SULAMAN SMOCK
Smock ada tiga macam yaitu smock inggris, smock belanda dan smock jepang.
1. Smock Inggris
Smock inggris adalah smock yang terjadi karena adanya tarikan benang sehingga
berbentuk kerutan-kerutan yang kecil-kecil (halus) dan rata, karena berupa kerutan-
kerutan maka bahan yang diperlukan minimum harus dua kali lipat dari besarnya
hiasan yang. Bahan untuk smock inggris dapat yang polos maupun yang bermotif.
Cara mengerjakan smock inggris:
1) Bahan yang akan di smock diberi tanda garis-garis (dengan pensil)
2) Tanda- tanda yang telah dibuat dijelujur kecil-kecil atau disetik dengan setikan
mesin yang jarang
3) Jelujur tersebut ditarik sedikit demi sedikit sehingga terjadi kerut-kerut yang
bentuknya (besar-kecilnya) sesuai dengan kehendak kita
4) Agar bentuknya tetap maka jelujuran pada kerut-kerut dapat disetik dengan mesin
yang menggunakan benang sewarna dengan bahan.
Dengan majunya teknologi maka dapat dengan mudah dan cepat membuat smock
inggris yaitu menggunakan benang elastik, yang menjahitnya dengan mesin jahit.
Smock inggris yang menggunakan benang elastik digunakan untuk menghias pakaian
yaitu untuk kerut-kerut dipinggang maupun lengan serta pada bagian-bagian lain.
Dalam mengerjakan ini benang elastik cukup pada bagian sekoci saja, bagian atas
benang biasanya yang sewarna dengan kainnya dan menjahitnya dari bagian baik
kain.
2. Smock Belanda
Smock belanda banyak digunakan untuk menghiasi pakaian wanita dan anak.
Dapat juga untuk menghiasi bahan yang berbintik, berkotak, kain bagi ataupun bahan
yang polos karena smock ini terbentuk dari kerut-kerut maka bahan yang dipilih
hendaknya yang tipis supaya kerutnya bagus. Apabila bahan yang dihiasi polos harus
dibuat garis-garis atau titik-titik untuk jelujur, sedangkan bahan yang berkotak atau
berbintik jelujurnya tinggal mengurutkan kotak-kotaknya atau bintiknya. Kerut-kerut
yang diperoleh dapat dibagi dengan teratur serta terletak lurus menurut panjang
benang. 22 Benang hias yang digunakan dapat diambil yang besar atau kecil, halus
atau kasar disesuaikan dengan bahannya. Warna benang dapat bermacam-macam
warna asal kombinasinya cukup baik dan sesuai dengan warna bahan. Tusuk hias
yang digunakan haruslah tusuk hias yang dapat meregang dan mengerjakannya pada
bagian baik bahan. Untuk benda-benda yang tidak sering dicuci dapat sekaligus
melekatkan manik-manik ataupun payet. Untuk mendesain bentuk smock belanda ini
tanpa digambar terlebih dahulu, dalam karangan saja yang langsung diterapkan pada
bahan. Cara mengerjakan smock belanda:
1. menentukan lebar bahan sesuai dengan panjang smock yang dikehendaki. Bahan
yang tipis harus lebih banyak dari pada bahan yang tebal. Bahan yang tipis dapat
sampai 3 x lebarnya, dan bahan tebal cukup 1 ½ atau 2 x lebarnya.
2. Menjelujur berdasarkan kotak-kotak, bintik-bintik, atau garis-garis pada kain yang
polos. Jarak jelujur satu dengan yang lain kurang lebih 1 cm dan letak jelujur
sejajar
3. Benang jelujur ditarik untuk membuat kerutan-kerutan yang panjangnya tertentu
dan dimatikan
4. Kerutan-kerutan tersebut mulai di snock dengan menggunakan macam-macam
tusuk hias yang mudah meregang misalnya flanel, lilit, dan menggunakan
beberapa warna benang. Pada umumnya bentuk smock belanda berbiku-biku, dan
dengan tusuk lilit yang dibuat demikian rupa dapat membentuk smock yang
bagus. Dalam mengerjakan tusuk hias janganlah menariknya kuat-kuat supaya
benda yang dihias dapat meregang dan terletak dengan baik
5. Setelah smock selesai dikerjakan benang-benang jelujur harus dicabut kembali
6. Apabila bahan yang dismock tersebut merupakan bagian dari benda lain maka
selekas mungkin diletakkan pada tempatnya
3. Smock Jepang
Smock jepang adalah smock yang bentuknya gelembung-gelembung atau
cekungan-cekungan. Karena bentuknya yang demikian maka bahan yang digunakan
sebaiknya bahan lunak serta tidak mudah kusut. Gelembung/ cekungan terbentuk oleh
beberapa bagian (sudut-sudut) tertentu yang dihubungkan dengan dimatikan, maka
perlu pertolongan garis-garis pada bagian buruk bahan, sehingga bahan yang di
smock harus polos. Benang yang digunakan harus yang kuat dan sewarna dengan
bahannya. Menyemoknya dari bagian buruk bahan.
Desain smock jepang berupa kotak-kotak selebar 1 atau 2 cm2 yang langsung
dibuat pada bagian buruk kain dengan pensil. Smock jepang banyak digunakan untuk
menghiasi pakaian, sarung bantal kursi, sprei, dekorasi pada kursi pengantuin, dll.
Bahan yang akan di smock harus diperhitungkan kelipatannya baik panjang maupun
lebar sesuai dengan motif smocknya. Cara mengerjakan smock jepang:
1. Pada bagian buruk kain dibuat kotak-kotak dengan pensil. Antara 1 sampai 2 cm
sisi kotak-kotak tersebut
2. Masing-masing kotak diberi tanda pada bagian-bagian tertentu yang harus
dihubungkan (digabungkan jadi satu) dan dimatikan. Ujung panah menunjukkan
sudut yang satu dengan yang lain harus digabungkan
3. Menyemok yaitu menggabungkan dan mematikan masing-masing sudut atau
bagian-bagian yang telah diberi tanda, dalam menggabungkan, masing-masing
sudut atau bagian hanya diambil satu atau dua serat benang dari kainnya supaya
tidak kelihatan dari bagian baik kain, dan benang jahit harus sewarna dengan
kainnya, serta jarum jahit harus yang kecil.
4. Jika smock merupakan bagian dari benda lain sebelum ditempelkan pada
bendanya misalnya baju maka tepi-tepi smock maka harus disetik dengan mesin
supaya smock tidak mudah lepas.
1. Sulaman smock dikenal dengan sulaman yang dikerut diatas kain yang rata.
2. Bahan untuk menyulam ini adalah bahan polos, kain berkotak, kain berbintik.
3. Pekerjaan smock bersifat elastis.
4. Sulaman smock di aplikasikan pada gaun, blus, rok, babe anak, bantal, dan lain-lain.
5. Tusuk hias yang digunakan adalah tusuk hias yang dapat merenggang
Dalam mengerjakan sulaman smock, diperlukan alat dan bahan. Berikut ini merupakan
alat dan bahan untuk membuat sulaman smock:
1. Pensil
2. Penggaris
3. Pita ukuran
4. Jarum tangan
5. Benang
6. Gunting
7. Kain polos, kain kotak, kain berbintik