KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANDI MAKKASAU
KOTA PAREPARE
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG KEBIJAKAN
PENGOBATAN SENDIRI / SWAMEDIKASI RUMAH SAKIT.
KEDUA : Apoteker dan Petugas IFRS hanya melayani penjualan obat untuk
swamedikasi yang tergolong dalam obat bebas dan obat bebas terbatas.
KETIGA ; Pertimbangan pemberian obat dilihat dari keamanan dan kemanfaatannya
lebih tinggi dari faktor dan untuk pengobatan symptomatik (penyakit
yang biasa diabatik secara mandiri).
KEEMPAT : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi
minimal 1 tahun sekali.
KELIMA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan
dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di ; Parepare
Padatanggal ;
TembusanYth :
Kabid PelayananMedis
dr. Annas Ahmad, Sp.B., M.Kes.
Komite Medis
Nip. 19741024 200604 1 009
Seluruh Dokter di Rumah Sakit
Komite Keperawatan
Seluruh Kepala Ruang Keperawatan
Instalasi Farmasi
Arsip
LAMPIRAN
Pengertian
Swamedikasi atau pengobatan sendiri adalah perilaku untuk mengatasi sakit
ringan sebelum mencari pertolongan ke petugas atau fasilitas kesehatan. Lebih dari 60% dari
anggota masyarakat melakukan swamedikasi, dan 80% diantaranya mengandalkan obat modern.
Swamedikasi adalah pengobatan diri sendiri yaitu penggunaan obat-obatan atau menenangkan
diri bentuk perilaku untuk mengobati penyakit yang dirasakan atau nyata. Pengobatan diri sendiri
sering disebut dalam konteks orang mengobati diri sendiri, untuk meringankan penderitaan
mereka sendiri dari sakit. Dasar hukumnya permenkes No 919/MENKES/PER/X/1993, secara
sederhana swamedikasi adalah upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa
berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Apoteker bias memberikan informasi obat yang
objektif dan rasional.
Swamedikasi boleh dilakukan untuk kondisi penyakit yang ringan, umum dan
tidak akut. Setidaknya ada lima komponen informasi yang diperlukan pasien untuk swamedikasi
yang tepat menggunakan obat modern, yaitu pengetahuan tentang kandungan aktif obat, indikasi,
dosis, efeksamping dan kontra indikasi.
Kriteria obat yang digunakan, sesuai permenkes No. 919/MENKES/PER/X/1993,
kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep :
1. Tidak dikontra indikasikan untuk penggunaan pada wanitahamil, anak usia di bawah 2 tahun dan
orang tua di atas 65 tahun.
2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan resiko pada kelanjutan penyakit.
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan.
4. Penggunaannyadiperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia. Obat yang
dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk
pengobatan sendiri.
5.
Golongan obat yang digunakan untuk swamedikasi
Golongan obat yang digunakan untuk swamedikasi tanpa resep dokter :
1. Obat bebas takterbatas : tanda lingkaran hitam, dasar hijau.
2. Obatbebasterbatas : tandalingkaranhitam, dasarbiru.
3. ObatWajibApotek (OWA), merupakan obat keras tanpa resep dokter, tanda :
lingkaran hitam, dasar merah.
4. Suplemen makanan.
Seseorang melakukan swamedikas karena :
1. Berdasarkanpengalamannyaataukeluarga
2. Menggunakan sisa obat orang lain
3. Menggunakan salinan resep
4. Menggunakanobat OTR dariapotekatautokoobat
Syaratsuatuobatswamedikasi
Syarat-syaratobat yang digunakanuntukswamedikasiadalah :
Obat yang digunakanharusaman, berkualitasdanefektif
Obat yang digunakanharuspunyaindikasi, dosis, bentuksediaan yang tepat
Obat yang diserahkanharusdisertaiinformasi yang jelasdanlengkap.
DIREKTUR
Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Parepare
KEBIJAKAN
SWAMEDIKASI RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KOTA PAREPARE