Komposisi penduduk adalah dimana suatu Negara yang mempunyai wilayah yang
luas dan memiliki banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari banyaknya penduduk
tersebut akan dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu.
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur,
jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Semua itu dikelompokkan agar tidak
terjadi masalah-masalah sepele yang timbul.
Struktur penduduk terdiri dari 3 jenis, yaitu :
Masalah kependudukan adalah hal yang sudah umum dihadapi oleh setiap negara. Meski
setiap negara memiliki masalah kependudukan, tapi masalah kependudukan di masing -
masing negara bisa berbeda. Masalah kependudukan di Indonesia pun juga khas. Indonesia
sebagai suatu negara memiliki masalah kependudukan yang cukup berat serta perlu segera
ditangani. Jika masalah kependudukan dapat diatasi dengan baik, maka masalah
pembangunan dan kemakmuran penduduk berikutnya juga akan bisa ditangani dengan lebih
baik. Masalah kependudukan ini secara umum dapat dibedakan dalam dua hal umum, yakni
berdasarkan kuantitas dan kualitas penduduk. Untuk mengetahui data kualitas serta kuantitas
penduduk, suatu negara dapat melakukan berbagai cara, seperti dengan menggunakan metode
sensus, registrasi, dan survei penduduk. Ketika data penduduk sudah diketahui, maka
berikutnya suatu negara dapat melakukan pemetaan dan menentukan strategi yang tepat
untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut. Masalah kependudukan di Indonesia
tersebut secara singkat akan diuraikan berikut.
Penduduk adalah faktor terpenting bagi suatu negara dalam program pelaksanaan
pembangunan. Sebab, peran penduduk adalah untuk menggerakan pembangunan itu sendiri
sekaligus hasil pembangunan juga ditujukan untuk kepentingan penduduk. Masalah yang
dapat ditimbulkan dari jumlah penduduk yang besar ini terutama dalam hal sosial ekonomi,
yang dapat meliputi :
Upaya penyediaan kebutuhan hidup penduduk secara layak, seperti sandang, pangan,
papan, pendidikan, kesehatan serta fasilitas sosial lain yang harus lebih besar.
Persaingan dunia kerja yang ketat, sehingga lapangan kerja jadi lebih sempit. Artinya,
penyediaan lapangan kerja harus lebih luas.
Angka pengangguran meningkat, terutama bagi mereka yang tidak mampu bersaing
dalam dunia kerja.
Lalu, jika kita menemui masalah kependudukan di Indonesia yang seperti ini, ada beberapa
upaya penanggulangan yang bisa dilakukan, seperti berikut :
Membatasi tunjangan anak bagi PNS atau ABRI hanya sampai anak kedua.
Dampak masalah pertumbuhan penduduk yang tinggi ini dari tahun ke tahun dapat
menimbulkan masalah sosial ekonomi, seperti :
Kebutuhan berbagai fasilitas sosial meningkat
Angka pengangguran meningkat, terutama bagi mereka yang tidak mampu bersaing
Dampak atau masalah ini dapat ditanggulangi dengan berbagai upaya, seperti :
Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua.
Kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian ini bisa dibedakan menjadi dua,
yaitu kepadatan penduduk agraris dan kepadatan penduduk fisiologis. Kepadatan
penduduk agraris adalah kepadatan penduduk yang dihitung berdasarkan
perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian dengan luas
lahan pertanian. Sedangkan kepadatan penduduk fisiologis adalah kepadatan
penduduk yang dihitung berdasarkan pada perbandingan antara jumlah penduduk
total, baik penduduk dengan mata pencaharian sebagai petani ataupun tidak, terhadap
luas lahan pertanian.
b. Kepadatan Penduduk Umum Aritmatik
Kepadatan aritmatik adalah jenis kepadatan penduduk yang dinilai dari perbandingan
antara jumlah penduduk total, tanpa memandang mata pencaharian, terhadap luas
wilayah total, baik lahan pertanian ataupun tidak. Untuk perhitungan kependudukan di
Indonesia, rumus kepadatan penduduk umum (aritmatik) inilah yang biasa digunakan.
Untuk menanggulangi hal ini, dapat dilakukan usaha-usaha, meliputi hal-hal berikut
ini.
Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang dalam mencari
kerja atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pemecatan dan berusaha
untuk memperoleh pekerjaan. Tingkat pengangguran adalah perbandingan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Menurut
Sakernas (Survey Keadaan Angkatan Kerja Nasional), pengangguran didefinisikan antara lain
sebagai berikut :
Mereka yang sedang mencari pekerjaan dan saat itu tidak bekerja
Mereka yang mempersiapkan usaha yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dalam rangka untuk mempersiapkan suatu usaha atau pekerjaan yang baru
Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin dalam
mendapatkan pekerjaan, hal ini disebut dengan penganggur putus asa
Mereka yang telah memiliki pekerjaan, namun belum mulai bekerja.
Mendorong investasi
Pemerintah perlu terus mendorong masuknya investasi baik dari dalam negeri maupun luar
negeri untuk menciptakan kesempatan kerja di Indonesia.
Meningkatkan transmigrasi
Transmigrasi merupakan langkah pemerintah meratakan jumlah penduduk dari pulau yang
berpenduduk padat ke pulau yang masih jarang penduduknya serta mengoptimalkan sumber
kekayaan alam yang ada.
Tahun ini, tepatnya pada bulan Februari 2018, BPS melaporkan bahwa jumlah pengangguran
di Indonesia berkurang sebanyak 140.000 jiwa. Persentase TPT yang juga turun ke angka
5,13% dari 5,33% pada Februari 2017. Total jumlah angkatan kerja tahun 2018 naik
sebanyak 2,39 juta dari Februari 2017 menjadi 133,94 juta jiwa, dengan jumlah
pengangguran sebanyak 6,87 juta dan yang bekerja sebanyak 127,07 juta jiwa.
4.4 Kependudukan Berdasarkan Aspek Distribusi Dan Perpindahan / Migrasi
1. Jenis-jenis Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut,
migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya.
Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
1. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan
menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran
2. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang
melakukan emigrasi disebut emigrant
3. Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya
Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi
nasional /internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadinya
urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
1. Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi
2. Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
3. Ingin mencari pengalaman di kota
4. Ingin lebih banyak mendapatkan hiburan dan sebagainya
Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau
yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali
dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama
kolonisasi.
Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan atas :
Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi
merupakan kebalikan dari urbanisasi.
Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut
evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman
akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional
maupun internasional.
Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi
Secara umum factor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi adalah sebagai berikut :
1. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru
2. Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah
longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya
3. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan
seperti peperangan, dan konflik antar kelompok
4. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara
warga masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berfaham komunis
5. Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi
antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris
6. Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya
terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan
PLTA
7. Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi