Anda di halaman 1dari 3

HIPERURISEMIA-GOUT ARTHRITIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Februari 2019

Halaman :

Misna Pakaya, S.ST. SKM


PUSKESMAS BULAWA
19711212 199103 2 005

Pengertian Kondisi kadar asama urat dalam darah lebih dari 7,0 mg/dl pada pria dan
wanita 6mg/dl. Hiperurisemia dapat terjadi akibat meningkatnya produksi
ataupun menurunnya pembuangan asam urat atau kombinasi dari
keduanya.
Gout adalah radang sendi yang diakibatkan deposisi kristal monosodium
urat pada jaringan sekitar sendi.
Tujuan Sebagai panduan dalam penatalaksanaan kasus Gout di Puskesmas Bulawa
Referensi KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN No 514 Tahun 2015,
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Langkah-langkah a. Petugas memanggil pasien berdasarkan urutan yang sudah ditentukan.
b. Petugas melakukan pemeriksaan tanda –tanda vital dan anamnesa
awal.
c. Petugas menyerahkan map family folder yang sudah dianamnesa awal
kepada dokter.
d. Dokter melakukan pemeriksaan lanjutan ddari anamnesa keluhan:
 Bengkak pada sendi
 Nyeri sendi yang mendadak, biasanya timbul pada malam hari
 Bengkak disertai rasa panas dan kemerahan
 Demam, menggigil, dan nyeri badan
Jika serangan pertama, 90% kejadian hanya pada 1 sendi dan keluhan
dapat menghilang dalam 3-10 hari walau tanpa pengobatan.
HIPERURISEMIA-GOUT ARTHRITIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Februari 2019

Halaman :

Misna Pakaya, S.ST. SKM


PUSKESMAS BULAWA
19711212 199103 2 005

Pemeriksaan fisik : arthritis monoartikuler dapat ditemukan, biasanya


melibatkan sendi metatarsophalang 1 atau sendi tarsal lainnya. Sendi
yang mengalami inflamasi tampak kemerahan dan bengkak.
Pemeriksaan penunjang: kadar asam urat dalam darah > 7 mg/dl.
e. Dokter melakukan penegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik.
f. Dokter memberikan penatalaksanaan pada pasien gout berupa,
 Mengatasi serangan akut dengan segera
Obat: analgetik, kolkisin, kortikosteroid
i. Kolkisin (efektif pada 24 jam pertama setelah
serangan nyeri sendi timbul. Dosis oral 0.5-0.6
mg/hari dengan dosis maksimal 6 mg.
ii. Kortikosteroid sistemik jangka pendek (bila NSAID
dan kolkisin tidak berespon baik) seperti prednisone 2-
3 x 5 mg/hari selama 3 hari
iii. NSAID seperti natrium diklofenak 25-50 mg selama
3-5 hari.
 Program pengobtan untuk mencegah serangan berulang
(analgetik, kolkisin dosis rendah)
 Mengelola hiperurisemia (menurunkan kadar asam urat) dan
mencegah komplikasi lain
i. Obat penurun asam urat
Agen penurun asam urat (tidak digunakan selama
serangan akut). Pemberian allopurinol dimulai dari
HIPERURISEMIA-GOUT ARTHRITIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Februari 2019

Halaman :

Misna Pakaya, S.ST. SKM


PUSKESMAS BULAWA
19711212 199103 2 005

dosis terendah 100 mg, kemudian bertahap dinaikan


bila diperlukan dengan dosis maksimal 800mg/hari.
Target terapi adalah kadar asam urat < 6mg/dl.
ii. Modifikasi gaya hidup
Minum cukup (8-10 gelas/hari)
Mengelola obesitas dan menjaga berat bada ideal
Hindari kosumsi alcohol
Pola diet sehat (rendah purin)
g. Komplikasi yang terjdi terbentuknya batu ginjal dan dapat terjadi
gagal ginjal
h. Dokter mencatat semua hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, terapi dan
edukasi serta informasi tambahan ke dalam rekam medis pasien.
i. Dokter menulis resep dan memberikan resep kepada pasien.
j. Dokter mempersilahkan pasien untuk mengambil resep di ruang
farmasi.

Unit terkait  Layanan umum

Anda mungkin juga menyukai