WORKSHEET : ENDOCRINE SYSTEM

STRUCTURE OF HORMONE
Chemical classes of hormone structure:
1. Amino acid derivates, eg: epinephrine, thyroid hormones
2. Peptide and proteins, eg: insulin, ADH
3. Lipid derivates (steroid), eg: testosterone, prostaglandins

Control of Endocrine Secretion

1. Humoral (fluid) stimuli
• E.g., blood level of Ca2+ directly controls parathyroid hormone and calcitonin release
2. Hormonal stimuli
• E.g., thyroid stimulating hormone triggers thyroid hormone release
3. Neural stimuli
• E.g., epinephrine release from adrenal gland

OVERVIEW ENDOCRINE SYSTEM

  
1. Explain the overview endocrine system above!
Hormon disekresikan oleh kelenjar, kemudian dialirkan ke dalam darah yang akan menuju ke sel yang
dituju (salah satunya) ialah jaringan otot yang memiliki reseptor hormon. Bila telah terbentuk ikatan
kompleks hormonnya maka akan menimbulkan response. Sedangkan pada jaringan saraf tidak terikat
dengan hormon karena tidak memiliki reseptor hormon (bukan sel target) dan jaringan saraf dapat
menghasilkan hormonnya sendiri karena fungsi sel saraf itu sendiri hanya merambatkan impuls.

Endocrine System Erni Purnasari

HOW HORMONES FUNCTION

Most peptide hormones bind to a receptor protein in the plasma membrane. The peptide hormone is 
called the ​first messenger, ​and cAMP is called the ​second messenger.  

2. Explain the differences process in hormones function above!

Gambar 1:
● Hormon peptida masuk ke dalam sel melalui reseptor yang berada di permukaan sel. Kemudian hormon
peptida menghasilkan molekul cAMP (Cyclic Adenosin monophosphate) yang terbentuk dari ATP dan
kemudian menstimulus enzim kaskade dimana enzim ini dapat mengaktifkan enzim-enzim berikutnya.
Pengikatan satu hormon peptida dapat menghasilkan seribu kali lipat respon dan respon tersebut dapat
berupa produk akhir yang akan keluar dari sel.

● Pada gambar 2, ialah mekanisme hormon steroid dan reseptornya.

Hormon steroid adalah senyawa lipid. ​Mekanisme kerja hormone steroid, diawali dari hormone
steroid yang melewati membrane sel. Kemudian, hormone steroid masuk ke dalam area sitoplasma
sel. Hormone steroid menuju ke daerah sitoplasma karena hormone akan menuju ke sel targetnya..
Kemudian, hormone steroid akan berikatan dengan reseptornya . Reseptor hormone terdapat pada
sitoplasma sel. Setelah hormone dan reseptor berikatan, maka terjadilah kompleks
hormone-reseptor steroid. Dengan adanya kompleks hormone-reseptor steroid ini, dengan atau
tanpa modifikasi akan ditransportasikan ke area kerja hormone atau bisa disebut sebagai ​side of
action.
Side of action terdapat di dalam inti sel, yaitu tepatnya pada kromatin inti. Kemudian, side of
action akan berikatan dengan suatu bagian spesifik dari kromatin inti sel. Ikatan antara side of
action dengan bagian tersebut, akan menstimulasi atau merangsang proses transkripsi RNA (
messenger ribonucleic acid​) yang baru. Proses stimulasi ini melalui sebuah mekanisme baru yang
belum bisa diketahui. Proses stimulasi transkripsi RNA akan menghasilkan proses sintesis protein
baru. Selain itu, akan terjadi beberapa hal yang berhubungan dengan penghambatan sistesis protein.
Hal itu terjadi sesuai dengan fungsi tiap-tiap sel target

Hormones and Stress 

• Stress —Any condition that threatens homeostasis 
• General Adaptation Syndrome to stress are: 
1. Alarm phase (sympathetic ANS response) 
2. Resistance phase (glucocorticoid response) 
Endocrine System Erni Purnasari
 3. 3. Exhaustion phase (organ system failure) ​ ​ ???? 
This stage is the result of prolonged or chronic stress. Struggling with stress for long
periods can drain your physical, emotional, and mental resources to the point where your
body no longer has strength to fight stress. You may give up or feel your situation is
hopeless. Signs of exhaustion include:
● fatigue,
● burnout
● de​pression
● anxiety
● decreased stress tolerance
The physical effects of this stage also weaken your immune system and put you at risk
for stress-related illnesses.The longer you deal with stress, the more harmful it is to your
health. You also don’t want to remain in the resistance stage for too long and risk entering the
exhaustion stage. Once you’re in the exhaustion stage, prolonged stress raises the risk for
chronic high blood pressure, stroke, heart disease, and depression. You also have a higher risk
for infections and cancer due to a weaker immune system.
 

Endocrine System Erni Purnasari

 4. Why if under pressure causes stress? 
 
5. How to manage stress when you're having problems?  
Melakukan berbagai aktifitas yang tidak membuat kita stress, mendengarkan musik untuk 
menenangkan pikiran, berinteraksi dengan hewan, istirahat yang cukup. 
 
6. What hormones​ cause fear? Describe it!
ketika merasa takut, terjadi sebuah reaksi berantai dalam otak. Hal - hal yang membuat kita
takut berperan sebagai stimulus yang memicu otak untuk mengirim sinyal ke seluruh tubuh.
Dimulai dengan ​pemicu stres dan berakhir dengan pelepasan arus deras hormon adrenalin oleh
kelenjar adrenal. Ini mengakibatkan berbagai macam perubahan fisik dan emosional — mulai
dari jantung yang berdetak kencang, napas terburu-buru, hingga perubahan aktivitas otak dan
yang lainnya. Reaksi berantai ini juga dikenal sebagai reaksi ​fight-or-flight​.

7. What are the four happy hormones? Describe it! 

a. Dopamin (​memotivasi kita untuk bertindak mencapai tujuan, mewujudkan
keinginan, memenuhi kebutuhan, dan bergembira ketika semua tercapai. 
b. Serotonin (​Serotonin dalam kadar normal dipercaya dapat memberikan ​perasaan
nyaman dan senang​. Sebaliknya, kadar serotonin rendah dapat menyebaban
Anda tak fokus, sulit mengerjakan tugas, kelelahan kronis.​ ) 
c. Endorfin (​Endorfin​ bertugas membuat seseorang merasa senang dan memiliki
kekebalan tubuh. Senyawa kimia ini diproduksi oleh tubuh saat Anda merasa
bahagia, juga cukup istirahat. Zat ini bekerja layaknya morfin, bahkan dikatakan
200 kali lebih kuat dari morfin.​t) 
d. Oksitosin (​Oksitosin biasa disebut sebagai hormon cinta. Hormon ini pun mampu
memengaruhi efek fisik dan psikologis perempuan dan laki-laki.​)
Endocrine System Erni Purnasari
B. The Endocrine System

Match the description to the Endocrine organ – place the correct letter in the corresponding blank​.

___D___ 11. Controls blood glucose levels A. Adrenal Glands

B. PTH (​parathyroid hormone​)
___C___ 12. Controls other glands, regulates growth and fluid balance C. Thyroid Gland
D. Pancreas
___B___ 13. Regulates calcium levels E. Thymus

___E___ 14. Programs and controls the immune system

___A___ 15. Regulates sodium and body fluids

Match the functions of the hormones

___B__ 16. Necessary for milk production A. Estrogen

B. Prolactin,Oksitosin
___G__ 17. Regulates the production of sperms C. Progesteron
D. Epinephrine
__D___ 18. A short-term stress hormone that aids in the “fight-flight” response E. Aldosterone
F. PTH
___H__ 19. Regulates metabolism G. Testosterone
H. Thyroxin
___E__ 20. Regulates water balance
Endocrine System Erni Purnasari
___A&C__ 21. Regulates menstrual or uterine cycle
\
Answer these questions correctly!

23. Knowing that:

• Insulin from the pancreas lowers blood glucose by stimulating body cells to take up glucose.
• Glucagon from the pancreas increases blood sugar by stimulating the liver to break down
glycogen into glucose.

Sketch a negative feedback loop that controls blood sugar.

Saat glukosa dalam darah naik, ada stimulus yang membuat pancreas mensekresikan hormon insulin,
dimana hormon insulin berguna untuk menurunkan kadar glukosa. Sehingga menghasilkan respon yaitu
menurunnya glukosa menjadi normal. Setelah kadar glukosa sudah normal, negative feedback akan
menurunkan stimulus sehingga bereaksi untuk menghentikan sekresi insulin, supaya kadar glukosa tidak
menurun terus.
Contoh yang positif feedback yaitu produksi air susu ibu. Semakin sering si anak menyusu, maka
produksi air susu semakin banyak. dan sebaliknya.

24. Knowing the following:

• Calcitonin from the thyroid inhibits calcium release from the bones.
• Parathyroid hormone stimulates release of calcium from the bones.
Sketch a negative feedback loop that controls blood calcium level.

25. Given this patient profile, can you make a diagnosis?

• Age – 14
• Gender – Male
• Exam: Normal weight, low blood pressure
• Lab tests: High blood glucose, low levels of insulin

tipe 1.
Diabetes tipe 1​:Diabetes akibat insulinnya terganggu karena ada kerusakan di sel beta pankreasnya.

Now how about this patient?

• Age – 40

Endocrine System Erni Purnasari

 • Gender – Male
• Exam: Obese, high blood pressure
• Lab tests: High blood glucose, normal levels of insulin.
Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2​:Insulinnya normal,pangkreas sehat, terjadi resistensi insulin (kebal=insulinnya unfaedah).
Akibatkan tidak bisa mengubah glukosa menjadi glukogen, Terjadi resistensi karena ada inhibitor atau
penghalang yang menghalangi kompleks hormon berikatan dengan reseptor. Sehingga dia tidak bisa
menurunkan gula darah.

Endocrine System Erni Purnasari