(REAKSI HOMOGEN)
Reaksi Homogen :
Reaksi berlangsung dalam satu fasa, baik gas, cair ataupun padat.
Dengan definisi ini, maka jika A merupakan hasil reaksi, kecepatan reaksi adalah positif. Jika
A adalah zat pereaksi, kecepatan reaksinya adalah negatif (- rA).
Molekularitas
Molekularitas ialah jumlah molekul zat pereaksi dalam persamaan reaksi sederhana, harganya
satu, dua, atau tiga, selalu bilangan bulat. Misalnya untuk reaksi ;
2A + B R + S
Molekularitas reaksi adalah : 2 + 1 = 3
Tingkat Reaksi
Yang dimaksud tingkat reaksi yaitu jumlah pangkat faktor konsentrasi di dalam persamaan
kecepatan reaksi. Misal untuk reaksi :
aA + bB + cC Zat hasil
Persamaan kecepatan reaksi :
−rA = kC Aa1CB b1CC c1
Ini berarti reaksi itu tingkat a1 terhadap A, tingakat b1 terhadap B, dan tingkat c1 terhadap C,
atau reaksi tingkat keseluruhan adalah :
n = a1 + b1 + c1
Tingkat reaksi ditentukan dengan interpretasi data hasil percobaan di laboratorium, jadi dapat
merupakan bilangan bulat, dapat juga bilangan pecahan atau nol. Untuk reaksi non elementer
harga a, b, c tidak ada hubungannya dengan a1, b1, c1.
Pada reaksi fasa gas, dan reaksi dijalankan pada volume tetap secara isothermal, maka
kecepatan reaksi kadang-kadang dinyatakan dalam perubahan tekanan persatuan waktu. Misal
untuk reaksi :
nA( g ) mR( g ) + S( g )
Reaksi non elementer merupakan keseluruhan dari beberapa tahap reaksi, dimana masing-
masing tahap merupakan reaksi elementer.
k2
Kecepatan pembentukan R :
rR (ke kanan) = k1 CA CB
Kecepatan pengurangan R :
-rR (ke kiri) = k2 CR CS
Pada keadaan kesetimbangan :
rR (ke kanan) + rR (ke kiri) = 0
k1 CA CB = k2 CR CS
k1 CR CS
Sehingga : Kc = =
k 2 C AC B
Dengan KC adalah konstanta kesetimbangan reaksi.
A* + B2 AB + B* .................... (II)
A* + B* AB .................... (III)
A* dan B* adalah zat antara yang dapat berupa :
1. Radikal bebas, misalnya : H• , Br• , CH3•
2. Molekul
3. Ion, misalnya : N3- , Na+ , OH- , H3O+ , NH4+
4. Bentuk komplek transisi, yaitu bentuk molekul tidak stabil yang terjadi karena adanya
tumbukan antara molekul-molekul zat pereaksi. Bentuk ini kemudian segera berubah
menjadi zathasil.
k1
2A A2* ...................... (I)
k2
k3
A2* + B A2B ...................... (II)
k4
1/ 2k1C A2 + k4C A2 B
CA * = .....................(3)
2
k2 − k3CB
Persamaan (3) substitusikan ke persamaan (1) :
1/ 2k1C A 2 + k4C A2 B
rA2 B = k3 CB − k4C A2 B
k2 − k3CB
1/ 2k1k3C A2CB − k2 k4C A2 B
rA2 B = ....................(4)
k2 + k3CB
Persamaan (4) adalah persamaan kecepatan reaksi non elementer dengan tahap mekanisme
reaksi seperti diatas.
Untuk mendapatkan tahap mekanisme reaksi yang tepat, persamaan kecepatan reaksi yang
sudah diperoleh, dibandingkan dengan persamaan kecepatan reaksi yang didapatkan dari data
percobaan di laboratorium.