Anda di halaman 1dari 12

e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016)

KONSISTENSI KOMPETENSI INTI (KI), KOMPETENSI DASAR (KD),


DAN INDIKATOR PADA EVALUASI GURU DALAM
PEMBELAJARAN EKSPOSISI BERDASARKAN KURIKULUM 2013
SISWA KELAS X MAN PATAS
Ulfa Hidayah1 , Ida Bagus Putrayasa2, I Nengah Martha3
1,2,3
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan konsistensi pokok bahasan/materi eksposisi


dengan struktur eksposisi yang disampaikan selama proses pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. (2) mendeskripsikan konsistensi kompetensi inti
dengan dengan kompetensi dasar dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan kurikulum
2013 siswa kelas X MAN Patas. (3) mendeskripsikan konsisitensi kompetensi dasar dengan
indikator dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan kurikulum 2013 siswa kelas X MAN
Patas. (4) mendeskripsikan konsisitensi indikator dengan tes soal pada RPP dalam
pembelajaran eksposisi berdasarkan kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. Penelitian
ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru
bahasa Indonesia di kelas X MAN Patas. Objek penelitian ini adalah kompetensi inti,
kompetensi dasar dan indikator pada evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi
berdasarkan kurikulum 2013. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan
teknik analisis deskriptif kualitatif. Data dianalisis dengan langkah sebagai berikut:
Identifikasi data, seleksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini
menunjukkan ada beberapa hal yang menonjol terkait dengan masalah yang diangkat, yakni
(1) konsistensi pokok bahasan eksposisi/materi eksposisi dengan struktur eksposisi sudah
sangat sesuai dengan RPP. (2) konsisitensi kompetensi inti dengan kompetensi dasar pada
evaluasi guru dalam pembelajaran dapat dikatakan belum konsisiten dan kualitas
penyusunan soal sangat rendah. (3) konsisitensi kompetensi dasar dengan indikator pada
evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi dapat dikatakan belum konsisten dan kualitas
penyusunan soal sangat rendah (4) konsisitensi indikator dengan tes soal pada RPP dalam
pembelajaran eksposisi belum sesuai dan kualitas penyusunan soal masih rendah. Saran
yang dapat diberikan yaitu penyusunan evaluasi hendaknya memperhatikan isi KI, KD, dan
indikator supaya tinggi kualitas evaluasi tersebut.
Kata Kunci: Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Evaluasi Pembelajaran
Eksposisi, dan Kurikulum 2013.

Abstract
This research aimed at (1) describe the consistency of the exposition material that was
delivered during the learning process based on the kurikulum 2013 the student of X grade
MAN Patas. (2) describe the consistency of the core competency with the basic competency
in the exposition learning based on the kurikulum 2013 the student of X grade MAN Patas.
(3) describe the consistency of the basic competency with the indicator in the exposition
learning based on the kurikulum 2013 the student of X grade MAN Patas. (4) describe the
consistency of the indicator with the question test of RPP in the exposition learning based on
the curriculume of 2013 the student of X grade MAN Patas. The research design used
kualitatif descriptive. The subject of this research was the Indonesian teacher of X grade
MAN Patas. The objects of this research were the core competency, the basic competency,
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016)

and the indicator on the teacher evaluation in the exposition learning of the kurikulum 2013.
The research methods used were observation, documentation, and interview. The research
analysis was kualitatif descriptive. The data analysis were data identification, data reduction,
data display, and conclusion drawing. The result of this study showed that there were several
things raised related to the research problem such as (1) the consistency of the exposition
material with the exposition structure had been very appropriate with RPP. (2) the
consistency of the core competency with the basic competency on the teacher evaluation in
the learning had not been consistent and the quality of the question arrangement was very
low. (3) the consistency of the basic competency with the indicator on the teacher evaluation
in the exposition learning had not been consistent and the quality of the question
arrangement was very low. (4) the consistency of the indicator with the question test of RPP
in the exposition learning had not been appropriate and the question arrangement was very
low. The suggestion given were the evaluation arrangement should be paid attention on KI,
KD, and indicator to make a high quality of the evaluation itself.
Key words: core competency, basic competency, indicator, evaluation of exposition
learning, and the kurikulum 2013.

PENDAHULUAN serta keterampilan yang diperlukan


Peningkatan mutu pendidikan bisa dirinya, masyarakat bangsa, dan negara
dimulai dari suatu pembaruan dan (Wahyudi, 2012:68).
penyempurnaan sistem pendidikan secara Kurikulum 2013 dirancang dengan
menyeluruh agar bangsa ini dapat tujuan untuk mempersiapkan insan
bersaing pada era global yang semakin Indonesia supaya memiliki kemampuan
kompetitif. Dalam rangka melakukan hidup sebagai pribadi dan warga negara
pembeharuan sistem pendidikan tersebut, yang beriman, produktif, kreatif, inovatif,
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan dan afektif serta mampu berkontribusi
(Kemendikbud) sedang melakukan pada kehidupan bermasyarakat,
penyempurnaan kurikulum nasional untuk berbangsa, dan bernegara pada
jenjang pendidikan dasar, pendidikan peradaban dunia. Sejalan dengan hal
menengah pertama, dan menengah tersebut Kurikulum adalah instrumen
pertamayang diberlakukan mulai tahun pendidikan untuk dapat membawa insan
pelajaran 2013/2014. Indonesia memiliki kompetensi sikap,
Kurikulum pendidikan di Indonesia pengetahuan, dan keterampilan sehingga
telah mengalami beberapa kali dapat menjadi pribadi dan warga negara
penyempurnaan. Penyempurnaan yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
kurikulum dilakukan untuk menyesuaiakan (Kurniasih dan Berlin, 2014:7). Oleh
pendidikan dengan perkembangan ilmu karena itu, implementasi kurikulum 2013
pengetahuan, teknologi dan seni. merupakan langkah strategis dalam
Kurikulum sebagai pedoman mengajar menghadapi globalisasi dan tuntutan
mempunyai karakteristik fleksibel dalam masyarakat Indonesia di masa depan.
kurun waktu tertentu harus direnovasi Dalam merancang perencanaan
sehingga mempunyai nilai inovatif dan pembelajaran, guru harus benar-benar
komunikatif. Undang-undang Nomor 20 memahami setiap butir KI, KD, dan
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Indikator. Sebab, tanpa tanpa pemahaman
Nasional pada Pasal 1 ayat (1) yang baik akan menimbulkan hambatan
menyebutkan bahwa, pendidikan adalah dalam mengimplementasikan setiap butir
usaha sadar dan terencana untuk KI, KD dan indikator pada rencana
mewujudkan suasana belajar dan proses pelaksanaan pembelajaran. Apabila guru
pembelajaran agar peserta didik secara keliru dalam merancang rencana
aktif mengembangkan potensi dirinya pembelajaran, hal tersebut akan berimbas
untuk memiliki kekuatan spiritual pada pelaksanaan dan penilaian hasil
keagamaan, pengendalian diri, belajar.
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016)

Pembelajaran Bahasa Indonesia pembelajaran dan evaluasi merupakan


berbasis teks dilaksanakan dengan komponen penting dari proses
menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa pembelajaran dan telah ditetapkan standar
hendaknya dipandang sebagai teks, nasional tentang tuntutan bahwa guru
bukan semata-mata kumpulan kata atau harus memiliki kemampuan dalam
kaidah kebahasaan, (2) penggunaan mengavaluasi siswa. Guru harus memiliki
bahasa merupakan proses pemilihan pengetahuan dan keterampilan mengajar,
bentuk-bentuk kebahasaan untuk pengetahuan tentang evaluasi yang
mengungkapkan makna, (3) bahasa merupakan syarat dalam mengindikasi
bersifat fungsional yaitu penggunaan efektivitas pembelajaran. Evaluasi
bahasa yang tidak pernah dapat merupakan kegiatan yang tidak
dilepaskan dari konteks karena bentuk terpisahkan dari aktivitas pengajaran
bahasa yang digunakan itu mencerminkan secara keseluruhan, maju atau tidaknya
ide, sikap, nilai, dan ideologi suatu pelajaran dapat diketahui melalui
penggunaanya, dan (4) bahasa kegiatan evaluasi yang dilaksanakan oleh
merupakan sarana pembentukan guru.Kegiatan evaluasi dapat dilakukan
kemampuan berpikir manusia. Dengan pada akhir proses pembelajaran atau
demikian, pembelajaran bahasa berbasis dapat juga dilakukan setelah satu pokok
teks merupakan pembelajaran yang materi selesai dibahas. Undang-undang
memungkinkan siswa untuk menguasai No.32 Pasal 4 Tahun 2013 menyatakan
dan menggunakan jenis-jenis teks standar penilaian pendidikan adalah
tersebut di masyarakat (Kemindikbud, kriteria mengenai mekanisme, prosedur,
2014). dan instrumen penilaian hasil belajar
Kurikulum 2013 dirancang dengan peserta didik. Artinya, proses
tujuan untuk mempersiapkan insan pembelajaran tidak dapat terlepas dari
Indonesia supaya memiliki kemampuan kegiatan penilaian atau evaluasi untuk
hidup sebagai pribadi dan warga negara mengukur ketercapaian hasil
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, pembelajaran. Sesuai hal tersebut, proses
dan afektif serta mampu berkontribusi evaluasi dalam Kurikulum 2013 lebih
pada kehidupan bermasyarakat, mementingkan proses dari pada hasil
berbangsa, dan bernegara pada akhir, sehingga setiap proses
peradaban dunia. Sejalan dengan hal pembelajaran selalu diakhiri dengan
tersebut Kurikulum adalah instrumen kegiatan evaluasi yang terdapat dalam
pendidikan untuk dapat membawa insan kegiatan penutup.
Indonesia memiliki kompetensi sikap, Evaluasi ini dilakukan guru untuk
pengetahuan, dan keterampilan sehingga mengetahui tahap perkembangan terakhir
dapat menjadi pribadi dan warga negara dari siswanya. Selain itu evaluasi
yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif diadakan untuk mengetahui peserta didik
(Kurniasih dan Berlin, 2014:7). Oleh sudah dapat menguasai standar
karena itu, implementasi kurikulum 2013 kompetensi yang telah ditetapkan atau
merupakan langkah strategis dalam belum. Menyusun tes bertujuan untuk
menghadapi globalisasi dan tuntutan mengukur keberhasilan siswa dalam
masyarakat Indonesia di masa depan. menguasai indikator kompetensi dasar
Tugas utama seorang guru dalam pada materi teks eskposisi.
proses pembelajaran yaitu (1) membuat Dalam pembelajaran bahasa
persiapan proses pembelajaran, (2) Indonesia pada jenjang SMA/MA menurut
melaksanakan kegiatan belajar mengajar silabus Kurikulum 2013 kelas X terdapat
dan, (3) melakukan evaluasi tiga materi mengenai teks, salah satunya
pembelajaran. Ketiga tahap tersebut adalah teks eksposisi. Teks eksposisi
merupakan satu kesatuan yang saling dapat diartikan sebagai paragraf atau
tergantung, saling berpengaruh dan karangan yang terkandung sejumlah
memiliki tingkat kepentingan yang sama informasi dan pengetahuan yang disajikan
dalam mencapai tujuan pembelajaran. secara singkat, padat, dan akurat. Untuk
Perencanaan dan pelaksanaan menjawab masalah mengenai konsistensi
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016)

evaluasi guru dengan KI, konsistensi konsistensi pokok bahasan/materi


evaluasi guru dengan KD, konsistensi eksposisi dengan struktur eksposisi yang
guru dengan indikator, konsistensi disampaikan selama proses pembelajaran
evaluasi guru dengan materi yang berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas
disampaikan dalam proses pembelajaran X MAN Patas? (2) Bagaimanakah
eksposisi. Oleh karena itu, peneliti konsistensi kompetensi inti dengan
mengangkat masalah dengan judul kompetensi dasar pada evaluasi guru
“Konsistensi Evaluasi KI, KD dan Indikator dalam pembelajaran eksposisi
pada evaluasi guru dalam Pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas
Eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 X MAN Patas? (3) Bagaimanakah
Siswa Kelas X MAN Patas”. Alasan konsistensi kompetensi dasar dengan
pemilihan penelitian di MAN Patas karena indikator pada evaluasi guru dalam
MAN Patas adalah salah satu sekolah di pembelajaran eksposisi berdasarkan
Kabupaten Buleleng yang berbasis islam Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN
dan sudah menerapkan kurikulum 2013 Patas? (4) Bagaimanakah konsistensi
dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, indikator dengan tes soal pada RPP dalam
MAN Patas juga dipandang sebagai pembelajaran eksposisi berdasarkan
sekolah Madrasah Aliyah unggulan di Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN
Kabupaten Buleleng. Kemudian alasan Patas?
peneliti memilih kelas X karena pada Tujuan yang ingin dicapai dalam
jenjang kelas X sudah mulai diterapkan penelitian ini adalah (1) Untuk
Kurikulum 2013, dan belum terjangkau di mendeskripsikan konsistensi pokok
kelas XI dan XII. bahasan/materi eksposisi dengan struktur
Penelitian tentang evaluasi pernah eksposisi yang disampaikan selama
dilakukan oleh Safita Ferazona (2013) proses pembelajaran berdasarkan
dengan judul “ Analisis Kesesuaian Materi Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas.
Instrumen Evaluasi Hasil Belajar Biologi (2) Untuk mendeskripsikan konsistensi
dengan Tuntutan Kompetensi Dasar di kompetensi inti dengan kompetensi dasar
SMA Kota Bandung”. Penelitian yang dalam pembelajaran eksposisi
dilakukan Safita yaitu menggunakan berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas
metode deskriptif kualitatif dengan tujuan X MAN Patas. (3) Untuk mendeskripsikan
memaparkan kesesuaian instrumen konsistensi kompetensi dasar dengan
evaluasi hasil belajar bidang studi biologi. indikator dalam pembelajaran eksposisi
Selain Safita penelitian teng evaluasi berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas
pernah dilakukan oleh Setyana Laspar X MAN Patas. (4) Untuk mendeskripsikan
Vianti (2011) yang berjudul Kesesuaian konsistensi indikator dengan tes soal pada
antara Pengembangan Indikator dan RPP dalam pembelajaran eksposisi
Kompetensi Dasar dalam Silabus KTSP berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas
Aspek Membaca di SMP Negeri 3 Batang X MAN Patas.
Tahun Ajaran 2010/2011.
Berbeda dengan penelitian di atas, METODE PENELITIAN
fokus kajian dalam penelitian ini adalah Dalam pemecahan masalah
Konsistensi Evaluasi Guru dengan KI, KD diperlukan penyelidikan yang hati-hati dan
dan Indikator, dalam Pembelajaran terus-menerus sedangkan untuk
Eksposisi sesuai dengan Kurikulum 2013 mengetahui bagimana seharusnya
Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan langkah penelitian dilakukan yaitu dengan
penelitian dengan judul “Konsistensi KI, cara menggunakan metode penelitian.
KD, dan Indikator Pada Evaluasi Guru Penelitian ini digolongkan ke dalam
dalam Pembelajaran Eksposisi penelitian deskriptif kualitatif. Data-data
berdasarkan Kurikulum 2013 Siswa Kelas dalam penelitian deskriptif kualitatif
X MAN Patas”. diperoleh dari hasil wawancara,
Berdasarkan latar belakang di dokumentasi, dan observasi. Adapun
atas, maka dapat dirumuskan masalah subjek dalam penelitian ini adalah guru
sebagai berikut: (1) Bagimanakah bahasa Indonesia yang mengajar di kelas
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016)

X MAN Patas yaitu Ibu Sri Wahyuningsih, Dalam penelitian ini digunakan
S.Pd. instrumen pengumpulan data untuk
Sementara itu objek dalam mendukung penggunaan metode dalam
penelitian ini adalah kompetensi inti, pengumpulan data. Instrumen
kompetensi dasar dan indikator pada pengumpulan data adalah alat bantu yang
evaluasi guru dalam pembelajaran dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
eksposisi berdasarkan kurikulum 2013. kegiatannya mengumpulkan data agar
Sesuai dengan rumusan masalah yang kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
diangkat objek penelitian ini secara dipermudah. Instrumen yang digunakan
khusus adalah pokok bahasan/materi untuk mendukung metode observasi
ekspoisisi dengan struktur eksposisi yang adalah lembar observasi, dokementasi
disampaikan selama proses adalah lembar dokumetasi, dan
pembelajaran, kompetensi inti dengan wawancara adalah pedoman wawancara.
kompetensi dasar pada evaluasi guru, Pada saat melaksanakan observasi,
kompetensi dasar dengan indikator pada hasil observasi dicatat dalam lembar
evaluasi guru, dan indikator dengan tes observasi tersebut. Bagiamanakah
soal pada RPP. pelaksanaan pembelajaran yang
Metode pengumpulan data yang dilaksanakan oleh guru, apakah dalam
digunakan dalam penelitian ini adalah melaksanakan pembelajaran terdapat
metode observasi, dokumentasi, dan hambatan-hambatan yang dialami. Selain
wawancara. Metode observasi digunakan itu untuk metode dokumentasi akan
untuk memperoleh data mengenai digunakan lembar dokumentasi berupa
bagimana pelaksanaan pembelajaran silabus, RPP dan tes soal yang dibuat
eksposisi dengan struktur eksposisi oleh guru. Pada lembar dokumentasi ini
selama proses pembalajaran di kelas. akan menjawab rumusan masalah 2, 3,
Selain metode observasi peneliti juga dan 4. Yaitu apakah konsisiten antara KI
menggunakan metode dokumentasi untuk dengan KD, KD dengan Indikator, dan
membantu menjawab masalah yang ada Indikator dengan tes soal yang terdapat
pada penelitian ini. Ismawati (2012:81) pada RPP. Selain metode observasi,
berpendapat bahwa “Metode dokumentasi dokumentasi peneliti juga menggunakan
adalah alat pengumpulan data dengan metode wawancara, pada metode
cara menyelidiki benda-benda tertulis, wawancara akan digunakan lembar
seperti buku, majalah, dokumen wawancara, lembar wawancara ini
peraturan-peraturan, notulen rapat, mengenai pelaksanaan pembelajaran
catatan harian dan sebagainya. Sejala eksposisi dengan struktur eksposisi.
dengan pendapat ismawati pada merode Setelah melakukan pengumpulan
dokumentasi yang peneliti gunakan untuk data, metode selanjutnya adalah analisis
mengumpulkan data yaitu data berupa data. Dalam penelitian ini menggunakan
silabus, RPP, dan tes soal yang dibuat teknik analisis deskriptif kualitatif. Teknik
oleh guru. Sementara itu dalam penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu teknik
ini, peneliti juga menggunakan metode menganalisis data dengan cara
wawancara. Peneliti mewawancarai guru menginterpretasikan data yang diperoleh
bahasa Indonesia yaitu ibu Sri dengan kata-kata. Analisis data dalam
Wahyuningsih, S.Pd. Dalam penelitian ini, penelitian ini mencakup identifikasi data,
peneliti menggunakan metode wawancara menyeleksi data penyajian data, dan
tidak terstruktur. Wawancara yang peneliti penarikan simpulan.
lakukan tidak dalam situasi formal,
melainkan dengan percakapan biasa. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam hal ini, peneliti berperan sebagai 1. Hasil
orang yang memberikan pertanyaan atau Pada bagian ini akan disampaikan
disebut pewawancara, sedangkan guru mengenai (1) konsistensi pokok
yang perperan sebagai orang yang bahasan/materi eksposisi dengan struktur
memberikan jawaban atas pertanyaan eksposisi yang disampaikan selama
pewawancara. proses pembelajaran berdasarkan
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016)

kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. 13. Guru memberikan umpan balik
(2) konsistensi kompetensi inti dengan terhadap kegiatan pembelajaran
kompetensi dasar pada evaluasi guru eksposisi
dalam pembelajaran eksposisi 14. Guru menyimpulkan hasil
berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas pembelajaran yang telah dilaksanakan,
X MAN Patas. (3) konsistensi kompetensi 15. Guru memberikan penghargaan
dasar dengan indikator pada evaluasi guru terhadap usaha yang dilakukan siswa
dalam pembelajaran eksposisi dalam pembelajaran menulis
berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas eksposisi,
X MAN Patas. (4) konsistensi indikator 16. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan tes soal pada RPP dalam dengan mengucapkan salam.
pembelajaran eksposisi berdasarkan
Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. Pada intinya, pokok bahasan/ materi
eksposisi dengan struktur eksposisi yang
A. Konsistensi pokok bahasan/materi disampaikan selama proses pembelajaran
eksposisi dengan struktur eksposisi eksposisi sudah sesuai dengan RPP yang
yang disampaikan selama proses telah disusun oleh guru.
pembelajaran berdasarkan
Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN B. Bagaimanakah konsistensi
Patas. kompetensi inti dengan
kompetensi dasar pada evaluasi
1. Guru menyampaikan salam dan guru dalam pembelajaran
mengecek kehadiran siswa, eksposisi berdasarkan kurikulum
2. Guru memberikan apersepsi, 2013 siswa kelas X MAN Patas
3. Guru menyampaikan indikator dan
tujuan pembelajaran, Pada soal soal nomor 1 dikatakan
4. Guru menyampaikan penjelasan terkait sudah konsisiten pada KI, namun belum
pembelajaran eksposisi, konsisten dengan KD karena pada KD 3.2
5. Guru memberikan kesempatan kepada (membandingkan teks eksposisi baik lisan
siswa untuk memahami penjelasan dari maupun tulisan) selain itu juga pada KD
guru terkait dengan materi yang yang lain yaitu (memproduksi teks
diberikan yaitu struktur eksposisi, eksposisi yang koheren sesuai dengan
6. Guru bertanya kepada siswa mengenai karaktersitik yang dibuat baik lisan
pengetahuan siswa tentang esposisi maupun tulisan.) Pada kedua KD tersebut
7. Guru memberikan contoh (model) tidak tercermin pada soal yang dibuat oleh
eksposisi guru karena dilihat dari segi
8. Guru mengajukan pertanyaan kepada kesesuaiannya tidak ada arahan kepada
siswa terkait dengan struktur yang siswa untuk membandingkan bagian
terdapat dalam contoh (model) materi yang ada pada teks eskposisi dan
eksposisi, tidak ada arahan untuk memproduksi teks
9. Guru memberikan kesempatan kepada eksposisi yang koheren sesuai dengan
siswa untuk berpikir dan berdiskusi karakteristik teks yang akan dibuat.
tentang struktur yang terkandung dalam Pada soal nomor 2 dapat dikatakan
eksposisi, sudah konsisiten dengan KI karena pada
10. Guru mengamati pelaksanaan soal tersebut siswa dituntut untuk
diskusi dan memberikan bimbingan memahami isi soal tersebut. Namun pada
serta arahan kepada siswa, soal 2 tersebut belum konsisiten dengan
11. Guru menugaskan siswa untuk KD karena tidak arahan kepada siswa
menulis contoh eksposisi dengan untuk membandingkan, dan memproduksi
bantuan contoh (model) yang sudah teks eskposisi baik secara lisan maupun
diberikan oleh guru, tulisan.
12. Guru melakukan penilaian terhadap Pada soal nomor 3 dapat dikatakan
aktivitas siswa dalam menulis sudah konsisiten dengan KI dan KD
eksposisi,
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016)

karena soal yag dibuat oleh guru sudah mencerminkan isi dari pada KI dan KD
sesuai dengan RPP yang telah disusun. yang telah disusun dalam RPP.
Pada soal nomor 4 dapat dikatakan Pada soal nomor 12 dapat dikatakan
sudah konsisiten dengan KI dan KD belum konsisiten dengan KI dan KD,
karena soal yag dibuat oleh guru sudah karena pada soal tersebut tidak
sesuai dengan secara lisan maupun mencerminkan isi dari pada KI dan KD
tulisan. yang telah disusun dalam RPP.
Pada soal nomor 5 dapat dikatakan Pada soal nomor 13 dapat dikatakan
sudah konsisiten dengan KI dan KD sudah konsisiten dengan KI, namun belum
karena soal yag dibuat oleh guru sudah kosisiten dengan KD, karena pada KD
sesuai dengan secara lisan maupun tidak arahan kepada siswa untuk
tulisan. membandingkan dan memproduksi teks
Pada soal nomor 6 dapat dikatakan eksposisi baik secara lisan maupun
sudah konsisten dengan KI, namun belum tulisan. Pada soal nomor 13 dapat
konsisiten dengan KD, karena pada KD dikatakan sudah konsisiten dengan KI,
tidak arahan kepada siswa untuk namun belum sesuai dengan KD, karena
membandingkan dan memproduksi teks pada KD tidak arahan kepada siswa untuk
eksposisi baik secara lisan maupun membandingkan dan memproduksi teks
tulisan. eksposisi baik secara lisan maupun
Pada soal nomor 7 dapat dikatakan tulisan.
sudah konsisiten dengan KI, namun belum Pada soal nomor 14 dapat dikatakan
konsisiten dengan KD, karena pada KD sudah konsisiten dengan KI, namun belum
tidak arahan kepada siswa untuk konsisten dengan KD, karena pada KD
membandingkan dan memproduksi teks tidak arahan kepada siswa untuk
eksposisi baik secara lisan maupun membandingkan dan memproduksi teks
tulisan. eksposisi baik secara lisan maupun
Pada soal nomor 8 dapat dikatakan tulisan.
sudah konsisiten dengan KI dan KD Pada soal nomor 14 daat dikatakan
karena soal yag dibuat oleh guru sudah sudah konsisiten dengan KI, namun belum
sesuai dengan secara lisan maupun sesuai dengan KD, karena pada KD tidak
tulisan. arahan kepada siswa untuk
Pada soal nomor 9 dapat dikatakan membandingkan dan memproduksi teks
sudah konsisiten dengan KI, namun belum eksposisi baik secara lisan maupun
konsisiten dengan KD, karena pada KD tulisan.
tidak arahan kepada siswa untuk Pada soal nomor 15 daat dikatakan
membandingkan dan memproduksi teks sudah konsisiten dengan KI, namun belum
eksposisi baik secara lisan maupun sesuai dengan KD, karena pada KD tidak
tulisan. arahan kepada siswa untuk
Pada soal nomor 10 daat dikatakan membandingkan dan memproduksi teks
sudah konsisiten dengan KI, namun belum eksposisi baik secara lisan maupun
konsisten dengan KD, karena pada KD tulisan.
tidak arahan kepada siswa untuk Pada soal nomor 15 dapat dikatakan
membandingkan dan memproduksi teks sudah konsisiten dengan KI, namun belum
eksposisi baik secara lisan maupun sesuai dengan KD, karena pada KD tidak
tulisan. Pada soal nomor 10 daat arahan kepada siswa untuk
dikatakan sudah konsisiten dengan KI, membandingkan dan memproduksi teks
namun belum konsisiten dengan KD, eksposisi baik secara lisan maupun
karena pada KD tidak arahan kepada tulisan.
siswa untuk membandingkan dan Pada soal nomor 16 dapat dikatakan
memproduksi teks eksposisi baik secara belum sesuai dengan KI dan KD, karena
lisan maupun tulisan. pada soal tersebut tidak mencerminkan isi
Pada soal nomor 11 dapat dikatakan dari pada KI dan KD yang telah disusun
belum konsisiten dengan KI dan KD, dalam RPP.
karena pada soal tersebut tidak
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016)

Pada soal nomor 17 dapat dikatakan karena pada soal yang sudah disusun
belum konsisten dengan KI dan KD, guru sudah mencerminkan isi dari pada
karena pada soal tersebut tidak KD dan indikator yang telah disusun pada
mencerminkan isi dari pada KI dan KD RPP.
yang telah disusun dalam RPP. Pada soal nomor 4 dapat dikatakan
Pada soal nomor 18 daat dikatakan sudah konsisten dengan KD dan Indikator,
sudah konsisiten dengan KI, namun belum karena pada soal yang sudah disusun
sesuai dengan KD, karena pada KD tidak guru sudah mencerminkan isi dari pada
arahan kepada siswa untuk KD dan indikator yang telah disusun pada
membandingkan dan memproduksi teks RPP.
eksposisi baik secara lisan maupun Pada soal nomor 5 dapat dikatakan
tulisan. sudah konsisten dengan KD, namun
Pada soal nomor 19 dapat dikatakan belum konsisten dengan indikator, karena
belum konsisten dengan KI dan KD, pada soal tidak mencerminkan indikator
karena pada soal tersebut tidak yang tersusun pada RPP.
mencerminkan isi dari pada KI dan KD Pada soal nomor 6 dapat dikatakan
yang telah disusun dalam RPP. belum konsiten dengan KD dan indikator.
Pada soal nomor 20 dapat dikatakan Karena pada soal tersebut belum
sudah konsisten dengan KI, namun belum mencerminkan isi dari pada KI dan
sesuai dengan KD, karena pada KD tidak indikator yang tersesusun pada RPP.
arahan kepada siswa untuk Pada soal nomor 7 dapat dikatakan
membandingkan dan memproduksi teks belum konsisten dengan KD dan indikator.
eksposisi baik secara lisan maupun Karena pada soal tersebut belum
tulisan. Pada soal nomor 20 dapat mencerminkan isi dari pada KI dan
dikatakan sudah sesuai dengan KI, namun indikator yang tersesusun pada RPP.
belum sesuai dengan KD, karena pada KD Pada soal nomor 8 dapat dikatakan
tidak arahan kepada siswa untuk sudah konsiten dengan KD, namun belum
membandingkan dan memproduksi teks sesuai dengan indikator, karena pada soal
eksposisi baik secara lisan maupun tidak mencerminkan indikator yang
tulisan. tersusun pada RPP.
Pada soal nomor 9 dapat dikatakan
C. Bagaimanakah konsistensi belum konsisiten dengan KD dan
kompetensi inti dengan kompetensi indikator. Karena pada soal tersebut
dasar pada evaluasi guru dalam belum mencerminkan isi dari pada KI dan
pembelajaran eksposisi indikator yang tersesusun pada RPP.
berdasarkan kurikulum 2013 siswa Pada soal nomor 10 dapat dikatakan
kelas X MAN Patas belum konsisiten dengan KD dan
indikator. Karena pada soal tersebut
Pada soal nomor 1 dapat dikatakan belum mencerminkan isi dari pada KI dan
belum konsisten dengan KD, namun indikator yang tersesusun pada RPP.
sudah konsisten dengan indikator, karena Pada soal nomor 11 dapat dikatakan
pada KD, tidak ada arahan kepada siswa belum konsisiten dengan KD dan
untuk membandingkan dan memproduksi indikator. Karena pada soal tersebut
teks eksposisi baik secara lisan maupun belum mencerminkan isi dari pada KI dan
tulisan. indikator yang tersesusun pada RPP.
Pada soal nomor 2 dapat dikatakan Pada soal nomor 12 dapat dikatakan
belum konsisten dengan KD, namun belum sesuai dengan KD dan indikator.
belum konsisiten dengan indikator, karena Karena pada soal tersebut belum
pada KD, tidak ada arahan kepada siswa mencerminkan isi dari pada KI dan
untuk membandingkan dan memproduksi indikator yang tersesusun pada RPP.
teks eksposisi baik secara lisan maupun Pada soal nomor 13 dapat dikatakan
tulisan. belum konsisten dengan KD dan indikator.
Pada soal nomor 3 dapat dikatakan Karena pada soal tersebut belum
sudah konsisten dengan KD dan Indikator,
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016)

mencerminkan isi dari pada KI dan Pada soal nomor 3 sudah konsisten
indikator yang tersesusun pada RPP. dengan indikator namun belum
Pada soal nomor 14 dapat dikatakan menggunakan kata kerja operasional.
belum konsiten dengan KD, namun sudah Pada soal nomor 4 sudah konsisten
sesuai dengan indikator, karena pada KD, dengan indikator namun belum
tidak ada arahan kepada siswa untuk menggunakan kata kerja operasional.
membandingkan dan memproduksi teks Soal nomor 5 dapat dikatakan belum
eksposisi baik secara lisan maupun konsisten dengan indikator dan belum
tulisan. menggunakan kata kerja operasional.
Pada soal nomor 15 dapat dikatakan Soal nomor 6 dapat dikatakan belum
belum konsisten dengan KD, namun konsisten dengan indikator dan belum
sudah konsiten dengan indikator, karena menggunakan kata kerja operasional.
pada KD, tidak ada arahan kepada siswa Soal nomor 7 dapat dikatakan belum
untuk membandingkan dan memproduksi konsisten dengan indikator dan belum
teks eksposisi baik secara lisan maupun menggunakan kata kerja operasional.
tulisan. Soal nomor 8 dapat dikatakan belum
Pada soal nomor 16 dapat dikatakan konsisten dengan indikator dan belum
sudah konisten dengan KD, namun belum menggunakan kata kerja operasional.
sesuai dengan indikator, karena pada soal Soal nomor 9 dapat dikatakan belum
tidak mencerminkan indikator yang konsistensi dengan indikator dan belum
tersusun pada RPP. menggunakan kata kerja operasional.
Pada soal nomor 17 dapat dikatakan Soal nomor 10 dapat dikatakan belum
sudah koniten dengan KD, namun belum konsisten dengan indikator dan belum
sesuai dengan indikator, karena pada soal menggunakan kata kerja operasional.
tidak mencerminkan indikator yang Pada soal nomor 11 dapat dikatakan
tersusun pada RPP. sudah menggunakan kata kerja
Pada soal nomor 18 dapat dikatakan operasional namun belum sesuai dengan
belum konsisten dengan KD dan indikator, indikator.
karena pada soal tidak mencerminkan KD Soal nomor 12 dapat dikatakan belum
dan indikator yang tersusun pada RPP. konsisten dengan indikator dan belum
Pada soal nomor 19 dapat dikatakan menggunakan kata kerja operasional.
sudah konsisten dengan KD, namun Soal nomor 13 dapat dikatakan belum
belum konsisten dengan indikator, karena konsisten dengan indikator dan belum
pada soal tidak mencerminkan indikator menggunakan kata kerja operasional.
yang tersusun pada RPP. Pada soal nomor 14 dapat dikatakan
Pada soal nomor 20 dapat dikatakan sudah konsisten dengan indikator namun
belum konsisten dengan KD dan indikator, belum menggunakan kata kerja
karena pada soal tidak mencerminkan KD operasional.
dan indikator yang tersusun pada RPP. Pada soal nomor 15 dapat dikatakan
sudah konsisten dengan indikator namun
D. Bagaimanakah konsistensi belum menggunakan kata kerja
kompetensi dasar dengan indikator operasional.
pada evaluasi guru dalam Soal nomor 16 dapat dikatakan belum
pembelajaran eksposisi konsisten dengan indikator dan belum
berdasarkan kurikulum 2013 siswa menggunakan kata kerja operasional.
kelas X MAN Patas. Soal nomor 17 dapat dikatakan belum
Pada soal nomor 1 sudah konsisten konsisten dengan indikator dan belum
dengan indikator namun belum menggunakan kata kerja operasional.
menggunakan kata kerja operasional. Soal nomor 18 dapat dikatakan belum
Pada soal nomor 2 sudah konsisten konsisten dengan indikator dan belum
dengan indikator namun belum menggunakan kata kerja operasional.
menggunakan kata kerja operasional. Soal nomor 19 dapat dikatakan belum
konsisten dengan indikator dan belum
menggunakan kata kerja operasional.
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016)

Soal nomor 20 dapat dikatakan belum Sardiman adalah penutup, guru menutup
konsisten dengan indikator dan belum materi pelajaran dengan baik, yaitu
menggunakan kata kerja operasional. dengan menyimpulkan secara bersama
tentang materi yang telah dipelajari.
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang didapat, Berdasarkan hasil penelitian yang
mengenai konsisitensi pokok bahasan diuraikan sebelumnya bahwa evaluasi
eksposisi dengan struktur eksposisi, yang dibuat oleh guru untuk mengukur
konsisitensi KI dengan KD pada evaluasi pengetahuan siswa belum sesuai dengan
guru, konsistensi KD dengan indikator isi RPP. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pada evaluasi guru dan indikator dengan tes yang dibuat oleh guru belum
tes soal pada RPP dalam evaluasi guru. mencerminkan apa yang hendak diukur,
Keempat temuan tersebut ditemukan dengan demikian penyusunan soal yang
bahwa sebelum melakukan pembelajaran dibuat oleh guru yang digunakan dalam
guru terlebih dahulu menyiapkan RPP. evaluasi pembelajaran eksposisi pada
Berdasarkan hasil temuan yang kelas X MAN Patas perlu memperhatikan
peneliti lakukan bahwa guru berusaha KI dan KD dalam tiap butir soal yang
untuk menarik atau membawa perhatian terhadapat pada RPP sihingga
siswa pada materi pelajaran yang baru. kemampuan berpikir siswa semakin kritis
Selain itu guru memusatkan materi dan siswa tidak hanya memiliki
pelajaran pada pembelajaran teks kemampuan secara konseptual saja
eksposisi. Materi yang disampaikan tidak melainkan juga memiliki kemampuan yang
melebar pada materi-materi yang lain, lain. Dari hasil uji KI dengan KD , KD
sesuai dengan apa yang terdapat dalam dengan Indikator dan indikator dengan
RPP. Dalam pembelajaran guru selalu soal dapat disimpulkan bahwa ditemukan
mengurutkan materi dari yang terendah beberapa butir soal sudah mencerminkan
hingga yang ke kompleks. Siswa dan guru KI, KD, Indikator, namun dari 20 soal
memiliki hubungan yang sangat akrab, yang dibuat oleh guru lebih banyak
tujuan guru yaitu agar siswa tidak merasa terdapat soal yang tidak sesuai dengan KI,
ketakutan dalam proses pembelajaran, KD dan indikator. Hal tersebut
sehingga guru menempatkan posisinya menunujukkan pengetahuan guru dalam
sebagi teman siswa. Setelah penyusunan soal masih kurang. Hal ini
pembelajaran selesai, guru dan siswa merujuk pada pendapat Surapranata,
secara bersama-sama menyimpulkan (Dwipayani, 2013:68) yang menyatakan
pembelajaran. bahwa jika keseluruhan soal sesuai
Sejalan dengan hal tersebut teori, yaitu dengan isi kurikulum, maka soal tersebut
yang disampaikan oleh (Sardiman, 2011) bisa disimpulkan mempunyai kriteria soal
bahwa aspek materi terdiri dari lima item, yang tinggi, dan jika ada beberapa soal
yang pertama adalah interes. Dalam hal yang tidak sesuai dengan isi kurikulum,
inilah usaha guru untuk menarik atau maka kriteria soal tersebut rendah.
membawa perhatian siswa pada materi Dengan demikian soal yang digunakan
pelajaran yang baru.. Kedua adalah titik oleh guru untuk mengevaluasi hasil
pusat, titik pusat di sini ialah bahwa apa pembelajaran sudah dapat dikatakan
yang diuraikan, dikemukakan dan belum memiliki kriteria soal yang baik
dijelaskan oleh guru benar-benar terpusat karena soal belum sesuai dengan KI, KD
pada bahasa yang digunakan. Ketiga dan indikator yang tercermin pada isi RPP.
adalah rantai kognitif, ialah urutan-urutan
atau sistematika dalam penyampaian
bahan pelajaran. Keempat adalah kontak, PENUTUP
yang dimaksud kontak dalam hal ini Berdasarkan hasil penelitian
menyangkut hubungan batiniah antara menegenai konsistensi KI, KD, Indikator
guru dan siswa dalam kaitannya dengan pada evaluasi guru dalam pembelajaran
bahan yang sedang dibahas bersama. eksposisi berdasarkan kurikulum 2013
Dan aspek yang terakhir menurut
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016)

siswa MAN Patas dapat diambil 4. konsistensi indikator dengan tes soal
kesimpulan sebagai berkut : pada RPP dalam pembelajaran
1. konsistensi pokok bahasan/materi eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013
eksposisi dengan struktur eksposisi siswa kelas X MAN belum sesuai,
yang disampaikan selama proses karena dalam soal guru belum
pembelajaran berdasarkan Kurikulum terdapat indikator selain itu juga guru
2013 siswa kelas X MAN dapat kurang memperhatikan KKO yang
dikatakan sudah konsisiten, hal akan digunakan dalam soal tersebut.
tersebut dikarenakan sebelum Terkait dengan simpulan di atas,
mengajar guru mempersiapkan RPP ada saran yang ingin peneliti kemukakan
terlebih dahulu sehingga dalam untuk dijadikan bahan pertimbangan
pembelajaran guru selalu berpedoman dalam meningkatkan penyusuanan
pada RPP. Penyampaian evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia
pembelajaran yang dilaksanakan oleh di sekolah.
guru dan siswa dapat dikatakan 1. Bagi guru bahasa Indonesia penelitian
berhasil dan terarah karena dalam ini dapat digunakan sebagai contoh
pembelajaran guru sudah dan bahan refleksi dalam
menyampaikan materi-meteri yang melaksanakan pembelajaran,
terdapat dalam RPP, misalnya struktur khusunya pada evaluasi guru pada KI,
eksposisi, yang didalamnya terdapat KD, dan Indikator.
pernyataan pendapat, argumentasi 2. Penyusunan evaluasi hendak
dan penegasan ulang dikembangkan dari KI, KD dan
pendapat/kesimpulan. Selain indikator agar evaluasi tersebut
menyampaikan struktur guru juga mencerminkan dari KI, KD dan
sudah menyampaikan ciri bahasa indikator yang terdapat dari RPP telah
eksposisi dan kaidah dalam eksposisi. disusun.
Keberhasilan penyampaian 3. Kepada peneliti lain, paparan yang
pembelajaran dapat diperhatikan terdapat dalam penelitian ini dapat
dengan langkah-langkah pembelajaran dijadikan bahan dalam meneliti
yang dilakukan guru seperti langkah- masalah lain yang sejenis dengan
langkah pembelajaran yang terdapat penelitian ini secara lebih lanjut.
dalam RPP. Peneliti menyakini bahwa dalam
2. Konsistensi kompetensi inti dengan penelitian ini masih ada hal yang
kompetensi dasar pada evaluasi guru belum dibahas dan belum
dalam pembelajaran eksposisi diselesaikan. Oleh sebab itu peneliti
berdasarkan Kurikulum 2013 siswa lain bisa menemukan tindakan lebih
kelas X MAN Patas, ditemukan belum lanjut untuk mengatasi permasalahan
konsisiten dan kualitasnya masih tersebut.
rendah karena setiap butir soal yang
digunakan oleh guru dalam evaluasi
pembelajaran tidak sesuai pada KI DAFTAR PUSTAKA
dengan KD yang tercermin dalam Ferazona, Safita. 2013. Analisis
RPP. Keseuaian Materi Instrumen
3. Konsistensi kompetensi dasar dengan Evaluasi Hasil Belajar Biologi
indikator pada evaluasi guru dalam dengan Tuntutan Kompetensi
pembelajaran eksposisi berdasarkan Dasar di SMA Kota Bandung.
Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Tesis Jurusan Biologi. Universitas
belum konsisten dan kualitasnya Pendidikan Indonesia.
masih rendah, karena dalam Ismawati, Esti. 2012. Metode Penelitian
penyusunan soal masih banyak soal Pendidikan Bahasa dan Sastra
yang belum mencerminkan KD Indonesia. Yogyakarta: Penerbit
dengan indikator dalam hal ini guru Ombak.
kurang memperhatikan isi yang Kementerian Pendidikan dan
terdapat pada RPP. Kebudayaan.2014. Pedoman
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016)

Pelaksanaan Penilaian Kinerja


Guru. Jakarta: Badan
Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan, Pusat Pengembangan
Profesi Pendidik.
……….2014. Materi Pelatihan Guru
Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pendidikan
dan Kebudayaan dan Penjaminan
Mutu Pendidikan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014.
Implementasi Kurikulum 2013:
Konsep dan penerapan. Surabaya:
Kata Pena.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta:
Grafindo Persada.
Vianti, Setyana Laspar. 2011. Kesesuaian
antara Pengembangan Indikator
dan Kompetensi Dasar dalam
Silabus KTSP Aspek Membaca di
SMP Negeri 3 Batang. Jurusan
Bahasa dan Sastra Jawa. Skipsi.
Universitas Negeri Semarang.
Wahyudi, Imam. 2012. Panduan Lengkap
Uji Sertifikasi Guru. Jakarta: PT
Prestasi Pustakarya.

Anda mungkin juga menyukai