Anda di halaman 1dari 21

A.

Pengertian sistem urinaria


Sistem urinaria adalah suatu sistem kerja sama tubuh yang memiliki tujuan untuk
mempertahankan keseimbangan internal atau homeostatis.

Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang
dipergunakan oleh tubuh.

Sistem urinaria melibatkan 4 organ, yaitu :

1. Ginjal

Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi columna
vertebralis, di bawah liver dan limfa. Di bagian superior ginjal terdapat adrenal gland(juga
disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di
belakang peritonium yang melapisi rongga abdomen. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit
di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Kedua ginjal dibungkus oleh dua
lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu merendam
goncangan.

B. Fungsi Ginjal terdiri dari :

 Ginjal memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis.


 Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
 Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
 Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum,kreatin dan amoniak.
 Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
 Pengaturan konsentrasi ion-ion penting.
 Menghasilkan hormone Eritopoetin yang beredar dalam tubuh.
 Pengatur produksi Sel Darah Merah.
 Pengatur tekanan darah

Pada umumnya struktur dari ginjal pada anatomi ginjal dibagi menjadi 3 bagian penting
yakni meliputi :

 Kulit Ginjal (sering disebut dengan korteks)

Jika dilihat bagian korteks, maka bisa ditemukan bagian glomerulus dan juga bagian simpai
bowman. Glomerulus dan juga simpai bowman akan mulai melakukan pembentukan
menjadi satu kesatuan yang dinamakan sebagai badan malpighi. Pada bagian badan
malpighi iniliah proses penyaringan terhadap darah dimulai dan akan berlangsung.

Badan malpighi ialah bisa dikatakan sebagai awal dari nefron. Nefron merupakan satuan
dalam bentuk struktural dan juga fungsional. Dari bagian badan malpighi akan mulai
membentuk suatu saluran yang digunakan untuk menuju ke bagian medula (sering disebut
dengan sumsum ginjal).

 Rongga Ginjal (sering disebut dengan pelvis renalis)

Pada bagian rongga ginjal akan bermuara ke bagian saluran yang bernama saluran
pengumpul. Dari bagian rongga tersebut, makan urine akan mulai keluar dari bagian saluran
ureter selanjutnya menuju ke bagian vesika urinaria (sering disebut sebagai kandung kemih).
Dari bagian kandung kemih, kemudian urine akan mulai keluar dari bagian tubuh melewati
bagian yang bernama saluran uretra.

 Sumsum Ginjal (Medula)

Medula (sering disebut dengan sumsum ginjal) terbentuk dari bagian saluran-saluran yang
bisa dikatakan sebagai kelanjutan dari bagian badan malphigi dan juga bagian saluran yang
terdapat di bagian dalam korteks. Rongga ginjal merupakan rongga yang mempunyai fungsi
dalam menampung semua urine yang ada dalam waktu tertentu (penyimpanan sementara)
sebelum proses pengeluaran melalui bagian ureter.

Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan ke bawah
oleh hati. Kutub atas ginjal kanan terletak setinggi iga keduabelas, sedangkan ginjal kiri
terletak setinggi iga kesebelas. Pada orang dewasa, panjang ginjal sekitar 12-13 cm,
lebarnya 6 cm, tebal 2,5 cm dan beratnya ± 140 gram ( pria=150 – 170 gram, wanita = 115-
155 gram).

2. Ureter

Ureter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.
Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Terdiri
dari 2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika
urinaria). Lapisan dinding ureter terdiri dari :

1.  Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)


2.  Lapisan tengah lapisan otot polos
3.  Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Kedua ureter merupakan saluran yang panjangnya sekitar 10-12 inci (25 ningga 30
cm), terbentang dari ginjal sampai vesica urinaria. Fungsi ureter menyalurkan urine
ke vesica urinaria.

3. Vesica Urinaria (Kantung Kemih)


Vesica urinaria merupakan kantong berotot yang terletak dibelakang simfisis pubis,
didalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat,
serta dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet. Setidaknya kandung kemih bisa
menampung sekitar 400-600 mL urine. Bagian vesika urinaria terdiri dari :

 Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah.


 Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
 Verteks, yaitu bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
Fungsi vesica urinaria adalah:

(1) Sebagai tempat penyimpanan urine,


(2) Mendorong urine keluar dari tubuh.

4. Saluran kencing ( uretra )

Uretra merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung


kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar
tubuh.Uretra pada pria : Berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate
kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis.
Digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan system reproduksi. Uretra pada pria
terdiri dari : Uretra prostatia, Uretra membranosa, dan Uretra kavernosa
Lapisan uretra pria terdiri dari :
 Lapisan mukosa (lapisan paling dalam)
 Lapisan submukosa
Uretra pada wanita : Terletak dibelakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit
kearah atas. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urine ke bagian luar
tubuh. Lapisan uretra wanita terdiri dari : Tunika muskularis (lapisan sebelah luar),
Lapisan spongeosa, Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).
Ginjal memiliki struktur yang cukup unik, yaitu pembuluh darah dan unit
penyaring.Proses penyaringan terjadi pada bagian kecil dalam ginjal, yang disebut dengan
nefron. Setiap ginjal memiliki sekitar satu miliar nefron. Pada nefron ini terdapat pembuluh
darah kecil-kecil – kapiler – yang saling jalin menjalin dengan saluran-saluran yang kecil,
yaitu tubulus.
Tubulus-tubulus ini pertama kali menerima gabungan antara zat-zat buangan dan
berbagai kimia hasil metabolisme yang masih bisa digunakan tubuh. Ginjal akan memilih zat-
zat kimia yang masih berguna bagi tubuh (natrium, fosfor, dan kalium) dan
mengembalikannya ke peredaran darah dan mengeluarkan lagi kembali ke dalam tubuh.
Dengan cara demikian, ginjal turut mengatur kadar zat-zat kimia tersebut dalam tubuh.
Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu
tua, lapisan luar terdapat lapisan korteks, dan lapisan sebelah dalam bagian medula
berbentuk kerucut yang disebut renal piramid, yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut
papila renalis. Garis-garis yang terlihat pada piramid disebut tubulus. Nefron yang terdiri
dari; Glomerulus, Tubulus proksimal, lengkung henle, Tubulus distal dan Tubulus urinarius.
Bagian ginjal:
1. Jaringan Ikat Pembungkus

a. Fasta Renal = Pembungkus terluar.

b. Lemak Perirenal = Jaringan adiposa yang terbungkus fasia ginjal.

c. Kapsul Fibrosa = Membran halus transparan yang langsung membungkus Ginjal.

2. Hilus adalah tingkat kecekungan tepi medial Ginjal.

3. Kaliks adalah Organ atau rongga berbentuk mangkok.

4. Papilla renalis adalah Ujung pyramid ginjal yang tumpul.

5. Sinus Ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus.

6. Pelvis Ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter.


7. Parenkim Ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal, Medula
terdiri dari piramida ginjal dan papila. Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah
Nefron.

8. Lobus Ginjal terdiri dari satu piramipa ginjal.

9. Ureter adalah fibromuskuler yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.

Unit fungsional ginjal adalah nefron. Pada manusia setiap ginjal mengandung 1-1,5
juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Dapat
dibedakan dua jenis nefron:

A. Nefron kortikalis yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian


luar dari korteks dengan lingkungan henle yang pendek dan tetap
berada pada korteks atau mengadakan penetrasi hanya sampai ke
zona luar dari medula.
B. Nefron juxtamedullaris yaitu nefron yang glomerulinya terletak pad
bagian dalam dari korteks dekat dengan cortex-medulla dengan
lengkung henle yang panjang dan turun jauh ke dalam zona dalam
dari medula, sebelum berbalik dan kembali ke cortex.

Bagian-bagian nefron:

1. Glomerolus
Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal dari arteriol afferent yang kemudian
bersatu menuju arteriol efferent, Berfungsi sebagai tempat filtrasi sebagian air dan zat yang
terlarut dari darah yang melewatinya.

2. Kapsula Bowman
Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus untuk mengumpulkan cairan yang
difiltrasi oleh kapiler glomerolus.

3. Tubulus, terbagi menjadi 3 yaitu:


3.1. Tubulus proksimal
Tubulus proksimal berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubuli
dan mensekresikan bahan-bahan ke dalam cairan tubuli.
3.2. Lengkung Henle

Lengkung henle membentuk lengkungan tajam berbentuk U. Terdiri dari pars


descendens yaitu bagian yang menurun terbenam dari korteks ke medula, dan pars
ascendens yaitu bagian yang naik kembali ke korteks. Bagian bawah dari lengkung henle
mempunyai dinding yang sangat tipis sehingga disebut segmen tipis, sedangkan bagian atas
yang lebih tebal disebut segmen tebal.
Lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubulus dan sekresi
bahan-bahan ke dalam cairan tubulus. Selain itu, berperan penting dalam mekanisme
konsentrasi dan dilusi urin.

3.3. Tubulus distal


Di dalam tubulus ini terjadi 3 proses yaitu :
1) Reabsorbsi air oleh Anti Diuretik Hormon
Bila tubuh kekurangan air maka otak akan membuat banyak anti diuretic
hormon sehingga penyerapan di distal banyak juga dan urine menjadi sedikit.
Begitu sebaliknya bila air berlebih jumlah anti diuretik hormon sedikit dan
filtrat dapat lolos yang akhirnya jadi urine banyak.
2) Bekerjanya anti diuretik hormon
Anti diuretik hormon dapat juga dikeluarkan oleh korteks anak ginjal untuk
melakukan transportasi aktif yaitu mengeluarkan kalsium dan menarik
natrium.
3) Sekresi zat-zat sisa metabolime dan zat racun tubuh.

Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu.

4. Duktus pengumpul (duktus kolektifus)


Satu duktus pengumpul mungkin menerima cairan dari delapan nefron yang berlainan.
Setiap duktus pengumpul terbenam ke dalam medula untuk mengosongkan cairan isinya
(urin) ke dalam pelvis ginjal.
Berdasarkan letaknya di dalam susunan sistem urinaria, kantung kemih terletak
sebelum saluran uretra dan dibawah saluran ereter, atau dengan kata lain kantong kemih
terletak di antara ureter dan uretra. Bagian ini disebut sebagai simpanan sementara
dikarenakan bagian ini dialiri kemih secara terus menerus dari 2 saluran ureter di atasnya.
Setelah kantong ini penuh, akan timbul rangsangan saraf pada cincin otot muaranya
ke pipa kemih luar (uretra) untuk mengeluarkan isinya sekaligus semua.
Secara histologis, kandung kemih merupakan ureter yang meluas, sebab lapisan yang
terdapat pada kantung kemih terdapat juga pada ureter. Perbedaan utama terletak pada
tebal relatif lapisan dindingnya, terutama pada tunika muskularis dan adanya muskularis
mukosa yang tipis pada beberapa hewan.

Dari penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa secara histologis lapisan
penyusun dinding kantong kemih terdapat 3 lapis. Lapisan dari dalam ke luar yaitu tunika
mukosa, tunika muskularis, dan tunika adventisia.

1. Tunika Mukosa
Lapisan ini merupakan lapisan paling dalam yang berbatasan secara langsug dengan
lumen. Penyusun lapisan ini berupa sel epitel berlapis banyak yang lebih tebal dari ueter
dan lamina propia yang terdiri atas jaringan ikat areolar dan mengandung banyak serabut
elastin.

Sewaktu kantung kemih kososng, sel epitel penyusun tunika mukosa ini berbentuk
batang atau kubus. Waktu terisi penuh, bentuknya pun menggepeng dan lumennya pun
meluas. Melihat kondisi seperti ini maka sel epitelnya disebut dengan epitel transisional.
Tebal epitel transisional ini bervariasi, dari 3 sampai dengan 14 lapis sel, tergantung pada
spesies serta derajat pemekarannya.

2. Tunika Muskularis
Merupakan lapisan yang berupa berkas otot polos yang terdiri atas 3 lapis . lapisan
terdalam tersusun secara longitudinal,kemudian sirkuler, dan yang paling luar sirkuler.
Tunika muskularis merupakan lapisan yang paling tebal dari lapisan yang lainnya. Di antara
ketiga lapisan otot polos tersebut yang paling tebal adalah lapisan otot sirkuler.

Bentuk atau pola susunan dari 3 lapisan muskularis ini merupakan susunan yang
penting. Pola dari lapisan ini saling menjalin membentuk jalinan yang cukup kuat sehingga
otot pada daerah kantong kemih ini disebut dengan otot Detrusor. Pada daerah hubungan
ureter dengan kantung kemih, lapisan longitudinal otot ureter membentuk jalinan dengan
lapisan yang sama pada kantung kemih. Keadaan ini membentuk sfingter yang fungsional,
yaitu mencegah aliran kembali dari kemih.
Pada leher kandung kemih, otot detrusor mengarah ke uretra dan memusat ke arah
lubang uretra. Kontraksi otot longitudinal akan memperbesar lumen uretra dan
memperpendeknya. Mekanisme inimengawali pembuangan kemih. Susunan melingkar
serabut elastik pada leher kantung kemih dan bagian proksimal uretra membantu menutup
uretra setelah pembuangan kemih.

3. Tunika Adventisia
Merupakan lapisan paling luar dari lapisan penyusun kantung kemih. Bagian ini
berupa jaringan ikat yang bagian luarnya diselaputi oleh mesotel. Di sebelah luar dari tunika
adventisia merupakan tunika serosa dan peritoneal yang diselubungi oleh jaringat ikat
longgar. Di bagian terluar lagi ada simpul saraf simpatik yang disebut plexus vesicalis. Simpul
saraf ini yang berperanan untuk mengontrol proses kencing.

Uretra merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju
lingkungan luar. Terdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita. Sedangkan
uretra pada wanita berukuran lebih pendek (3.5 cm) dibanding uretra pada pria. Setelah
melewati diafragma urogenital, uretra akan bermuara pada orifisiumnya di antara klitoris
dan vagina (vagina opening). Jenis epitelnya bervariasi, tetapi yang utama epitel berlapis
gepeng.

Namun, di dekat kandung kemih biasanya terdapat epiteh transisional yang mungkin
juga terdapat bercak-bercak epitel bertingkat atau epitel berlapis kolumnar. Lumen
berbentuk seperti bulan sabit pada irisan melintang dan mukosa membentuk lipatan
longitudinal. Lamina propia terdiri atas jaringan ikat longgar dan berisi pleksus vena
berdinding tipis, mirip seperti korpus spongiosum pada pria. Mukosa terutama dikelilingi
otot polos yang berjalan longitudinal, yang merupakan lanjutan otot polos di lapisan
kandung kemih. Pada bagian permulaan uretra, serat-serat berjalan melintang dan ini
merupakan lanjutan otot detrusor yang berfungsi sebagai sefingter yang tidak disadari.
Lapisan otot polos dikelilingi oleh sfingter otot skelet, yaitu sfingter uretra yang disadari.
Tunika adventisia sebagai lapisan vagina yang terdiri dari jaringan ikat.

Pada pria, secara anatomis terdiri atas tiga bagian, yaitu: pars prostatika (yang
berjalan menembus prostat), pars membranosa (yang menyilang otot sfingter uretra dan
membran perinealis) dan pars spongiosa (yang berjalan melalui korpus spongiosum dan glas
penis).

1. Pars prostatika
Panjangnya (3-4 cm), merupakan bagian yang melewati/menembus kelenjar prostat.
Bagian ini dapat lebih dapat berdilatasi/melebar dibanding bagian lainnya. Waktu berjalan
melalui prostat menerima muara saluran keluar prostat, selanjutnya tonjolan berbentuk
kerucut (kolikulus seminalis) terdapat pada dinding posterior. Lubang kecil pada kolikulus
seminalis membentuk kantong kecil yang buntu disebut utrikulus prostatikus.Pars prostatika
uretra dibatasi oleh epitel transisional, lammina propia terdiri atas jaringan ikat longgar dan
pada bagian yang lebih dalam banyak vaskularisasi. Mukosa dikelilingi oleh selapis otot
polos, yang merupakan lanjutan lapisan otot longitudinal sebelah luar.

2. Pars membranosa
Panjangnya (12-19 mm), merupakan bagian yang terpendek dan tersempit. Bagian
ini menghubungkan dari prostat menuju bulbus penis melintasi diafragma urogenital.
Diliputi otot polos dan di luarnya oleh m.sphincter urethrae eksternal yang berada di bawah
kendali volunter (somatis). Epitel yang membatasi adalah epitel berlapis kolumnar. Otot
polos selanjutnya dikelilingi otot skelet di membran perinealis dalam nentuk sfingter uretra
yang disadari.

3. Pars spongiosa

Panjangnya (15 cm), merupakan bagian uretra paling panjang, membentang dari pars
membranosa sampai orifisium di ujung kelenjar penis. Bagian ini dilapisi oleh korpus
spongiosum di bagian luarnya. Ditemukan pelebaran lumen yang kemudian menjadi sempit
lagi sampai mencapai glans penis. Dan lumen melebar lagi membentuk fossa
navikularis.Epitelnya berlapis kolumnar sampai fossa navikularis, yang dibatasi oleh epitel
berlapis gepeng, berhubungan langsung dengan epidermis bagian luar. Apa itu urinary tract
infection?

Infeksi saluran kencing atau urinary tract infection adalah infeksi yang terjadi jika terdapat
bakteri pada organ saluran kencing. Saluran kencing adalah organ penghasil, penyimpan,
dan yang mengeluarkan urin seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Secara
khusus, kandung kemih dan uretra adalah organ yang paling sering terkena.
F. Seberapa umumkah urinary tract infection?

Urinary tract infection dapat terjadi pada semua orang tanpa memandang usia dan jenis
kelamin. Namun wanita lebih sering terkena dibanding laki-laki, karena wanita memiliki
uretra yang lebih pendek sehingga wanita lebih rentan infeksi.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala urinary tract infection?

Gejala urinary tract infection yang paling umum yaitu sering buang air kecil (anyang-
anyangan), nyeri saat kencing, aliran yang tidak dapat dikendalikan, urin keruh atau berbau,
nanah atau darah dalam urin. Pasien, khususnya wanita akan merasa nyeri pada pubis. Dan
juga, tergantung dari organ yang terinfeksi, gejala yang muncul dapat berbeda:

 Jika infeksi pada ginjal, pasien dapat demam, mual, dan muntah atau menggigil atau
nyeri punggung.
 Jika infeksi pada kandung kemih, pasien akan merasakan tekanan pada pelvis depan
(perut bawah), sering buang air kecil, dan kencing berdarah
 Jika infeksi pada uretra, pasien akan merasakan nyeri saat kencing dan keluarnya
cairan dari uretra

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami gejala di atas, khususnya saat buang air kecil, Anda harus pergi ke
dokter. Hubungi dokter Anda jika Anda tetap demam dalam 48 jam setelah konsumsi
antibiotik atau gejala muncul kembali setelah konsumsi obat.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu
konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab urinary tract infection?

Penyebab paling sering dari urinary tract infection adalah bakteri Escherichia coli (E.coli)
yang ditemukan pada usus, walaupun penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri jenis lain.
Saat E. coli terdapat pada kulit atau dekat anus, bakteri ini dapat masuk ke saluran kencing
dan berpindah ke tempat lain. Pada wanita, karena saluran kencing dan anus terletak
berdekatan dibanding laki-laki, risiko infeksi menjadi lebih tinggi.

Bakteri mampu memasuki saluran kencing melalui kateter yang digunakan pada terapi
medis, saat batu atau cacat lahir menyebabkan penyumbatan saluran kemih, atau saat
berhubungan seksual.
Urinary tract infection juga dapat disebabkan oleh infeksi dari area lain ke ginjal. Infeksi
saluran kencing tidak menular, namun berhubungan seksual saat Anda sedang terinfeksi
dapat menyebabkan nyeri dan Anda harus menghindarinya.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk urinary tract infection?

Ada banyak faktor risiko untuk urinary tract infection, yaitu:

 Jenis kelamin: uretra wanita lebih pendek dibanding laki-laki, sehingga jalur bakteri
menuju kandung kemih lebih pendek yang membuat wanita lebih mudah terkena
penyakit ini dibanding laki-laki.
 Aktivitas seksual yang tidak aman
 Penggunaan kontrasepsi: wanita yang menggunakan diafragma atau spremisida
berisiko lebih tinggi terkenan penyakit ini
 Menopause: setelah menopause, penurunan kadar estrogen menyebabkan
perubahan berkemih, sehingga lebih rentan terhadap infeksi
 Saluran kencing yang tidak normal: bayi dengan malformasi saluran kencing tidak
dapat mengeluarkan kencing dengan normal atau retensi urin pada uretra berisiko
tinggi
 Penyumbatan saluran kencing: batu atau pembesaran prostat dapat menyebabkan
retensi urin di kandung kemih
 Sistem imun lemah: diabetes dan kondisi lain menyebabkan sistem imun menjadi
lemah dan meningkatkan risiko infeksi saluran kencing
 Kateter: terjadi pada orang yang tidak dapat berkemih dan harus menggunakan
kateter untuk berkemih. Hal ini dapat terjadi pada pasien di rumah sakit, pasien
dengan neuropathy uncontrolled urinary function, dan kelumpuhan
 Arah membersihkan saluran kencing: bila membersihkan anus terlebih dahulu,
kemudian membersihkan saluran kencing, bakteri dari anus dapat berpindah ke
saluran kencing dan menyebabkan infeksi saluran kemih.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk urinary tract infection?

Pasien biasanya mengonsumsi antibiotik selma 3-10 hari. Konsumsilah air untuk membantu
mengeluarkan urin. Dan juga, minumlah jus buah dan vitamin C untuk meningkatkan
keasaman urin yang akan sangat membantu, dan Anda harus menghindari alkohol serta
kafein. Dokter akan memberikan obat pereda nyeri saat berkemih seperti phenazopyridine.
Obat ini akan mengubah warna urin Anda menjadi jingga kemerahan. Antinyeri seperti
asetaminofen, ibuprofen juga dapat digunakan. Pasien dapat berendam pada air hangat
untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Beristirahatlah yang cukup hingga demam dan nyeri
mereda.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk urinary tract infection?

Tes urin (urinalisis lengkap) dapat dilakukan. Sampel urin harus murni berasal dari urin, tidak
tercampur dengan cairan tubuh lainnya. Untuk mendapatkan sampel urin, pasien harus
mengambil aliran air kencing di tengah-tengah proses buang air kecil, yaitu aliran saat di
tengah-tengah kencing (bukan aliran di awal kencing atau pun di akhir kencing). Urinalisis
terkadang berhubungan dengan implantasi urin, atau tes yang menggunakan sampel urin
untuk implantasi bakteri di laboratorium. Tes ini akan menjelaskan jenis bakteri penyebab
infeksi saluran kencing dan obat yang paling efektif.

Jika dokter curiga infeksi saluran kencing menyebabkan penyakit saat ini, Anda
akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan ultrasound atau CT scan untuk gambar yang
lebih jelas. Pada beberapa keadaan, dokter dapat menggunakan kontras untuk
mengklarifikasi struktur saluran kencing. Tes yang lain adalah dengan intravena pyelonefritis
atau yang biasa disebut BNO IVP atau IVP, menggunakan x-ray dan pewarnaan untuk
mendapatkan gambar. Sebelumnya, tes ini sering digunakan untuk merekam gambar
saluran kencing, namun secara bertahap digantikan dengan ultrasound dan CT scan.

Jika Anda mengalami kekambuhan infeksi saluran kencing, dokter dapat menggunakan
saluran panjang dan tipis dengan lampu untuk melihat dalam uretra dan kandung kemih.
Lampu dimasukan ke uretra dan kandung kemih.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi urinary tract infection?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi
urinary tract infection:

 Minumlah 6-8 gelas air per hari. Air dan jus yang telah disaring membantu terapi
infeksi saluran kencing.
 Kebersihan. Setelah buang air kecil, wanita harus cebok dari depan ke belakang agar
bakteri dari anus (belakang) tidak terbawa ke saluran kencing (depan). Hindari
douching, yaitu membersihkan vagina dengan menyemprotkan air atau cairan
pembersih lainnya ke dalam vagina. Mandilah di shower dan kurangi berendam.
Pakailah celana dalam terbuat dari katun dan hindari celana ketat.
 Kurangi risiko. Wanita harus buang air kecil dan cebok sebelum dan sesudah
berhubungan seks. Hindari pemakaian diafragma sperma dan spermisida.
 Sering buang air kecil dan kosongkan kandung kemih Anda dengan sempurna.
 Beri tahu dokter Anda jika Anda menggunakan kontrasepsi oral. Beberapa antibiotik
dapat berinteraksi dengan pil pengontrol kehamilan.
 Konsumsi antibiotik hingga sembuh sempurna. Dokter Anda dapat memberikan obat
antibiotik untuk mencegah penyakit. Selalu habiskan antibiotik meskipun gejala
sudah tidak dirasakan untuk menghindari resistensi antibiotik yang dapat
mempersulit penanganan infeksi di kemudian hari.
C. Beberapa Kelainan , gangguan pada system urinaria.

1. Anuria, merupakan gangguan kemampuan ginjal dalam membentuk urin akibat


kegagalan fungsi ginjal
2. Albuminuria, suatu gangguan yang ditandai oleh adanya senyawa protein pada urin.
Ini bias disebabkan oleh adanya kerusakan pada glomerulus
3. Batu ginjal, yaitu gangguan yang berupa endapan kristal kalsium fosfatyang
kemudian menggumpal layaknya batu. Sehingga disebut sebagai batu ginjal.
Keberadaan batu ginjal dalam saluran urinaria ini bisa menyebabkan
terjadinya stagnasi urin
4. Nefritis, yaitu gangguan berupa peradangan pada bagian ginjal yang menyebabkan
kerusakan jaringan ginjal sehingga fungsi ginjal sebagai organ ekskresi menjadi
terganggu.
5. Nefritis akut, disebabkan oleh penyakit menular, terutama penyakit jengkering (
scarlet fever ) . Biasanya ini terjadi pada anak-anak dan remaja. Nefritis yang kronis
biasanya terjadi pada orang yang lebih tua usianya dengan tanda-tanda , seperti ;
hipertensi, pengerasan pembuluh darah ( sclerosis ) pada ginjal atau bias juga
glomerulus dan tubula telah mengalami kerusakan cukup lama.
6. Gagal ginjal, merupakan kegagalan fungsi ginjal yang akut dan dapat menimbulkan
nefritis, luka, perdarahan bahkan fungsi jantung berhenti secara tiba-tiba .
7. Uremia, merupakan suatu kondisi di mana darah mengandung zat-zat sisa
metabolisme seperti urea dan tidak mampu diekskresikan. Kondisi ini berlanjut
dengan munculnya odeem / bengkak pada bagian tubuh terutama pada bagian
anggota gerak bawah ( kaki ).
8. Sistitis, merupakan peradangan pada membrane mukosa yang melapisi kantung urin
( vesica urinaria ) disebabkan oleh infeksi mekroba tertentu ataupun peradangan
ginjal yang meluas hingga kantung urin.
9. Diabetes melitus adalah kelainan pada ginjal karena adanya gula (glukosa) dalam
urine yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Hal ini disebabkan karena
proses perombakan glukosa menjadi glikogen terganggu sehingga glukosa darah
meningkat. Ginjal tidak mampu menyerap seluruh glukosa tersebut. Akibatnya,
glukosa diekskresikan bersama urine. Diabetes melitus harus dikelola dan
dikendalikan dengan baik agar penderitanya dapat merasa nyaman dan sehat, serta
dapat mencegah terjadinya komplikasi.
10. Diabetes insipidus dapat timbul secara perlahan maupun tiba tiba pada segala usia.
Keluhan dan gejala utama diabetes insipidus adalah poliuria dan polidipsia. Jumlah
produksi urin maupun cairan yang diminum per 24 jam sangat banyak. Selain poliuria
dan polidipsia, biasanya tidak terdapat gejala-gejala lain, kecuali bahaya baru yang
timbul akibat dehidrasi yang dan peningkatan konsentrasi zat-zat terlarut yang
timbul akibat gangguan rangsang haus.Sehingga kompensasi hilangnya cairan
melalui air kemih, penderita bisa minum sejumlah besar cairan (3,8-38 L/hari) jika
kompensasi ini tidak terpenuhi maka dengan segera akan terjadi dehidrasi yang
menyebabkan tekanan darah rendah dan syok, penderita terus berkemih.
11.Radang ginjal disebut nefritis. Radang ginjal terjadi karena adanya kerusakan nefron,
khususnya glomerulus yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Rusaknya nefron
mengakibatkan urine masuk kembali ke dalam darah dan penyerapan air menjadi
terganggu sehingga timbul pembengkakan di daerah kaki. Penderita nefritis bisa
disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau cuci darah secara rutin. Cuci darah biasanya
dilakukan sampai penderita mendapatkan donor ginjal yang memiliki kesesuaian
jaringan dengan organ penderita.
12. Diabetes insipidus adalah pengeluaran cairan dari tubuh dalam jumlah yang banyak
yang disebabkan oleh dua hal :

1. Gagalnya pengeluaran vasopressin?


2. Gagalnya ginjal terhadap rangsangan AVP

Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan, penyakit ini diakibatkan
oleh berbagai penyebab yang dapat menganggu mekanisme neurohypophyseal – renal
reflex sehingga mengakibatkan kegagalan tubuh dalam mengkoversi air
SMK YPKP SENTANI

TUGAS IPPD SISTEM URINARIA

DI

OLEH :

 AYU FALENSIA FEBRIANTI


 ANGGELI NOVALIA MARWERI
 ELI NURWIJAYANTI
 DWI IRIANI SAPUTRI TUKUBOYA
 REY MILTON MARWERI
 SAROK NABYAL
D. Berikut beberapa warna urindan maknanya yang berhubungan
dengan kesehatan Anda:

Transparan
Jelas urin biasanya merupakan tanda yang baik-terhidrasi. Namun, dalam beberapa kasus
dapat sinyal bahwa Anda mungkin minum terlalu banyak dan beresiko keracunan air. Over-
hidrasi berarti bahwa Anda minum lebih dari yang Anda butuhkan dan Anda mungkin
membahayakan tubuh Anda. Meski demikian ini tidak menimbulkan penyakit berbahaya.

Tidak ada Warna

Memiliki warna urine lebih transparan dapat menjadi indictor diabetes. Jika urin Anda tidak
memiliki warna sama sekali, ini juga bisa menjadi tanda diabetes. Gejala lain termasuk haus
konstan dan sering buang air kecil. Jika Anda merasa Anda perlu minum sepanjang waktu,
Anda harus melakukan tes diabetes.

Kuning gelap

Sebuah warna kuning jerami adalah warna urin yang sehat. Jika lebih gelap, hal ini dapat
menjadi indikator bahwa Anda dehidrasi dan perlu minum. Ketika air seni menjadi lebih
terkonsentrasi, ini biasanya disertai dengan bau yang lebih kuat. Beberapa makanan juga
bisa membuat gelap urin Anda. Misalnya akar bit dapat membuat lebih gelap urin Anda.

Cokelat

Urin berwarna coklat bisa menjadi gejala dari kondisi dengan gangguan penyakit. Jika hati
Anda tidak bekerja dengan baik, garam empedu yang harus dihilangkan dengan kotoran
mungkin dibuang melalui urin sebagai konsentrasinya dalam darah tinggi. Hepatitis, suatu
peradangan hati, adalah contoh dari kondisi hati yang membuat urin menjadi berwarna
cokelat.

Merah
Warna merah muda dapat berasal dari darah dalam urin, sebuah kondisi yang dikenal
sebagai hematuria. Merah biasanya warna yang paling mengkhawatirkan. Penyebab urine
merah banyak seperti infeksi saluran kemih, batu di ginjal dan kandung kemih atau kanker
ginjal, prostat atau kandung kemih bisa menyebabkan pendarahan dan semua warna merah
urin Anda.

Buang air kecil dapat disertai nyeri dalam kasus ini dan mungkin akan sulit untuk buang air
kecil. Merah atau warna urine merah muda juga bisa berasal dari makanan dan zat tertentu
yang tertelan. Makanan yang memberikan warna merah urin meliputi bit, blackberry dan
rhubarb. Jika perubahan warna bukan karena makanan dan itu terjadi lebih dari sekali, ini
juga bisa menandakan bahwa ada masalah kesehatan yang serius.

Biru
Ada juga kondisi langka yang dikenal sebagai porfiria. Ini merupakan kondisi yang diwariskan
enzim yang dapat membuat urin orang biru atau ungu. Namun, urin dapat memiliki
semburat kebiruan itu. Hal ini paling sering disebabkan oleh makanan dan obat-obatan yang
mengandung pewarna tertentu. Obat-obat yang menyebabkan urine Anda menjadi biru
triamterene (diuretik ringan) atau penggunaan viagra.

Hijau
Jika ada beberapa nanah dalam urin, ini bisa membuat tampak berwarna hijau. Infeksi
saluran kemih adalah penyebab paling umum dari itu. Hal ini juga dapat disebabkan oleh
makanan seperti asparagus. Anda juga akan melihat bau yang berbeda setelah Anda sudah
makan itu. Hal ini juga dapat disebabkan oleh makan licorice hitam atau makanan yang
mengandung pewarna yang kuat yang tidak bisa diserap dalam usus Anda.

Berbusa

Ini mungkin disebabkan oleh adanya protein dan kebutuhan untuk diselidiki lebih lanjut,
karena dapat disebabkan oleh ginjal atau kandung empedu masalah. Jika Anda terus-
menerus mengalami urin yang berbusa, segera konsultasi ke dokter.

Abu-abu keruh

Urin berwarna abu-abu dapat menandakan adanya darah mikroskopis. Hal ini juga dapat
disebabkan oleh infeksi saluran, infeksi kandung kemih atau batu ginjal kemih. Beberapa
penyakit menular seksual seperti gonore dapat mengubah warna urin Anda. Keputihan juga
bisa membuat urin keruh.

Hitam
Warna hitam mungkin karena bahan kimia dan masalah kesehatan. Anda harus konsultasi
dokter Anda dan memeriksa apa yang terjadi pada tubuh Anda.

E. Proses pembentukan urine, yaitu :


 Filtrasi ( penyaringan )
Setiap ginjal memiliki sejitar satu jam nefrin, yang merupakan tempat pembentukan
urine. Pada waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah akan melalui ginjal untuk
disaring sehingga tubuh dapat menhilangakan zat zat sisa metabolisme dan menjaga
keseimbangan cairan, pH darah,dan kadar darah.

Bagian dari proses pembentukan urine adalah filtrasi yaitu penyaringan darah yang
dapat menjadi racun untuk tubuh.

Filtrasi terjadi dibadan malphigi yang terdiri dari glomerulus menyaring air, garam,
glukosa, asam amino, urea, dan limbah lainnya untuk melewati kapsul bowman.
Hasil filtrasi ini menghasilkan urine primer.
Urine primer termasuk urea didalamnya, yang dihasilkan dari amonia yang
terkumpul ketika hati memproses asam amino dan disaring oleh glomerulus
 Reabsorpsi
Sekitar 43 galon cairan melewati proses filtrasi, tetapi sebagian besar diserap
kembali sebelum dikeluarkan dari tubuh. Reabsorpsi terjadi di tubulus proksimal
nefron, lengkung henle, tubulus distal, dan tubulus pengumpul.

Air, glukosa, sam amino, natrium, dan nutrisi lainnya diserap kembali kadalam aliran
darah di kapiler yang mengelilingi tubulus. Air bergerak melalui proses osomosis,
yaitu pergerakan air dari area konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.
Hasil pada proses pembentukan urine adalah urin sekunder.

Biasanya semua glukosa diserap kembali. Namun, pada orang dengan diabetes,
kelebihan glukosa tetap bertahan dalam filtrat. Natrium dan ion ion lain diserap
kembali secara tidak lengkap, dengan proporsi yang lebih besar tersisa dalam filtrat
 Sekresi atau augmentasi
Sekresi adalah tahap terakhir dalam pembentukan urine, yaitu ketika urine akhirnya
dibuang. Beberapa zat mengalir langsung dari darah di sekitar tubulus distal dan
tubulus pengumpul ke tubulus tersebut sekresi alias pembuangan ion hidrogen
melalui proses ini adalah bagian dari mekanisme tubuh untuk menjaga pH yang
tepat, atau keseimbangan asam dan basa tubuh.

Ion kalium, ion kalsium, dan amonia juga dibuang pada tahap ini, seperti beberapa
obat. Ini supaya komposisi kimia darah tetap seimbang dan normal.
Prosesnya terjadi dengan meningkatkan reabsorpsi dan mengurangi sekresi ketika
tingkatnya rendah.

Urin yang dibuat oleh proses ini kemudian mengalir ke bagian tengah ginjal yang
disebut pelvis ginjal, kemudian terus mengalir ke ureter dan kemudian tersimpan di
kandung kemih. Dari kandung kemih, urine selanjutnya mengalir ke uretra dan akan
dibuang keluar saat buang air kecil.

Soal soal mengenai sistem urinaria

1. Ginjal membuang zat yang tidak diinginkan dengan cara....


A. Difusi
B. Sekresi E. Osmosis
C. Filtrasi D. Ekskresi
Jawab: c

2. Apabila banyak makan sayur-sayuran maka urin akan bersifat....


A. Asam B. Basa E. Toksis
C.netral D. Alkalis
Jawab: b

3. Material yang masuk ke dalam kapsula bowman disebut....


A. Filtrasi
B. Filtrat
C. Osmotik air
D. Cairan peritubular
E. Molekul organik
Jawab: B

4. Proses absorbsi terjadi secara pasif dikenal dengan istilah...


A. Obligator reabsorbsi
B. Alkalis
C. Aliran darah ginjal
D. Tekanan arteri renal
E. Tekanan vena renal
Jawab: a

5. Faktor yang mempengaruhi filtrasi dalam glomerulus adalah sepeti dibawah ini
kecuali....
A. Aliran darah ginjal
B. Tekanan filtrasi
C. Luas permukaan filtrasi
D. Permeabilitas membran filtrasi
E. Tekanan melawan filtrasi
Jawab: e

6. Gerakanmasuknya cairanke dalam kapsula bowman akibat tekanan disebut...


A. Perbedaan tekanan osmotik plasma
B. Tekanan filtrasi
C. Filtrasi glomerulus
D. Obligator reabsorbsi
E. Filtrasimetabolisme
Jawab: c

7. Kapiler glomerulus secara relatif bersifat impermeabel terhadap...


A. Kreatinin
B. Protein plasma
C. Kalium
D. Fosfat
E. Sisa nitrogen
Jawab: e

8. Kapiler glomerulus bersifat permeabel gerhadap air dan larutan yang lebih kecil
misalnya seperti dibawah ini, kecuali.....
A.elektrolit
B. Asam amino
C. Glukosa
D. Sisa nitrogen
E. Protein
Jawab: e
9. Hormon lain yang mempengaruhi konsentrasi urin adalah....
A. Adrenal
B. Renin
C. Anti Diuretik Hormon
D. Progesteron
E. Estrogen
Jawab: b

10. Penurunan konsentrasi natrium pada cairan ekstraseluler menimbulkan ....


A. Rangsangan aldosteron secara langsung dari korgeks adrenal
B. Penurunan tekanan osmotik
C.keseimbangan asam dan basa
D. Peningkatansekresi ion hidrogen
E. Penurunankonsentrasi urin
Jawab: a

Berapa kali buang air kecil dalam sehari?

Seseorang yang sehat bisa buang air kecil sekitar empat sampai sepuluh kali dalam sehari.
Dalam waktu 24 jam, frekuensi normalnya untuk buang air kecil adalah 6-8 kali. Sedangkan
banyaknya jumlah urin yang dikeluarkan dalam sehari berkisar antara 400 sampai 2.000 mL,
dengan asupan cairan normal sekitar 2 liter per hari. Meski begitu, setiap orang punya
frekuensi buang air kecil dalam sehari.

Seberapa sering Anda buang air kecil tergantung pada banyak faktor yang mempengaruhi,
seperti:

 Usia
 Banyaknya Anda minum dalam sehari
 Apa yang Anda minum
 Kondisi medis, seperti diabetes atau infeksi saluran kemih
 Penggunaan obat
 Ukuran kandung kemih
 Keadaan khusus, seperti kehamilan atau setelah melahirkan, bisa mempengaruhi
seberapa sering Anda buang air kecil juga. Selama kehamilan, seorang wanita buang
air kecil lebih sering karena perubahan cairan seiring dengan tekanan kandung kemih
dari janin yang sedang tumbuh. Sedangkan setelah melahirkan, seorang wanita akan
mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil hingga delapan minggu. Hal ini
terjadi karena efek asupan cairan tambahan yang mungkin diterima selama
persalinan dari infus, dan obat-obatan sebagai respons alami tubuh untuk
menghilangkan cairan tersebut setelah melahirkan.

Kondisi medis yang mempengaruhi frekuensi buang air kecil dalam sehari

Jika Anda menemukan bahwa frekuensi buang air kecil Anda lebih dari jumlah normal 6-8
kali sehari Anda perlu waspada. Selain masalah inkontinensia atau retensi urin berikut ini
beberapa kondisi medis yang bisa mempengaruhi frekuensi buang air kecil Anda dalam
sehari.

 Diabetes. Jika Anda menderita diabetes atau diabetes yang tidak terdiagnosis, gula
ekstra di aliran darah Anda menyebabkan cairan berpindah sehingga Anda buang air
kecil lebih sering.
 Hipo atau hiperkalsemia. Jika kadar kalsium di tubuh Anda tidak seimbang, apakah
terlalu tinggi atau terlalu rendah, ini bisa mengganggu aliran urin dalam tubuh Anda.
 Anemia sel sabit. Kondisi ini bisa mempengaruhi fungsi ginjal dan konsentrasi urine.
Hal ini dapat menyebabkan penderita anemia sel sabit buang air kecil lebih sering.
 Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi lain yang dapat mempengaruhi seberapa
sering Anda buang air kecil. Baik pria maupun wanita bisa mengalami ISK, meski lebih
sering terjadi pada wanita. ISK akan membuat Anda sering buang air kecil, bahkan
jika Anda baru saja buang air kecil. Selama infeksi, Anda memang sering buang air
kecil, namun jumlah urin yang dikeluarkan sedikit-sedikit. Anda mungkin juga akan
merasakan sensasi terbakar saat Anda buang air kecil. Ada banyak penyebab ISK
yang mungkin terjadi, jadi sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter jika Anda
mencurigai adanya infeksi pada saluran kemih Anda.
 Kondisi tertentu dapat menyebabkan Anda mengalami produksi urin yang lebih
rendah dari rata-rata. Bagi pria, ini mungkin karena adanya pembesaran prostat. Bila
prostat membesar, bisa menghalangi aliran urin keluar dari kandung kemih Anda.
Nah hal inilah yang membuat Anda tidak dapat sepenuhnya mengosongkan kandung
kemih, bahkan setelah buang air kecil.
 Orang dengan masalah jantung, tekanan darah tinggi, atau fungsi ginjal yang lemah
sering mengkonsumsi obat yang disebut diuretik. Diuretik menarik cairan ekstra
keluar dari aliran darah dan memindahkannya ke ginjal. Mengonsumsi obat diuretik
ini dapat menyebabkan Anda buang air kecil lebih sering.

Bila Anda terlalu sering buang air kecil dalam hari sehingga Anda merasa hal tersebut
mempengaruhi kualitas hidup Anda, sebaiknya segeralah ke dokter untuk konsultasi. Kondisi
kesehatan yang mengakibatkan sering buang air kecil, selalu lebih baik ketika diobati lebih
awal. Ini untuk menghindari komplikasi atau infeksi menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Anda mungkin juga menyukai