Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Pendekatan Filsafat Dalam Pendidikan


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Filsafat Pendidikan Kejuruan
Dosen : Joko Pribadi, M.Pd

Disusun Oleh :
KELAS KOMPUTER B
Kelompok 4 :
M.Iqbal Erwansyah Winda Novita Sari
Muhammad Yunus Silfi Ramadhani Wulan Dani
Andi Kurniawan Masih Ditanya
Almaidah Indri Mauija

PROGRAM S1 KOMPUTER
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PNDIDIKAN
AL – MAKSUM
STABAT – LANGKAT
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunianya kita yang
telah dilimpahkan, semoga kita semua senantiasa berada dalam lindunganNya.
Terima Kasih saya sampaikan kepada Bapak Joko Pribadi, M.Pd.
Dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan Kejuruan, sehingga tugas makalah
“Filsafat Pendidikan Kejuruan “ ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Dan kami pun menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari Kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki, sehingga dapat
selsesai dengan baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Terima Kasih.
Stabat, 11 Oktober 2019

(PENYUSUN)
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................ i


Kata Pengantar ........................................................................................ ii
Daftar Isi .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Masalah .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan ................................... 3
B. Pendidikan dalam analisis filsafat ................................................... 4
C. Pendekatan Filosofi Dalam Pemecahan Masalah Pendidikan ........ 6
D. Hubungan filsafat dan teori pendidikan ........................................... 9

BAB III PENUTUP


Kesimpulan .................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi – potensi
manusiawi agar peserta didik baik potensi fisik maupun potensi cipta, rasa,
maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi
dalam perjalanan hidupnya. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi
dalam keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis, dinamis. Guna
mencapai tujuan hidup kemanusian. Filsafat pendidikan adalah filsafat
yang digunakan dalam studi mengenai maslah – masalah pendidikan.
Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana
mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan
bertujuan menghasilakan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip –
prinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik
pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan
berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta
didik guna mencapai tujuan pendidikan. Peranan filsafat pendidikan
memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi
masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan
pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan
menggunakan rambu – rambu teori pendidik. Seorang guru perlu
menguasai konsep – konsep yang akan di kaji serta di pedagogi atau ilmu
dalam seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep
atau miskonsepsi pada diri peserta didik. Tugas filsafat adalah
melaksanakan pemikiran rasional analisis dan teoristis secara mendalam
dan mendasar melalui proses pemikiran sistematis, logis, dan radikal
(sampai keakar – akarnya), tentang problem hidup dan kehidupan
manusia. Produk pemikiriannya merupakan pandangan dasar yang
berintikan kepada tiga kekuatan rohani pokok yang berkembang dalam
pusat kemanusiaan manusia.
B. Rumusan Masalah.
1. Apakalah pengertian dari filsafat dan filsafat pendidikan?
2. Bagaimana pendidikan dalam analisis filsafat?
3. Bagaimana pendekatan filosofi dalam pemecahan masalah pendidikan?
4. Bagaimana hubungan filsafat dan teori pendidikan?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari filsafat dan filsafat pendidikan.
2. Untuk mengetahui bagaiamana pendidikan dalam analis filsafat.
3. Untuk mengetahui pendidikan filosofi dalam pemecahan masalah
pendidikan.
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan filsafat ddan teori pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan


1. Pengertian Filsafat
Kata filsafat atau falsafat, berasal dari bahasa yunani, dari kata philos,
yang berarti cinta, senang, suka, dan kata sophia, yang berarti pengetahuan,
hikmah, dan kebijakan.
Menurut hasan shadini dalam jalaludin (1997:9), filsafat adalah cinta
kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepadahikmah dan kebijakan.
Menurut Imam Barnadib dalam Jalaludin(1997:9), filsafat sebagai pandangan
yang menyeluruh dansistematis.
Jadi filsafat dapat diartikan sebagai cara berfikir atau pandangan
yang sistematis, menyeluruh, dan mendasar tentang suatu kebenaran.
2. pengertian Filsafat Pendididkan
Menurut Al Syaibani dalam jalaludin (1997:13), filsafat pendidikan adalah
aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai cara untuk
mengatur, dan menyalaraskan proses pendidikan. Artinya, bahwa filsafat
pendidikan dapat menjalankan nillai – nilai dan maklum – maklumatkan yang di
upayakan untuk mencapainya, maka filsafat pendidikan dan pengalaman
kemanusian merupakan faktor yang integral atau satu kesatuan. Sementara itu,
filsafat juga di defenisikan sebagai pelaksana pandangan falsafah dan kaidah
falsafah dalam bidang pendidikan, falsafah tersebut menggambarkan satu aspek
dari aspek – aspek pelaksana falsafah umum dan menitik beratkan kepada
pelaksanaan prinsip – prinsip dan kepercayaan yang menjadikan dasar dari filsafat
umum dalam upaya memecahkan persoalan – persoalan pendidikan secara praktis.
B. Pendidikan dalam analisis filsafat
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan merupakan
masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses pendidikan bedara dan
berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahwa
perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahwa pada hakikatnya adalah
proses yang satu.
Pengertian yang luas dari pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh
Lodge, yaitu bahwa: “life is education, and education is life”, akan berarti
bahwa seluruh proses hidup dan kehidupan manusia itu adalah proses pendidikan
segala pengalaman sepanjang hidupanya merupakan dan memberikan pengaruh
pendidikan baginya. Dalam artinya yang sempit, pendidikan hanya mempunyai
fungsi yang terbatas, yaitu memberikan dasar – dasar dan pandangan hidup kepad
generasi yang sedang tumbuh, yang dalam prakteknya identik dengan pendidikan
formal di sekolah dan dalam situasi dan kondisi serta lingkungan belajar yang
serba terkontrol.
Bagimanapun luas sempit pengertian pendidikan, namun masalah
pendidikan adalah merupakan masalah yang berhubungan langsung dengan hidup
dan kehidupan manusia. pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang
telah sadar akan kemanusianya, dalam membimbing, melatih, mengajar, dan
menanamakan nilai – nilai serta dasar – dasar pandangan hidup kepada generasi
mu, agar nantinya menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas
– tugasnya sebagai manusia, sesuai dengan sifat hakikat dan ciri – ciri
kemanusiaannya dan pendidikan formal di sekolah hanya bagian kecil saja dari
padanya. Tetapi merupakan inti dan bisa lepas kaitannya dengan proses
pendidikan scara keseluruhannya.
Dengan pengertian pendidikan yang luas, berarti bahwa masalah kependidikan pun
mempunyai ruang lingkup yang luas pula, yang menyeluruh aspek hidup dan kehidupan
manusia. memang diantara peermasalahan kependidikan tersebut terdapat masalah
pendidiakn yang sederhana yang menyangkut praktek dan pelaksanakan sehari – hari,
tetapi banyak pula diantaranya yang menyangkut masalah yang bersifat mendasar dan
mendalam, sehingga memerluakan bantuan ilmu – ilmu lain dalam memecahkannya.
Bahkan pendidikan juga menghadapi persoalan-persoalan yang tidak mungkin terjawab
dengan menggunakan analisa ilmiah semata-mata, tetapi memerlukan analisa dan
pemikiran yang mendalam, yaitu analisa filsafat. Berikut ini akan dikemukakan beberapa
masalah kependidikan yang memerlukan analisa filsafat dalam memahami dan
memecahkannya, antara lain:
1. Masalah kependidikan pertama yang mendasar adalah tentang apakah hakikat
pendidikan itu. Mengapa pendidikan itu harus ada pada manusia dan merupakan
hakikat hidup manusia itu. Dan bagaimana hubungan antara pendidikan dengan hidup
dan kehidupan manusia.
Apakah pendidikan itu berguna untuk membawa kepribadian manusia, apakah
potensi hereditas yang menentukan kepribadian manusia itu, atau faktor-faktor yang
berasal dari luar/lingkungan dan pendidikan. Mengapa anak yang mempunyai potensi
hereditas yang tidak baik, walaupun mendapatkan pendidikan dan lingkungan yang
baik, tetap tidak berkembang.
2. Apakah sebenarnya tujuan pendidikan itu. Apakah pendidikan itu untuk individu, atau
untuk kepentingan masayarakat. Apakah pendidikan dipusatkan untuk membina
kepribadian manusia ataukah untuk pembinaan masyarakat. Apakah pembinaan
manusia itu semata-mata unuk dan demi kehidupan riel dan materil di dunia ini,
ataukah untuk kehidupan kelak di akhirat yang kekal. Masalah-masalah tersebut
merupakan sebagian dari contoh-contoh problematika pendidikan, yang dalam
pemecahannya memerlukan usaha-usaha pemikiran yang mendalam dan sistematis,
atau analisa filsafat. Dalam memecahkan masalah-masalah tersebut.
analisa filsafat menggunakan berbagai macam pendekatan yang sesuai dengan
permasalahannya. Diantara pendekatan (approach) yang digunakan antara lain:
1. Pendekatan secara spekulatif, yang disebut juga sebagai cara pendekatan refleksi,
berarti memikirkan, mempertimbangkan, juga membayangkan dan menggambarkan.
2. Pendekatan normatif, artinya nilai atau aturan dan ketentuan yang berlaku dan
dijunjung tinggi dalam hidup dan kehidupan manusia.
3. Pendekatan analisa konsep, artinya pengertian atau tangkapan seseorang terhadap
sesuatu objek. Setiap orang mempunyai pengertian atau tangkapan yang berbeda-
beda mengenai yang sama, tergantung pada perhatian, keahlian dan
kecendrungan masing-masing.
4. Analisa ilmiah terhadap realitas kehidupan sekarang yang actual (scientific
analysis of current life) pendekatan ini sasarannya adalah masalah-masalah
kependidikan yang actual, yang menjadi problem masa kini, dengan
menggunakan metode ilmiah dapat di diskripsikan dan kemudian di pahami
permasalahan-permasalahan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat dan
dalam proses pendidikan serta aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
pendidikan.
C. Pendekatan Filosofi Dalam Pemecahan Masalah Pendidikan
Pendekatan filosofis adalah cara pandang atau paradigma yang bertujuan untuk
menjelaskan inti, hakikat, atau hikmah mengenai sesuatu yang berada di balik objek
formanya. Dengan kata lain, pendekatan filosofis adalah upaya sadar yang dilakukan
untuk menjelaskan apa dibalik sesuatu yang nampak.
Pendekatan filosofis untuk menjelaskan suatu masalah dapat diterapkan dalam
aspek-aspek kehidupan manusia, termasuk dalarn pendidikan. Filsafat tidak hanya
melahirkan pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat
pendidikan adalah filsafat terapan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang
dihadapi. John Dewey (1964) berpendapat bahwa filsafat merupakan teori umum tentang
pendidikan. Filsafat sebagai suatu sistem berpikir akan menjawab persoalan-persoalan
pendidikan yang bersifat filosofis dan memerlukan jawaban filosofis pula.
Filsafat pendidikan sebagai filsafat terapan, yaitu studi tentang penerapan asas-
asas pemikiran filsafat pada masalah-masalah pendidikan pada dasarnya mengenal dua
pendekatan yang polaritis, yaitu :
1. pendekatan tradisional,
2. pendekatan progresif.
Pengertian masing-masing pendekatan dan variasi pendekatan daripadanya dan
aliran-aliran filsafat pendidikan dihasilkannya akan dijelaskan di bawah ini:
1. Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional dalam filsafat pendidikan melandaskan diri pada asas-asas
sebagai berikut:
a. Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah filsafat, sehingga untuk mempelajari
filsafat pendidikan haruslah memiliki pengetahuan dasar tentang filsafat.
b. Bahwa kenyataan yang esensial baik dan benar adalah kenyataan yang tetap,
kekal dan abadi.
c. Bahwa nilai norma yang benar adalah nilai yang absolut, universal dan
obyektif.
d. Bahwa tujuan yang baik dan benar menenukan alat dan sarana, artinya tujuan
yang baik harus dicapai dengan alat sarana yang baik pula.
e. Bahwa faktor pengembang sejarah atau sosial (science, technology,
democracy dan industry) adalah sarana alat untuk prosperity of life dan
bukannya untuk welfare of life sebagai tujuan hidup dan pendidikan
sebagaimana yang ditentukan oleh filsafat.
2. Pendekatan Progresif
Sebagai penghujung yang lain dari pendekatan di atas dan dari kontinuitas aliran
filsafat pendidikan adalah pendekatan progresif kontemporer dengan dasar – dasar
pemikiran sebagaimana berikut :
a. Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah sosiologi, atau filsafat sosial
humanisme ilmiah, yang skeptis terhadap kenyataan yang bersifat metafisis
transendental.
b. Bahwa kenyataan adalah perubahan, artinya kenyataan hidup yang esensial
adalah kenyataan yang selalu berubah dan berkembang.
c. Bahwa truth is man-made, artinya kebenaran dan kebajikan itu adalah kreasi
manusia, dengan sifatnya yang relatif temporer bahkan subyektif.
d. Bahwa tujuan dan dasar-dasar hidup dan pendidikan relatif ditentukan oleh
perkembangan tenaga pengembang sosial dan manusia, yang merupakan
sumber perkembangan sosial masyarakat.
e. Bahwa antara tujuan dan alat adalah bersifat kontinu, bahwa tujuan dapat
menjadi alat untuk tujuan yang lebih lanjut sesuai dengan perkembangan
sosial masyarakat.

D. Hubungan filsafat dan teori pendidikan


Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan sangatlah penting sebab ia
menjadikan dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan.
Filsafat sebagai pendidikan merupakan aktivitas pemikiran teratur yang
menjadikan filsafat sebagai mediamya untuk memproses pendidikan, menyelaraskan dan
mengharmoniskan serta menerangkan nilai – nilai dan tujuan yang ingin di capai.
Sebagai telah di kemukakan bahwa tidak semua masalah kependidikan dapat
dipecahkan dengan menggunakan metode ilmiah semata – semata. Banyak diantara
masalah – masalah kependidikan tersebut yang merupakan pertanyaan – pertanyaan
filosofis, analisa filsafat terhadap masalah – masalah pendidikan tersebut, dengan
berbagai cara pendekatannya, akan dapat menghasilkan pandangan – pandangan tertentu
mengenai masalah – masalah kependidikan bisa tersebut. Dan atas dasar itu bisa disusun
secara sistematis teori – teori pendidikan disamping itu jawaban – jawaban yang telah di
kemukakan oleh jenis dan aliran filsafat tertentu sepanjang sejarah terhadap problematika
kehidupan yang dihadapinya menunjukkan pandangan-pandangan tertentu yang tentunya
juga akan memperkaya teori-teori pendidikan. Dengan demikian terdapat hubungan
fungsional antara filsafat dan teori pendidikan
Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan teori pendidikan dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara Pendekatan
yang digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan
dan menyusun teori- teori pendidikannya, disamping menggunakan metode- metode
ilmiah lainnya. Sementara itu dengan filsafat, sebagi pandangan tertentu terhadap sesuatu
obyek, misalnya filsafat idealisme, realisme, materialisme dan sebaginya, akan mewarnai
pula pandangan ahli pendidikan tersebut dalam teori- teori pendidikan yang
dikembangkannya. Aliran filsafat tertentu terhadap teori- teori pendidikan yang di
kembangkan atas dasar aliran filsafat tersebut. Dengan kata lain, teori- teori dan
pandangan- pandangan filsafat pendidikan yang dikembangkan oleh fillosof, tentu
berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh pandangan dan airan filsafat yang
dianutnya.
b. Filsafat, juga berpungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah
dikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan aliran
filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata.artinya mengarahkan agar
teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa
diterapkan dalam praktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup
yang juga berkembang dalam masyarakat. Di samping itu, adalah merupakan kenyataan
bahwa setiap masyarakat hidup dengan pandangan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya, dan dengan sendirinya akan menyangkut
kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Di sinilah letak fungsi filsafat dan filsafat pendidikan
dalam memilih dan mengarahkan teori-teori pendidikan dan kalau perlu juga merevisi
teori pendidikan tersebut, yang sesuai dan relevan dengan kebutuhan, tujuan dan
pandangan hidup dari masyarakat.
Filsafat, termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan
petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan
atau paedagogik. Suatu praktek kependidikan yang didasarkan dan diarahkan oleh suatu
filsafat pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan
gejala-gejalan kependidikan yang tertentu pula. Hal ini adalah data-data kependidikan
yang ada dalam suatu masyarakat tertentu. Analisa filsafat berusaha untuk menganalisa
dan memberikan arti terhadap data-data kependidikan tersebut, dan untuk selanjutnya
menyimpulkan serta dapat disusun teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya
akan berkembanglah ilmu pendidikan (pedagogik).
Di samping hubungan fungsional tersebut, antara filsafat dan teori pendidikan, juga
terdapat hubungan yang bersifat suplementer, sebagai berikut :
a. Kegiatan merumuskan dasar-dasar, dan tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang
sifat hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-segi pendidikan serta isi
moral pendidikannya.
b. Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan (science of education) yang
meliputi politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan atau organisasi
pendidikan, metodologi pendidikan dan pengajaran, termasuk pola – pola
akultulari dan peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat dan Negara .
Defensi di atas merangkum dua cabang ilmu pendidikan yaitu, filsafat pendidikan dan
system atau teori pendidikan, dan hubungan antara keduanya adalah bahwa yang satu
“supplemen” terhadap yang lain dan keduanya diperlukan oleh setiap guru sebagai
pendidikan dan bukan hanya sebagai pengajaran di bidang studi tertentu.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Pendidikan dalam pandangan filosofis disini adalah pendidikan merupakan suatu
system yang dalam pelaksanaannya, perlu menggunakan filsafat sebagai acuan dalam
penyelenggaraan pendidikan. Filsafat tersebut digunakan sebagai nilai-nilai dan
keyakinan-keyakinan filsafat yang menjiwai, mendasari, dan memberikan identitas
(karakteristik) suatu sistem pendidikan.
2. Pendekatan filosofis adalah cara pandang atau paradigma yang bertujuan untuk
menjelaskan inti, hakikat, atau hikmah mengenai sesuatu yang berada di balik objek
formanya
3. Filsafat dan pendidikan itu saling berhubungan karena filsafat merupakan ilmu yang
mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang pemikiran yang menggunakan akal
sehat dengan adanya kebenaran dalam memecahkan permasalahan/kesulitan.
Sedangkan pendidikan adalah salah satu dari suatu proses yang diharapkan untuk
mencapai tujuan, seperti kematangan, integritas atau kesempurnaan pribadi dan
terbentuknya kepribadian muslim.
4. Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi
dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan
Jadi filsafat dan pendidikan ini saling berhubungan. Keduanya menjadi arah, dasar,
dan pedoman suatu kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Wira. 2013. Contoh Makalah Tentang Pendidikan, dalam


http://waterfres.blogspot.com/2013/09/contoh-makalah-tentang-pendidikan.html di
unggah pada September 2013 pukul 2.45

Lodge, Ruper c. 1974. Philoshopy of education, New York, Harer & Brother, hal.23.

Gibril, James. 1969. Introduction to philoshopy of education, Boston, Allyn & Bacon Inc.

Chandra, Aditya, 2012, Filsafat dan teori pendidikan, dalam


http://pendidikanadministrasi.blogspot.com/2012/01/filsafat-dan-teori-
pendidikan.html di akses pada 26 Maret 2015 pukul 15.35

Anda mungkin juga menyukai