Modul 3 - William - 2015041024
Modul 3 - William - 2015041024
Modul 3 - William - 2015041024
LAPORAN PRAKTIKUM
TME 345 – Praktikum Mekanika Teknik
Nama : William
NIM : 2015-041-024
Kelompok : MG-2
Tanggal Praktikum : 8 September 2017
Tanggal Pengumpulan : 15 September 2017
Asisten : Randy
Gambar 2.1 Fenomena tekuk yang terjadi pada struktur kolom: (a) batang
dengan beban gaya P, (b) gaya tekuk pada kolom, (c) diagram benda bebas
pada penampang batang.
Apabila gaya P yang bekerja pada suatu kolom relatif kecil, maka kolom
pada Gambar 2.1 akan stabil dalam arah lateral (sejajar dengan sumbu
batang). Hal ini berarti bahwa jika ujung B didorong ke samping oleh suatu
gaya lateral (atau gaya tegak lurus terhadap sumbu batang), maka batang
akan kembali ke bentuk semula atau dengan kata lain batang akan lurus
kembali setelah gaya lateral dihilangkan. Sebaliknya, jika gaya tekan P
diperbesar sampai suatu nilai tertentu, maka batang dapat menjadi stabil
netral. Keadaan stabil netral yaitu keadaan dimana pada saat batang
didorong kesalah satu arah, maka batang akan tetap berada pada posisi
tersebut walaupun gaya lateral telah dihilangkan. Fenomena tersebut
dinyatakan sebagai kejadian tekuk atau buckling. Sedangkan gaya yang
menyebabkan tepat terjadinya peristiwa tekuk disebut beban atau gaya
kritis, Pcr.
Dengan demikian beban kritis adalah batas gaya aksial tekan yang dapat
diterima oleh suatu struktur kolom agar tidak terjadi fenomena tekuk pada
kolom. Beberapa keadaan yang menyatakan perbandingan antara besar gaya
tekan yang bekerja P terhadap besar beban kritis Pcr, sebagai berikut:
Jika P < Pcr, maka batang dikatakan stabil, yaitu jika ujung batang B
didorong ke samping lalu dilepaskan, maka batang akan kembali ke
posisi semula.
Jika P = Pcr, maka batang disebut dalam keadaan stabil netral, artinya
jika ujung batang B didorong dengan gaya lateral yang relatif kecil,
maka kedudukan batang akan tetap pada posisi tersebut walaupun
gaya lateral tadi dihilangkan.
Jika P > Pcr, maka batang dikatakan dalam keadaan labil, artinya jika
ujung bebas batang B didorong sedikit ke samping maka lendutan
akan bertambah terus sehingga menjadi sangat besar.
Untuk struktur kolom dengan salah satu ujung jepit dan ujung lainnya
bebas seperti pada Gambar 1.1 dapat diuraikan penurunan rumus Euler.
Diagram benda bebas pada potongan batang kolom (Gambar 1.1 c) dapat
menentukan besar momen lentur pada Persamaan (1.1).
𝑀 = 𝑃 (𝛿 – 𝑦) (3.1)
Dimana:
M = momen lentur yang terjadi, Nm
P = gaya tekuk yang bekerja pada kolom, N
δ = defleksi lateral, m
Besarnya beban kritis untuk beberapa macam tumpuan dapat dianalisis
secara matematis seperti contoh diatas sehingga dihasilkan rumus Euler
untuk beberapa macam tumpuan seperti Tabel 3.1.
Tabel 2.1. Rumus-rumus Euler untuk beberapa macam tumpuan [1]
Jari-jari girasi adalah jarak yang menunjukkan distribusi massa atau luas
dari suatu benda, misalnya pada lingkaran, jari-jari tersebut dianggap
massa atau area yang terdistribusi secara sama.
Pada Gambar 6.3.1, baja dengan tumpuan engsel-engsel memiliki hasil gaya
tekan yang berbeda-beda. Batang dengan gaya tekan terbesar adalah batang
dengan ukuran 500mm, lalu 600mm, dan terakhir 650mm. Batang baja
500mm memiliki gaya tekan yang paling besar karena semakin pendek
suatu batang, maka gaya yang dibutuhkan untuk membuat batang itu
bengkok lebih besar, sehingga jika batang baja 650mm yang diberi diberi
defleksi maka gayanya tidak lebih besar dari batang baja 500mm. Ketiga
batang ini juga mengalami kondisi yang labil, karena gaya tekan yang
dihasilkan pada percobaan lebih besar dari gaya tekuk (Pcr) pada
perhitungan yang menyebabkan benda terus menerus mengalami lendutan
akibat penekukkan.
800
Gaya, F (N)
600
400
200
0
0 0.25 0.5 0.75 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Defleksi, δ (mm)
Baja 650mm
1800
1600
1400
Gaya, F (N)
1200
1000
800
600
400
200
0
0 0.25 0.5 0.75 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Defleksi, δ (mm)
Jepit-Jepit Engsel-Jepit
1000
800
600
400
200
0
0 0.25 0.5 0.75 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Defleksi, δ (mm)