ABSTRACT
Increasing the quality of services health in the manner of improve the quality of services towards
patients so that the patient been satisfied be indicators the successful holding of its treatment in
public health centers. Research aims to understand the influence of the quality of service for
satisfaction patients at puskesmas Bojonggede Bogor.A population that used is puskesmas
patients bojonggede and sample taken using formulas slovin with the levels of trust 90 % .Analysis
data using linear regression multiple. The results of the study inform the quality of services
covering physical evidenc, the best thing, responsiveness, collateral and empathy impact on
satisfaction whether partial and simultaneous.Variable responsiveness is the variable that has an
effect the biggest contributor to satisfaction clinic’s patients Bojonggede .
ABSTRAK
Peningkatan kualitas jasa kesehatan dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
pasien sehingga pasien terpuaskan merupakan indikator keberhasilan penyelenggaraan pelayanan
di puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pasien di Puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor. Populasi yang digunakan adalah
pasien Puskesmas Bogonggeea dan sampel diambil menggunakan rumus Slovin dengan tingkat
kepercayaan 90%. Analisis data menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian
menginformasikan kualitas pelayanan yang meliputi bukti fisik, kehandalan, daya tanggap,
jaminan dan empati berpengaruh terhadap kepuasan baik secara parsial dan simultan. Variabel
daya tanggap merupakan variabel yang memiliki pengaruh terbesar terhadap kepuasan pasien
puskesmas Bogonggede.
93
penyelenggaraan pelayanan di puskesmas. Puskesmas Bojonggede merupakan
Karena kualitas pelayanan sangat penting salah satu pusat kesehatan masyarakat yang
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan melayani masyarakat di wilayah kelurahan
keinginan pelanggan serta ketetapan dan desa yang berada di wilayah Bojonggede.
penyampaiannya untuk mengimbangi Dalam menjalankan pelayanan kesehatan,
harapan pelanggan (Simamora, 2003:180) Puskesmas Bojonggede berusaha
dan dengan kualitas pelayanan yang baik menempatkan kualitas pelayanan sebagai
pasien akan merasa puas (pelayanan sesuai suatu hal yang penting dan utama. Dalam
dengan yang diharapkan). Namun pada peningkatan kualitas pelayanan pihak
dasarnya kualitas pelayanan yang baik tidak puskesmas Bojojnggede belum melibatkan
cukup hanya dicapai, tetapi juga dipelihara masyarakat sehingga masih terdapat
dan dipertahankan mengingat adanya kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu
pergeseran kebutuhan, harapan, dan perlu dilakukan pengukuran yang melibatkan
keinginan pelanggan dan berbagai pihak konsumen agar upaya peningkatan pelayanan
yang berkepentingan.Untuk itu, puskesmas yang akan dilakukan dapat memenuhi
sebagai jasa kesehatan diharapkan dapat harapan konsumen. Agar pelayanan dapat
memberikan pelayanan yang lebih diberikan dengan maksimal, maka
berkualitas dan konsisten. Kuncinya adalah penambahan fasilitas pemeriksaan dan alat
memenuhi atau melebihi harapan kualitas medis juga harus dilakukan, sehingga pasien
pelayanan pasien. tidak perlu dirujuk keluar daerah dengan
Dalam jasa kesehatan, kepuasan pasien alasan ketidaksiapan alat dan sumber daya
merupakan nilai subyektif terhadap kualitas manusia. Penilaian tentang kualitas
pelayanan yang diterima oleh pasien. pelayanan dapat berbeda–beda bagi setiap
Meskipun nilai subyektif ini sangat orang. Penilaian itu misalnya ada orang yang
dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, menganggap suatu pelayanan tertentu cukup
pendidikan, keadaan emosional dan puas tetapi ada pula orang yang menilai
lingkungan pasien. Kepuasan pasien akan dengan pelayanan yang sama menganggap
tetap didasari oleh kenyataan yang obyektif tidak puas. Selain itu masih sering terjadi
yang dialami pasien pada saat menerima subyektifitas dari penilai. Hal yang membuat
palayanan dipuskesmas. pengukuran terhadap kualitas pelayanan sulit
Kepuasan itu sendiri menurut Kotler untuk diukur dikarenakan tidak ada ukuran
(2004: 42) adalah perasaan senang atau yang pas yang dapat menyamakan persepsi
kecewa seseorang yang muncul setelah orang terhadap kualitas pelayanan sehingga
membandingkan antara persepsi/kesannya pengukuran terhadap derajat kepuasan
terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan pelayanan terkadang kurang akurat, ambigu,
harapan-harapan. Pasien yang puas tidak presisi dan cenderung subyektif.
merupakan asset yang sangat berharga karena Berdasarkan paparan yang dikemukakan
apabila pasien puas mereka akan terus diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk
melakukan pemakaian terhadap jasa mengetahui: 1) Untuk mengetahui pengaruh
pilihanya, tetapi jika pasien tidak puas maka kualitas pelayanan secara parsial terhadap
pasien tidak akan menggunakan jasa tersebut kepuasan pasien di Puskesmas Bojonggede.
dan akan memberitahukannya kepada 2) Untuk mengetahui pengaruh kualitas
konsumen lain. Oleh sebab itu, untuk pelayanan secara simultan terhadap kepuasan
menciptakan kepuasan pasien,puskesmas pasien di Puskesmas Bojonggede, dan 3)
harus menciptakan dan mengelola suatu Untuk mengetahui besarnya pengaruh
sistem untuk memperoleh pasien yang lebih kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien
banyak dan mampu untuk mempertahankan di Puskesmas Bojonggede.
pasiennya.
94
TINJAUAN PUSTAKA interaction between the customer and service
employess and or physical resources or good
Menurut Ratminto dan Winarsi (2005),
and or systems of the service provider, which
Pelayanan adalah produk-produk yang tidak
are providen as solutions to customer
kasat mata (tidak dapat diraba) yang
problems.
melibatkan usaha-usaha manusia dan
Dalam mengukur kualitas jasa
menggunakan peralatan. Ini adalah definisi
pelayanan digunakan dimensi kualitas jasa
yang simpel sedangkan definisi yang lebih
yang dikemukakan oleh Zeithaml, Berry dan
rinci diberikan oleh Gronroos dalam
Parasuraman (2003). Kelima karakteristik
Ratminto dan Winarsi (2005) pelayanan
kualitas pelayanan tersebut adalah :
adalah suatu aktivitas atau serangkaian
1. bukti langsung meliputi fasilitas fisik,
aktivitas yang tidak kasat mata (tidak dapat
perlengkapan, pegawai dan sarana
diraba) yang terjadi akibat adanya interaksi
komunikasi
antara konsumen dan karyawan atau hal-hal
2. keandalan yaitu kemampuan
lain yang disebabkan oleh perusahaan
memberikan pelayanan yang dijanjikan
pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk
dengan segera, akurat dan memuaskan.
memecahkan permasalahan konsumen/
3. daya tanggap yaitu keinginan para staf
pelanggan. Berdasarkan dua definisi diatas
untuk membentuk para pelanggan dan
dapat diketahui bahwa ciri pokok pelayanan
memberikan pelayanan dengan tanggap
adalah tidak kasat mata (tidak dapat diraba)
4. jaminan yang mencakup pengetahuan,
dan melibatkan upaya manusia atau peralatan
kemampuan, kesopanan dansifat dapat
lain yang disediakan oleh perusahaan
dipercaya yang dimiliki para staf bebas
penyelenggara pelayanan.
dari bahaya, resiko atau keragu- raguan.
Berdasarkan keputusan menteri
5. empati meliputi kemudahan dalam
pendayagunaan aparatur negara Nomor 81
melakukan hubungan, komunikasi yang
tahun 1993 yang kemudian disempurnakan
baik, perhatian pribadi dan memahami
dengan keputusan menteri pendayagunaan
kebutuhan pelanggan.
aparatur negara Nomor 63 tahun 2003
mendefinisikan pelayanan sebagai segala Sumarwan (2003) berpendapat bahwa
bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh kepuasan pelanggan merupakan suatu the
instansi pemerintah pusat, di daerah, dan expectancy disconfirmation model. Dalam
dilingkungan badan usaha milik negara teori ini dijelaskan bagaimana kepuasan dan
dalam bentuk barang dan atau jasa, baik ketidakpuasan konsumen merupakan dampak
dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan dari perbandingan antara harapan konsumen
masyarakat maupun dalam rangka sebelum pembelian dengan sesungguhnya
pelaksanaan ketentuan peraturan diperoleh konsumen dari produk atau jasa
perundangan-undangan. yang dibeli tersebut. Ketika konsumen
Definisi pelayanan menurut Kotler membeli suatu produk, mendapatkan harapan
(2005) adalah: “Berbagai tindakan atau tentang bagaimana produk tersebut berfungsi
kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada sesuai dengan yang diinginkan (performance
yang lain yang pada dasarnya tidak expectation). Harapan tersebut adalah standar
dapatdilihat dan tidak menghasilkan kualitas yang akan dibandingkan dengan
hakmilik terhadap sesuatu. Produksinya fungsi atau kualitas produk yang
dapat berkenaan dengan sebuah produk fisik sesungguhnya dirasakan konsumen (actual
atau tidak.” Menurut Kotler (2005) performance). Fungsi produk yang dirasakan
mendefinisikan Service is An activity or oleh konsumen sebenarnya adalah persepsi
series of activity of a more or less intangible konsumen terhadap kualitas produk atau jasa,
nature that normally, take place in
95
dan kosumen akan menilai berbagai atribut
yang melekat pada produk atau jasa tersebut. Data dianalisis menggunakan uji
validitas, uji realibilitas, uji asumsi klasik, uji
Kerangka Pemikiran t, uji f, uji determinasi dan regresi linier
berganda.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
96
Tabel di atas menunjukkan bahwa Metode Normal P-Plot diketahui bahwa
semua indikator yang digunakan untuk grafik normalitas menunjukkan data
mengukur variabel-variabel yang digunakan menyebar disekitar garis diagonal dan
dalam penelitian ini mempunyai koefisien mengikuti arah garis diagonal, sehingga
korelasi yang lebih besar dari r-tabel,untuk dapat diketahui bahwa model regresi layak
sampel sebanyak 100 orang nilai r-tabel dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
yaitu 0,1654. Nilai r hitung yang disajikan
pada tabel di atas menunjukkan bahwa Uji Heteroskedastisitas
semua indikator tersebut adalah valid.
Realibilitas
Tabel 2. Hasil Uji Realibilitas
Cronbach
Variabel Alpha Ket
's Alpha
Bukti Fisik .746 0,60 Reliabel
Kehandalan .762 0,60 Reliabel
Daya
.825 0,60 Reliabel
Tanggap Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedstisitas
Jaminan .799 0,60 Reliabel
Empati .831 0,60 Reliabel Hasil uji heterokedastisitas di lakukan
Kepuasan menggunakan scatter plot. dari scatterplots,
.811 0,60 Reliabel
Pasien terlihat ttitik- titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka
Hasil uji reliabilitas tersebut 0 dan sumbu Y, hal ini dapat di simpulkan
menunjukkan bahwa semua variabel bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada
mempunyai koefisien Alpha yang cukup model regresi, sehingga model regresi layak
besar yaitu diatas 0,60, Nilai Cronbach Alpha untuk di gunakan dalam melakukan
yang ternyata lebih besar dari 0,60, artinya pengujian.
reliable, sehingga dapat dikatakan semua
konsep pengukur variabel kualitas pelayanan Uji Multikolineritas
dari kuesioner adalah reliabel yang berarti
bahwa kuesioner yang digunakan dalam Hasil pengujian dapat dilihat padaTabel
penelitian ini merupakan kuesioner yang 3.menunjukkan bahwa semua variabel yang
handal. di gunakan sebagai prediktor model regresi
menunjukkan nilai VIF di bawah nilai 10 dan
Uji Normalitas nilai tollerance diatas 0,1. Hal ini berarti
bahwa variabel-variabel bebas yang di
gunakan dalam penelitian ini tidak
menunjukkan adanya gejala
mulitikoliniearitas.
97
Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model T Sig.
Std.
B Beta Tolerance VIF
Error
1 (Constant) 37,498 4,861 7,715 ,000
98
Tabel 4. Hasil Uji F
Sum of Mean
Model Df F Sig.
Squares Square
1 Regression 917,577 5 183,515 8,936 ,000b
Residual 1930,423 94 20,536
Total 2848,000 99
99
Imam Ghozali, 2005.Aplikasi Multivariate Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian.
dengan Program SPSS.Semarang:Badan Bandung: CV. Alfabeta
Penerbit Universitas Diponegoro Sugiyono.2007. Statistika Untuk
Indriantoro Nur dan Bambang Supomo, Penelitian.Bandung:CV.ALFABETA
tahun 2002.Metode Penelitian Bisnis Sulistyo Joko, 2012.6 Hari Jago SPSS.Jakarta
Cetakan kedua BPFE Yogyakarta Sumarwan,Ujang.(2003).Perilaku
Kotler Philip, 2002. Manajemen Konsumen.Ghalia Indonesia.Jakarta
Pemasaran:T. Prenhalilindo, Jakarta Sutrisno Hadi.2004. Metode
.......................,2005.Manajemen Pemasaran: Penelitian.Jakarta: PT.Gunung
Analisis perencanaan, Implementasi Agung.Tjiptono
dan pengendalian ( Edisi Kedua). Tjiptono, Fandy 2005 Total Quality Service.
Erlangga: Jakarta Penerbit Andi, Jogjakarta
Kotler, Philip. 2005. Prinsip-prinsip Tjiptono, Fandy. 2006. Manajemen
Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga. JasaYogyakarta: Andi Offset
100