Anda di halaman 1dari 4

BAB VI

PRODUCT COSTING

CV. I&Y merupakan home industry yang memproduksi produk mie kering “Mie
Organik”. Usaha ini memiliki lokasi di Jl. Terusan Segawe No. 12, Malang, Jawa
Timur.
Home Industry ini berdiri pada tanah seluas 60 m2 dengan luas bangunan dan
luas tanah yang sama. Home Industry ditujukan unutk menghasilkan produk Mie
Organik sebanyak 400 pcs setiap harinya produk akhir kemasan berupa 100 gram yang
dimasukan standing potch berbahan aluminium foil dengan segel pada bukaanya. untuk
mencapai produksi tersebut jam kerja dimulai pada pukul 07.00 – 17.20 WIB dari hari
Senin - Jumat.
Tenaga total dari home Industry ini adalah 5 orang yang merupakan
masyarakat di daerah lokasi home industry. Untuk mengetahui apakah Mie Organik
yang akan dipasarkan dapat memberikan keuntungan atau tidak, sebuah analisa
ekonomi yang akurat perlu untuk dilakukan. Dalam analisa ekonomi, semua biaya yang
dapat mempengaruhi harga jual suatu produk harus diperhitungkan. Harga jual produk
ini sudah termasuk lab yang diinginkan serta pajak yang ditetapkan. Biaya yang
diperhitungkan dalam product costing ini merupakan komponen biaya.
Komponen biaya adalah faktor yang paling mempengaruhi harga dari produk
yang akan dibuat . Terdapat dua jenis biaya yang terdapat pada komponen biaya, yaitu
biaya tetap (fixed cost) dan biaya berubah (variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang
tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi dan cenderung tetap setiap tahunnya, seperti
marketing expenses (iklan dan promosi), biaya administrasi, gaji pegawai, serta biaya
lain yang mempengaruhi harga produksi. Sementara biaya berubah adalah biaya yang
akan berubah tergantung dari jumlah produksi atau kebutuhan, seperti biaya pembelian
material atau bahan baku.
6.1 Investasi (Modal Awal)
Untuk memulai suatu usaha maka akan diperlukan modal awal untuk
mendirikan usah tersebut. Modal awal yang dimaksud adalah investasi pada pendirian
home industry dengan menggunakan pinjaman bank. Untuk kemudahan dalam
mengevaluasi harga jual produk, maka diambilah beberapa asumsi berikut.
- Home Industry akan dibangun pada tahun 2019
- Kurs 1 US$ = Rp. 14.275,- (kursdollar.net- 12 mei 2019)
- Alat-alat tertentu memiliki salvage value atau nilai sisa
- Nilai sisa dari properti yang dapat didepresiasikan adalah 10%, kecuali pada nilai
sisa bangunan
- Untuk menetukan harga pokok penjualan, digunkan asumsi-asumsi sebagai berikut:
- Home Industry diasumsikan akan beroperasi selama 10 tahun
- 1 tahun= 240 hari kerja dan 1 tahun terdiri dari 52 minggu
- 1 bulan= 20 hari kerja
- Perhitungan depresiasi menggunakan metode garis lurus
Biaya inveatasi awal ini juga disebut sebagai Total Capital Investment (TCI),
dalam menghitung biaya investasi, terdapat dua bagian penting dari investasi tersebut.
Kedua bagian penting tersebut adalah biaya pabrik (Plant Cost/PC) dan biaya peralatan
(Equipment Cost/EC). EC adalah semua biaya peralatan yang dipasang didalam pabrik
dan fasilitas pendukung lainnya, sedangkan PC adalah EC ditambhakan dengan biaya
lahan, bangunan, perpipaan, instrumentasi, pengembangan lahan, dan tarif kontraktor.
Investasi pabrik adalah biaya modal yang dibutuhkan untuk dapat membangun
fasilitas pabrik dan juga biaya pra operasi. Biaya tersebut meliputi biaya pembelian
lahan, kontruksi bangunan Home Industry, pengadaan dan pemasangan peralatan,
peralatan perkantoran, market research, paten serta sertifikasi. Tujuan dari perhitungan
TCI adalah untuk mengetahui kelayakan pembangunan suatu plant serta apakah
memberikan margin keuntungan memadai.
6.1.1 Fixed Capital
6.1.1.1 Biaya Pengadaan Peralatan Produksi
Biaya pengadaan peralatan produksi merupakan semua biaya peralatan
utama yang berkaitan dengan proses produksi. Biaya pengadaan peralatan
produksi pada home Industry untuk memproduksi Mie Organik dihitung
berdasarkan jenis, karakteristik, kapasitas, dan ukuran peralatan utama. Biaya
pengadaan perlatan produksi ini merupakan Equitment Cost (EC). Untuk
menentukan kapasitas alat yang digunakan, dasar yang digunakan tabel
mengenai scheduling peralatan dan juga kapasitas produksi tiap harinya sebesar
41,54 kg. Berdasarkan lampiran adalah Rp 12.750.000.000,-.
6.1.1.2 Biaya lahan dan bangunan
Untuk daerah Perumahan Sawojajar I Malang, harga lahan adalah Rp
1.500.000,- per m2. Berdasarkan luas tanah yang dibutuhkan maka baiya total
tanah yang diperlukan sebesar Rp 90.000.000,- karena menggunakan tanah milik
sendiri maka harga tanah diabaikan. Fasilitas yang akan dibangun di luas lahan
seluas 60 m2 adalah bangunan Home Industry. Kemudian biaya tanah dan
bangunan ditambah dengan biaya investasi tambahan untuk administrasi dan lain-
lain akan didapatkan total biaya pengadaan peralatan produksi.
Adapun penerapan fraksi estimasi komponen perpipaan sama dengan 25%
dikarenakan sistem proses banyak melibatkan fasa cair. Sementara itu fasilitas
off-site hanya berkisar antara 0%-30% karena jumlah tenaga kerja tidak terlalu
besar.
6.1.1.3 Biaya pengadaan peralatan penunjang
Peralatan penunjang merupakan salah satu bagian yang dibutuhkan untuk
memperlancar proses produksi. Peralatan penunjang yang utama adalah
keperluan kantor, yang diestimasi berdasarkan jumlah pekerja yang
membutuhkan masing-masing perlatan tersebut.
LAMPIRAN

Bahan Baku Satuan Harga (Rp) Kebutuhan Harga (Rp)


Tepung Terigu 250 gr 200 ml 6.000
Gula Putih 5 gr 100 ml 2.000
Garam 5 gr 75 ml 3.000
Tepung Kanji 50 gr 75 ml 3.750
Telur Ayam 2 butir 113 g 22.035
Bawang 2-3 siung 11 g 91
Sari buah/ Sayur 50 mL 5g 560
Menghasilkan 9 jar dengan berat 90 gram
Harga bahan baku permen jelly per jar Rp 4.825,-
Bahan Kemasan
Barang Satuan Harga (Rp) Kebutuhan Harga (Rp)
Stiker (1) 60 pcs 8.000 1 pcs 134
Stiker (2) 10 pcs 18.500 1 pcs 1.850
Jar 30 pcs 8.000 1pcs 267

Anda mungkin juga menyukai