Anda di halaman 1dari 6

ANC (ANTENATAL CARE)

A. Pengertian
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan di
mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu
Kebidanan).

B. Tujuan Antenatal Care


1. Bagaimana kita mengawasi dan mengontrol keadaan ibu hamil dan masa konsepsi kehamilan
aterm, sehingga apa yang terjadi dapat diketahui sendiri.
2. Mengenali dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan,
persalinan dan nifas.
3. Agar pada saat persalinan dapat melahirkan dengan normal dan bayinya dalam keadaan
sehat.

C. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan,
cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di
bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan
zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah
salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai
nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan
janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada
ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang
dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba pallofi.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
D. Perubahan Fisiologi Wanita Hamil
Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat kandung, dan juga
organ lainnya.
1. Uterus
Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).
Berat : dari 30 gr – 1000 gr
Bentuk dan konsistensi : bulan pertama ; alpukat, 4 bulan ; bulat, akhir kehamilan ; bujur
telur.
Posisi :
Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga pelvis, akhir ; rongga perut
sampai hati.
Serviks : menjadi lunak yang disebut tanda “boodell”
2. Indung telur (ovarium)
Ovulasi terhenti
Masih terdapat korpus luteum gravidas sampai terbentuknya uri
3. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan
Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut “tanda Chadwick”, heipervaskularisasi.
4. Perubahan pada organ dan sistem lainnya :
a. Sistem sirkulasi darah
1) Volume darah
Volume daran da volume plasma meningkat
2) Protein darah
Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan I secara bertahap meningkat sampai
akhir kehamilan
3) Hitung jenis dan Hb
Hematokrit menurun karena volume plasma darah eritrosit meningkat untuk kebutuhan
oksigen.
4) Nadi dan TD
TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnt
5) Jantung
Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun pada minggu terakhir, EKG
kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri
b. Sistem pernapasan
Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim.
Kapasitas vital paru meningkat.
Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada
c. Sistem pencernaan
Saliva meningkat, mual dan muntah
Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas
Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness)
d. Tulang dan gigi
Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak
Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi kebutuhan kalsium
janin
e. Kulit
Terjadi hiperpigmentasi pada :
Muka : cloasma gravid
Payudara : putting susu dan areola payudara
Perut : linea nigra
f. Kelenjar endokrin
Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( - )
g. Payudara
Payudara bertambah besar, tegang dan berat
Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
Bayangan vena lebih membiru
Kaku dip eras keluar kolostrum berwarna kuning.
h. Metabolisme
BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga
Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara. Laktasi
Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh
Janin, uri, air ketuban, uterus
Payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.
Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi

E. Manifestasi Klinik
1. Tanda Presumtif
Supresi menstruasi
Nausea, vomiting, morning sickness.
Sering miksi
Mammae bengkak terasa penuh
Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
Chadwicks ( + )
Pigmen pada kulit
2. Tanda Mungkin
Pembesaran abdomen
Tanda hegar
Ballotemen ( + )
Perubahan pada serviks
Braxton Hicks
Tes kehamilan
3. Tanda Pasti
Bunyi DJJ, Nadi 120 – 180
Pergerakan fetal
USG – hasil
Ro – ada skeletal

F. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan


1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1
bulan.
2. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan

G. Pemeriksaan Ibu Hamil


1. Anamnese
Anamnese identitas istri dan suami
Anamnese umum :
Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,perkawinan dan sebagainya.
Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama haid terakhir diketahui,
maka dapat dijabarkan taksiran tunggal persalinan.
2. Pemeriksaan fisik
Teknik inspeksi
a. Daerah muka
Adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, adakah oedema
pada wajah, bagaimana keadaan lidah dan gigi.
b. Leher
Apakah vena terbendung di leher (mis : pada penyakit jantung) apakah kelenjar gondok
membesar atau kelenjar limpa membengkak.
c. Dada
Bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan areola mammae, keadaan putting susu,
adakah colostrums.
d. Perut
Perut membesar kedapat atau kesamping (pada ascites perut membesar ke samping),
keadaan pusat, pigmentasi linea alba, nampak ada gerakan anak atau kontraksi rahim,
adakah striae gravidarum atau jaringan parut.
e. Vulva
Keadaan perineum, adakah varises, tanda Chadwick, condiloma, flour albus.
3. Macam-macam palpasi ada tiga macam yaitu :
Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian :
a. Leopold I
Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
Rahim dibawah ke tengah
Tinggi fundus uteri ditentukan
Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak, kurang bundar dan
kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus
dan tangan lain di atas simfisis

b. Leopold II
Kedua tangan pindah ke samping
Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
Tentukan letak punggung anak
Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya bagian-
bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus

c. Leopold III
Dipergunakan satu tangan saja
Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah
atau belum terpegang oleh pintu atas panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan
tegak di tengah perut.

d. Leopold IV
Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.
Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan berapa
masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan :
Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala sudah melewati pintu
atas panggul)
Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum melewati pintu
atas panggul)
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian yang
bawah ke dalam rongga panggul.

Anda mungkin juga menyukai