Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dalam melakukan analisa laporan keuangan terdapat beberapa teknik, berikut ini 4 metode
yang dapat Anda pilih.
a. Metode Komparatif
Metode komparatif atau perbandingan digunakan dengan cara menggunakan angka-angka di
laporan keuangan dan membandingkan dengan angka-angka yang ada di laporan keuangan
tahun sebelumnya. Dengan cara lain, Anda dapat membandingkan masing-masing pos
laporan keuangan yang relevan atau data yang signifikan. Sehingga metode ini juga dikenal
dengan istilah metode analisis rasio.
b. Metode Analisis
Metode menggunakan teknik perbandingan laporan keuangan beberapa tahun, dan kemudian
menggambarkan tren/grafiknya. Oleh karena itu, pada metode ini di butuh kan bantuan
pengetahuan statistik. Misalnya, seperti menggunakan rumus program linier y = a + bx.
Teknik tren dapat digunakan untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa depan dengan
menggunakan data historis.
Untuk melakukan analisis laporan keuangan, hal penting yang harus kita miliki adalah
laporan keuangan yang baik dan benar. Anda dapat menggunakan software akuntansi untuk
membuat laporan keuangan dengan cepat dan tepat.
Informasi apa saja yang di sajikan dalam Posisi Laporan Keuangan dan bagaimana urutannya
Seperti namanya Posisi Laporan Keuangan atau balance sheet merupakan laporan keuangan
yang menunjukan posisi dan informasi keuangan sebuah perusahaan. Dalam laporan Posisi
Laporan Keuangan, Anda akan melihat informasi tentang aset, kewajiban dan modal
perusahaan secara lengkap dan rinci. Dengan kata lain, elemen dalam laporan Posisi Laporan
Keuangan ya hanya tiga akun tersebut. Untuk membuat Posisi Laporan Keuangan, Anda
dapat menggunakan pedoman persamaan akuntansi yaitu:
Aktiva atau aset adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu entitas bisnis yang diharapkan
memberikan manfaat usaha di masa depan. Aktiva dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1.1.Aset Lancar
Aset lancar adalah aset yang umur kegunaannya untuk jangka pendek. Proses pencairan aktiva
lancar ini kurang dari atau maksimal 1 tahun.
Aset non lancar adalah aset yang umur kegunaannya untuk digunakan dalam jangka waktu
yang panjang, lebih dari setahun. Aset ini umumnya digunakan untuk kepentingan
operasioanl perusahaan.
Tanah
Gedung
Mesin
Peralatan
Aset jenis ini mengalami penyusutan karena penggunaan dan berkurangnya masa pakai.
Selain itu, aktiva tetap juga memiliki bentuk lain, yaitu aktiva tetap tak berwujud. Beberapa
yang termasuk aktiva tetap tak berwujud adalah;
Hak paten
Hak cipta
Merk dagang
Hak sewa
2. PASIVA
Pasiva adalah kewajiban pembayaran yang harus dilakukan oleh suatu entitas bisnis kepada
pihak lain, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Beberapa yang termasuk di
dalam pasiva adalah;
Utang
Pendapatan dibayar di muka
Akrual (biaya yang akan jatuh tempo)
Pasiva atau kewajiban dapat dibedakan menjadi dua, yaitu;
Utang jangka panjang adalah setiap utang yang periode pembayarannya relatif lama. Beberapa
yang termasuk utang jangka panjang diantaranya;
Utang jangka pendek adalah semua utang yang harus dibayarkan dalam waktu relatif lama,
paling lambat satu tahun. Beberapa yang termasuk di dalam utang jangka pendek antara lain;
Pinjaman bank
Akrual
3.Ekuitas
Equitas adalah uang atau barang yang dipakai sebagai dasar untuk melakukan suatu
pekerjaan. Dalam hal ini modal dalam Posisi Laporan Keuangan adalah saldo dari modal
akhir sebuah perusahaan dalam satu periode akuntansi.
Dengan kata lain, modal atau equity merupakan selisih atau nilai lebih assets dikurangi
dengan liabilities.
Modal saham
Jumlah ekuitas
Informasi-informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi dan laporan komprehensif lain
adalah sebagai berikut:
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (laba).
Dengan menggunakan rasio ini Anda dapat mengetahui kelangsungan hidup perusahaan
(going concern). Terdapat lima ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur rasio
profitabilitas.
Rasio Solvabilitas
Rasio Aktivitas
Mengukur tingkat penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan kepada Anda. Caranya
adalah dengan melihat beberapa aset, kemudian Anda menentukan berapa tingkat aktivitas
pada aktiva-aktiva pada kegiatan tertentu. Setelah itu, Anda akan mengetahui aktiva mana
yang produktif dan aktiva mana yang kurang produktif. Sehingga selanjutnya Anda dapat
memutuskan alokasi dana yang lebih besar untuk aktiva yang produktif.
a. Rasio Perputaran Piutang
Rasio ini mengukur efektivitas pengelolaan piutang. Semakin tinggi perputarannya maka
semakin efektif pengelolaannya. Dengan rasio ini Anda dapat melihat pengelolaan piutang
dan kebijakan kreditnya
b. Rasio Perputaran Persediaan
Rasio ini menunjukan likuiditas perusahaan dalam pengelolaan persediaanya. Semakin tinggi
perputarannya maka semakin baik. Hal tersebut artinya perusahaan menjual dan mengelola
persediaan dengan cepat dan baik. Jika rendah berarti efektivitas pengendalian persediaan
kurang baik. Cara menghitungnya
c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap
Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan dengan
aktiva tetap yang dimilikinya. Semakin besar perputaran rasionya, maka semakin baik untuk
perusahaan. Rasio ini cukup penting bagi industri yang memiliki aktiva tetap yang tinggi.
Sedangkan untuk industri dengan aktiva yang kecil seperti perusahaan jasa, menjadi tidak
terlalu penting.
d. Rasio Perputaran Total Aktiva
Rasio ini hampir sama dengan rasio perputaran aktiva tetap, yang membedakannya adalah
pembagi yang digunakan, yaitu total aktiva. Rasio ini digunakan untuk menghitung
efektivitas penggunaan total aktiva. Semakin tinggi perputarannya maka semakin efektif
perusahaan dalam memanfaatkan total aktiva untuk penjualannya.
Daftar Pustaka
Agus Harjito dan Martono, Manajemen Keuangan. Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit
EKONISIA, Yogyakarta, 2011.
Aliminsyah, Padji. 2003. Buku Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan. Jakarta
Noraga, Pandji, dan Pakarti Piji. 2001. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi. PT Asdi
Mahasatya. Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2019. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No 1: Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: IAI.