Anda di halaman 1dari 5

Tindakan Keperawatan

Tindakan keperawatan untuk pasien dengan gangguan citra tubuh bertujuan:

1. Pasien mampu mengidentifikasi citra tubuh.


2. Pasien mampu meningkatkan penerimaan terhadap citra tubuh.
3. Pasien mampu mengidentifikasi aspek positif diri.
4. Pasien mampu mengetahui cara untuk meningkatkan citra tubuh.
5. Pasien mampu melakukan cara untuk meningkatkan citra tubuh.
6. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain tanpa terganggu.

Tindakan keperawatan untuk pasien dengan gangguan citra tubuh, adalah sebagai berikut.

1. Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya dahulu dan saat ini, perasaan, dan
harapan terhadap citra tubuhnya saat ini.
2. Motivasi pasien untuk melihat bagian tubuh yang hilang secara bertahap, bantu psien
menyentuh bagian tersebut.
3. Diskusikan aspek positif diri.
4. Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu.
5. Ajarkan pasien untuk meningkatkan citra tubuh dengan sebagai berikut.
a. Gunakan prostesis, kosmetik, atau alat lain sesegera mungkin, gunakan
pakaian yang baru.
b. Motivasi pasien tubuh untuk melakukan aktivitas yang mengarah pada
pembentukan tubuh yang ideal.
6. Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara sebagai berikut.
a. Susun jadwal kegiatan sehari-hari.
b. Motivasi pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan terlibat dalam
aktivitas keluarga dan sosial.
c. Motivasi pasien untuk mengunjungi teman atau orang lain yang
berarti/mempunyai peran penting baginya.
d. Beri pujian terhadap keberhasilan pasien dalam melakukan interaksi.
SP 1-PASIEN: MEMBINA HUBUNGAN SALING PERCAYA, MENDISKUSIKAN
TENTANG CITRA TUBUH, PENERIMAAN TERHADAP CITRA TUBUH, ASPEK
POSITIF, DAN CARA MENINGKATKAN CITRA TUBUH

ORIENTASI
“ Selamat pagi. Perkenalkan, nama saya Riani, panggil saja suster Ani dari puskesmas Kuto
Baru. Saya datang untuk merawat mbak. Namanya siapa? Senang dipanggil apa? Bagaimana
perasaan Is hari ini? Bagaimana penyembuhan lukanya? Bagaimana kalau kita berbincang-
bincang tentang perasaan terhadap kaki is yang mengalami gangguan? ” ( Perhatikan data-
data tentang gangguan citra tubuh.) “ Mau berapa lama? Bagaiamana kalau 30 menit? Mau
dimana kita berbincang-bincang? Di ruang tamu? ”
KERJA
“ Bagaimana perasaan Is terhadap kaki Is yang sudah mulai sembuh? Apa harapan Is untuk
penyembyuhan ini? Bagus sekali, is sudah mengungkapkan perasaan dan harapan. Mulai
sekarang Is dapat mencoba melihat kaki dan nanti secara bertahap dapat mulai menyentuh
kaki Is yang sakit. Baik, bagimana kalau kita membicarakan bagian tubuh lainnya yang masih
dapat digunakan? Mari kita mulai.” ( Boleh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.) “
Nah, mata is masih awas ya. Bagus. Bagimana denga kedua tangan Is , dst. “ ( Buat daftar
potensi tubuh yang masih prima.) “ Wah, ternyata banyak sekali bagian tubuh Is yang masih
berfungsi dengan baik yang perlu disyukuri.”
TERMINASI
“ Bagaimana persaan Is setelah kita berbincang-bincang? Wah, banyak sekali tubuh is yang
masih berfungsi denga baik.” ( Sebutkan beberapa bagian tubuh yang masih berfungsi.)
“ Bagaimana kalau kita buat jadwal kegiatan untuk mengguankan anggota tubuh yang masih
berfungsi dengan baik.” ( Memasukkan jadwal kegiatan.) “ Baik, dua hari lagi kita bertemu
untuk membicarakan cara meningkatkan citra tubuh Is. Nau jam berapa? Baik, sampai
jumpa.”

SP 2-PASIEN : MENGEVALUSI KEGIATAN YANG SUDAH DILAKUKAN,


MENGINDENTIFIKASI DAN MELKUKAN CARA MENINGKATKAN CITRA
TUBUH. MELATIH INTERKASI SECARA BERTAHAP

ORIENTASI
“ Selamat pagi, Is. Bagaimana perasaan Is hari ini? Apakah Is sudah mencoba kegiatan sesuai
jadwal? Bagaimana perasaan Is setelah mencoba? Baik, bagaimana kalau kita berbincang-
bincang tentang cara meningkatkan fungsi kaki? Mau berapa lama? Bagiamana 30 menit?
Baiklah, kita bicara di ruang tamu.”
KERJA
“ Is selama ini apa yang telah dilakukan agar kaki Is berfungsi kembali? Apa yang Is lakukan
untuk mengurangi rasa malu? ” ( Beri pujian jika jawaban pasien positif.) “ Baiklah Is, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu untuk mengurangi rasa malu karena dilihat oleh
orang lain, Is dapat menutupi bagian tubuh yamh berubah, misalnya pakai rok panjang, dan
untuk mengembalikan fungsi bagian tubuh, Is dapat mengganti dengan yang palsu , misalnya
kaki palsu. Nah, cara mana yang mau dicoba? ” ( Jika pasien ingin kaki palsu, Anda harus
mencari informasi.) “ Selain itu, Is dapat bersosialisasi dengan keluarga dan teman-teman lain
melalui berbagai aktivitas, mengunjungi teman atau saudara yang dekat dengan Is. Is dapat
memasukkan kegiatan tersebut dalam jadwal yang ada.”
TERMINASI
“ Bagaiamana perasaan Is setelah kita berbincang-bincang? Berapa cara yang dapat dicoba?
Bagus. Nah, silahkan coba memakai rok yang panjang. Bisa kan Is? Baik, dua hari lagi kita
bertemu. Kita kan berbicara tentang cara berckap-cakap dengan orang lain.” ( Gunakan
Modul Isolasi Sosial.) “ Untuk informasi kaki palsu, saya akan cari dulu dan segera beri tahu.
Sampai jumpa.”

Tindakan keperawatan untuk keluarga bertujuan:

1. Keluarga mampu mengenalkan masalah gangguan citra tubuh.


2. Keluarga mengetahui cara mengtasi masalah gangguan citra tubuh.
3. Keluarga mampu merawat pasien dengan gangguan citra tubuh.
4. Keluarga mampu menyusun rencana tindakan untuk pasien dengan gangguan citra
tubuh.

Tindakan keperawatan untuk keluarga, adalah sebagai berikut.

1. Jelaskan kepada keluarga tentang gangguan citra tubuh yang terjadi pada pasien.
2. Jelaskan kepada keluarga tentang cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh.
3. Ajarkan kepada keluarga tentang cara merawat pasien dengan:
a. Menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien di rumah,
b. Memfasilitasi interkasi dirumah,
c. Melaksanakan kegiatan dirumah dan kegiatan sosial,
d. Memberikan pujian atas kegiatan yang telah dilakukan pasien.
4. Bersama keluarga susun tindakan yang akan dilakukan keluarga untuk gangguan citra
tubuh.
5. Beri pujian yang realitis terhadap keberhasilan keluarga.

SP 1- KELUARGA: MENDISKUSIKAN MASALAH YANG DIHADAPI


KELUARGA, MENJELASKAN GANGGUAN CITRA TUBUH DAN CARA
MENGATASINYA

ORIENTASI
“ Selamat pagi, bapak/Ibu. Perkenalkan, nama saya Riani, panggil saja suster Ani dari
puskesmas Kuto Baru. Nama bapak siapa? Panggilan, Pak? Ibu namanya? Panggialnya?
Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 30
menit tentang kesehatan Is? Kita mau duduk di mana? Bagaimana kalau di ruang tamu?”
KERJA
“ Apa yang bapak/ibu rasakan selama pemulihan kaki Is? Bapak/ibu sendiri bagaimana
perasaannya melihat kondisi Is? Iya, bener,. Is menghadapi dua masalah, yang pertama
pemulihan luka operasi karena amputasi yang saat ini lukanya sudah mulai sembuh. Yang
kedua, perasaan Is yang masih sukar menerima kenyataan bahwa bagian tubuhnya hilang dan
masih malu untuk bertemu dengan orang lain. Untuk itu, ada beberapa cara yang bapak/ibu
dapat lakukan agar is dapat menerima keadaan ini, yaitu selalu memberi pujian terhadap
setiap kegiatan yang Is lakukan, membantu Is memberikan perhatian yang lebih pada bagian
tubuh yang masih berfungsi dengan baik. Ada beberapa cara untuk memulihkan fungsi kaki
is, yaitu memakai kaki palsu atau tetap memakai tongkat.” ( Jelaskan cara mendapatkan kaki
palsu.)” Untuk mengurangi rasa malu, motivasi Is untuk menggunakan rok/celana panjang,
libatkan Is dalam kegiatan rumah tangga, libatkan Is dalam bersosialisasi dengan keluarga,
tetangga, dll. Bapak/ibu dapat membantu Is menerima bagian tubuh dengan cara melihatnya
saat mengganti perban dam jangan menghina kecacatan tersebut. Cara mana yang kira-kira
dapat bapak/ibu lakukan segera? Bagus sekali.”
TERMINASI
“ Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berbincang-bincang? Coba bapak? Ibu sebutkan
cara merawat Is? Bagus sekali. Coba bapak/ibu buar jadwal untuk bergantian memperhatikan
Is. Baiklah, dua hari lagi saya datang. Kita akan membicarakan hal-hal yang telah bapak/ibu
lakukan serta mencoba berbincang-bincang langsung dengan Is. Sampai jumpa.”

SP 2- KELUARGA : MELATIH CARA MERAWAT PASIEN DENGAN MENYUSUN


RENCANA RINDAKAN

ORIENTASI
“ Selamat pagi, bapak/ibu. Dapatkahkita berbincang-bincang? Baik, bagaimana Is? Sudah
bapak/ibu coba cara yang kita diskusikan dua hari yang lalu? Bagaimana hasilnya? Pak/bu,
bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang kegiatan yang masih dapat Is lakukan tanpa
terganggu dengan bagian tubuh yang sakit? Berapa lama kita bicara? Baik, kita bicara 30
menit.”
KERJA
“ Mari, bapak/ibu, kita temui Is. Is sedang apa? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang?
Apa saja kegiatan yang sudah dilakukan? Bagus sekali. Wah, Is hebat dong. Bagaimana
perasaan Is setelah melakukan kegiatan tadi? Sudah dulu ya. Saya mau berbincang-bincang
dulu dengan bapak/ibu.” ( Kembali duduk.) “ Bagaimana bapak/ibu, sudah lihat cara yang
kita lakukan tadi? Apa saja yang sudah dapat dilakukan Is? Bagus. Baiklah, bapak/ibu. Dari
beberapa cara yang sudah kita lakukan, bapak/ibu dapat memilih kegiatan tersebut dan dapat
memasukkannya dalam jadwal yang sudah Is punya.”
TERMINASI
“ Bagaimana perasaan bapak/ibu? Apa lagi yang perlu dilakukan untuk Is? Kapan bapak/ibu
mau melakukannya? Bagus. Baiklah, dua hari lagi saya kembali. Nanti kita bicarakan
kemungkinan cita-cita Is dapat diwujudkan. Sampai jumpa.”

Evaluasi

Evaluasi kemampuan pasien dan keluarga dengan gangguan citra tubuh dapat dilihat pada
Gambar 2-1 dan evaluasi kemampuan perawat dalam merawat pasien dengan gangguan citra
tubuh dapat diligat pada Gambar 2-3.

Anda mungkin juga menyukai