Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“ASAM URAT (GOUT)”

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Asam Urat (Gout)


Sub Pokok Bahasan : Asam Urat (Gout)
Sasaran : Pasien rawat jalan dan keluarga pasien di RSUD Pandan
Arang Boyolali
Hari, Tanggal : Selasa, 8 Januari, 2019
Waktu : 09.00 – 10.00
Tempat : Poliklinik rawat jalan di RSUD Pandan Arang Boyolali

I. Latar Belakang
Saat ini gaya hidup modern dengan pilihan menu makanan dan cara hidup yang
kurang sehat semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga menyebabkan
terjadinya peningkatan jumlah penyakit degeneratif yaitu penyakit yang tidak menular
akan tetapi dapat diturunkan. Salah satu penyakit degeneratif yang memerlukan
penanganan secara tepat dan serius adalah gout atau yang sering disebut dengan penyakit
asam urat. Gout sebagai jenis arthritis inflamasi yang disebabkan adanya pengendapan
kristal monosodium urat yang terdapat pada cairan synovial. Asam urat (Gout) dapat
menyebabkan menurunnya kualitas hidup bagi penderitanya, karena penderita yang
mengalami asam urat akan merasakan nyeri sehingga mengganggu dalam aktivitas dan
kenyamanan.
Asam urat merupakan hasil dari sisa pengahancuran purin, dimana sumber utama
purin dalam tubuh berasal dari makanan dan dari hasil metabolisme DNA tubuh.Purin
berasal dari makanan merupakan hasil dari pemecahan nukleoprotein makanan yang
dilakukan oleh dinding saluran cerna. Peningkatan kadar asam urat darah diakibatkan oleh
seseorang mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi purin. Hyperucemia terjadi
akibat adanya kelebihan produksi asam urat dalam darah melebihi batas normal, yaitu 6,8
mg/dl. Gout muncul pada usia tua dan sering banyak menyerang pada laki-laki
dibandingkan perempuan, karena pada perempuan kadar asam urat tidak akan meningkat
sampai setelah menopause.
Sebagian besar kasus artritis gout mempunyai latar belakang penyebab primer
(akibat langsung overproduksi atau penurunan ekskresi asam urat), sehingga memerlukan
pengendalian kadar asam urat jangka panjang. Perlu komunikasi yang baik dengan
penderita untuk mencapai tujuan terapi. Hal itu dapat diperoleh dengan edukasi dan diet
rendah purin yang baik. Pencegahan lainnya berupa penurunan konsumsi alkohol dan
penurunan berat badan. Sehingga pada kesempatan kali ini tim promosi kesehatan RSUD
Pandan Arang Boyolali ingin melakukan penyuluhan terkait penyakit asam urat (gout)
kepada seluruh pengunjung (pasien dan keluarga pasien) instalasi rawat jalan poliklinik
RSUD Pandan Arang Boyolali.

II. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Memberikan informasi tentang penyakit asam urat (gout)

III. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta dapat:
1. Untuk memperoleh informasi mendalam mengenai apa itu asam urat.
2. Untuk memperoleh informasi mendalam mengenai tanda dan gejala asam urat.
3. Untuk memperoleh informasi mendalam mengenai penyebab asam urat.
4. Untuk memperoleh informasi mendalam mengenai komplikasi asam urat.
5. Untuk memperoleh informasi mengenai cara pengobatan asam urat.

IV. Materi (terlampir)


1. Definisi asam urat
2. Penyebab asam urat
3. Tanda dan gejala asam urat
4. Komplikasi asam urat
5. Penatalaksanaan asam urat

V. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

VI. Media
1. Leaflet

VII. Setting Tempat


PoliklinikRawatJalan RSUD PandanArangBoyolali

Keterangan: Pembicara
Peserta

VIII. Pembagian tugas


1. Narasumber : Ahmad Faizin, S.Kep, Ns
2. Notulen : Ririn Iryani, S.Gz, RD.

IX. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluh Respon Audien


1. 5 Menit Pembukaan:
 Menyampaikan salam  Menjawab salam
 Perkenalan  Mendengarakan
 Menyampaikan tujuan  Memberi respon
 Kontrak waktu
 Tes awal
2. 30 Menit Kegiatan Inti:
 Menjelaskan pengertian asam  Mendengarkan dengan
urat seksama
3. 15 Menit Evaluasi:
 Menjawab pertanyaan  Memberikan pertanyaan
4. 10 Menit Penutup:
 Menarik kesimpulan  Mendengarkan dan mencatat

 Mengucap salam penutup  Menjawab salam.

X. Evaluasi
1. Peserta antusias dan aktif bertanya terhadap materi penyuluhan yang diberikan.
2. Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh.

XI. Referensi
Hidayat, R 2009, Gout dan Hiperurisemia, Medicinus, Vol. 22, No. 1, Divisi Reumatologi
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta.
Sukri Maimun, 2007, Asam Urat dan Hiperusemia Majalah Kedokteran Nusantara,
Volume 40. No 1: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Unsyiah,BPK Rumah Sakit Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh.

Mengetahui,
Ketua Tim Promosi Kehesatan Rumah Sakit
RSUD Pandan Arang Boyolali

dr. Sylviana Christianty Harsoyo


NIP. 19761227 200801 2 006
MATERI PENYAKIT ASAM URAT (GOUT)

1.1 Definisi Asam Urat

Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari
metabolisme purin, yaitu salah satu bentuk komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-
sel tubuh. Secara alamah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan
dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, dan kacang-kacangan) atau pun hewan
(daging, jeroan, ikan sarden, dan lain sebagainya). Setiap orang memiliki asam urat di dalam
tubuh karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Asam urat yang terdapat di
dalam tubuh kita tentu saja kadarnya tidak boleh berlebihan. Asam urat dapat berlebihan
disebabkan oleh adanya pemicu, yaitu makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung
purin. Sesunggunhya tubuh menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari, hal
ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%. Asam urat juga merupakan
salah satu penyebab penyakit jantung koroner.

1.2 Etiologi Asam Urat

Asam urat disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam pembentukan purin atau
ekresi asam urat yang kurang dari ginjal yang menyebakan hyperuricemia.Hyperuricemia pada
penyakit ini disebabakan oleh :

1. Pembentukan asam urat yang berlebih.


 Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah.
 Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih karana
penyakit lain, seperti leukemia.
2. Kurang asam urat melalui ginjal.
 Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distal ginjal yang
sehat, penyabab tidak diketahui.
 Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal, misalnya
glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik.

1.3 Tanda dan Gejala Asam Urat


1. Kesemutan dan Linu
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan nyeri luar
biasa pada malam hari ataupun pagi hari.

1.4 Komplikasi Asam Urat


1. Radang sendi akibat asam urat (gouty arthritis)
Komplikasi hiperurisemia yang paling dikenal adalah radang sendi (gout). Telah
dijelaskan sebelumnya bahwa, sifat kimia asam urat cenderung berkumpul di
cairan sendi ataupun jaringan ikat longgar. Meskipun hiperurisemia merupakan
faktor resiko timbulnya gout, namun, hubungan secara ilmiah antara
hiperurisemia dengan serangan gout akut masih belum jelas. Atritis gout akut
dapat terjadi pada keadaan konsentrasi asam urat serum yang normal. Akan tetapi,
banyak pasien dengan hiperurisemia tidak mendapat serangan atritis gout.Gejala
klinis dari Gout bermacam-macam, yaitu, hiperurisemia tak bergejala, serangan
akut gout, gejala antara(intercritical), serangan gout berulang, gout menahun
disertai tofus.Keluhan utama serangan akut dari gout adalah nyeri sendi yang amat
sangat yang disertai tanda peradangan (bengkak, memerah, hangat dan nyeri
tekan). Adanya peradangan juga dapat disertai demam yang ringan. Serangan akut
biasanya puncaknya 1-2 hari sejak serangan pertama kali. Namun pada mereka
yang tidakdiobati, serangan dapat berakhir setelah 7-10 hari. Serangan biasanya
berawal dari malam hari. Awalnya terasa nyeri yang sedangpada persendian.
Selanjutnya nyerinya makin bertambah dan terasa terus menerus sehingga sangat
mengganggu.Biasanya persendian ibu jari kaki dan bagian lain dari ekstremitas
bawah merupakan persendian yang pertama kali terkena. Persendian ini
merupakan bagian yang umumnya terkena karena temperaturnya lebih rendah dari
suhu tubuh dan kelarutan monosodium uratnya yang berkurang. Trauma pada
ekstremitas bawah juga dapat memicu serangan. Trauma pada persendian yang
menerima beban berat tubuh sebagai hasil dari aktivitas rutin menyebabkan cairan
masuk ke sinovial pada siang hari. Pada malam hari, air direabsobsi dari celah
sendi dan meninggalkan sejumlah MSU.
2. Tofi pada kedua tangan
Serangan gout akut berikutnya biasanya makin bertambah sesuai dengan waktu.
Sekitar 60% pasien mengalami serangan akut kedua dalam tahun pertama, sekitar
78% mengalami serangan kedua dalam 2 tahun. Hanya sekitar 7% pasien yang
tidak mengalami serangan akut kedua dalam 10 tahun.Pada gout yang menahun
dapat terjadi pembentuk tofi. Tofi adalah benjolan dari kristal monosodium urat
yang menumpuk di jaringan lunak tubuh. Tofi merupakan komplikasi lambat dari
hiperurisemia. Komplikasi dari tofi berupa nyeri, kerusakan dan kelainan bentuk
jaringan lunak, kerusakan sendi dan sindrom penekanan saraf.
3. Komplikasi Hiperurisemia pada Ginjal
Komplikasi hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal, gangguan ginjal akut
dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal terjadi sekitar 10-25% pasien dengan gout
primer. Kelarutan kristal asam urat meningkat pada suasana pH urin yang basa.
Sebaliknya, pada suasana urin yang asam, kristal asam urat akan mengendap dan
terbentuk batu. Asam urat dapat merusak ginjal, sehingga pembuangan asam urat
akan bertambah buruk. Gangguan ginjal akut gout biasanya sebagai hasil dari
penghancuran yang berlebihan dari sel ganas saat kemoterapi tumor.
Penghambatan aliran urin yang terjadi akibat pengendapan asam urat pada duktus
koledokus dan ureter dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Penumpukan jangka
panjang dari kristal pada ginjal dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik.
1.5 Penatalaksanaan Asam Urat
1. Fase akut
Obat yang digunakan :
1. Colchicine (0,6 mg)
Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati
serangangout akut, dan unluk mencegah serangan gout Akut di kemudian hari.
Obat ini jugadapat digunakan sebagai sarana diagnosis.Pengobatan serangan akut
biasanya tablet 0,5mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut dapat
dikurangi atau kalau ternyata dari berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien
mengalami rasa mual yang hebat,muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan
ini pemberian obat harus dihentikan.
2. Fenilbutazon.
Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati
artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka
kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan. Indometasin juga cukup efektif.
3. Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)
2. Pengobatan jangka panjang terhadap hyperuricemia untuk mencegah komplikasi
1. Golongan urikosurik
 Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi menurunkan asam urat
dalam serum.
 Sulfinpirazon, merupakan dirivat pirazolon dosis 200-400 mg perhari.
 Azapropazon, dosisi sehari 4 X 300 mg.
 Benzbromaron.
2. Inhibitor xantin (alopurinol)
Adalah suatu inhibitor oksidase poten, bekerja mencegah konversi hipoxantin
menjadi xantin, dan konversi xantin menjadi asam urat.
3. Dilakukan pembedahan
Jika ada tofi yang sudah mengganggu gerakan sendi,karena tofi tersebut sudah
terlalu besar.
4. Obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi pencegahan seperti
 Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asamb urat. Dosis 100-400
mg per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum.
 Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka
dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan
dernikian meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat
serum berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi.
3. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Diet rendah purin.
Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging
kambing) serta banyak minum.
2. Tirah baring.
Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah serangan
menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.
3. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan.
Jumlah asupan energi harus disesusaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan
pada tinggi badan dan berat badan.
4. Mengkomsumsi lebih banyak karbohidrat.
Jenis karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam urat adalah
karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi. Karbohidrat kompleks
ini sebaiknya dikonsumsi tidak kurang dari 100 gram per hari, yaitu sekitar 65-
75% dari kebutuhan energi total.
5. Mengurangi konsumsi lemak.
Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti jeroan, seafood, makanan yang
digoreng, makanan bersantan, margarin, mentega, avokad, dan durian sebaiknya
dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya hanya 10-15% dari kebutuhan total.
6. Menkomsumsi banyak cairan
Penderita rematik dan asam urat disarankan untuk menkomsumsi cairan minimun
2,5 liter atau 10 gelas sehari. Cairan ini bisa diperoleh dari air putih, teh, kopi,
cairan dari buah-buahan yang mengandung banyak air seperti apel, pir, jeruk,
semangka, melon, blewah, dan belimbing.
7. Menkomsumsi cukup vitamin dan mineral
Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup, sesuai dengan kebutuhan tubuh akan
dapat mempertahankan kondisi kesehatan yang baik.
NOTULENSI ASAM URAT (GOUT)

Tema/Judul : Penyakit Asam Urat (Gout)


Tempat : Poliklinik rawat jalan di RSUD Pandan
Arang Boyolali
Hari, Tanggal : Selasa, 8 Januari 2019
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB

A. PEMBICARA
Ahmad Faizin, S.Kep, Ns

B. KEGIATAN
1. Pembukaan
2. Inti materi
3. Diskusi dan tanya jawab
4. Penutup

C. DISKUSI DAN TANYA JAWAB


Jumlah peserta : 30 orang
Terdiri dari : pasien dan keluarga pasien

Isi Diskusi dan Tanya Jawab:


1. Bagaimana tanda dari gejala awal penyakit Asam Urat ?
Jawaban : Di tahap awal, gejala asam urat mungkin jarang terdeteksi,namun frekuensi
dari pembengkakan akan bertambah seiring waktu. Terkadang nyeri asam urat mungkin
datang saat malam saat tidur atau mungkin setelah 24 jam keseleo atau terkilir.Duduk di
posisi tertentu untuk waktu yang lama mungkin membuat kaku dan mengendapkan kristal
di persendian dan mengakibatkan nyeri asam urat.Berolahraga, jalan, lari, berdiri untuk
waktu yang lama sebagaimana melelahkan persendian juga bisa mengakibatkan asam
urat.
2. Apakah ada hubungannya merokok penyakit asam urat?
Jawaban : Dampak lain yang bisa didapatkan dari kebiasaan ini adalah semakin
menumpuknya kandungan beracun yang bisa memperparah kondisi asam urat. Proses
peluruhan asam urat secara alami juga akan terhambat sehingga kadar asam urat di dalam
tubuh semakin meningkat dan menyebabkan datangnya serangan asam urat yang
menyakitkan.Efek merokok bagi penderita asam urat akan membuat tubuh semakin
banyak terpapar radikal bebas. Hal ini bisa berimbas pada meningkatnya kadar kolesterol
dalam darah. Sudah menjadi rahasia umum jika peningkatan kadar kolesterol darah bisa
berimbas pada semakin memburuknya kondisi asam urat yang sedang diderita.Selain itu,
merokok juga akan membuat sistem kekebalan tubuh semakin lemah sehingga tak lagi
mampu menangani serangan asam urat yang tentu akan membuat gejalanya menjadi
semakin menyiksa.
Boyolali, 8 Januari 2019
Notulis

Ririn Iryani, S.Gz. RD


NIP.

Anda mungkin juga menyukai