Anda di halaman 1dari 20

KEBIJAKAN E-HEALTHCARE

DI INDONESIA
Bambang Wibowo
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan

Disampaikan dalam Pitselnas KARS, 5 Agustus 2019


Tantangan
Pelayanan MENGUBAH
Kesehatan TANTANGAN
INDUSTRI 4.0
• Akses pelayanan MENJADI
• Kompetensi PELUANG
pelayanan
• Sistem rujukan
• Mutu pelayanan
Dampak Positif Industri 4.0 di Sektor Kesehatan

- Otomatisasi
Integrasi • Kemajuan diagnostic
- Big data
- Digital
- IoT
• DNA - Genomic
- Bioteknologi
- Robotic
• Penemuan obat baru
- Fisika • Terapi individual
- 3 D printing

GENERASI
MILENIAL
• Mutu pelayanan meningkat
• UHH meningkat
• Produktivitas meningkat
• Kualitas hidup meningkat
“to assess their use of digital
technologies for health [...] and to
prioritize, as appropriate, the
Resolusi WHA development, evaluation,
implementation, scale-up and greater
Kesehatan Digital use of digital technologies, ...

“to consider, as appropriate, how digital


pengakuan kolektif atas nilai teknologi technologies could be integrated into existing health
digital untuk berkontribusi dalam systems infrastructures and regulation, to reinforce
memajukan UHC dan tujuan kesehatan national and global health priorities by optimizing
existing platforms and services, for the promotion of
lainnya dari SDGs. people-centred health and disease prevention and in
order to reduce the burden on health systems”.
Health System and E-Health Adoption
Permenkes 46/2017 tentang
Strategi Nasional E-Kesehatan
7 komponen penentu keberhasilan penerapan e-Kesehatan

Tata kelola dan kepemimpinan

Layanan dan aplikasi Peraturan,


Strategi kebijakan
dan Standard dan interoperabilitas dan SDM
investasi pemenuhan
Infrastruktur kebijakan
Strategi Visi. Terwujudnya implementasi e-kesehatan secara luas yang mampu
e-Kesehatan Nasional meningkatkan aksesibilitas dan kesinambungan layanan kesehatan
Permenkes No 46/2017 berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia

Misi 1. Menata dan menguatkan tata kelola dan kepemimpinan kesehatan nasional agar terjadi mekanisme kerja sistem yang
terkoordinasi serta terbangun komitmen

Misi 3. Memperluas dan meningkatkan


layanan dan aplikasi sistem TIK yang Misi 6. Menata dan
mampu meningkatkan kualitas proses menguatkan peraturan,
kerja pelayanan kesehatan kebijakan, dan
Misi 2. Meningkatkan
dan memperluas pemenuhan kebijakan Misi 7. Meningkatkan
investasi dan memilih Misi 4. Menata standarisasi informatika e-kesehatan nasional dan memperkuat
strategi yang tepat untuk kesehatan dan interoperabilitas sistem sebagai landasan, arah, sumber daya manusia di
mempercepat
implementasi e- untuk mengatasi kompleksitas sistem dan tujuan bidang teknologi
kesehatan dalam kondisi layanan kesehatan implementasi e- informasi dan
keterbatasan sumber kesehatan ke depan, komunikasi
daya serta menjamin
Misi 5. Memperluas dan memperkuat
infrastruktur teknologi informasi dan integritas sistem
komunikasi untuk implementasi e- layanan kesehatan
kesehatan secara luas
Penyelenggaraan Sistem Elektronik
aman, andal, dan bertanggung jawab
Layanan kesehatan di masa
depan yang semakin PSE
wajib menyelenggarakan sistem elektronik secara
canggih menggunakan
inovasi digital harus aman,
andal, dan bertanggung
Aman Andal Bertanggung Jawab
jawab serta
mempromosikan
perlindungan konsumen Peng-
Tata SDM High BCP dan
SE
DC di
Sertiifikat
Elektronik
Sertifikasi
amanan Terdaftar di dan atau
dan memiliki manajemen SE
Kelola SE Kompeten Availability DRC
Kominfo
Indonesia
Sertifikat
Keandalan
SNI

risiko yang baik.


Mutu pelayanan kesehatan  kemkes
menurut UU 11/2008 ITE dan
perubahannya, serta PP 82/2012 PSTE
Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan
DIMENSI
Optimalkan Sumberdaya yang
ada, tanpa pemborosan bahan 7 MUTU
meminimalisasi terjadinya kerugian (harm),
cedera
dan kesalahan medis yang bisa dicegah
kepada mereka yang menerima pelayanan
EFISIEN AMAN
menyediakan pelayanan kesehatan menyediakan pelayanan yang seragam tanpa
yang berbasis bukti kepada masyarakat

INTEGRASI
membedakan jenis kelamin, suku, etnik, tempat
tinggal, agama, sosial ekonomi

EFEKTIF ADIL
mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan
pemberian pelayanan kesehatan menyediakan pelayanan yang sesuai dengan
preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu

TEPAT kMal
BERORIENTASI
WAKTU PASIEN
menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasyankes dan pemberi
pelayanan, serta menyediakan yankes untuk seluruh siklus kehidupan
WHO; World Health Organization, 2018
Manajemen Keamanan Informasi

“Organisasi yang memroses


informasi kesehatan, termasuk
Penyelenggara Sistem Elektronik yang informasi kesehatan pribadi, harus
menyelenggarakan Sistem Elektronik memiliki kebijakan tertulis tentang
Strategis harus menerapkan standar keamanan informasi, yang disetujui
SNI ISO/IEC 27001 dan ketentuan oleh manajemen, dipublikasikan,
pengamanan yang ditetapkan oleh dan kemudian disampaikan kepada
Instansi Pengawas dan Pengatur semua karyawan dan pihak
Sektornya eksternal yang relevan”
Permenkominfo No 4/2016 - SMPI
SNI ISO 27799:2016 Informatika kesehatan –
Manajemen keamanan informasi dalam bidang kesehatan
menggunakan SNI ISO/IEC 27002
SPMI; Sistem Manajemen Pengamanan Informasi
SNI ISO/IEC 27002: 2016
Tipe informasi yang harus dilindungi
• informasi kesehatan pribadi;
Sasaran Keamanan • data pseudonim yang berasal/diturunkan dari informasi kesehatan pribadi melalui beberapa
Informasi  Menjaga metodologi untuk identifikasi pseudonim;
• data statistik dan penelitian, termasuk data anonim yang berasal/diturunkan dari informasi
kerahasiaan, kesehatan pribadi dengan menghilangkan pengenal diri;
• pengetahuan klinis/medis yang tidak terkait dengan pasien spesifik mana pun, termasuk data
ketersediaan, dan pendukung keputusan klinis (mis.: data tentang reaksi yang tidak diharapkan dari pemberian
integritas informasi obat tertentu);
• data tentang tenaga ahli, staf, dan relawan kesehatan;
(termasuk keaslian, • informasi terkait pengawasan kesehatan masyarakat;
akuntabilitas, dan • data jejak audit, yang dihasilkan oleh sistem informasi kesehatan yang memuat informasi
kemampuan kesehatan pribadi, atau data pseudonim yang berasal/diturunkan dari informasi kesehatan
pribadi, atau yang memuat data tentang tindakan pengguna dalam kaitannya dengan informasi
mengaudit) kesehatan pribadi;
• data keamanan sistem untuk sistem informasi kesehatan, termasuk data kontrol akses dan data
konfigurasi sistem lainnya yang berkaitan dengan keamanan untuk sistem informasi kesehatan.
Domain Pengawasan dan Pengaturan SE Kesehatan
Peraturan PerUU Peraturan PerUU
terkait Kesehatan terkait Sistem danTransaksi
Elektronik
Fungsi Clearance
House
Kemenkes

Domain
Sistem Elektronik Domain
Domain
Kesehatan Sistem Elektronik
Kesehatan
ditentukan IPPS (Kominfo)
bidang Kesehatan

• Proses pemberian izin layanan kesehatan melalui internet misal eFarmasi, konsultasi dokter via internet
• Bagian dari proses akreditasi/perizinan rumah sakit ataupun apotek terkait sistem elektronik pada
instansi tersebut, agar memenuhi kriteria sistem elektronik sektor kesehatan
• Proses pengawasan konten kesehatan yang diberikan oleh aplikasi ataupun di internet

IPPS: Instansi Pengawas dan Pengatur Sektor


Pengembangan Kerangka Kerja dan Kebijakan
Regulasi Kesehatan Digital
Langkah-langkah
Tujuan • membentuk tim pakar regulasi kesehatan digital
Untuk mengembangkan • menganalisis pengaturan untuk regulasi kesehatan digital
ekosistem kesehatan
digital yang inovatif dan • mengembangkan kerangka kerja dan peta jalan regulasi kesehatan
kondusif yang dapat digital
mendukung penerapan • mengembangkan standar dan tata kelola kesehatan digital
sistem digital kesehatan • mengembangkan peraturan kesehatan digital
yang andal, aman, dan
bertanggung jawab untuk • mempertimbangkan kebutuhan akan lembaga atau badan khusus
menjamin keselamatan, pengatur kesehatan digital
keamanan, dan kualitas • mengembangkan model regulatory sandbox kesehatan digital
layanan kesehatan
• sosialisasi dan mendapatkan umpan balik dari para pemangku
kepentingan.
Dukungan Infrastruktur Jaringan ( Kominfo RI)
BARAT TENGAH TIMUR
Panjang Jaringan : 2.275 Km Panjang Jaringan : 2.995 Km Panjang Jaringan : 6.878 Km
Kab/Kota SLA :5 Kab/Kota SLA : 17 Kab/Kota SLA : 35
Kab/Kota Interkoneksi : 10 Kab/Kota Interkoneksi : 16
Kab/Kota Interkoneksi :7
100 100 98,11
% % %

PROYEK PALAPA
RING
Existing Fiber Optic Operator
Rencana Fiber Optic Operator Sumber: Kominfo RI, UPDATE PROGRESS PROYEK PALAPA RING
MINGGU Ke-24, Update 18 Juni 2019
Rencana 80G Fiber Optic Palapa Ring
Rencana 1G Microwave Palapa Ring
Digitalisasi Pelayanan Kesehatan
1 E-REPORTING 3 SISTEM INFORMASI
RS Online dan SIRS DASHBOARD PELAYANAN
SI PUSKESMAS
ASPAK
KESEHATAN KESEHATAN
SISRUTE
SI AKREDITASI
TELEMEDICINE
SITT
PENDAFTARAN ONLINE
INTEGRASI
INTEGRASI
E-REGISTRASI
2
RUMAH SAKIT 4 SISTEM INFORMASI
PUSKESMAS
FASYANKES
KLINIK
LABKES SIMRS
PSC SIMPUS
FASYANKES LAINNYA SITT SIM KLINIK
SILK

ARTIFICIAL INTELLIGENCE
5 DALAM PELAYANAN KESEHATAN
ROBOTIC, E-lab, E-radiologi, E-patologi
Penguatan Kebijakan dan Regulasi
• Penyusunan peraturan • Revisi beberapa Permenkes, dengan memasukkan
pengaturan mengenai layanan kesehatan digital
perundangan-undangan terkait
• Ijin praktik dan pelaksanaan praktik kedokteran
• Revisi UU No 11/2008 ITE  • Persetujuan tindakan kedokteran
UU No 19/2016
• Keselamatan pasien
• Revisi PP No 82/2012 PSTE  • Rekam medis
RPP • dst
• RUU Perlindungan Data
• Penerbitan Permenkes
Pribadi  selesai
harmonisasi di • Pelayanan kesehatan dan praktik kedokteran jarak
jauh (tele medicine)
Kemenkumham, segera
• Penjualan obat online dan resep elektronik
diusulkan ke DPR, Prolegnas
2019 • Pemeriksaan laboratorium secara online
• Penyelenggaraan sistem elektronik kesehatan
• dst (berbasis institusi formal maupun non formal)
• dst
Regulasi Dukungan Pemanfaatan IT
Di Pelayanan Kesehatan

RS ONLINE REKAM MEDIK


Permenkes Nomor
ELEKTRONIK TELEMEDICINE
1171 tahun 2011 Permenkes Nomor 269 (Proses harmonisasi di
tentang Sistem tahun 2008 (sedang
dalam proses revisi di
MENKUMHAM)
Informasi Rumah
Sakit Biro Hukor)

ASPAK SISRUTE
Permenkes Nomor 31 Surat Dirjen Pelayanan
Kesehatan RI Kemenkes
SIMRS tahun 2018 tentang
Aplikasi Sarana
tentang Implementasi
SISRUTE ;
Permenkes Nomor Prasarana dan Alat
82 tahun 2013 Kesehatan
Revisi Permenkes Nomor 001
tahun 2012 tentang Sistem
NCC DAN PSC
tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
PMK 19/2016
Informasi Perorangan
Manajemen
Rumah Sakit
Kendala
01 Infrastruktur

02 SDM

03 Kepemimpinan

04 Pembiayaan / tarif layanan

07 06 05 Keamanan Data

Pengawasan Keselamatan pasien


Dan Pembinaan
Penutup
01 Industri 4.0 meningkatkan dan mendukung pengembangan sistem kesehatan

Pemanfaatan TI akan meningkatkan kesehatan individu dan akses pada


02
pelayanan kesehatan serta meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien dengan biaya yang lebih murah
03 Pengembangan inovasi sistem IT di RS sangat diperlukan dalam
mengembangkan SMART HOSPITAL sesuai kebutuhan pasien dan manajemen
04 Perlu dukungan infrastruktur yang memadai dan regulasi yang kuat

05 Perlu regulasi yang adaptif agar layanan kesehatan dimasa depan yang makin
canggih menggunakan inovasi digital aman, andal dan bertanggungjawab serta
memberikan nilai tambah bagi ekonomi bangssa
TERIMA KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes @ditjenyankes

Anda mungkin juga menyukai