Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ANALISA TEKANAN


PRESSURE DRAWDOWN TESTING

OLEH :
NAMA : M RIDWAN HADI SYAHPUTRA
NIM : 113160132
PLUG : E

STUDIO PRAKTIKUM ANALISA TEKANAN


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM ANALISA TEKANAN
PRESSURE DRAWDOWN TESTING

DISUSUN OLEH :
NAMA : M RIDWAN HADI SYAHPUTRA
NIM : 113160132
PLUG : E

Studio Praktikum Analisa Tekanan


Jurusan Teknik Perminyakan
Fakultas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta

Disetujui untuk Laboratorium


Analisa Tekanan
Oleh :
Asisten Praktikum,

Harry Racmadi
(113140076)
4.4. DATA DAN HASIL PERHITUNGAN

4.4.1. DATA PENDUKUNG


Di ketahui data reservoir sumur TM#1 sebagai berikut :
Laju Produksi ( qo ) = 179 bbl/day
Porositas ( Φ ) = 0.18
Viskositas ( µ ) = 1.5 cp
Ct = 0.0000082 psi-1
Jari-jari Sumur ( rw ) = 6 inchi
= 0.5 ft
Ketebalan Formasi Produktif ( h ) = 20 m
= 65.6 ft
Faktor Volume Formasi Minyak ( Bo ) = 1.2 RB/STB
Pi = 3800 psi
o
Temperatur = 220 F
Tabel IV-1
Pencatatan Data Tekanan dan Waktu pada Tes Pressure Drawdown
pada Laju Produksi Konstan
No t, Jam Pwf, psi dP, psi
1 0.5316 3735.147 65
2 0.6259 3712.164 88
3 0.7171 3693.704 106
4 0.8216 3676.504 123
5 0.9161 3663.511 136
6 1.0786 3646.3 154
7 1.2699 3631.105 169
8 1.4951 3619.34 181
9 1.8588 3606.722 193
10 2.3109 3597.598 202
11 2.9523 3590.099 210
12 3.7716 3584.244 216
13 5.5206 3576.766 223
14 7.2473 3571.943 228
15 10.9009 3565.119 235
16 11.2001 3563.123 237
17 13.9262 3561.168 239
18 18.2819 3556.865 243
19 23.5246 3553.049 247
20 24.3002 3551.041 249
21 30.5 3548.708 251
22 42.546 3543.362 257
23 50.789 3540.518 259
24 70.889 3535.162 265
25 93.115 3524.782 275
26 120.879 3512.207 288
27 150.876 3494.134 306
28 175.098 3474.435 326
29 200.879 3454.675 345
30 250.654 3414.786 385
4.4.2. PERHITUNGAN

1. Mengkonversikan harga rw dan h ke dalam satuan ft.


1 ft
 rw = 6 in x = 0,5 ft
12 in
3,28084 ft
 h = 20 m x = 65.6 ft
1m
2. Mencari harga ∆Pwf untuk setiap data yang ada.
∆P = Pi – Pwf
= 3800 psi – 3735 psi
= 65 psi
∆P = Pi - Pwf
= 3800 psi – 3712.164 psi
= 88 psi
3. Setelah semua harga ∆P diketahui, membuat grafik :
a. Grafik log ∆t (sumbu x) vs log ∆P (sumbu y)
b. Grafik log ∆t (sumbu x) vs Pwf (sumbu y)
c. Grafik ∆t (sumbu x) vs Pwf (sumbu y)
4. Dari grafik log ∆t vs log ∆P, harga EOWB dapat diketahui. Harga EOWB
diperoleh dari pembelokan pertama grafik dengan garis 450 ditambah 1,1
cycle. EOWB didapat sebebsar 10 jam.
5. Dari grafik log ∆t vs log ∆P, bisa didapat nilai dT dan dP yang diperlukan
untuk menghitung konstanta wellbore storage (cs) dengan cara melihat pada
grafik dimana ada suatu titik persinggungan antara plot log ∆t vs log ∆P
dengan garis bersudut 450. Tarik garis dari titik persinggungan tersebut ke
bawah untuk mendapatkan nilai dT dan ke kiri untuk mendapatkan nilai dP.
Didapatkan nilai :
∆t = 0.8216 Jam
∆P = 132 Psi
6. Menghitung nilai konstanta wellbore storage dengan rumus :
𝑞 𝑥 𝐵𝑜 ∆t
𝐶𝑆 = ( ) 𝑥 (∆P )
24
179 𝑥 1.2 0.8216
𝐶𝑆 = ( )𝑥 ( )
24 132

𝐶𝑆 = 0.059783089 bbl/d/psi
7. Dari grafik log ∆t vs Pwf, bisa didapat berbagai parameter. Sebelumnya
lakukan plot 3 titik antara ∆t vs Pwf > EOWB (10 jam). Setelah itu tarik
garis lurus dari 3 titik tersebut dengan kemiringan konstan dari ∆t terkecil
sampai ∆t terbesar.
8. Hitung nilai m secara manual dengan mengambil 2 titik, yaitu titik dimana
nilai ∆t (1 Jam) dan ∆t (1000 Jam) dengan harga Pwf pada nilai ∆t tersebut,
didapat :
X (Jam) Y (Psi)
dt (1 Jam) 3605
dt (1000 Jam) 3490
Pwf1hr - Pwf1000hr 115
dt1hr - dt1000hr -3

Hitung nilai m dengan rumus :


∆Pwf
𝑚= | |
∆t

115
𝑚= | |
−3

𝑚 = 38.333
9. Menentukan nilai permeabilitas (k) :
qμΒ
k = 162.6
mh
= 20.8337 mD
10. P1 jam diperoleh dari pembacaan secara grafis, diperoleh P1 jam = 3605 Psi
11. Menentukan harga faktor skin (s) :
 Pi  P1jam  k 
S = 1.151   log  3.23
Φ  μ  C t  rw
2
 m 
= 0.85325
12. Menentukan ∆Ps
∆Ps = 0.87 x m x S
= 0.87 x 38.333 x 0.85325
= 28.4558 psi
13. Menentukan waktu saat berakhirnya wellbore storage twbs dengan
persamaanya :
(200000  12000 x S)  Cs
t wbs =
(k  h)/ 
t wbs = 13.794 Jam
14. Menentukan harga Pwf dengan persamaan :

162.6  q  μ  B    
log t   log 
k   3.2275  0.86859S
Pwf = Ρi 
kh   Φ  μ  Ct  r 2 

 w 

Pwf = 3561.32 psi


15. Menentukan Flow Efficiency (FE) :
P*  Pwf - Ps
FE = x 100 %
P * - Pwf
FE = 0.88078 %
16. Menentukan harga PI :
q
PI =
P*  Pwf - Ps

PI = 0.85146 bbl/day/psi
17. Berdasarkan garis lurus yang sudah dibuat dengan cara menarik garis lurus
dari nilai ∆t terkecil sampai ∆t terbesar dengan kemiringan konstan
berdasarkan 3 titik (∆t dan Pwf > EOWB (10 Jam)), Tpss didapatkan dari
pembacaan grafis, yaitu saat mulai ada penyimpangan antara garis lurus
yang dibuat dengan plot antara log ∆t vs Pwf. Didapatkan nilai Tpss = 70
Jam
18. Menghitung harga re :
0,0015 x k x t pss
re =
 x  x Ct
re = 1470.17 ft
19. Kemudian kembali ke grafik ∆t vs Pwf (grafik 4.3.). Kemudian plot
beberapa titik yang harganya lebih besar dari EOWB ke dalam (grafik 4.3).
Kemudian membuat garis lurus sepanjang titik tersebut dengan kemiringan
konstan. Berdasarkan (4.3) bisa didapatkan nilai Tpss dengan cara melihat
titik dimana mulai ada penyimpangan dari garis lurus tersebut dengan
kurva plot ∆t vs Pwf. Didapatkan nilai Tpss = 70.889 Jam
20. Mencari harga δPwf :
δPwf = Pwf1 – Pwf2
= 3524,782 – 3512,267
δPwf = 12,515 Psi
21. Mencari harga δt :
δt = t1 – t2
= 93,115 – 120,879
δt = -27,764 Jam
22. Menghitung volume pori dengan persamaan :
0.234 x q x Bo
Vp = -
Ct x  Pwf / t

Vp = 13598389 ft3
= 2421797 bbl
4.4.3. HASIL PERHITUNGAN
Hasil yang didapatkan dari analisa Pressure Draw Down, antara lain :
a. EOWB = 10 jam
b. ∆t = 0,8216 jam
c. ∆P = 132 psi
d. Cs = 0,059783089 bbl/d/psi
e. Slope (m) = 38,333 psi/cycle
f. Permeabilitas (k) = 20,8337 mD
g. Faktor Skin (S) = 0,85325
h. P 1 jam = 3605 psi
i. ∆Ps = 28,4558 psi
j. twbs = 13,7947 jam
k. Pwf = 3561,32 psi
l. Flow Efficiency (FE) = 0.88078
m. Index Productivity (PI) = 0,85146 BPD/Psi
n. δPwf = 12,515 psi
o. δt = -27,764 jam
p. Volume pori yang berisi fluida (Vp) = 13598389 ft3
= 2421797 bbl
q. Tpss (Grafik 4.3) = 70,889 Jam
4.5. GRAFIK
Grafik 4.1.
Log dt vs Log dP
Grafik 4.2.
Log dt vs Log Pwf
Grafik 4.3.
dt vs Pwf
4.6. PEMBAHASAN
Pada praktikum minggu ke tiga membahas Pressure Drawdown Testing.
Pressure Drawdown Testing adalah suatu pengujian yang dilaksanakan dengan jalan
membuka sumur dan mempertahankan laju produksi tetap selama pengujian
berlangsung, sebagai syarat awal sebelum pembukaan sumur tersebut , tekanan
hendaknya seragam di seluruh reservoir. Tekanan yang seragam ini dapat diperoleh
dengan jalan menutup sumur sementara waktu dengan tujuan agar dicapai keseragaman
tekanan di reservoirnya. Pada dasarnya pengujian ini dapat dilakukan pada sumur baru,
sumur –sumur lama yang telah ditutup sekian lama hingga dicapai keseragaman
tekanan reservoir, dan sumur-sumur produktif yang apabila dilakukan buildup test,
yang punya sumur akan sangat rugi.
Parameter-parameter yang didapat untuk analisa Pressure Drawdown Testing
ini diantaranya adalah : permeabilitas (k), faktor skin (S), dan volume pori-pori yang
berisi fluida (Vp).
Dari data-data sumur TM#1 diatas untuk percobaan ini kita bisa mengeplot
grafik diantaranya: grafik log ∆t Versus ∆P, grafik log ∆t Versus Pwf dan grafik
kartesien ∆t Versus Pwf. Hasil dari plot log ∆t Vs log ∆P maka kita bisa menentukan
harga ∆t EOWBnya dengan membuat garis 450 sejajar dengan hasil plot. Ditambah
dengan 1 -1,5 Cycle, yang bertujuan untuk menghindari adanya efek Wellbore Storage.
Dan hasil akhirnya untuk ∆tEOWB = 10 jam.
Hasil dari plot log ∆t Vs Pwf kita bisa menentukan harga slope (m) didapat dari
pembacaan harga tekanan pada garis yang terbentuk, harga yang didapat sebesar
38,333 psi/cycle. Selanjutnya kita bisa menentukan harga P1 jam yang diperoleh dengan
menarik keatas pada ∆t = 1 jam sampai menyentuh garis trendline harga yang didapat
dari pembacaan harga tekanan yaitu sebesar 3605 psi dengan ini kita bisa menentukan
besarnya harga permeabilitas (k) dari menentukan slope (m) atau penyimpangan dari
log straight line, sehingga harga yang didapat sebesar 20,8337 mD. Setelah harga slope
(m), P1jam dan harga permeabilitas (K) diketahui maka kita bisa menentukan nilai skin
factor yang untuk menunjukan bahwa pada formasi kita mengalami kerusakan
(damaged) yaitu ditandai dengan harga yang didapat bernilai positif (+) = 0,85325, dan
hambatan aliran atau penurunan tekanan yang terjadi pada formasi produktif akibat
adanya skin effect (∆Ps) yaitu sebesar 28,4558 psi.
Kemudian menentukan harga Cs dengan menggunakan harga ∆t dan ∆P yang
didapat dari grafik log ∆t vs log ∆P,harga konstan wellbore storage (Cs) yang didapat
sebesar 0,059783, dan waktu saat berakhirnya wellbore storage (twbs) sebesar 13,7949
jam. Dengan adanya harga twbs maka untuk tekanan dasar sumur (Pwf) bisa kita
ketahui yaitu sebesar 3561,32 psi. Dari perhitungan didapatkan besarnya produktifitas
formasi (PI) sebesar 0,85146 BPD/psi. dan flow effisiensi (FE) sebesar 0,88078.
Selanjutnya menentukan harga re, karena telah mencapai waktu Pseudo Steady State
maka harga re adalah re sebesar 1470,17 ft. Volume pori yang didapatkan dari analisa
ini adalah 2421797 bbl.
Analisa Pressure Drawdown (PDD) dan Analisa Pressure Build Up (PBU)
memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah pengujian dilakukan dengan
jalan memproduksikan sumur dengan laju produksi yang tetap dan menutup sumur;
sama-sama menentukan permeabilitas formasi (k); dan menentukan harga skin factor
(S). sedangkan perbedaannya adalah bahwa analisa PBU merupakan proses “loading”
yaitu pengisian volume lubang sumur oleh fluida formasi sedangkan analisa PDD
merupakan proses “unloading” yaitu pengosongan volume lubang sumur dari fluida
formasi dengan jalan memproduksikan fluida formasi tersebut dengan tekanan dan laju
alir yang tetap.
Keuntungan dari analisa PDD ini yakni, kita tetap dapat memproduksikan
sumur saat melakukan pengujian , berbeda dengan pengujian PBU yang tidak dapat
memproduksi sumur saat pengujian.
Aplikasi lapangan dari analisa PDD ini yakni, dapat mengetahui kapan kita
harus menggganti dari natural flow ke artificial lift, mengetahui apakah terjadi
kerusakan formasi atau tidak pada sumur kita, dan juga mengetahui radius pengurasan
kita serta mengetahui volume pori yang terisi oleh fluida.
4.7. KESIMPULAN
1. Dari hasil analisa PDD test dan perhitungan diperoleh parameter meliputi:
a. EOWB = 10 jam
b. ∆t = 0,8216 jam
c. ∆P = 132 psi
d. Cs = 0,059783089 bbl/d/psi
e. Slope (m) = 38,333
f. Permeabilitas (k) = 20,8337 mD
g. Faktor Skin (S) = 0,85325
h. P 1 jam = 3605 psi
i. ∆Ps = 28,4558 psi
j. twbs = 13,7947 jam
k. Pwf = 3561,32 psi
l. Flow Efficiency (FE) = 0.88078
m. Index Productivity (PI) = 0,85146 BPD/Psi
n. δPwf = 12,515 psi
o. δt = -27,764 jam
p. Volume pori (Vp) = 13598389 ft3
= 2421797 bbl
q. Tpss (Grafik 4.3) = 70,889 Jam
2. Harga skin factor (S) positif (+) disini menunjukkan telah terjadi kerusakan
pada formasi (damaged).

Anda mungkin juga menyukai