Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Marthen Toding, S.KM.,M,Kes

DISUSUN OLEH :

Fauziah Ikhsanina Shiyam

Christin Anastasia Fidela Pesiwarissa

Dita Ardianty

Esira Murip

Lince Liliana Aritahanu

2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

KATA PENGANTAR 2

BAB I : PENDAHULUAN

I. Latar Belakang 3
II. Rumusan Masalah 3
III. Tujuan Permasalahan 3

BAB II : PEMBAHASAN

I. Definisi Pengangguran 4
II. Penyebab Terjadinya Pengangguran 4
III. Cara Mengatasi Pengangguran 5

BAB III : PENUTUP

I. Kesimpulan 6
II. Saran 6

DAFTAR PUSTAKA

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga
makalah Pendidikan Kewarganegaraan yang membahas tentang Permasalahan Pengangguran dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dan mendukung dalam
penyusunan makalah ini. Terlebih kepada dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Marthen
Toding, S.KM.,M,Kes. Namun, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan bermanfaat bagi para
pembaca.

Nabire, 21 September 2019

Penulis

3
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah
sosial lainnya.
Setia dan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya
yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan
keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,
keamanan dan sosial sehingga mengganggu proses pembangunan. Peningkatan pengangguran juga
akan mengakibatkan kriminalitas yang merajalela demi untuk memenuhi kebutuhan si penganggur.

II. Rumusan Masalah


1. Apa definisi pengangguran?
2. Apa penyebab pengangguran?
3. Bagaimana cara mengatasi pengangguran?

III. Tujuan Pembahsan


1. Untuk mengetahui definisi pengangguran?
2. Untuk mengetahui penyebab pengangguran?
3. Untuk mengetahui cara mengatasi pengangguran?

4
BAB II
PEMBAHASAN

I.Definisi Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah
angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan
adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan
penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan
dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang
adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang
seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Jumlah pengangguran biasanya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta tidak
didukung oleh tersedianya lapangan kerja baru atau keengganan untuk menciptakan lapangan kerja
(minimal) untuk dirinya sendiri atau memang tidak memungkinkan untuk mendapatkan lapangan
kerja atau tidak memungkinkan untuk menciptakan lapangan kerja. Sebenarnya, kalau seseorang
menciptakan lapangan kerja, menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk diri sendiri akan
berdampak positif untuk orang lain juga, misalnya dari sebagian hasil yang diperoleh dapat digunakan
untuk membantu orang lain walau sedikit saja.
Pengangguran adalah salah satu penyebab terjadinya Kriminalitas. tuntutan hidup yang semakin
tinggi sedangkan tidak mendapatkan penghasilan darimanaapu, membuat seseorang hilang kendali
dan terpaksa melewati jalan pintas seperti, merampok, mencuri, dan menipu.
Pidana atau tindak kriminal adalah segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak
kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal adalah
seorang pencuri, pembunuh, perampok, atau teroris. Walaupun begitu kategori terakhir, teroris, agak
berbeda dari kriminal karena melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik atau paham.

II. Penyebab Terjadinya pengangguran


Ada beberapa sebab yang menimbulkan pengangguran yaitu sebagai berikut:
a. Pertumbuhan penduduk yang cepat menciptakan banyak pengangguran karena meningkatnya
jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja.
b. Ketidakberhasilan sektor industri. Pola investasi yang ada cenderung padat modal
menyebabkan semakin kecil terjadinya penyerapan tenaga kerja.
c. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi kualifikasi persyaratan yang diminta oleh dunia kerja.
d. Ketidakstabilan perekonomian, politik, dan keamanan negara. Krisis ekonomi pada
pertengahan tahun 1997 juga menyebabkan terjadinya pengangguran sebanyak 15,4 juta
orang.
e. Pajak penghasilan(PPn) yang tinggi (progresif) akan membuat orang cenderung mengurangi
jam kerja.
f. Perkembangan teknologi tinggi yang tidak diimbangi oleh keterampilan dan pendidikan dari
para pencari kerja.
g. Tidak ada kecocokkan upah, karena tidak semua perusahaan mampu dan bersedia
mempekerjakan seorang pelamar dengan tingkat upah yang diminta pelamar.

5
h. Tidak memiliki kemauan wirausaha. Orang yang tidak punya kemauan kerja tidak akan
berusaha menciptakan lapangan kerja sehingga ia harus menunggu uluran tangan dari orang
lain.
i. Adanya diskriminasi ras, gender, orang cacat mengakibatkan timbulnya pengangguran.

III. Cara Mengatasi Pengangguran


Secara umum cara mengatasi pengangguran adalah dengan meningkatkan investasi,
meningkatkan kualitas SDM, transfer teknologi dan penemuan teknologi baru, pembenahan perangkat
hukum dalam bidang ketenagakerjaan, dan lainlain. Secara teknis kebijakan upaya-upaya ke arah itu
dapat ditempuh dengan berbagai kebijakan misalnya :
1. Menyelenggarakan bursa pasar kerja
Bursa tenaga kerja adalah penyampaian informasi oleh perusahaan-perusahaan atau pihak-pihak yang
membutuhkan tenaga kerja kepada masyarakat luas. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar terjadi
komunikasi yang baik antara perusahaan dan pencari kerja. Selama ini banyak informasi pasar kerja
yang tidak mampu tersosialisasikan sampai ke masyarakat, sehingga mengakibatkan informasi
lowongan kerja hanya bisa diakses oleh golongan tertentu.
Menggalakkan kegiatan ekonomi informal
2. Kebijakan yang memihak kepada pengembangan sektor informal
dengan cara mengembangkan industri rumah tangga sehingga mampu menyerap tenaga kerja. Dewasa
ini telah ada lembaga pemerintah yang khusus menangani masalah kegiatan ekonomi informal yakni
Departemen Koperasi dan UKM. Selain itu dalam pengembangan sektor informal diperlukan
keterpihakan dari Pemda setempat.
3. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja
Pengembangan sumber daya manusia dengan peningkatan keterampilan melalui pelatihan
bersertifikasi internasional. Berdasarkan survei tentang kualitas Tenaga Kerja menunjukkan bahwa
ranking Human Development Index Indonesia di Asia pada tahun 2000 berada di peringkat 110.
Sementara negara lain seperti Vietnam ada diperingkat 109, Filipina (77), Thailand (69), Malaysia
(59), Brunei Darussalam (32), Singapura (25), Jepang (9). Data ini menunjukkan rendahnya kualitas
sumber daya manusia sehingga peningkatan keterampilan mereka menjadi sangat perlu dilakukan.
4. Meningkatkan mutu pendidikan
Mendorong majunya pendidikan, dengan pendidikan yang memadai memungkinkan seseorang untuk
memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik. Dewasa ini sesuai dengan perintah undang-undang,
pemerintah diamanatkan untuk mengalokasikan dana APBN sebesar 20% untuk bidang pendidikan
nasional.
5. Mendirikan pusat-pusat latihan kerja
Pusat-pusat latihan kerja perlu didirikan untuk melaksanakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi
formasi yang ada.
6. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Pemerintah perlu terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga akan memberikan peluang bagi
penciptaan kesempatan kerja.
7.Memperluas lapangan kerja
Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru terutama yang bersifat
padat karya. Dengan adanya era perdagangan bebas secara regional dan internasional sebenarnya
terbuka lapangan kerja yang semakin luas tidak saja di dalam negeri juga ke luar negeri. Ini
tergantung pada kesiapan tenaga kerja untuk bersaing secara bebas di pasar tenaga kerja internasional.

6
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia
lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.
Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Setiap penganggur
diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif
sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi
jadikan penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional.
Ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik juga sangat
berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia. Semua permasalahan hal diatas tampaknya sudah
dipahami oleh pembuat kebijakan (Decision Maker). Namun hal yang tampaknya kurang dipahami
adalah bahwa masalah ketenagakerjaan atau pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga
memerlukan cara pemecahan yang multidimensi pula.

II. Saran
Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran pemerintah. Pemerintah
memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk
mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan.
Selain dari pemerintah, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah
pengangguran yang terjadi di Indonesia.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Fathoni. 2014. Pengangguran: Pengertian, Jenis & Penyebab. http://www.zonasiswa.com.


Diakses pada 31 Maret 2017

Ahmad Fathoni. 2014. Dampak & Cara Mengatasi Pengangguran. http://www.zonasiswa.com.


Diakses pada 31 Maret 2017

Istavita Utama. 2017. Makalah Pengangguran di Indonesia. http://underpapers.blospot.com. Diakses


pada 31 Maret 2017

Fendy Goo. 2015. Makalah Pengangguran dan Kriminalitas. http://fendygoo.blogspot.sg. Diakses


pada 31 Maret 2017

wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai