Disusun oleh :
MAGISTER MANAJEMEN
BIDANG MINAT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
UNIVERSITAS TERBUKA
2019
Diskusi 3
Komentar:
Bagaimana cara analisis keuangan dilakukan. ?
Dalam melakukan analisa laporan keuangan terdapat beberapa teknik, berikut ini 4 metode
yang dapat Anda pilih.
a. Metode Komparatif
Metode komparatif atau perbandingan digunakan dengan cara menggunakan angka-angka di
laporan keuangan dan membandingkan dengan angka-angka yang ada di laporan keuangan
tahun sebelumnya. Dengan cara lain, Anda dapat membandingkan masing-masing pos laporan
keuangan yang relevan atau data yang signifikan. Sehingga metode ini juga dikenal dengan
istilah metode analisis rasio.
b. Metode Analisis
Metode menggunakan teknik perbandingan laporan keuangan beberapa tahun, dan kemudian
menggambarkan tren/grafiknya. Oleh karena itu, pada metode ini di butuh kan bantuan
pengetahuan statistik. Misalnya, seperti menggunakan rumus program linier y = a + bx. Teknik
tren dapat digunakan untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa depan dengan
menggunakan data historis.
Untuk melakukan analisis laporan keuangan, hal penting yang harus kita miliki adalah laporan
keuangan yang baik dan benar. Anda dapat menggunakan software akuntansi untuk membuat
laporan keuangan dengan cepat dan tepat.
Informasi apa saja yang di sajikan dalam neraca dan bagaimana urutannya
Seperti namanya neraca atau balance sheet merupakan laporan keuangan yang menunjukan
posisi dan informasi keuangan sebuah perusahaan. Dalam laporan neraca, Anda akan melihat
informasi tentang aset, kewajiban dan modal perusahaan secara lengkap dan rinci. Dengan kata
lain, elemen dalam laporan neraca ya hanya tiga akun tersebut. Untuk membuat neraca, Anda
dapat menggunakan pedoman persamaan akuntansi yaitu:
Aset untuk sisi aktiva sementara kewajiban dan modal untuk sisi pasiva. Harus selalu diingat
bahwa antara sisi aktiva dan pasiva harus seimbang.
Aktiva atau aset adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu entitas bisnis yang diharapkan
memberikan manfaat usaha di masa depan. Aktiva dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1.1.Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah aset yang umur kegunaannya untuk jangka pendek. Proses pencairan
aktiva lancar ini kurang dari atau maksimal 1 tahun.
Kas
Piutang
Perlengkapan
Persediaan
Biaya dibayar di muka
2.2.Aktiva tetap
Aktiva tetap adalah aset yang umur kegunaannya untuk digunakan dalam jangka waktu yang
panjang, lebih dari setahun. Aset ini umumnya digunakan untuk kepentingan operasioanl
perusahaan.
Tanah
Gedung
Mesin
Peralatan
Aset jenis ini mengalami penyusutan karena penggunaan dan berkurangnya masa pakai.
Selain itu, aktiva tetap juga memiliki bentuk lain, yaitu aktiva tetap tak berwujud. Beberapa
yang termasuk aktiva tetap tak berwujud adalah;
Hak paten
Hak cipta
Merk dagang
Hak sewa
2. PASIVA
Pasiva adalah kewajiban pembayaran yang harus dilakukan oleh suatu entitas bisnis kepada
pihak lain, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Beberapa yang termasuk di
dalam pasiva adalah;
Utang
Pendapatan dibayar di muka
Akrual (biaya yang akan jatuh tempo)
Pasiva atau kewajiban dapat dibedakan menjadi dua, yaitu;
1. Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah setiap utang yang periode pembayarannya relatif lama. Beberapa
yang termasuk utang jangka panjang diantaranya;
Utang jangka pendek adalah semua utang yang harus dibayarkan dalam waktu relatif lama,
paling lambat satu tahun. Beberapa yang termasuk di dalam utang jangka pendek antara lain;
Jenis Utang
No. Keterangan
Jangka Pendek
1 Utang Wesel/ Wesel yang wajib dibayar kepada pihak lain yang pernah
Wesel Bayar dibayarkan sebelumnya. Pada umumnya umur utang wesel adalah
30 hari, 60 hari, atau 90 hari.
2 Utang Ini adalah utang kepada rekan usaha (supplier) dalam kaitannya
Dagang (Account untuk kegiatan perusahaan. Misalnya membayar barang yang
Payable) sudah diterima sebelumnya.
3 Biaya yang harus Segala biaya yang belum lunas dalam satu periode pembukuan.
dibayar Misalnya utang gaji/ dan utang biaya lainnya.
3.Modal
Modal adalah uang atau barang yang dipakai sebagai dasar untuk melakukan suatu
pekerjaan. Dalam hal ini modal dalam neraca adalah saldo dari modal akhir sebuah perusahaan
dalam satu periode akuntansi.
Dengan kata lain, modal atau equity merupakan selisih atau nilai lebih assets dikurangi
dengan liabilities.
Informasi-informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Rasio keuangan adalah suatu alat untuk menganalisis dan mengukur kinerja perusahaan dengan
menggunakan data-data keuangan perusahaan tersebut. Data-data keuangan dapat diambil dari
laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan lainnya.
Berdasarkan tujuannya, rasio keuangan dibagi menjadi empat yaitu.
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (laba).
Dengan menggunakan rasio ini Anda dapat mengetahui kelangsungan hidup perusahaan (going
concern). Terdapat lima ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur rasio profitabilitas.
Rasio Solvabilitas
Rasio Aktivitas
Mengukur tingkat penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan kepada Anda. Caranya adalah
dengan melihat beberapa aset, kemudian Anda menentukan berapa tingkat aktivitas pada
aktiva-aktiva pada kegiatan tertentu. Setelah itu, Anda akan mengetahui aktiva mana yang
produktif dan aktiva mana yang kurang produktif. Sehingga selanjutnya Anda dapat
memutuskan alokasi dana yang lebih besar untuk aktiva yang produktif.
a. Rasio Perputaran Piutang
Rasio ini mengukur efektivitas pengelolaan piutang. Semakin tinggi perputarannya maka
semakin efektif pengelolaannya. Dengan rasio ini Anda dapat melihat pengelolaan piutang dan
kebijakan kreditnya
b. Rasio Perputaran Persediaan
Rasio ini menunjukan likuiditas perusahaan dalam pengelolaan persediaanya. Semakin tinggi
perputarannya maka semakin baik. Hal tersebut artinya perusahaan menjual dan mengelola
persediaan dengan cepat dan baik. Jika rendah berarti efektivitas pengendalian persediaan
kurang baik. Cara menghitungnya
c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap
Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan dengan
aktiva tetap yang dimilikinya. Semakin besar perputaran rasionya, maka semakin baik untuk
perusahaan. Rasio ini cukup penting bagi industri yang memiliki aktiva tetap yang tinggi.
Sedangkan untuk industri dengan aktiva yang kecil seperti perusahaan jasa, menjadi tidak
terlalu penting.
d. Rasio Perputaran Total Aktiva
Rasio ini hampir sama dengan rasio perputaran aktiva tetap, yang membedakannya adalah
pembagi yang digunakan, yaitu total aktiva. Rasio ini digunakan untuk menghitung efektivitas
penggunaan total aktiva. Semakin tinggi perputarannya maka semakin efektif perusahaan
dalam memanfaatkan total aktiva untuk penjualannya.
Adanya distorsi karena laba yang dimasukkan tidak memasukkan unsur biaya modal
ekuitas.
Laporan keuangan dari suatu perusahaan yang memiliki sejumlah divisi dari industri
yang berlainan akan sulit dibandingkan dengan perusahaan lain atau dengan data
suatu industri.
Terjadinya distorsi karena pengaruh inflasi dan penggunaan data historis dalam
akuntansi.
Laporan keuangan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus didukung oleh catatan atas
laporan keuangan. Informasi ini harus dicermati karena mungkin memuat potensi
masalah yang dapat sangat mempengaruhi kondisi keuangan suatu perusahaan.
Kesulitan dalam menginterpretasikan hasil analisa. Misalkan, quick rqtio yang tinggi
apakah bagus karena kuatnya likuiditas perusahaan. Atau, justru jelek karena
perusahaan memegang kas yang berlebih yang justru tidak produktif.
Perbedaan dalam perlakuan akuntansi dapat menimbulkan distorsi dalam
membandingkan rasio.
Daftar Pustaka
Agus Harjito dan Martono, Manajemen Keuangan. Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit
EKONISIA, Yogyakarta, 2011.
Aliminsyah, Padji. 2003. Buku Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan. Jakarta
noraga, Pandji, dan Pakarti Piji. 2001. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi. PT Asdi
Mahasatya. Jakarta.
http://gudangartikelpendidikan.blogspot.com/2011/11/keunggulan-dan-kelemahan-analisis-
rasio.html