Dosen Pengampu :
Lamria Simamora, SE., MSA, Ak, CA
Disusun Oleh :
Anggota Kelompok :
2. Jika diketahui bahwa jumlah yang dimasukkan dalam proses sebanyak 20.000
unit, dan pada akhir bulan laporan produksi memperlihatkan jumlah produk jadi
sebanyak 15.000 unit dan jumlah persediaan produk dalam proses sebanyak 5.000
unit (dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut: biaya bahan baku 100%; biaya
tenaga kerja 75%; dan biaya overhead pabrik 80%), hitunglah unit ekuivalensi untuk
tiap unsur biaya produksi.
Penyelesaian:
Data Produksi
Produk yang dimasukkan dalam proses 20.000 unit
Produk jadi akhir bulan 15.000 unit
Produk dalam prose
tidak langsung seringkali tidak diperlukan, terutama jika perusahaan hanya
menghasilkan satu macam produk (seperti perusahaan semen, pupuk, bumbu
masak). Karena harga pokok persatuan produk di hitung setiap akhir bulan, maka
umumnya biaya overheand pabrik dibebankan kepada produk atas dasar biaya yang
sesungguhnya terjadi.
d. Unsur yang digolongkan dalam biaya overhead pabrik
Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya overheand pabrik terdiri dari
biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya produksi lain
selain biaya bahan baku dan biaya kerja langsung. Dalam metode ini biaya
overheand pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di
muka. Di dalam metode harga pokok proses, biaya overheand pabrik terdiri dari
biaya produksi selain biaya bahan baku dan bahan penolong dan biaya tenaga kerja
(baik yang langsung maupun tidak langsung). Dalam metode ini biaya overheand
pabrik dibebankan kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnyaterjadi selama
periode akuntansi tertentu.
2. Jika diketahui bahwa jumlah yang dimasukkan dalam proses sebanyak 20.000
unit, dan pada akhir bulan laporan produksi memperlihatkan jumlah produk jadi
sebanyak 15.000 unit dan jumlah persediaan produk dalam proses sebanyak 5.000
unit (dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut: biaya bahan baku 100%; biaya
tenaga kerja 75%; dan biaya overhead pabrik 80%), hitunglah unit ekuivalensi untuk
tiap unsur biaya produksi.
Penyelesaian:
Data Produksi
Produk yang dimasukkan dalam proses 20.000 unit
Produk jadi akhir bulan 15.000 unit
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 unit
3. Jika diketahui bahwa jumlah yang dimasukkan dalam proses sebanyak 20.000
unit, dan pada akhir bulan laporan produksi memperlihatkan jumlah produk jadi
sebanyak 14.000 unit, jumlah persediaan produk dalam proses sebanyak 4.000 unit
(dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut: biaya bahan baku 100%; biaya tenaga
kerja 75% dan biaya overhead pabrik 80%), dan jumlah produk yang hilang pada
awal proses sebanyak 2.000 unit, hitunglah unit ekuivalensi untuk tiap unsur biaya
produksi.
Penyelesaian:
Jumlah masuk proses 20.000 unit
Jumlah produk jadi 14.000 unit
BBB: 100%
Barang dalam proses 4.000 unit
BTK: 75%
Perhitungan Unit Ekuivalensi Untuk Tiap Unsur Biaya Produksi
Jenis Biaya Unit Ekuivalensi*
Biaya Bahan Baku 15.000 unit + (5.000 unit x 100%) = 20.000 unit
Biaya Tenaga Kerja 15.000 unit + (5.000 unit x 75%) = 18.750 unit
Biaya Overhead Pabrik 15.000 unit + (5.000 unit x 80%) = 19.400 unit
* Rumus Unit Ekuivalensi = Produk Jadi + (Produk Dalam Proses x % Penyelesaian)
3. Jika diketahui bahwa jumlah yang dimasukkan dalam proses sebanyak 20.000
unit, dan pada akhir bulan laporan produksi memperlihatkan jumlah produk jadi
sebanyak 14.000 unit, jumlah persediaan produk dalam proses sebanyak 4.000 unit
(dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut: biaya bahan baku 100%; biaya tenaga
kerja 75% dan biaya overhead pabrik 80%), dan jumlah produk yang hilang pada
awal proses sebanyak 2.000 unit, hitunglah unit ekuivalensi untuk tiap unsur biaya
produksi.
Penyelesaian:
Jumlah masuk proses 20.000 unit
Jumlah produk jadi 14.000 unit
BBB: 100%
Barang dalam proses 4.000 unit
BTK: 75%
Produk hilang awal proses 2.000 unit
BOP: 80%
Departemen B
Harga pokok produk yang diterima dari Dept. A Rp 420.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 261.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 290.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dept. B Rp 971.000
Atas dasar data tersebut diatas hitunglah harga pokok produk jadi yang ditransfer
Departemen B ke gudang dalam bulan Januari 19X1 dan harga pokok persediaan
produk dalam proses di Departemen B pada akhir bulan Januari 19X1.
Penyelesaian:
Perhitungan Biaya Produksi Departemen B bulan Januari 19X1
Jenis Biaya Jumlah produk yang dihasilkan oleh Dept. B Biaya Produksi yang
ditambahkan Departemen B Biaya produksi per kg yang ditambahkan
Departemen B
BTK 400 kg + (40%*200)+ 100 kg = 580 kg Rp 261.000 Rp 450
BOP 400 kg + (40%*200)+ 100 kg = 580 kg Rp 290.000 Rp 500
Total Rp 551.000 Rp 950
Departemen B
Harga pokok produk yang diterima dari Dept. A Rp 420.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 261.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 290.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dept. B Rp 971.000
Atas dasar data tersebut diatas hitunglah harga pokok produk jadi yang ditransfer
Departemen B ke gudang dalam bulan Januari 19X1 dan harga pokok persediaan
produk dalam proses di Departemen B pada akhir bulan Januari 19X1.
Penyelesaian:
Perhitungan Biaya Produksi Departemen B bulan Januari 19X1
Jenis Biaya Jumlah produk yang dihasilkan oleh Dept. B Biaya Produksi yang
ditambahkan Departemen B Biaya produksi per kg yang ditambahkan
Departemen B
BTK 400 kg + (40%*200)+ 100 kg = 580 kg Rp 261.000 Rp 450
BOP 400 kg + (40%*200)+ 100 kg = 580 kg Rp 290.000 Rp 500
Total Rp 551.000 Rp 950
5. Atas dasar soal no 4 dan jawaban saudara atas soal tersebut, buatlah laporan
biaya produski Departemen B bulan Januari 19X1.
Penyelesaian:
PT Oki Sasongko
5. Atas dasar soal no 4 dan jawaban saudara atas soal tersebut, buatlah laporan
biaya produski Departemen B bulan Januari 19X1.
Penyelesaian:
PT Oki Sasongko
Laporan Biaya Produksi Departemen B
Bulan Januari 19X1
Data Produksi :
Produk yang diterima dari Departemen A 700kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400kg
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian
sebagai berikut : biaya konversi 40% 200kg
Produk yang hilang pada akhir proses 100kg
700 kg
Biaya yang dibebankan dalam Departemen B Total Per Kg
Harga pokok produk yang diterima dari Dept. A Rp 420.000 Rp600
Biaya yang ditambahkan dalam Departemen B :
Biaya tenaga kerja Rp 261.000 Rp450
Biaya overhead pabrik Rp 290.000 Rp500
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dept. B Rp 971.000 Rp 1.550
Perhitungan Biaya :
Perhitungan harga pokok selesai yang ditransfer ke gudang:
Harga pokok dari Dept. A = 400kg x 600 Rp 240.000
Harga pokok produk ditambahkan dalam Dept. B = 400kg x Rp 950 Rp 380.000
Bulan Januari 19X1
Data Produksi :
Produk yang diterima dari Departemen A 700kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400kg
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian
sebagai berikut : biaya konversi 40% 200kg
Produk yang hilang pada akhir proses 100kg
700 kg
Biaya yang dibebankan dalam Departemen B Total Per Kg
Harga pokok produk yang diterima dari Dept. A Rp 420.000 Rp600
Biaya yang ditambahkan dalam Departemen B :
Biaya tenaga kerja Rp 261.000 Rp450
Biaya overhead pabrik Rp 290.000 Rp500
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dept. B Rp 971.000 Rp 1.550
Perhitungan Biaya :
Perhitungan harga pokok selesai yang ditransfer ke gudang:
Harga pokok dari Dept. A = 400kg x 600 Rp 240.000
Harga pokok produk ditambahkan dalam Dept. B = 400kg x Rp 950 Rp 380.000
Harga pokok produk yg hilang akhir proses = 100kg x (600+950) Rp 155.000
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang Rp 775.000