangkan
pengairan untuk lahan pertanian tersebut yang ada petani sawah tak ada hujan
mengalihkan fungsi tanah persawahannya dijadikan kebun kelapa sawit. Karena
lahannya cocok untuk tanaman tersebut. Lahan untuk perladangan sebahagian
besar dimanfaatkan oleh masyarakat petani untuk tanaman singkong racun dan
sebagian lagi yang terdapat di dusun VIII Kampung Lalang dan Dusun IX
kampung Kopi.
Desa Penggalangan lahannya dimanfaatkan untuk tanaman pembibitan
rambung/karet okulasi, yang mana hasil dari petani okulasi pembibitan
rambung/karet Okulasi, yang mana hasil dari petani okulasi pembibitan
rambung/karet desa penggalangan pemasarannya sudah mencapai daerah
diseluruh Indonesia antara lain : Aceh, Pekan Baru, Jambi, Irian Jaya, Kalimantan
dan sebagainnya. Namun demikian pembinaan dan instansi terkait untuk
meningkatkan mutu okulasi pembibitan rambung/karet belum maksimal
dilaksanakan di samping para petani pembibitan masih sangat kekurangan dana
operasional.

2.1.2 Industri
Desa penggalangan adalah desa yang didominasi dengan potensi
pertanian, industri dan home industry. Daerah dengan potensi industri ini
didominasi wilayah dari Dusun I- Dusun VI. Industri yang ada di daerah Desa
Penggalangan misalnya PT Karindo Sakti yang berada di Dusun II Desa
Penggalangan. Sedangkan Home Industri terlihat di Dusun VI- Dusun IX, seperti :
1. Usaha keranjang dari rotan ( Dusun VII ) masyarakat membuat

10
2. Usaha keripik opak (Dusun VI)
3. Pisang saleh (Dusun IX)
4. Sapu lidi (Dusun VII) masyarakat mengumpulkan daun kelapa sawit,
kemudian dibersihkan dan diambl lidi nya untuk dijual dan dijadikan
sebagai sapu lidi atau anti nyamuk.
5. Tahu dan susu kedelai (Dusun VII)

2.1.3 Seni dan Budaya


Seni dan budaya yang ada di daerah Penggalangan ialah jarann kepang .
jarang kepang ialah tarian yang menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau
bahan lainnya yang di anyam dan di potong meyerupai bentuk kuda , dengan di
hiasi rambut tiruan dari pelastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang
anyaman kuda ini dihiasi dengan cat dan kain beraneka warna . Tarian kuda
lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi
beberapa penampilan kuda lumping juga menyuruhkan atraksi kesurupan ,
kekebalan , dan kekuatan magis,(https://id.wikipedia.org/wiki/kuda_ lumping)
namun pada era sekarang ini kreasi seni budya jaran kepang sudah jarang di
tampilkan. hanya di acara tertentu saja misalnya,dalam acara hajatan /sunatan
pada masyarakat yang berSuku Jawa .
Dalam melaksanakan acara formal tarian tradisional masih dilakukan,
misalnya acara yang dilakukan di sekolah dalam acara pensi atau penyambutan 17
Agustus. Selain itu, budaya bersih sedang digalakkan dengan tujuan memberikan
kesaadaran pada masyarakat akan pentingnya kebersihan bagi keindahan dan
kenyamanan tempat tinggal.

2.1.4 Pendidikan
Desa Penggalangan merupakan salah satu desa terbaik di Kecamatan Tebing
Syahbandar. Kehidupan masyarakat rata-rata bergantung pada sektor pertanian
dan indsutri. Hal ini dapat dilihat dari adanya perkebunan sawit, rambung, sawah,
dsb serta banyaknya UMKM seperti gula merah dari sawit, pisang saleh, keripik
opak, dsb. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat kesenjangan
ekonomi pada sebagian masyarakat. Hal ini mengakibatkan kurangnya dukungan

11
masyarakat khususnya para orang tua terhadap pendidikan anak sekolah. Akan
tetapi anak-anak yang ada di Desa Penggalangan memiliki semangat yang tinggi
dalam memajukan pendidikan mereka. Keadaan ini kami temukan ketika
melakukan observasi di beberapa sekolah yang ada di Desa Penggalangan. Siswa
yang ada di sekolah tersebut sangat antusias untuk menambah dan meningkatkan
wawasan dan ilmu pengetahuan.
Kemudian berkaitan dengan jurusan kami naungi yaitu matematika kami juga
menemukan bahwa mutu dan relevansi pendidikan matematika khususnya pada
pendidikan dasar masih sangat memprihatinkan. Berkurangnya minat siswa
terhadap mata pelajaran matematika menyebabkan rendahnya prestasi belajar
matematika. Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika, guru perlu
melakukan pembaharuan dalam proses belajar mengajar. Sebagian besar siswa
kurang berminat terhadap mata pelajaran matematika dikarenakan matematika
adalah ilmu yang berhubungan dengan benda-benda yang abstrak.

2.1.5 Perkebunan
Mayoritas perkebunan yang di olah masyarakat desa penggalangan ialah
perkebunan kelapa Sawit ( Dusun II,VI,XI,XII), Karet( Dusun VIII), Ubi (Dusun
VI) dan Jagung ( Dusun VI, XII).

12
BAB III
RUANG LINGKUP POTENSI

Berdasarkan analisis situasi desa di bidang pendidikan khususnya


mata pelajaran matematika di pendidikan dasar, potensi yang dapat
dikembangkan ialah pengadaan kegiatan Workshop Pembuatan dan
Penggunaan Alat Peraga Matematika. Dimana Workshop ini dilakukan di
salah satu Sekolah Dasar di Desa Penggalangan yaitu SD Negeri 106232.
Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang bersifat abstrak,
tidak dapat diamati dengan panca indera, sehingga banyak peserta didik
yang kurang berminat dengan pelajaran matematika karena sulit dipahami.
Media pembelajaran menggunakan alat peraga dibuat untuk membantu
para pendidik menyampaikan materi yang tersusun secara rapi yang dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar pada peserta didik. Berbagai macam alat
peraga disajikan secara tepat dan efektif untuk siswa di dalam proses
belajar mengajar sehingga dapat membantu perkembangan pendidikan
yang lebih maju supaya kompetensi dasar belajar tercapai dengan baik.
Kebiasaan lama dalam mengajarkan matematika dengan memberi teori
saja harus diubah karena matematika timbul sebagai hasil pikiran manusia
yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran, sehingga dalam
mempelajari matematika sangat dibutuhkan pengertian, pemikiran dan
pemahaman serta tidak cukup hanya bermodalkan hafalan saja. Untuk
mengatasi kesulitan peserta didik maka dalam mempelajari matematika
diperlukan pengalaman melalui benda nyata yaitu alat peraga yang dapat
digunakan sebagai jembatan bagi peserta didik untuk berfikir abstrak agar
pembelajaran matematika dapat dilaksanakan secara lancar, efektif dan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dengan menggunakan media/alat
peraga tersebut peserta didik akan lebih menghayati matematika secara
nyata berdasarkan fakta yang jelas dan dapat dilihat nyata. Sehingga
peserta didik lebih mudah memahami topik yang disajikan.

13
Alat peraga matematika adalah sebuah atau seperangkat benda
konkret yang dibuat, dirancang, dihimpun, disusun secara sengaja yang
digunakan untuk membantu, menanamkan, dan mengembangkan konsep-
konsep atau prinsip-prinsip matematika. Dengan alat peraga, maka hal-hal
yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model sehingga siswa
dapat memanipulasi objek tersebut dengan cara dilihat, dipegang, diraba,
atau lebih mudah memahami matematika .
Alat peraga yang dibuat oleh penulis dapat digunakan untuk
mempermudah pemahaman terhadap bangun bangun geometri beserta
besar tiap sudutnya. Alat peraga ini dinamakan “Subutar”.

14
BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM KERJA

Perumuan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan setelah proses


observasi untuk mengidentifikasi masalah yang ada di lokasi Kuliah Kerja Nyata
(KKN). Program kerja yang disusun berdasarkan atas masukan dan pertimbangan-
pertimbangan yang matang, sehingga tidak semua masalah yang teridentifikasi
menjadi dasar untuk penyusunan program kerja.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di sekolah yang terdadapat di
desa sempajaya, terdapat siswa yang masih kurang tertarik dengan proses
pembelajaran di kelas khususnya pada mata pelajaran matematika, hal ini terjadi
dikarenakan proses pembelajaran yang monoton. Berdasarkan permasalahan
tersebut maka mahasiswa Kuliah Kerja Nyata yang berjurusan matematika
merumuskan program kerja yang mampu membantu meningkatkan minat atau
ketertarikan siswa terhadap proses pembelajaran melalui media yang digunakan
oleh guru pada proses pembelajaran.
Adapun rangkaian pelaksanaan program kerja yang dilakukan ialah :

4.1.Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang dilakukan ialah “Pengajaran unntuk meningkatkan
minat belajar matematika anak di desa sempajaya dengan menggunakan media
alat peraga matematika Subutar ”.
A. Alat dan Bahan
 Triplek
 Karton
 Lem
 Paku Payumg
 Mistar busur
 Gunting
 Benang

B. Cara Pembuatan

15
 Potong triplek menjadi bentuk bulat, kemudian lapisi agar
triplek berwarna dengan cat air atau dengan kertas karton.
 Letakkan mistar busur diatas triplek membentuk lingkaran
kemudian rekatkan busur dengan paku paying
 Kemudian taruh paku di pusat lingkaran dan juga ikat
dengan benang.

C. Cara Penggunaan
Berikut ini langkah-langkah di dalam penggunaan alat peraga
Subutar , diantaranya:
 Tarik benang yang diikat pada pusat lingkaran
 Misalkan kita mau membuat segitiga. Tarik benang
kemudian kita pasangkan pada paku payung yang merekan
di busur hingga menjadi bentuk segitiga.
 Setelah terbentuk kemudian kita lihat besar sudutnya dengan
busur busur tersebut.
 Hal ini bisa kita lanjutkan untuk melihat besar sudut pada
bidang datar yang lainnya.

4.2.Waktu dan Jadwal Kegiatan


Waktu dan jadwal kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2019
pada pukul 08.00 WIB di SD Negeri desa Sempajaya.

4.3.Komponen yang di Libatkan


Adapun komponen yang dilibatkan dalam program kerja ini ialah :
- Siswa-siswa di SD Negeri
- Alat-alat dan bahan-bahan pembuatan subutar , seperti: gunting,
karton, kardus, spidol, kertas origami, kertas manila, lem, cutter,
paku madding, mistar, pensil, pulpen, dan lain sebagainya.

4.4.Evaluasi Keberhasilan

16
Berdasrkan hasil obervasi yang telah dilakukan, guru-guru di SD Negeri
106232 sangat antusias mengikuti program kerja yang dilaksanakan oleh
mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan guru-guru juga mampu membuat dan
menggunakan alat peraga yang dijelaskan oleh mahasiswa.

BAB V
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

Berdasarkan kegiatan workshop yang telah dilakukan, guru di SD Negeri


106232 memahami dan mengerti bagaimana cara membuat dan menggunakan alat
peraga matematika “NOMOGRAF dan MISTAR HITUNG”. Mereka juga
termotivasi untuk membuat dan mengembangkan alat peraga lainnya yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran menjadi
menarik dan menyenangkan.

17
4.5.Hambatan yang di Hadapi
1. Waktu pengadaan kegiatan workshop cukup terbatas.
2. Suasana kegiatan workshop kurang kondusif dikarenakan banyak
siswa yang berada disekitar tempat berlangsungnya workshop.
3. Terjadinya pemadaman listrik.

4.6.Solusi yang di Berikan


1. Beberapa hari sebelum berlangsungnya kegiatan workshop, penulis
sudah mengkonfirmasi kepada kepala sekolah mengenai waktu dan
lokasi. Namun ternyata pada saat tiba hari dimana workshop akan
diadakan, terjadi miskomunikasi antara kepala sekolah dengan tenaga
pendidik atau guru yang ada di SD Negeri 106232. Mereka tidak
mengetahui akan adanya workshop yang akan kami adakan sementara
pada saat itu kepala sekolah sedang berada di luar sekolah. Hal ini
mengakibatkan kami harus mengkonrfimasikan kembali kepada guru-
guru dan tentunya cukup memakan waktu sehingga waktu yang
tersedia untuk kegiatan workshop kami semakin terbatas. Maka untuk
mengatasi hal tersebut kami berinisiatif mengubah kelompok para
guru yang awalnya 4 kelompok menjadi 2 kelompok.

2. Kegiatan workshop yang dilakukan penulis diadakan di salah satu


ruang kelas di SD Negeri 106232 di waktu jam belajar. Hal ini
mengakibatkan siswa yang berada di kelas tersebut mencoba berusaha
untuk melihat kegiatan yang sayangnya membuat kegaduhan dan
keributan yang terdengar sampai ke dalam kelas. Maka untuk
mengatasi hal tersebut kami meminjam microphone serta pengeras

18
suara milik sekolah untuk dapat menertibkan siswa-siswa yang ada di
luar kelas tentunya juga dengan bantuan dari para guru.

3. Sebelumnya penulis telah menyiapkan slide power point untuk


kegiatan workshop ini yang ditujukan agar peserta workshop yaitu
para guru dapat lebih mudah mengikuti penjelasan materi yang
dilakukan penulis. Namun sayangnya pada saat tiba hari dimana
workshop diadakan terjadi pemadaman listrik secara mendadak. Hal
ini mengakibatkan penulis tidak dapat menampilkan slide power point
kepada para guru. Maka untuk mengatasi hal tersebut kami mengirim
slide power point kepada setiap guru yang memiliki smartphone serta
kami juga terjun langsung kepada setiap kelompok agar dapat lebih
mudah menjelaskan mengenai pembuatan dan penggunaan alat peraga
matematika Nomograf dan Mistar Hitung.

BAB VI
SIMPULAN dan SARAN

6.1. Simpulan
Pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga cukup efektif
karena siswa akan lebih antusias dengan memberikan respon positif untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran. Sehingga guru dituntut untuk lebih kreatif
dalam menyampaikan materi pada kegiatan pembelajaran. Kreativitas tersebut
dapat dituangkan dalam media pembelajaran misalnya alat peraga.
Dalam pelaksanaan kegiatan Workshop Pembuatan dan Penggunaan Alat
Peraga Nomograf dan Mistar Hitung di SD Negeri 106232 Desa Penggalangan

19
dapat disimpulkan bahwa guru-guru mampu membuat dan menggunakan alat
peraga Nomograf dan Mistar Hitung yang dijelaskan oleh mahasiswa Kuliah
Kerja Nyata (KKN).

6.2. Saran
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan tetap menggunakan
sistem pemberdayaan masyarakat untuk mengoptimalkan masa pengabdian
mahasiswa pada masyarakat. Selain itu, penambahan masa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) dengan lebih dari sebulan akan lebih baik agar masa pengabdian
mahasiswa kepada masyarkat bisa lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Indonesia. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20


Tahun
2003. Lembaran RI Tahun 2003 No. 20. Jakarta: Sekretariat Negara.
Zainal, Aqib. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif).
Bandung: Yrama Widya.
LPPM UNIMED. 2019. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Negeri Medan. Medan.

20
Niko Pahlevi Hentika,dkk. Meningkatkan fungsi masjid melalui reformasi
administrasi. Malang.
https://id.wikipedia.org/wiki/kuda_ lumping (Diakses 22 Agustus 2019, 09.00
Wib)

PETA DESA PENGGALANGAN

21
STRUKTUR PEMERINTAH DESA PENGGALANGAN

22
FOTO KEGIATAN

23
24
25

Anda mungkin juga menyukai