Anda di halaman 1dari 5

Dasar-Dasar Ilmu Tanah dan Kesuburan

Timbal (Pb)

Disusun Oleh:
Abi Kurnialdi (134170110)

Program Studi Agroteknologi


Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta
2018
Timbal (Pb)

I. Pendahuluan

Logam-logam tertentu sangat berbahaya apabila ditemukan dalam


konsentrasi yang tinggi dalam lingkungan, karena logam tersebut
mempunyai sifat yang merusak jaringan tubuh mahluk hidup, diantaranya
logam Pb (timbal).

Timbal adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Pb dengan nomor atom 82. Dalam bahasa sehari-hari juga
disebut Timah hitam, yang harus dibedakan dengan "timah" yang
merupakan unsur kimia lain. Lambangnya diambil dari bahasa Latin
yaitu Plumbum.

Timbal (Pb) adalah logam berat yang terdapat secara alami di dalam
kerak bumi. Keberadaan timbal bisa juga berasal dari hasil aktivitas manusia,
yang mana jumlahnya 300 kali lebih banyak dibandingkan Pb alami yang
terdapat pada kerak bumi. Timbal memiliki warna putih kebiruan yang
terlihat ketika logam Pb dipotong akan tetapi warna ini akan segera berubah
menjadi putih kotor atau abu-abu gelap ketika logam Pb yang baru dipotong
tersebut terekspos oleh udara. Namun, unsur ini akan berbahaya jika
penggunaannya tidak tepat.

II. Isi
a. Ketersediaan unsur Timbal (Pb) dalam tanah
Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya
ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain misalnya
seng, perak, dan tembaga. Sumber mineral timbal yang utama adalah
“Galena (PbS)” yang mengandung 86,6% Pb dengan proses
pemanggangan, “Cerussite (PbCO3)”, dan “Anglesite” (PbSO4). Hasil
penelitian di negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat menemukan
bahwa unsur Pb dapat meningkat di permukaan tanah dari sumber luar
terutama dari pembuangan gas kenderaan bermotor, industri peleburan
logam dan limbah cair.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kandungan logam Pb lebih
besar pada tanah di lahan nonpertanian dibandingkan pada tanah di
lahan pertanian, karena pada tanah di lahan nonpertanian permukaan
tanah tertutup oleh bangunan dan vegetasi sehingga akan menghambat
jatuhnya partikel yang mengandung logam Pb ke permukaan tanah.
Adanya bangunan dan vegetasi juga akan mempengaruhi turbulensi
angin yang mendispersikan dan mendistribusikan logam Pb ke
permukaan tanah. Kandungam logam dalam tanah cenderung berkurang
dengan bertambahnya jarak dari jalan raya dan kedalaman tanah, karena
partikel logam Pb akan menjadi sumber pencemar (jalan) mengikuti
arah angin dan logam Pb akan terakumulasi pada permukaan tanah
(topsoil), pergerakannya ke bawah sangat jarang.

b. Pengaruh unsur timbal bagi tanaman


Unsur timbal kebanyakan terkandung di udara akibat pembakaran
bensin, sehingga menyebabkan polusi udara. Tanaman yang tumbuh
didaerah dengan tingkat pencemaran tinggi dapat mengalami berbagai
gangguan pertumbuhan serta rawan akan berbagai penyakit, antara lain
klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di
permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis (Fatoba and
Emem, 2008). Menurut Gothberg (2008), tingginya kandungan Pb pada
jaringan tumbuhan menyebabkan berkurangnya kadar klorofil daun
sehingga proses fotosintesis terganggu, selanjutnya berakibat pada
berkurangnya hasil produksi dari suatu tumbuhan.
Tanaman mampu mengabsorpsi Pb sehingga dapat berperan dalam
membersihkan dari polusi. Namun demikian, keefektifan tanaman
dalam menyerap polutan sampai batas tertentu akan semakin berkurang
dengan peningkatan konsentrasi polutan. Pada suatu batas ketahanan
masing-masing jenis, tanaman juga menampakkan gejala kerusakan
akibat polusi. Dampak lanjutannya adalah terganggunya fungsi tanaman
dalam lingkungan.
Tumbuhan dapat tercemar logam berat (salah satunya Pb) melalui
penyerapan akar dari tanah atau melalui stomata daun dari udara. Faktor
yang dapat mempengaruhi kadar timbal dalam tumbuhan yaitu jangka
waktu kontak tumbuhan dengan timbal, kadar timbal dalam perairan,
morfologi dan fisiologi serta jenis tumbuhan. Dua jalan masuknya
timbal ke dalam tumbuhan yaitu melalui akar dan daun. Timbal setelah
masuk ke dalam tumbuhan akan diikat oleh membran sel, mitokondria
dan kloroplas, sehingga menyebabkan kerusakan fisik.
III. Penutup
Timbal merupakan unsur yang berdampak buruk jika dalam bentuk
pencemaran. Dampaknya dapat berpengaruh buruk bagi makhluk hidup.
Bagi tanaman, pencemarannya dapat mempengaruhi baik melalui
pencemaran tanah, air, maupun udara. Namun, pencemaran yang
terkandung unsur timbal tersebut dapat dikurangi dengan adanya
tanaman tersebut. Akan tetapi, setiap tanaman memiliki batasan untuk
menyerap unsur tersebut, sehingga perawatan tanaman tersebut harus
baik dan benar. Tentu saja hal ini tidak bagus bagi petani, karena petani
menggunakan tanaman sebagai sumber ekonomi mereka, sehingga perlu
mengetahui dengan baik cara mengetahui dan pengelolaan tanah yang
tercemar unsur Pb tersebut.
IV. Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Timbal diakses pada 15 Mei 2018, pada


pukul 19:38 WIB.

http://alchemistterrible.blogspot.co.id/2011/11/v-
behaviorurldefaultvmlo.html diakses pada 15 Mei 2018, pada pukul
19:40 WIB.

https://pintarstudi.blogspot.co.id/2016/11/pengaruh-logam-berat-
timbal-pb-pada-tanaman.html diakses pada 15 Mei 2018, pada pukul
19:45 WIB.

http://seulanga23.blogspot.co.id/2013/12/makalah-logam-timbal-
pb.html diakses pada 15 Mei 2018, pada pukul 20:07 WIB.

Anda mungkin juga menyukai