Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perancangan dan
Aplikasi Sistem Teknik Industri (PASTI I)
Disusun oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2017
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN I
Disusun Oleh :
Mengetahui,
Dosen
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
beserta keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya hingga akhir zaman.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 2
1.2Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah............................................................................................ 2
1.5Sistematika Penulisan .................................................................................... 2
BAB II Tinjauan Pustaka .................................................................................... 4
2.1 Mind Mapping............................................................................................... 4
2.2 Brainstroming.............................................................................................. 11
2.3 Pengertian Sarung Tangan .......................................................................... 14
2.4 Panel Surya ................................................................................................. 16
2.5 Kapasitansi Sensor Tangan ......................................................................... 19
BAB IIIMETODE PENELITIAN..................................................................... 22
3.1 Mind Mapping............................................................................................. 22
3.2 Data Spesifikasi Produk .............................................................................. 23
3.3 Brainstroming.............................................................................................. 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 32
4.1 Mind Mapping............................................................................................. 32
4.2 Brainstroming.............................................................................................. 32
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 37
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 37
5.2 Saran ............................................................................................................ 37
iv
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 38
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Maka dari itu kelompok kita membuat sebuah produk sarung tangan
yang bisa digunkan untuk melindungan tangan dari sengatan panas matahari,
solar guard, mencharger handphone, dan touchscreenable bagi pengguna
motor.
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan sarung tanga multi fungsi ini:
1. Menghasilkan desain baru terobosan sarung tangan dengan
tambahan fitur Solar Panel Power Bank dan memiliki tingkat
kapasitansi menyerupai jari tangan sehingga memudahkan
pengguna dalam aktifitasnya tanpa menyampingkan fungsi utama
sarung tangan yang nyaman dan melindungi dari panas.
2
Komponen :
1. Solar Power Bank : Panel surya, komponen penyimpan daya dan
pelindung kabel
2. Kabel penghubung : Kabel tembaga (dilengkapi dengan port USB
dan port OTG)
3. Finger Sensor Kapasitansi : Penyalur sensor jari sehingga bahan
kapasitif dan sensor tersalur menuju layar touchscreen.
Dimensi :
3
Pada bab ini berisikan secara singkat mengenai metode atau pembuatan
yang digunakan atau tahapan dalam pembuatan mind mapping dan
brainstroming
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
Pada bab inni berisikan mengenai analisa data yang telah didapatkan
terhadap metode yang digunakan dan analisa mengenai hasil pengolahan
data yang telah dilakukan sebelumnya berdasarkan lanadasa teori yang
digunakan.
Bab V : Penutup
Merupakan bab terakhir dari laporan ini yang berisi kesimpulan dan saran
dari hasil penulisan yang diberikan penulis berkaitan dengan penulisan ini.
Dafar Pustaka
Merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel dan
bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertaluan dengan
sebuah penulisan.
BAB II
4
TINJAUAN PUSTAKA
5
Gambar 1. Contoh Mind Mapping (Risk Taking)
6
mapping siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%. Beberapa manfaat
memiliki mind map antara lain :
1. Merencana
2. Berkomunikasi
3. Menjadi Kreatif
4. Menghemat Waktu
5. Menyelesaikan Masalah
6. Memusatkan Perhatian
7. Menyusun dan Menjelaskan Fikiran-fikiran
8. Mengingat dengan lebih baik
9. Belajar Lebih Cepat dan Efisien
10. Melihat gambar keseluruhan
Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik
mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran
memadukan dan mengembangkan
Potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya
keterlibatan kedua belahan otak maka kan memudahkan seserorang untuk
mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis
maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan
sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.
Peta pikiran yang dibuat oleh siswa dapat bervariasi setiap hari. Hal ini
disebabkan karena berbedanya emosi dan perasaan yang terdapat dalam
7
diri siswa setiap harinya. Suasana menyenangkan yang diporeloh siswa
ketika berada di ruang kelas pada saat proses belajar akan mempengaruhi
penciptaan peta pikiran.
Tugas guru dalam proses belajar adalah menciptakan suasana yang dapat
mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses pembuatan mind
mapping.(Sugiarto,Iwan. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak
Dengan Berfikir.)
8
Ingatan merupakan suatu proses biologi, yaitu pemberian kode-kode
terhadap informasi dan pemanggilan informasi kembali ketika informasi
tersebut dibutuhkan.Pada dasarnya ingatan adalah sesuatu yang
membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup
lainnya. Ingatan memberikan titik-titik rujukan pada masa lalu dan
perkiraan pada masa depan. Ingatan merupakan reaksi kimia elektrokimia
yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran inderawi dan
disimpan dalam jaringan saraf yang sangat rumit dan unik di seluruh
bagian otak. Ingatan dibentuk melalui berfikir, bergerak dan mengalami
hidup (rangsangan inderawi). Semua pengalaman yang dirasakan akan
disimpan dalam otak, kemudian akan diolah dan diurutkan oleh struktur
dan proses otak mengenai nilai dan kegunaannya (Eric Jensen. 2002:21)
9
belahan otak yang akhirnya dapat menimbulkan terganggunya kesehatan
fisik dan mental seseorang.
Otak tidak dapat langsung mengolah informasi menjadi bentuk rapi dan
teratur melainkan harus mencari, memilih, merumuskan dan
merangkainya dalam gambar-gambar, simbol-simbol, suara, citra, bunyi
dan perasaan sehingga informasi yang keluar satu persatu dihubungkan
oleh logika, diatur oleh bahasa dan menghasilkan arti yangdipahami.
Teknik mencatat dapat terbagi menjadi dua bagian. Pertama catat,tulis,
susun (CTS), yaitu teknik mencatat yang mampu mensinergiskan kerja
otak kiri dengan otak kanan, sehingga konsentrasi belajar dapat meningkat
sepuluh kali lipat. Catat, tulis, susun, menghubungkan apa yang
didengaran menjadi poin-poin utama dan menuliskan pemkiran dan kesan
dari materi pelajaran yang telah dipelajari (Bobbi de Portyer dan Hernacki,
1999: 152).
10
3. Tentukan Sub Topik sebagai “ranting” yang diambil dari Topik
Utama.
4. Secara kreatif gunakan gambar, symbol, kode, dan dimensi seluruh
peta pikiran Anda.
5. Sedapat mungkin gunakanata kunci tunggal (maksimal 2 kata),
dengan huruf kapital atau huruf kecil.
6. Gunakan garis lengkung untuk menghubungkan antara Topik
Sentral dengan Topik Utama dan Sub Topik. Untuk stimulasi
visual, gunakan warna dan ketebalan yang berbeda untuk masing-
masing alur hubungan.
7. Kembangkan Mind Map sesuai gaya Anda sendiri.
8. Untuk memahami suatu teks, Anda terlebih dahulu harus membaca
teks tersebut untuk memperoleh gambaran mental (mental image)
yang menyeluruh dan bermakna.
2.1.2. Manfaat Mind Mapping
Mind Map dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, baik yang
bersifat personal maupun kolaboratif. Khusus, dalam konteks
pembelajaran, Mind Map dapat digunakan untuk membantu siswa
dalam memahami, mengorganisasikan dan memvisualisasikan materi
dan aktivitas belajarmya secara kreatif dan atraktif.
1. Mahasiswa dapat mempetakan apa yang didiskusikan bersama
teman-temannya.
2. Mahasiswa dapat mempetakan tentang proses dan hasil observasi
yang dilakukannya.
3. Mahasiswa dapat mempetakan tentang apa yang dibacanya.
4. Mahasiswa dapat mempetakan tentang apa yang didengarnya.
5. Mahasiswa dapat mempetakan tentang apa yang harus
dipresentasikan di kelas, dan Mahasiswa dapat mempetakan aneka
aktivitas lainnya, baik yang berkenaan dengan perencanaan
maupun pelaksaanaannya.
11
Dengan Mind Map, Mahasiswa diajak untuk mengkonstruksi
pengetahuan secara kreatif, sesuai dengan apa yang dipahaminya
masing-masing, bukan menjiplak pengetahuan secara membabi-buta.
2.2. Brainstorming
Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada tahun
1953 dalam bukunya Applied Imagination. Brainstorming berarti to storm a
problem with ideas (menyerbu suatu masalah dengan ide-ide). Brainstorming
atau penyerbuan dengan ide-ide yang sebanyak mungkin terhadap suatu
masalah dilangsungkan dalam suatu pertemuan. Teknik ini pada dasarnya
adalah menerapkan diadakannya suatu sidang serbuan gagasan untuk
memecahkan masalah. Pada pembelajaran dengan teknik brainstorming,
setiap siswa dianjurkan mengajukan pendapat atau gagasan yang sebanyak-
banyak mungkin untuk kemudian dicatat.
Penggalian ide dengan teknik ini bermula dari pemikiran Osborn yang
menganggap bahwa aliran ide spontan yang muncul dari banyak orang lebih
baik daripada gagasan seorang diri. Brainstorming mengacu pada penggalian
ide berdasarkan kreativitas berpikir manusia. Peserta diskusi bebas
menyampaikan pendapat tanpa rasa takut terhadap kritik dan penilaian sebab
selama tahap pengumpulan ide semua gagasan akan ditampung tanpa
terkecuali. Dalam prosesnya, tidak boleh dilangsungkan perdebatan atau
diberikan kritik terjadap sesuatu ide yang dilontarkan.
Osborn dalam Gie (1995) mensyaratkan 4 ketentuan dalam melaksanakan
teknik brainstorming yaitu:
1. Kritik tidak diperkenankan
2. Pengaliran ide secara bebas dianjurkan
3. Kualitas lebih diharapkan
4. Penggabungan dan penyampuran dicari
12
Selain menyumbangkan gagasan sendiri, setiap peserta diharapkan
menyarankan bagaimana ide peserta lain dapat disempurnakan menjadi ide
yang lebih baik atau bagaimana dua atau lebih ide dapat digabungkan
menjadi satu lagi ide.
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisis situasi
4. Menganalisis ide-ide
Aliran ide-ide segar dan inovatif dari peserta diskusi akan dianalisis
dalam sebuah diskusi lanjutan. Panel diskusi kemudian akan
13
membahas ide-ide mana saja yang relevan dan dapat diterapkan
untuk mengatasi masalah tersebut.
Salah satu manfaat dari teknik ini adalah untuk menyusun langkah-
langkah berikutnya sebagai upaya perbaikan masalah. Panel diskusi
dapat merumuskan perencanaan jangka panjang berdasarkan curah
gagasan atau sumbang saran dari peserta brainstorming.
14
2. Undanglah mereka ke suatu tempat yang membantu mereka untuk
fresh. Tujuannya adalah agar saat pelaksanaan brainstorming, para
peserta dalam keadaan segar dan fun sehingga ide – ide akan
muncul.
3. Ajukan permasalahan yang sedang dihadapi mahasiswa agar
“mengatasi kejenuhan selama liburan semester”.
4. Minta setiap orang berfikir kemudian mengajukan idenya masing –
masing. Pada tahap ini ide apapun yang keluar harus ditampung dan
dicatat. Jangan dibatasi atau dibantah.
5. Setelah semua ide ditulis, saatnya Anda mendiskusikan ide mana
yang paling mungkin dilaksanakan berdasarkan kondisi dan
kemampuan perusahaan.
6. Ambillah dua atau tiga yang paling mungkin unutk dibawa kerapat
di level managerial yang lebih tinggi berdasarkan pilihan terbanyak.
Jangan lupa ide ide yang lain tetap harus diarsipkan karena tidak
menutup kemungkinan suatu saat ide ide tersebut bisa direalisasi.
15
Sarung tangan kimia
Sarung tangan pelindung Infeksi
Negative Cut: glove dengan desain ini biasanya leboh ketat daripada flat
plam. Jadi saat memakai gloves ini tangan kita tidak leluasa bergerak,
karena jarak antar jari itu terbatas. Tetapi dengan desain seperti ini
pengguna bisa lebih mudah mengontol bendadan desain ini lebih aman dari
pada glove dengan desian flat.
16
Roll Finger: desain ini adalah desain dengan latex membungkus jari kiper
seluruhnya..jadi desain ini pasti lebih ketat drpd desain yang lain. Desain ini
menjamin stabilitas yang baik dalam mengontrol benda
17
Pada 2001 Jepang telah memasang kapasitas 0,6 MWp tenaga surya
puncak, sementara itu Jerman memilik 0,26 MWp dan Amerika Serikat
0,16 MWp. Pada saat ini tenaga listrik surya seluruh dunia kira-kira sama
dengan yang diproduksi oleh satu kincir angin bear. Di AS biaya
pemasangan panel surya ini telah jatuh dari $55 per watt puncak pada 1976
menjadi $4 per watt peak di 2001.
Panel surya biasanya memiliki umur 20+ tahun yang biasanya dalam
jangka waktu tersebut pemilik panel surya tidak akan mengalami
penurunan efisiensi yang signifikan. Namun, meskipun dengan kemajuan
teknologi mutahir, sebagian besar panel surya komersial saat ini hanya
mencapai efisiensi 15% dan hal ini tentunya merupakan salah satu alasan
utama mengapa industri energi surya masih tidak dapat bersaing dengan
bahan bakar fosil. Panel surya komersial sangat jarang yang melampaui
efisiensi 20%.
Karena peralatan rumah saat ini berjalan di alternating current (AC), panel
surya harus memiliki power inverter yang mengubah arus direct current
(DC) dari sel surya menjadi alternating current (AC).
Posisi ideal panel surya adalah menghadap langsung ke sinar matahari
(untuk memastikan efisiensi maksimum). Panel surya modern memiliki
perlindungan overheating yang baik dalam bentuk semen konduktif termal.
Perlindungan overheating penting dikarenakan panel surya mengkonversi
kurang dari 20% dari energi surya yang ada menjadi listrik, sementara
sisanya akan terbuang sebagai panas, dan tanpa perlindungan yang
memadai kejadian overheating dapat menurunkan efisiensi panel surya
secara signifikan.
Panel surya sangat mudah dalam hal pemeliharaan karena tidak ada bagian
yang bergerak. Satu-satunya hal yang harus dikhawatirkan adalah
memastikan untuk menyingkirkan segala hal yang dapat menghalangi sinar
matahari ke panel surya tersebut.
18
Bagian dari panel surya ini berupa material yang menopang seluruh
komponen panel surya. Material substrat juga harus mempunyai
konduktivitas listrik yang baik karena juga berfungsi sebagai kontak
terminal positif sel surya, sehingga umumnya digunakan material metal atau
logam seperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya dye-sensitized
(DSSC) dan sel surya organik, substrat juga berfungsi sebagai tempat
masuknya cahaya, sehingga material yang digunakan umumnya material
konduktif namun transparan, seperti indium tin oxide (ITO) dan flourine
doped tin oxide (FTO).
Material semikonduktor
Ini merupakan bagian panel surya yang inti dan biasanya memiliki tebal
hingga beberapa ratus mikrometer untuk panel surya generasi pertama, dan
1-3 mikrometer untuk panel surya lapisan tipis. Material semikonduktor
berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari. Selain substrat sebagai
kontak positif, pada permukaan material semikonduktor biasanya dilapisi
material metal transparan sebagai kontak negatif.
Lapisan anti-reflektif
19
Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau
sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi
seperti dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan
tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial menghasilkan
tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala
milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk
berbagai aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri
membentuk modul surya. Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel
surya, dan total menghasilkan tegangan dc sebesar 12 V dalam kondisi
penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya tersebut bisa digabungkan
secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus
outputnya sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu.
Gambar dibawah menunjukan ilustrasi dari modul surya.
20
relatif di layar. Touchpad adalah fitur umum dari laptop dan juga digunakan
sebagai pengganti mouse komputer di space meja yang kecil.
Touchpad memberikan bantuan khusus bagi pengguna untuk mengerjakan
pekerjaan yang selalu mengandalkan mouse secara berlebihan. Touchpad
mempunyai ukuran yang bervariasi tetapi jarang dibuat lebih dari 40 cm² (6,3
x 6,3 cm atau sekitar 6 inci²). Touchpad juga dapat ditemukan pada Personal
Digital Assistant (PDA) dan beberapa media player portabel, seperti iPod
menggunakan click wheel.
Tujuan diciptakannya touchpad adalah membuat nyaman pemakaian mouse,
yang dulunya pemakaian mouse memerlukan tempat yang cukup luas, serta
diperlukan alas yang rata. Dengan adanya touchpad, user masih dapat
menggunakan komputer atau laptop dimana saja walaupun di tempat yang
sempit pula.
Fungsi touchpad tidak terlepas dari sejarah kemunculan ide komputer portable
yang dicetuskan oleh Alan Kay di Xerox PARC pada tahun 1970. Sejak saat
itu, ide ini terus di kembangkan sehingga kemudian di temukan ide untuk
menambahkan piranti pengganti mouse ke dalam komputer portable.
Cara kerja Touchpad adalah sebagai berikut :
1. Dalam pendekatan matriks, serangkaian konduktor diatur dalam sebuah
array dari garis paralel dalam dua lapisan, dipisahkan oleh isolator dan
persimpangan satu sama lain pada sudut yang tepat untuk membentuk
grid. Sinyal frekuensi tinggi diberikan secara berurutan antara pasangan
dalam grid array dua dimensi. Arus yang lewat di antara node
sebanding dengan kapasitansi. Ketika virtual ground, seperti jari
ditempatkan di atas salah satu persimpangan antara lapisan konduktif
beberapa bidang listrik dihubungkan singkat ke titik ground ini,
mengakibatkan perubahan kapasitansi yang besar di titik itu. Metode
ini menerima US Patent 5.305.017 diberikan kepada George Gerpheide
pada bulan April 1994.
2. Capacitive shunt method, dijelaskan dalam catatan aplikasi oleh
Analog Devices, merasakan perubahan kapasitansi antara pemancar
dan penerima yang ada di sisi berlawanan dari sensor. Pemancar
21
menciptakan medan listrik yang berosilasi di 200-300 kHz. Jika titik
ground, seperti jari ditempatkan antara pemancar dan penerima,
beberapa garis medan didorong menjauh, mengurangi kapasitansi.
Touchscreen maupun Touchpad tidak hanya respon terhadap jari kita, tetapi
juga dengan anggota tubuh lainnya yang terbalut kulit. Smartphone kita
hanya respon terhadap jari karena jari menghasilkan listrik statis. Berbeda
dengan teknologi layar sentuh sebelumnya (menggunakan respon tekanan
benda apa saja), layar sentuh masa kini menggunakan teknologi LAYAR
KAPASITIF. Sistem kapasitif memiliki sebuah lapisan pembungkus yang
bersifat kapasitif berbahan Indium Tinoxide pada seluruh permukaannya,
yang dapat meneruskan arus listrik secara continue untuk kemudian
diteruskan ke sensornya.
Kapasitif sendiri adalah istilah yang diambil dari ilmu Fisika pada cabang
ilmu Reaktansi Kapasitif. Singkat penjelasan dari istilah Kapasitif ini
adalah dapat merespon arus statis dengan besar yang sudah disesuaikan
saat pembuatannya. Sebenarnya teknologi touchscreen ini dapat merespon
semua benda yang menghasilkan listrik statis, hanya saja besar dari listrik
statis pada touchscreen ini sudah disesuaikan dengan listrik statis pada
22
tubuh manusia sehingga listrik statis benda lain hanya akan diingat dan
dijadikan referensi oleh touchscreen.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
24
Gambar 4. Mind Map Solar Gloves
3.3. Brainstoring
Sebelum membuat solar gloves maka dilakukan kegiatan brainstorming.
Berikut adalah langkah-langkah kegiatan brainstorming :
25
Pimpinan kelompok yang telah dipilih menginformasikan
aturan- aturan dalam melakukan brainstorming. Adapun aturan -
aturan dalam brainstorming adalah sebagai berikut
3.3.2.1.1 Kelompok harus terdiri dari 4-5 orang.
3.3.2.1.2 Kelompok diharapkan memberikan banyak masukan dan
gagasan.
3.3.2.1.3 Tidak dibenarkan memberikan kritik terhadap setiap
gagasan.
3.3.2.1.4 Usahakan semua gagasan dinyatakan secara singkat dan
jelas.
3.3.2.1.5 Suasana brainstorming harus rileks, terang, dan bebas.
3.3.2.1.6 Kegiatan sebaiknya berlangsung dalam waktu tidak lebih
dari 20 menit.
26
Gambar 5. Gagasan Solar Gloves
Spesifikasi : Solar Gloves terbuat dari bahan karet dan kalep sehingga fit
ditangan.
27
2. Gagasan Solar Gloves dari Nilam Melati
Spesifikasi : Solar Gloves terbuat dari bahan karet dan kalep sehingga fit
ditangan.
28
Gambar 7. Gagasan Solar Gloves
Spesifikasi : Solar Gloves terbuat dari bahan karet dan kalep sehingga fit
ditangan.
29
Gambar 8. Gagasan Solar Gloves
Spesifikasi : Solar Gloves terbuat dari bahan karet dan kalep sehingga fit
ditangan.
30
Gambar 9. Gagasan Solar Gloves
Spesifikasi : Solar Gloves terbuat dari bahan karet dan kalep sehingga fit
ditangan.
31
untuk mendapatkan gagasan terbaik. Adapun komentar yang diberikan
adalah sebagai berikut:
1. Gagasan Desain Muwahid
a. Tanggapan Nilam : Desain simpel tetapi peletakkan
sirkulasi seharusnya berada ditelapak tangan
b. Tanggapan Nurulita : Desain futuristik tetapi letak panel
seharusnya bisa diminimalisir dan tempat sirkulasi udara
dimaksimalkan
c. Tanggapan Amania : Desain modern tetapi letak port usb
kurang ergonomis
d. Tanggapan Syahrul : Desain bagus tetapi kurang
penambahan bahan yang membuat sarung tangan menjadi
lengket terhadap pegangan motor
2. Gagasan Desain Nilam
a. Tanggapan Muwahid : Desain sudah proporsional tetapi
terlalu rumit dibagian telapak tangan dengan terlalu banyak
sirkulasi udara
b. Tanggapan Nurulita : Penempatan port usb seharusnya
diletakkan dibawah agar lebih efisien dalam mengisi daya
baterai
c. Tanggapan Amania : Penempatan panel surya yang terlalu
besar akan menyulitkan pergerakan tangan
d. Tangapan Syahrul : Desain sudah ergonomis tetapi port usb
seharusnya berada ditelapak tangan bagian bawah
3. Gagasan Desain Nurulita
a. Tanggapan Muwahid : Desain unik dengan memperkecil
ukuran panel surya sehingga terlihat lebih sporti
b. Tanggapan Nilam : Sirkulasi udara sudah bagus tetapi
peletakan port usb seharusnya berada dipunggung tangan
c. Tanggapan Amania : Port usb sudah berada ditempat yang
benar, tetapi jumlah panel surya terlalu banyak
d. Tanggapan Syahrul : Desain sporti dengan port usb yang
ergonomis, tetapi tidak ada penambahan bahan untuk anti
licin
4. Gagasan Desain Amania :
a. Tanggapan Muwahid : Desain simpel tetapi seharusnya
port usb berada dipunggung tangan
b. Tanggapan Nilam : Desain simpel dan baik seharusnya
tempat port usb berada dipunggung tangan
c. Tanggapan Nurulita : Penempatan port usb sudah benar dan
ergonomis, tetapi seharusnya panel surya diperkecil
32
d. Tanggapan Syahrul : seharusnya ditambahkan bahan untuk
anti licin dibagian bawah sarung tangan
5. Gagasan Desain Syahrul :
a. Tanggapan Muwahid : Desain simpel dan ergonomis tetapi
seharusnya sirkulasi udara berada disamping tangan
b. Tanggapan Nilam : Port usb seharusnya berada diatas
punggung tangan agar memudahkan penglihatan
pengendara
c. Tanggapan Nurulita : Seharusnya sirkulasi udara berada
ditelapak tangan agar desain lebih terlihat sporti
d. Tanggapan Amania : Port usb sudah benar berada dibawah
telapa tangan, tetapi tidak perlu penambahan bahan anti
licin
33
Berikut adalah hasil evaluasi dan perbaikan dalam rancangan akhir produk
solar gloves.
BAB IV
34
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Brainstroming
1. Membentuk Kelompok dan Menetapkan
- Pimpinan Ketua : Muwahid Adli Luthfi (41614010012)
- Anggota : Nilam Melati (41614010019)
Nurulita Rahayu (41614010031)
Amania Kartini (41614010042)
Muhammad Syahrul Haj (41614010045)
2. Hasil analisis yang didapat dari setiap rancangan ialah sebagai berikut:
a. Analisis Rancangan Muwahid Adli Luthfi
- Keunggulan rancangan : Desain dibuat dengan sangat simple dan
tidak memiliki banyak gabungan bahan lain, sehingga sangat ringan
dipakai.
35
adanya sirkulasi udara yang dapat memungkinkan pengguna
merasakan panas saat menggunakannya.
36
- Keunggulan rancangan : Desain dibuat dengan simple dan terdapat
sirkulasi udara yang banyak di bagian telapak tangannya.
a. Rancangan awal gambar design dari Nilam, Nurulita dan Amania yang
memiliki sirkulasi udara pada telapak tangan dengan tambahan beberapa
ide dari Arul dan Muwahid seperti penambahan grip pada permukaan
telapak tangan agar tidak slip (licin) pada saat handle gas basah karena
kondisi hujan. Serta kepala port USB yang terdapat pada bagian bawah
telapak tangan agar pengguna tidak sukar saat menggunkan sarung
tangan tersebut, dan yang terpenting adalah penambahan solar panel
yang terdapat pada punggung sarung tangan tangan yang merupakan
sumber utama dalam pengisian battery gadget.
37
baik untuk keamanan dan kenyamanan dalam berkendara khususnya
pada sarung tangan.
c. Disamping terdapat fitur solar panel pada punggung sarung tangan yang
berfungsi untuk mengisi kembali daya battery pada gadget. Sarung
tangan dibuat senyaman mungkin untuk penggunanya agar tidak terjadi
lecet dan panas pada telapak tangan.
38
Gambar 11. Rancangan Hasil Akhir
39
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dalam pembuatan desain sarung tangan diperlukan gagasan-gagasan
atau ide yang kemudian dituangkan ke dalam mindmap sebagai rancangan
awal bagaimana produk tersebut dibuat. Desain yang diutamakan dalam Solar
Gloves ini adalah kenyamanan yang dirasakan oleh pengguna motor dengan
keunggulan bahan tidak panas, mudah dibersihkan, terdapat pori-pori untuk
sirkulasi udara, fiit atau menyesuaikan bentuk tangan, dilengkapi dengan fitur
tingkat kapasitansi tinggi pada ujung-ujung jari sarung tangan dan solar panel
power bank sehingga memudahkan aktifitas pengguna motor dalam urgensi
menggunakan telepon genggam berbasis touchscreen atau touchpad.
5.2. Saran
Setelah melakukan brainstroming desain sarung tangan Solar Gloves, adapun
saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
1.5.1. Dalam melakukan brainstroming anggota kelompok dituntut untuk
aktif dalam memberikan penilaian dan ide maupun gagasan mengenai
perancangan desain
1.5.2. Perancangan desain merupakan suatu proyek yang idenya bersumber
dari paartisipan anggota kelompok, sehingga diperlukan pendalaman
mengenai objek atau produk yang akan direalisasikan dalam bentuk
desain.
40
DAFTAR PUSTAKA
http://www.referensimakalah.com/2012/04/mengenal-metode-mind-
mapping_6124.htmldiakses pada tanggal 23 Maret 2017
http://tonycotton145.blogspot.co.id/2014/04/tips-memilih-sarung-tangan-
untuk.html diakses pada tanggal 23 Maret 2017
https://www.google.com/search?q=contoh+mind+mapping&espv=2&source=lnm
s&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjY1auW4uzSAhUEOY8KHQcoDvQQ_AUI
BigB&biw=1366&bih=638#imgdii=UzlyQGlB026aVM:&imgrc=1EY1vHXm0i1
HMM: diakses pada tanggal 23 Maret 2017
http://kardung.blogspot.co.id/2013/05/definisi-dan-pengertian-panel-surya.html
diakses pada tanggal 23 Maret 2017
https://teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-sel-surya/prinsip-kerja-sel-
surya/ diakses pada tanggal 23 Maret 2017
http://caltarariaonthemove.blogspot.co.id/2011/01/perancangan-sarung-tangan-
dengan.html diakses pada tanggal 23 Maret 2017
https://jalantikus.com/gadgets/ini-dia-alasan-kenapa-touch-screen-smartphone-
cuma-respone-terhadap-jari-manusia/ diakses pada tanggal 23 Maret 2017
http://www.solusikompi.com/2014/08/pengertian-dan-fungsi-touchpad.html
diakses pada tanggal 23 Maret 2017
http://maluku--leather.blogspot.co.id/2012/05/laporan-sarung-tangan.html diakses
pada 23 Maret 2017
41