NIM : 2017015309
Kelas : 5H
1. Menurut anda, apa yang menyebabkan pembelajaran PKn di Sekolah Dasar secara
umum kurang menarik?
2. Mengapa seorang guru perlu mengembangkan bahan ajar?
3. Tuliskan macam2 metode pembelajaran untuk muatan PKn ! (minimal 15)
Jawab :
1. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara untuk memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga Negara yang baik, yang cerdas, terampil, dan
berkarakter Indonesia.Namun selama ini proses pembelajaran PKn di sekolah dasar
secara umum masih kurang diminati oleh siswa karena pembelajarannya yang kurang
menarik.
Menurut pendapat saya yang menyebabkan pembelajaran PKn di sekolah dasar
kurang menarik karena kebanyakan guru mengajar masih mengunakan paradigma
yang lama dimana guru Guru mengajar dengan metode konvensional yaitu metode
ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal. Dengan
menggunakan metode ceramah siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar,
dan siswa akan cenderug tidak begitu tertarik dengan pelajaran PKn karena selama
ini pelajaran PKn dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan
semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan rendahnya minat
belajar PKn siswa di sekolah dasar.
Masalah utama dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ialah
penggunaan metode atau model pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran
secara tepat, yang memenuhi muatan tatanan nilai, agar dapat diinternalisasikan pada
diri siswa serta mengimplementasikan hakekat pendidikan nilai dalam kehidupan
sehari-hari belum memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Seharusnya dalam
penyampaian materi guru harus menggunakan metode pembelajaran dan media
pembelajaran atau dalam pembelajarannya dikaitkan dengan keidupan sehari-hari
siswa agar siswa tidak bosan dan mengerti apa yang disampaikan oleh guru, tidak
hanya sekedar menghafal saja.
2. Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi
pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara
sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu
mencapai kompetensi atau sub kompetensi dengan segala kompleksitasnya.
Seorang guru perlu mengembangkan bahan ajar karena bahan ajar yang
dikembangkan oleh orang-orang terdahulu sering tidak cocok dengan siswa dari guru
lain. Ketidak cocokan tersebut misalnya; lingkungan sosial, letak geografis, budaya
dan lain-lain. Untuk itu guru perlu mengembangkan bahan ajar yang dikembangkan
harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada saat itu, bahan ajar harus
dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa sebagai sasaran. Selain lingkungan
sosial, budaya, dan geografis, karakteristik sasaran juga mencakup tahapan
perkembangan siswa, kemampuan awal yang dikuasai, minat, latar belakang keluarga
dll. Untuk itu bahan ajar yang dikembangkan juga harus dapat menjawab atau
memecahkan masalah ataupun kesulitan dalam belajar.
3. Metode pembelajaran yang cocok digunakan untuk muatan PKn antara lain:
a. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami
materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang
menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi.
b. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian
materi melalui pemecahan masalah, atau analisis yang pemecahannya sangat
terbuka. Penggunaan metode diskusi ini akan sangat menarik perhatian siswa dan
siswa akan teribat aktif dalam diskusi karena rasa ingin tahunya.
c. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana
siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses,
mengamati suatuobyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan
sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
d. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda,
atau cara suatu benda yang sedang dipelajari. Demonstrasi dapat dilakukan
dengan menunjukkan baik benda yang nyata, model, maupun tiruannya dan
disertai penjelasan lisan oleh guru.
e. Metode role playing
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan
imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh
hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu
orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.
f. Metode Problem Solving
Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode
dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai
masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok
untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
g. Metode picture and picture
Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar
dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
h. Numbererd Heads Together
Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa
diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru
memanggil nomor dari siswa untuk melaporkan hasil kerja samanya bersama
teman satu kelompok.
i. Investigasi Kelompok (group Investigation)
Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik
maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut para
siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam
ketrampilan proses kelompok (group process skills).
j. Koopertive Learning Tipe Jigsaw
dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi
komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam
kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap
anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang
ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok
yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi
yang terdiri dari dua atau tiga orang. Siswa ini bertugas untuk menyelesaikan
tugas kooperatifnya dan bertanggung jawab menjelaskan kepada kelompok
asalnya.
k. Team Games Tournament (TGT)
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
l. Student Teams - Achievement Divisions
Siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai
menjelaskan anggota lain sampai mengerti.
m. Examples Non Examples
Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh-
contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan KD.
n. Contextual Teaching and Learning
adalah sistem pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun
pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan
akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal ini penting
diterapkan agar informasi yang diterima tidak hanya disimpan dalam memori
jangka pendek, yang mudah dilupakan, tetapi dapat disimpan dalam memori
jangka panjang sehingga akan dihayati dan diterapkan dalam tugas pekerjaan.
o. Aktive Learning
Dalam metode pembelajaran ini Guru hanyalah sebagai fasilitator yang
menyiapkan agar kegiatan belajar bersuasana inisiatif dan tanggung jawab
belajar dari sisi si pembelajar (siswa). Melalui model pembelajaran aktif (active
learning) ini dapat diharpkan siswa akan berkeinginan terus untuk belajar
selama hidupnya (pebelajar sepanjang hayat), dan tidak tergantung pada guru
atau orang lain bilamana mereka harus (perlu) untuk mempelajari hal-hal yang
baru.