Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PONDASI

BERDASARKAN ANALISA PADA PROYEK DAN PERMEN PUPR


MENGGUNAKAN SOFTWARE MICROSOFT PROJECT
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Apartemen The Wahid Residences)

PRICE ANALYSIS OF CONCRETE WORK UNIT LEVEL ON PONDATION BASED


ON ANALYSIS ON PROJECT AND PUPR PROJECT USING MICROSOFT
PROJECT SOFTWARE
(Case study : Project Development Apartemen The Wahid Residences)

Fahmi Rahman1, Nursyamsi2, Andy Putra Rambe3


Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan
Jalan Perpustakaan Kampus USU - Tel. (061) 8201826 MEDAN – 20155
Email : fahmii.rahman94@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya koefisien harga satuan pekerjaan di lapangan,
membandingkannya dengan PERMEN PUPR, mengetahui harga satuan pekerjaan yang paling efisien,
dan membandingkan rasio harga satuan pekerjaan di lapangan dengan PERMEN PUPR.. Berdasarkan
hasil analisis diperoleh nilai koefisien tenaga kerja aktual mandor 0,117; tukang 0,336; pembantu
tukang 0,438 untuk membuat 1 m3 beton. Mandor 0,001; tukang 0,008; pembantu tukang 0,010 untuk
pekerjaan 100 kg pembesian. Mandor 0,017; tukang 0,050; pembantu tukang 0,073 untuk pekerjaan 1
m2 pembekistingan. Nilai koefisien aktual pembetonan lebih besar dibandingkan dengan PERMEN
PUPR. Namun pada Pembesian dan Pembekistingan lebih kecil dibandingkan dengan PERMEN
PUPR. Harga satuan kondisi lapangan lebih efisien dibandingkan dengan PERMEN PUPR. Rasio
perbandingan harga satuan pekerjaan pada pekerjaan pembetonan, pembesian dan pembekistingan
pada kondisi aktual lebih kecil dibandingkan dengan PERMEN PUPR.

Kata Kunci : estimasi biaya, RAB (Rencana Anggaran Biaya), Permen PUPR, Ms.Project, harga
satuan, beton bertulang.

ABSTRACT
The purpose of this study is to know the amount of unit price of work coefficient in the field, comparing
it with PERMEN PUPR, knowing the unit price of the work efficient to the field conditions, and
comparing the ratio of unit price of work in the field with PERMEN PUPR. Based on the analysis
result, the amount of the actual cost index is 0.117 foreman; 0,336 handyman; 0,438 worker to make 1
m3 concrete. 0,001 foreman; 0,008 handyman; 0,010 worker to work 100 kg iron. 0.017 foreman;
handyman 0.050; 0.073 worker to install 1 m2 formwork. The amaount of actual coefficient of
concrete work is higher than PERMEN PUPR. However, the iron work and the formwork coefficient
is lower than PERMEN PUPR. The unit price in the field is efficient thatn PERMEN PUPR. The ratio
of the unit price of work to the concrete, the iron work and the formwork in the field condition is lower
than PERMEN PUPR.

Keywords: cost estimation, budget plan, Permen PUPR, Microsoft Project, unit price, reinforced
concrete

1
I. PENDAHULUAN Dengan pemberian upah yang sesuai dengan
Proyek konstruksi merupakan suatu jasa yang mereka berikan akan menimbulkan
rangkaian kegiatan yang hanya satu kali rasa puas, sehingga mereka akan berusaha atau
dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu bekerja lebih baik lagi.
pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Microsoft Project 2016 adalah aplikasi
terdapat suatu proses yang mengolah sumber untuk mengelola suatu proyek. Microsoft
daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang Project merupakan sistem yang dapat
berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam membantu dalam menyusun penjadwalan
rangkaian kegiatan tersebut tentunya (schedulling) suatu proyek atau rangkaian
melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik pekerjaan. Microsoft Project juga dapat
secara langsung maupun tidak langsung. membantu pencatatan dan pemantauan
Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat terhadap penggunaan sumber daya alat dan
dalam suatu proyek dibedakan atas hubungan manusia. Yang dapat dikerjakan oleh
fungsional dan hubungan kerja. Dengan Microsoft Project antara lain: mencatat jam
banyaknya pihak yang terlibat dalam proyek kerja tenaga kerja, jam lembur dan menghitung
konstruksi maka potensi terjadinya konflik biaya upah pekerja, memasukkan biaya,
sangat besar sehingga dapat dikatakan bahwa mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap
proyek konstruksi mengandung konflik yang sektor menghitung total kebutuhan biaya
cukup tinggi (Ervianto, 2005). proyek, serta membantu mengontrol
Anggaran (budget) suatu proyek penggunaan tenaga kerja pada beberapa
merupakan rangkaian biaya, atau target uang pekerjaan untuk menghindari overallocation
yang diperlukan untuk biaya material, pekerja, (kelebihan beban pada penggunaan tenaga
subkontraktor, dan total biaya proyek. Dari kerja) (Adi Kusrianto, 2008).
sudut keuangan anggaran ini harus realistis jika
dibandingkan dengan pengeluaran biaya aktual II. METODOLOGI PENELITIAN
dari proyek tersebut. Perencanaan biaya untuk
Pengumpulan data
suatu proyek adalah prakiraan keuangan yang
merupakan dasar untuk pengendalian biaya Data yang diperlukan untuk setiap
proyek serta aliran kas proyek tersebut. jenis pekerjaan yang diamati adalah waktu,
Pengembangan dari hal tersebut diantaranya durasi pengamatan, tenaga kerja, volume
adalah fungsi dari estimasi biaya, anggaran, pekerjaan, daftar bahan, upah dan daftar
aliran kas, pengendalian biaya, dan profit analisa harga satuan Kota Medan Tahun 2016.
proyek tersebut (Chandra, et al.,2003). waktu, durasi pengamatan, tenaga kerja,
Perkiraan biaya atau estimasi biaya volume pekerjaan diperoleh langsung dari
adalah seni memperkirakan (the art of pengamatan dan pengukuran langsung di
approximating) kemungkinan jumlah biaya lapangan. Daftar bahan, upah dan daftar
yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang analisa harga satuan Kota Medan Tahun
didasarkan atas informasi yang tersedia diperoleh dari Dinas Perumahan dan
Permukiman Pemerintah Kota Medan Tahun
pada waktu itu (Soeharto, 1997). 2016.
Analisa upah suatu bahan adalah
Pengalaman di lapangan selama 18
menghitung banyaknya tenaga yang
hari kerja dimulai dari tanggal 23 Oktober
diperlukan, serta besarnya biaya yang
2017 - 11 November 2017 dengan catatan
dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut. (Bachtiar
observasi dilakukan pada kondisi cuaca cerah
Ibrahim, 1993). Upah merupakan suatu
dan 4 hari bias apabila kondisi cuaca tidak
imbalan yang harus diberikan oleh kontraktor
cerah. Observasi dilakukan antara pukul 08.00
kepada pekerja sebagai balas jasa terhadap
– 12.00 WIB dan pukul 13.00 – 17.00 WIB.
hasil kerja mereka. Upah juga merupakan salah
satu faktor pendorong bagi manusia untuk Pengolahan Data
bekerja karena mendapat upah berarti mereka Data-data yang diperoleh dari hasil
akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. observasi langsung di lapangan dibuat dalam

2
suatu tabel observasi. Tabel ini dibuat
berdasarkan kegiatan pelaksanaan kerja yang
dilaksanakan pada saat proyek berjalan,
kemudian dilakukan perhitungan dengan
tahapan sebagai berikut.
1. Menghitung time factor untuk setiap jenis
pekerja
Time factor ditentukan untuk
mengetahui besarnya indeks waktu produktif
tenaga kerja. Besarnya time factor dapat
dihitung dengan persamaan berikut.
Waktu Produktif
𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 =
Total Waktu yang Disediakan
2. Menentukan besarnya koefisien tenaga kerja
Koefisien tenaga kerja ditentukan
untuk mengetahui jumlah tenaga kerja dan
waktu yang digunakan untuk menyelesaikan
satu item pekerjaan dengan volume tertentu
Dapat dihitung dengan rumus berikut.
Jumlah Tenaga Kerja x Durasi Pekerjaan
Koefisien Man Hour =
Volume Pekerjaan
Upah tenaga kerja yang dibayarkan
dihitung dalam satuan hari, maka perlu
diketahui koefisien man day dari tenaga
kerja. Dapat dihitung dengan persamaan.
Koefisien 𝑀𝑎𝑛 𝐻𝑜𝑢𝑟
Koefisien 𝑀𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑦 = Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
Jumlah Jam Kerja dalam 1 Hari
Setelah didapatkan hasil koefisien
tenaga kerja untuk masing-masing pekerja III. HASIL DAN PEMBAHASAN
mandor, tukang dan pembantu tukang pada Pekerjaan Pembetonan
pekerjaan pembetonan, pembesian, dan
pembekistingan, maka selanjutnya akan Man Hour Pekerjaan Pembetonan
dibandingkan harga satuan pekerjaan di Pekerjaan pembetonan yang dilakukan
lapangan dengan PERMEN PUPR. 1 orang tukang pada tanggal 23 Oktober 2017
Setelah dibandingkan harga satuan dapat menghasilkan volume beton sebesar 5,03
pekerjaan, maka selanjutnya dihitung m3 dalam waktu 110 menit atau 0.53 m3 dalam
persentase rasio perbandingan harga satuan waktu 55 menit.
pekerjaan di lapangan dengan PERMEN 55 menit
Time Factor =
PUPR. 60 menit
Garis besar langkah-langkah dalam = 0,92 jam tenaga kerja
perencanaan penyusunan laporan yang
ditampilkan dalam bagan alir kerja (flow chart Maka man hour untuk 1 m3 volume beton pada
) sebagai berikut : tanggal 23 Oktober 2017

0,47
man hour = = 1,93 jam tenaga kerja/m3
0,92
Dari hasil perhitungan hari pengamatan yang
berikutnya kemudian dihitung nilai rata-
ratanya sehingga didapatkan nilai koefisien
man day untuk pekerjaan pembetonan sebesar
2.35 jam tenaga kerja/m3.

3
Man Day Pekerjaan Pembetonan 2,350
= = 0,336
Besarnya koefisien man day untuk 1 7 jam
m3 volume beton dalam waktu 7 jam dalam 1 Hasil perhitungan untuk jenis tenaga
hari kerja untuk jenis tenaga kerja tukang kerja lain dapat dilihat pada tabel 1.
adalah sebagai berikut.

Koefisien 𝑀𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑦


Koefisien 𝑀𝑎𝑛 𝐻𝑜𝑢𝑟
=
Jumlah Jam Kerja dalam 1 Hari

Tabel 1 Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembetonan Bore
Pile
No. Jenis Tenaga Kerja Time Factor Man Hour Man Day Satuan
1. Mandor 0.734 0.820 0.117 OH
2. Tukang 0.790 2.350 0.336 OH
3. Pembantu Tukang 0.786 3.069 0.438 OH
Pekerjaan Pembesian dihitung nilai rata-ratanya sehingga didapatkan
nilai koefisien man day untuk pekerjaan
Man Hour Pekerjaan Pembesian
pembesian sebesar 0,057 jam tenaga kerja/kg.
Pekerjaan pembesian yang dilakukan 1
orang tukang pada tanggal 23 Oktober 2017 Man Day Pekerjaan Pembesian
dapat menghasilkan volume besi sebesar
379.806 kg dalam waktu 92 menit atau sebesar Besarnya koefisien man day untuk 1
14,77 kg dalam waktu 46 menit. kg volume besi dalam waktu 7 jam dalam 1
46 menit hari kerja untuk jenis tenaga kerja tukang
Jam Tenaga Kerja = adalah sebagai berikut.
60 menit
Koefisien 𝑀𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑦
= 0,77 jam tenaga kerja Koefisien 𝑀𝑎𝑛 𝐻𝑜𝑢𝑟
=
Jumlah Jam Kerja dalam 1 Hari
Maka man hour untuk 1 kg volume besi pada 0,057
tanggal 23 Oktober 2017. = = 0,008
7 jam
14,77
man hour = = 0,05 jam tenaga kerja/kg
0,77 Hasil perhitungan untuk jenis tenaga kerja
lain dapat dilihat pada tabel 2..
Dari hasil perhitungan hari
pengamatan yang berikutnya kemudian
Tabel 2 Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembesian Bore
Pile
No. Jenis Tenaga Kerja Time Factor Man Hour Man Day Satuan
1. Mandor 0.734 0.009 0.001 OH
2. Tukang 0.790 0.057 0.008 OH
3. Pembantu Tukang 0.786 0.070 0.010 OH
Pekerjaan pembekistingan yang dilakukan 1
orang tukang pada tanggal 1 November 2017
Pekerjaan Pembekistingan
dapat menghasilkan volume pembekistingan
Man Hour Pekerjaan Pembekistingan

4
sebesar 15.99 m2 dalam waktu 46 menit atau pembekistingan sebesar 0.348 jam tenaga
sebesar 2,08 m2 dalam waktu 46 menit. kerja/m2 .
46 menit
Jam Tenaga Kerja =
60 menit Man Day Pekerjaan Pembekistingan
Besarnya koefisien man day untuk 1
= 0,77 jam tenaga kerja 2
m volume pembekistingan dalam waktu 7 jam
Maka man hour untuk 1 m2 volume
dalam 1 hari kerja untuk jenis tenaga kerja
pembekistingan pada tanggal 1 November
tukang adalah sebagai berikut.
2017.
2,08 Koefisien 𝑀𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑦
man hour = = 0,37 jam tenaga kerja/m2 Koefisien 𝑀𝑎𝑛 𝐻𝑜𝑢𝑟
0,77 =
Dari hasil perhitungan hari Jumlah Jam Kerja dalam 1 Hari
pengamatan yang berikutnya kemudian 0,348
= = 0,050
dihitung nilai rata-ratanya sehingga didapatkan 7 jam
nilai koefisien Man Day untuk pekerjaan Hasil perhitungan untuk jenis tenaga
kerja lain dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3 Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembekistingan


No. Jenis Tenaga Kerja Time Factor Man Hour Man Day Satuan
1. Mandor 0.734 0.121 0.017 OH
2. Tukang 0.790 0.348 0.050 OH
3. Pembantu Tukang 0.786 0.513 0.073 OH
PERHITUNGAN ANALISA BIAYA
MENGGUNAKAN MS. PROJECT 2016
Pada analisa kebutuhan biaya
menggunakan metode MS. Project 2016
adapun tahapan-tahapan pengerjaannya sebagai
berikut, yaitu :
1. Penyusunan jadwal pekerjaan., Gambar 2. Jadwal untuk sub pekerjaan
2. Menentukan kebutuhan harga satuan bahan.,
3. Menyusun kolom tenaga kerja (resource MENENTUKAN HARGA SATUAN
sheet)., BAHAN
Untuk dapat melakukan penelitian
4. Memasukan tenaga kerja (resource).,
dengan MS. Project 2016 dibutuhkan data yang
5. Menghitung biaya proyek. sama yaitu volume pekerjaan masing masing
PENYUSUNAN PENJADWALAN pekerjaan meliputi beton, pembesian dan
bekisting yang didapat dari perhitungan
Penjadwalan dengan MS. Project 2016 berdasarkan gambar detail proyek. Selain itu
sesuai dengan laporan harian pada data proyek juga dibutuhkan data harga satuan bahan yang
sesuai lampiran 1. Penjadwalan yang dibuat sesuai dengan kondisi pada proyek.
meliputi pekerjaan beton bertulang pada Tabel 4. Analisa harga satuan pekerjaan
pondasi yaitu, Pembetonan Bore Pile, Pile Cap,
Pembesian Bore Pile, Pile Cap dan
Pembekistingan serta untuk masing masing
kegiatan meliputi pembesian, bekisting dan
pengecoran.

5
MENYUSUN RESOURCE SHEET
Dalam resource sheet akan disusun
sumber daya yang akan digunakan dalam
pekerjaan beton bertulang pada pondasi sesuai
dengan yang dibutuhkan pada proyek. Sumber
daya yang akan digunakan akan dibagi menjadi
dua bagian, yaitu sumber daya manusia dan
alat (work) dan sumber daya bahan (material). Gambar 5. Total biaya pada Ms. Project
Yang termasuk sumber daya material adalah
semua bahan yang digunakan untuk pekerjaan Perbedaan Estimasi Biaya
untuk pekerjaan beton bertulang pada pondasi Dilihat dari beberapa bab sebelumnya
yang telah direkapitulasi seperti pembahasan tentang estimasi biaya dengan dua metode,
sebelumnya. Yang termasuk sumber daya yaitu analisa pihak kontraktor dan Permen
manusia dan alat adalah semua pekerja yang PUPR menggunakan software Ms. Project
diperlukan dalam pekerjaan tersebut. tampak beberapa perbedaan seperti kebutuhan
bahan, tenaga pekerja dan alat yang
membedakan hasil perhitungan biaya dari
kedua metode tersebut.
Tabel 5. Hasil Kebutuhan Biaya Kedua Metode

Gambar 3. Jumlah kebutuhan pekerja pada Ms.


Project

Rasio Perbandingan Man Day


Rasio Perbandingan Man Day Pekerjaan
Pembetonan
Perbandingan besarnya koefisien
tenaga kerja untuk 1 m3 pekerjaan pembetonan
berdasarkan kondisi aktual dan Analisa
Gambar 4. Memasukkan biaya material pada
PERMEN PUPR dapat dilihat pada Gambar 6
Ms. Project
berikut.
Menghitung Biaya Proyek
Setelah semua data dimasukkan, maka
dapat dilihat biaya total pekerjaan untuk
proyek tersebut dengan penjadwalan dan
memasukkan sumber daya yang sesuai dengan
aktifitas pada proyek. Untuk melihat biaya
proyek pada Ms. Project dapat dilihat melalui
view – table – cost.
Gambar 6. Koefisien Man Day untuk 1 m3
Pekerjaan Pembetonan
Rasio Perbandingan Man Day Pekerjaan
Pembesian

6
Perbandingan besarnya koefisien Analisa PERMEN PUPR dapat dilihat pada
tenaga kerja untuk 10 kg pekerjaan pembesian Gambar 8 berikut.
berdasarkan kondisi aktual dan Analisa
PERMEN PUPR dapat dilihat pada Gambar 7
berikut.

Gambar 8. Koefisien Man Day untuk 1 m2


Pekerjaan Pembekistingan
Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan
Gambar 7. Koefisien Man Day untuk 100 kg
Pekerjaan Pembesian Berdasarkan hasil perhitungan
didapatkan perbandingan harga satuan
Rasio Perbandingan Man Day Pekerjaan
pekerjaan pemebetonan, pembesian, dan
Pembekistingan
pembekistingan di lapangan Permen PUPR
menggunakan Ms.Project adalah sebagai
Perbandingan besarnya koefisien
berikut
tenaga kerja untuk 1 m2 pekerjaan
pembekistingan berdasarkan kondisi aktual dan
Tabel 6. Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan antara Kondisi Aktual dan PUPR
Harga Satuan Pekerjaan (Rp.)
Jenis Pekerjaan
Aktual PUPR
Pembetonan Bore Pile 2,041,740.44 2,096,795.00
Pembesian Bore Pile 1,751,188.48 2,203,605.00
Pembetonan Pile Cap 1,342,813.14 1,443,020.00
Pembesian Pile Cap 1,751,013.41 2,243,685.00
Pembekistingan 129,081.87 173,000.00

Gambar 10. Harga Satuan Pekerjaan


Pembesian Kondisi Aktual dan Analisa PUPR
Harga satuan pekerjaan di lapangan
untuk pekerjaan 100 kg pembesian bore pile
lebih kecil dibandingkan dengan analisa PUPR
Gambar 9. Harga Satuan Pekerjaan di mana selisih Rp. 452,416.52.
Pembetonan Kondisi Aktual dan Analisa
PUPR
Harga satuan pekerjaan di lapangan
untuk pekerjaan 1 m3 pembetonan lebih kecil
dibandingkan dengan analisa PUPR di mana
hanya memiliki selisih Rp. 55,054.56

Gambar 11. Harga Satuan Pekerjaan


Pembekistingan Kondisi Aktual dan Analisa
PUPR

7
Harga satuan pekerjaan di lapangan HSP Aktual − HSP PUPR
untuk pekerjaan 1 m2 pembekistingan lebih = × 100%
HSP PUPR
kecil dibandingkan dengan analisa PUPR di 2.041.740 − 2.096.795
mana hanya memiliki selisih Rp. 43,918.13. = x 100%
2.096.795
= -2,63 %
Dari perbandingan harga satuan
pekerjaan yang didapatkan, maka persentase Hasil perhitungan rasio persentase
perbandingan antara kondisi di lapangan harga satuan pekerjaan untuk masing-masing
dengan PUPR untuk pekerjaan pembetonan pekerjaan pembetonan, pembesian, dan
bore pile dapat ditentukan sebagai berikut. pembekistingan dapat dilihat pada Tabel 7
Rasio Perbandingan berikut.

Tabel 7. Rasio Persentase Harga Satuan Pekerjaan antara Kondisi Aktual dengan Permen
PUPR
Rasio Persentase (%)
Jenis Pekerjaan
Aktual-PUPR
Pembetonan Bore Pile -2.63
Pembesian Bore Pile -20.53
Pembetonan Pile Cap -6,94
Pembesian Pile Cap -21.96
Pembekistingan -25.39

Iman Soeharto, Ir, "Manajemen Proyek",


IV. KESIMPULAN
Erlangga, Jakarta, 1997
Berdasarkan hasil perhitungan dan
analisa data yang diperoleh dari hasil Ibrahim, H.Bachtiar. 1993. Rencana Dan
pengamatan lapangan dan hasil analisa data Estimate Real Of Cost.
dari PERMEN PUPR menggunakan software Cetakan ke-2. Jakarta : Bumi
Microsoft Project, koefisien tenaga kerja di Aksara.
lapangan leih kecil di bandingkan dengan
koefisien tenaga kerja PERMEN PUPR. Arruan, Arthur. 2014. Analisis Koefisien
Berdasarkan hasil perhitungan, harga Harga Satuan Tenaga Kerja di
satuan pekerjaan di lapangan lebih efisien Lapangan dengan
dibandingkan dengan harga satuan pekerjaan Membandingkan Analisis SNI
PERMEN PUPR. dan Analisis BOW pada
Rasio perbandingan harga satuan Pembesian dan Bekisting
pekerjaan di lapangan memiliki nilai lebih Kolom. Manado: Universitas
kecil dibandingkan dengan harga satuan Sam Ratulangi.
pekerjaan PERMEN PUPR.
Sukamto, AuliaQur’anna. 2014. Analisa
DAFTAR PUSTAKA Perbandingan Harga Satuan
Pekerjaan Beton Bertulang
Ervianto, W. (2005). Manajemen Proyek Berdasarkan SNI dan Software
Konstruksi (Edisi revisi). Ms. Project. Malang : Fakultas
Yogyakarta: Andi. Teknik Jurusan Sipil
Universitas Brawijaya.
Chandra,, et al., 2003, Perkiraan Biaya
Konstruksi, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai