Anda di halaman 1dari 10

Ringkasan Eksekutif

Black Coffee Beans (“BCB”) adalah usaha kuliner ritel yang fokus pada penjualan
minuman kopi dingin dan hangat berkualitas. BCB adalah usaha yang didirikan pada
tahun 2016 oleh 3 orang mitra yaitu Reza, Dimas dan Rangga.

BCB menyediakan kopi tubruk, espresso, cafe latte, capucinno, dan beberapa jenis
blended beverage berbasis kopi. Selain minuman, BCB juga menyediakan makanan
berupa roti bakar, french fries, gorengan, indomie, dan donat dari mitra kami.

BCB mengusung konsep cafe yang hommy, minimalis, dan sebagai tempat diskusi anak
muda. Konsep tersebut merupakan bagian dari strategi pemasaran kami yang menyasar
pasar anak muda usia 18-25 tahun yang banyak terdapat disekitar lokasi usaha, terutama
mahasiswa dan karyawan kantoran muda.

Selain menyediakan minuman dan makanan ditempat, kami melayani takeaway untuk
komuter yang sering lewat di lokasi usaha. Hal ini kami lakukan dengan menyediakan
booth mobile di parkiran untuk takeaway. Strategi ini telah berhasil menumbuhkan
kontribusi pembeli takeaway dari 10% menjadi 30% dalam 3 bulan saja.

Secara keuangan BCB mempunyai prospek yang cerah dimana pada tahun 2017, BCB
membukukan pendapatan sebesar Rp. 750.000.000 dan profit sebesar Rp. 205.000.000.
Pendapatan tersebut tumbuh sebesar 20% sedangkan profit tumbuh sebesar 30% dari
tahun 2016.

Kami bermaksud untuk mengembangkan BCB dengan membuka lokasi baru dengan
skema kemitraan. Mitra usaha membutuhkan modal awal untuk cafe sebesar Rp.
60.000.000 tidak termasuk lokasi usaha. Dengan margin keuntungan yang tinggi dari
bisnis cafe, modal tersebut kami proyeksikan akan kembali dalam waktu 9 bulan setelah
operasi.
1. Profil dan Tujuan Usaha
1.1 Profil Usaha
Nama Usaha : Black Coffee Beans

Alamat : Jl. WR. Supratman No.50, Cempaka Putih, Tangerang Selatan, Banten

Telp :+62 8120958xxx

Bidang Usaha : Kuliner

Email : reza@blackcoffeebeans.co.id

Website : https://blackcoffeebeans.co.id

BCB didirikan pada tahun 2016 oleh 3 orang mitra yaitu Reza, Dimas dan Rangga. BCB
merupakan usaha berbadan hukum dengan nama PT. Kopi Hitam Sejahtera berdasarkan Akta
Notaris Nomor xxx.

BCB merupakan usaha yang telah memperoleh legalitas usaha lengkap dengan SIUP dari Dinas
PTSP Pemkot Tangerang Selatan, Surat Izin Tempat Usaha, SKDP dan NPWP.

BCB saat ini memiliki 1 lokasi usaha yang beralamat di Jl. WR. Supratman No.50, Cempaka Putih,
Tangerang Selatan, Banten.

Lokasi usaha BCB bertempat di lokasi strategis dekat dengan beberapa SMA, UIN Jakarta, dan
merupakan jalur utama untuk menuju stasiun kereta. Dengan lokasi tersebut BCB mempunyai
jumlah calon pelanggan potensial yang besar sesuai dengan target pasar BCB.

1.2 Profil Penanggung Jawab


Nama : Muhammad Reza

Alamat : Jl. Camar No. 12, Ciputat Timur, Tangerang Selatan

Telp :+62 8120958xxx

Email : reza@blackcoffeebeans.co.id

BCB dijalankan oleh manager yaitu Reza, Dimas sebagai Barista dan Rangga sebagai pemasar,
business development, dan keuangan.

2 Tujuan Usaha
BCB mempunyai misi usaha yang menjadi prinsip sukses sebagai berikut:
• Produk terbaik – menyediakan makanan dan minuman dengan kualitas terbaik dan
harga terjangkau.

• Membangun komunitas – menyediakan tempat dan mendorong perkembangan


komunitas yang sehat dan positif.

• Pelayanan terbaik – memberikan pelayanan yang ramah, cepat dan handal.

• Tumbuh dan Menghasilkan – beroperasi secara efisien dan efektif untuk menghasilkan
bisnis yang tumbuh dan menghasilkan keuntungan yang sehat.

Untuk mencapai tujuan tersebut BCB mempunyai target sebagai berikut:

• Menghasilkan 1 produk baru pada akhir tahun 2018

• Membuka 3 cabang baru dengan mitra usaha

• Meningkatkan pendapatan minimal sebesar 10% dan profit sebesar 15% per tahun.

3. Produk
BCB mempunyai 2 kategori produk utama yaitu minuman sebagai produk utama dan makanan
sebagai produk pelengkap.

3.1 Produk Minuman


BCB menawarkan produk minuman kopi sebagai berikut:
• Kopi tubruk;
• Kopi susu keluarga;
• Vietnam Drip;
• Hot Americano;
• Espresso;
• Hot/Cold Cafe Latte;
• Hot/Cold Capuccinno;
• Hot/Cold Mocaccinno.
Bahan produk minuman kopi tersebut diperoleh langsung dari petani kopi yang berlokasi di
Lampung. Pengambilan bahan langsung dari petani tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas
kopi, memastikan ketersediaan, dan meningkatkan margin. Sedangkan untuk susu segar kami
mengambil dari supplier susu di Ciputat.

Minuman kopi merupakan produk utama BCB yang menyumbang 60% pendapatan BCB.
Dimana rata-rata margin laba kotor dari produk kopi adalah sebesar 50%.

Selain minuman kopi, BCB juga menawarkan minuman sebagai berikut:

• Milkshake
• Hot/Cold Chocolate
• Hot/Ice Tea
• Hot/Cold Greentea Latte
Untuk produk non-kopi bahan dasar dalam bentuk kemasan diperoleh dari supplier yang
telah bekerjasama dengan kami. Adapun minuman non-kopi hanya menyumbang 20%
pendapatan total dengan margin laba kotor sebesar 40%.

Kelebihan Produk Minuman

• Kualitas yang terjaga dengan biji kopi langsung dari petani;


• Memberikan pilihan minuman populer yang variatif;
• Konsistensi rasa yang terjaga;
• Penyajian yang cepat;
• Pengemasan untuk takeaway yang higienis dan praktis;
• Pilihan kepada pembeli untuk menentukan sendiri tingkat kandungan gula dan es untuk
minuman dingin.
Kekurangan Produk Minuman

• Differensiasi yang terbatas dari kompetitor;


• Persaingan yang ketat;
• Susu segar untuk bahan 3 minuman kopi populer caffe latte dan capucinno hanya tahan
beberapa hari saja.

3.2 Produk Makanan


BCB saat ini menawarkan produk makanan sebagai berikut:

• Roti bakar (dalam 3 varian yaitu coklat, keju, dan coklat keju);
• Gorengan (3 varian yaitu bakwan, tempe dan pisang goreng);
• French fries;
• Indomie (versi biasa dengan telor dan sayur dan versi topping dengan tambahan keju dan
kornet);
• Donat (konsinyasi dengan mitra);
Makanan menyumbang 20% dari total pendapatan dengan margin kotor rata-rata 45%.

Kelebihan Produk Makanan


• Meningkatkan nilai tambah pada produk minuman kopi untuk ditawarkan sebagai paket
hemat;
• Penyajian yang cepat;
• Konsistensi rasa yang baik;
Kekurangan Produk Makanan
• Tidak ada differensiasi dengan competitor

4. Aspek Pemasaran
4.1 Target Pasar
Target pasar utama dari BCB adalah mahasiswa UIN dan pelajar SMA yang berada disekitar
lokasi usaha BCB di Jl. WR. Supratman.

Jumlah mahasiswa UIN sendiri berdasarkan data di website UIN totalnya mencapai 29 ribu
untuk mahasiswa S1 dan 2 ribu untuk mahasiswa S2 dan S3. Sedangkan jumlah pelajar SMA
diprediksi berkisar antara 1.000 – 2.000 orang yang berasal dari 3 SMA sekitar.

Disamping itu BCB juga mempunyai target pasar sekunder yaitu karyawan kantoran dan
komuter yang berada disekitar dan melewati lokasi.

4.2 Analisis Pasar


BCB dapat dikelompokkan secara khusus sebagai bisnis ritel cafe. Namun, kompetisi dalam
pasar tidak hanya sebatas cafe lain tetapi juga menyedia minuman lain seperti thai tea, soft
drink, milk tea dan lainnya.

Kompetisi utama BCB dapat digolongkan sebagai berikut:


1. cafe franchise nasional seperti Starbucks, Coffee Beans, dan Excelso;
2. cafe lokal yang dimiliki dan dioperasikan secara independen; dan
3. kios minuman ringan seperti thai-tea dan milk tea.

BCB mempunyai keunggulan dibandingkan kompetisi utama tersebut sebagai berikut:


1. BCB fokus kepada pasar mahasiswa dengan konsep dan harga yang secara
khusus disesuaikan dengan preferensi target pasar. Dalam hal ini cafe franchise
nasional mempunyai kelemahan dalam masalah harga, jarak dan konsep.
Sedangkan kios minuman ringan tidak dapat bersaing di konsep tempat diskusi
dan produk kopi yang berkualitas.
2. BCB menerapkan strategi pemasaran yang unik dibandingkan dengan cafe lokal
independen lainnya yaitu pemasaran social media yang memberikan insentif
kuat kepada pelanggan, merangkul dan membangun komunitas, serta
pengembangan layanan takeaway yang kuat.
4.3 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran BCB disesuaikan dengan target pasar BCB yaitu untuk pasar utama
mahasiswa dan pelajar menerapkan strategi pemasaran sebagai berikut:
• Konsep sesuai: menerapkan konsep cafe yang enak sebagai tempat diskusi, nyaman,
dan mempunyai menu dengan harga terjangkau.
• Promosi Hari Khusus : promosi “Diskusi Rabu” untuk kelompok pelajar yang berjumlah
2 atau lebih mendapatkan diskon 25%.
• Komunitas : merangkul komunitas-komunitas kampus dengan pendekatan terhadap
pemimpin kelompok.
• Promosi Social Media : memberikan insentif gratis 1 potong roti bakar untuk posting
Instagram dari pelanggan.
Untuk segmen pasar sekunder yaitu pegawai kantoran dan komuter menerapkan strategi
pemasaran sebagai berikut:
• Bermitra dengan Go-Food : memberikan promo special Go-Food untuk kopi susu
keluarga selama 3 bulan pertama;
• Booth Mini : membuka booth mini di depan toko dekat jalan untuk takeaway;
• Promosi khusus : promosi hari gajian ditanggal 25 pembelian Cafe Latte dan paket
diskon 25%;

5. Analisis Risiko
Risiko terbesar bisnis BCB adalah risiko pasar dimana terdapat kompetisi yang ketat di bidang
usaha makanan dan minuman secara umum dan bisnis cafe secara khususnya.

Risiko tersebut dapat diidentifikasi dari 3 cafe saingan di sekitar lokasi usaha. Dari 3 cafe tersebut
2 cafe bersaing kuat untuk segmen pasar yang sama dengan BCB. Sedangkan 1 cafe lainnya
bersaing untuk pasar sekunder BCB.

Persaingan yang ketat tersebut dapat menekan margin laba BCB dan mengurangi atau
menghilangkan profit yang dapat diperoleh dari produk utama BCB yaitu minuman kopi.

Risiko tersebut menjadi semakin besar jika terjadi kenaikan harga bahan baku atau biaya
operasional.

Untuk mengantisipasi risiko tersebut BCB menerapkan strategi differensiasi dari kompetitor yaitu
membangun komunitas dan layanan takeaway yang cepat dan handal.

6. Laporan Keuangan
Pada tahun 2015, 2016 dan 2017 BCB membukukan pendapatan dan keuntungan sebagai berikut:
Deskripsi 2015 2016 2017

Pendapatan 520.000.000 623.500.000 750.000.000

Harga Pokok Penjualan 234.000.000 280.575.000 337.500.000

Laba Kotor 286.000.000 342.925.000 412.500.000

Biaya Operasional 150.000.000 180.000.000 200.000.000

Laba Operasional 186.000.000 162.925.000 212.500.000

Biaya pajak dan bunga 5.200.000 6.235.000 7.500.000

Laba bersih 180.800.000 156.690.000 205.000.000

Catatan : Biaya operasional mencakup gaji para pendiri sebagai karyawan aktif, sewa tempat, listrik dan biaya
pemasaran.

7. Permodalan
Untuk menjadi mitra dari BCB dalam membuka cabang baru diperlukan permodalan sebagai berikut:

Modal Investasi :

• Mesin kopi : Rp. 5.000.000

• Grinder kopi : Rp. 900.000

• Tamper : Rp. 300.000

• Milk jug & measuring jug : Rp. 300.000

• Perlengkapan lain : Rp. 500.000

• Gelas dan piring : Rp. 400.000

• Cangkir & espresso shot : Rp. 500.000

• Vietnam drip : Rp. 200.000

• Ketel : Rp. 150.000

• Kompor : Rp. 500.000

• Panci, wok, teflon : Rp. 600.000

• Reklame : Rp. 1.200.000


Total : Rp. 10.750.000

*Catatan: modal investasi belum termasuk furnitur, sewa tempat dan fitting out (mitra bebas
mencari sendiri dengan persetujuan manajemen)

Modal Kerja

• Biji Kopi : Rp. 2.000.000

• Susu segar : Rp. 500.000

• Minuman lain : Rp. 500.000

• Bahan makanan : Rp. 500.000

• Listrik : Rp. 1.500.000

• Gas : Rp. 300.000

Total : Rp. 4.300.000

*untuk bulan pertama

8. Rencana Keuangan
Perhitungan pendapatan dan keuntungan didasarkan pada asumsi sebagai berikut:

Keuntungan Tahun Pertama:

Rata-rata nilai pembelian per pelanggan Rp. 18 ribu.

Target pelanggan per hari

• bulan pertama :20 orang/hari = pendapatan Rp.10.800.000

• bulan kedua :25 orang/hari = pendapatan Rp.13.500.000

• bulan ketiga :30 orang/hari = pendapatan Rp.16.200.000

• bulan keempat :35 orang/hari = pendapatan Rp.18.900.000

• bulan kelima :40 orang/hari = pendapatan Rp.21.600.000

• bulan keenam :50 orang/hari = pendapatan Rp.27.000.000

• bulan ketujuh :60 orang/hari = pendapatan Rp.32.400.000

• bulan kedelapan :70 orang/hari = pendapatan Rp.37.800.000


• bulan kesembilan :80 orang/hari = pendapatan Rp.43.200.000

• bulan kesepuluh : 90 orang/hari = pendapatan Rp.48.600.000

• bulan kesebelas dan kedua belas: 100 orang/hari = pendapatan Rp.54.000.000

Total Pendapatan : Rp. 397.000.000

Biaya pokok penjualan : Rp. 178.650.000

Laba Kotor : Rp. 218.350.000

Biaya Operasional : Rp. 142.600.000

Laba Operasional : Rp. 75.750.000

Pajak (tarif UMKM 2018 0,5%): Rp. 1.985.000

Laba bersih : Rp. 73.765.000

*Catatan : biaya operasional menggunakan asumsi sewa tempat Rp. 5 juta perbulan, listrik dan gas Rp 1.8 juta
perbulan, serta pegawai Rp. 5 juta perbulan (bulan 6 pertama hanya barista merangkap server Rp. 3.5 juta,
bulan 6-12 ditambah server gaji Rp. 1.5 juta) dan ditambah biaya pemasaran Rp 10 juta pertahun.

Anda mungkin juga menyukai