Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Mekanika Fluida
dan Hidrolika

PENDAHULUAN

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Teknik Teknik SIpil 11017 Suprapti, ST., MT.

Abstract Kompetensi
Materi pendahuluan berisi mengenai Mahasiswa dapat memahami konsep
definisi mekanika fluida dan hidrolika, dasar mekanika fluida dan hidrolika,
fluida dalam kehidupan sehari-hari, memahami ruang lingkup mekanika
sifat-sifat zat cair, jenis-jenis aliran fluida dan hidrolika, sifat-sifat zat cair,
fluida dan skema konsep mekanika jenis-jenis aliran fluida dan konsep
fluida dan hidrolika mekanika fluida dan hidrolika
Definisi Mekanika Fluida dan Hidrolika
Mekanika fluida dan hidrolika adalah bagian dari mekanika terpakai (Applied Mechanics)
yang merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dasar bagi teknik sipil. Mekanika
fluida dapatdidefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat dan
hukum-hukum yang berlaku serta perilaku fluida (cairan dan gas). Mekanika fluida adalah
ilmu tentang gaya dan gerakan dari suatu fluida. Mekanika fluida dapat dikategorikan
menjadi dua macam yaitu dinamika fluida dan statika fluida. Contoh fluida adalah cairan
dan gas. Cairan terdiri dari molekul-molekul yang saling berdekatan satu sama lain,
sedangkan gas terdiri dari molekul-molekul yang satu sama lain saling berjauhan. Sifat-
sifat cairan dan gas dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur.

Definisi untuk membedakan zat padat dengan fluida adalah dari karakteristik deformasi
bahan-bahan tersebut. Zat padat dianggap sebagai bahan yang menunjukkan reaksi
deformasi yang terbatas ketika menerima atau mengalami suatu gaya geser (shear).
Sedangkan fluida ,memperlihatkan penomena sebagai zat yang terus-menerus berubah
bentuk apabila mengalami tekanan geser, dengan kata lain yang dikategorikan sebagai
fluida adaIah suatu zat yang tidak mampu menahan tekanan geser tanpa berubah bentuk.

Hidrolika berasal dari kata hydor dalam bahasa Yunani yang berarti air. Hidrolika
didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum
yang berlaku, serta perilaku cairan terutama air baik dalam keadaan diam maupun
bergerak atau mengalir. Hidrolika terdiri dari hidrostatika dan hidrodinamika. Hidrostatika
mempelajari gaya-gaya yang bekerja pada benda yang berada dalam cairan dalam
keadaan diam, keseimbangan gaya-gaya yang mengapung dan melayang dalam cairan,
serta keseimbangan relatif. Sedangkan hidrodinamika mempelajari cairan dalam keadaan
bergerak atau mengalir dalam dimensi waktu (t) dan tiga dimensi tempat (x,y,z). Di dalam
hidrodinamika dipelajari zat cair ideal, yang tidak mempunyai kekentalan dan tidak
termampatkan. Sebenarnya zat cair ideal tidak ada di alam. Tetapi anggapan zat cair ideal
perlu dilakukan terutama untuk memudahkan analisis perilaku gerak zat cair. Air
mempunyai kekentalan dan pemampatan yang sangat kecil, sehingga pada kondisi
tertentu dapat dianggap sebagai zat cair ideal.

Ilmu hidrolika mempunyai arti penting mengingat air merupakan salah satu jenis fluida yang
sangat penting bagi kehidupan manusia. Air sangat diperlukan untuk kebutuhan hidup
sehari-hari. Perencanaan bangunan air untuk memanfaatkan dan mengaturnya merupakan

‘19 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
bagian dari teknik hidro yang termasuk dalam bidang teknik sipil. Bidang teknik hidro masih
dapat dibagi menjadi beberapa bidang berikut ini:

1. Hidrologi terapan, yang merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip hidrologi seperti


hidrometeorologi, pengembangan air tanah, perkiraan debit sungai, hidrologi
perkotaan, dan sebagainya.
2. Teknik irigasi dan drainase, yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan
jaringan dan bangunan-bangunan irigasi dan drainase permukaan serta bawah tanah.
3. Teknik transportasi air, meliputi perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan pelabuhan,
saluran-saluran pelayaran.
4. Bangunan tenaga air, terdiri dari pengembangan tenaga hidroelektrik dengan
menggunakan waduk, turbin, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
5. Pengendalian banjir dan sedimen, meliputi perencanaan dan pelaksanaan bangunan-
bangunan pengendali banjir dan penanggulangan erosi dan sedimentasi.
6. Teknik bendungan, merencanakan dan melaksanakan pekerjaan bendungan dan
bangunan-bangunan pelengkapnya. Bendungan merupakan bangunan utama untuk
pekerjaan lainnya seperti irigasi, pengendalian banjir dan pembangkit listrik tenaga air.
7. Teknik jaringan pipa, seperti pengangkutan/pengaliran air, minyak, gas dan fluida
lainnya melalui sistem pemipaan.
8. Teknik pantai, perencanaan dan pelaksanaan bangunan-bangunan pelabuhan dan
penanggulangan erosi pantai serta bangunan lepas pantai.
9. Teknik sumber daya air, perancangan sistem waduk (reservoir) dan fasilitas-fasilitas
lainnya untuk mencapai penggunaan sumber daya air secara optimum.
10. Teknik penyehatan, yang meliputi sistem pengumpulan dan distribusi air untuk
berbagai keperluan, dan sistem pembersihan (treatment) dari air buangan.

Fluida dalam Kehidupan Sehari-hari


Setiap hari kita selalu berhubungan dengan fluida hampir tanpa sadar. Banyak gejala alam
yang indah dan menakjubkan, seperti bukit-bukit pasir dan ngarai-ngarai yang dalam,
terjadi akibat gaya-gaya yang ditimbulkan oleh aliran udara atau air serta perilaku aliran
fluida itu ketika menjumpai halangan. Pipa air, baik yang dialiri air bersih maupun air
limbah, sama sekali bukan barang yang aneh. Boleh jadi kita sadar bahwa pipa air minum,
misalnya, harus mempunyai diameter yang lebih besar dari suatu harga minimum agar
aliran air di kran-kran dapat mencukupi kebutuhan. Kita mungkin juga terbiasa dengan

‘19 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
benturan antara air dan pipa ketika kran air ditutup secara tiba-tiba. Pusaran air yang kita
lihat ketika air dalam bak mandi dikeluarkan melalui lubang pembuangannya pada
dasamya sama dengan pusaran tornado atau pusaran air di balik jembatan. Radiator air
atau uap panas untuk memanaskan rumah dan radiator pendingin dalam sebuah mobil
bergantung pada aliran fluida agar dapat memindahkan panas dengan efektif.

Hambatan aerodinamik bilamana kita sedang berjalan atau berkendaraan menentang


angin yang cukup kencang. Kalau kita sedang berkayuh dengan perahu terasa bahwa kita
harus mengayuh lebih keras agar dapat melaju lebih cepat, bukun hanya untuk
mempercepat laju perahu tetapi juga untuk mempertahankan kecepatan yang tinggi.
Permukaan lambung kapal dan sayap serta badan pesawat terbang dibuat rata agar dapat
mengurangi hambatan, bola golf justru diberi permukaan kasar guna mengurangi
hambatan dalam geraknya.

Bahkan pakar fisiologi pun berkepentingan dengan konsep-konsep mekanika fluida.


Jantung adalah sebuah pompa yang mendorong sebuah fluida (darah) melalui sebuah
sistim pipa (pembuluh-pembuluh darah). Pendek kata kita selalu berurusan dengan fluida
baik yang diam maupun yang bergerak.

Kemajuan yang dicapai selama abad ini meliputi studi-studi baik secara analitik, numerik
(komputer), maupun eksperimen tentang aliran dan pengendalian lapisan batas, struktur
turbulensi, kemantapan aliran, aliran multifase, pemindahan panas ke dan dari fluida yang
mengaIir serta banyak masalah daIam penerapan.

Sifat-sifat Fluida
Fluida adalah zat cair yang dapat mengalir, yang mempunyai partikel yang mudah
bergerak dan berubah bentuk tanpa pemisahan massa. Tahanan fluida terhadap
perubahan bentuk sangat kecil, sehingga fluida dapat dengan mudah mengikuti bentuk
ruangan/tempat yang membatasinya. Fluida dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu zat
cair dan gas.

Zat cair dan gas mempunyai sifat-sifat serupa, yang terpenting adalah sebagai berikut:

1. Kedua zat ini tidak melawan perubahan bentuk

‘19 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
2. Kedua zat ini tidak mengadakan reaksi terhadap gaya geser, yaitu gaya yang bekerja
sejajar dengan permukaan lapisan-lapisan zat cair atau gas yang mencoba untuk
menggeser lapisan-lapisan tersebut antara satu terhadap yang lain. Oleh karena itu
apabila ada sentuhan sedikit saja, dua lapisan saling berdampingan akan bergerak
antara satu terhadap lainnya.

Sedangkan perbedaan utama antara zat cair dan gas adalah sebagai berikut:

1. Zat cair mempunyai permukaan bebas, dan massa zat cair hanya akan mengisi volume
yang diperlukan dalam suatu ruangan, sedangkan gas tidak mempunyai permukaan
bebas dan massanya akan mengisi seluruh ruangan.
2. Zat cair merupakan zat yang praktis tak termampatkan, sedangkan gas adalah zat yang
bisa dimampatkan.

Perilaku zat cair, terutama air, banyak dipelajari dalam bidang teknik sipil, sedangkan gas
banyak dipelajari dalam teknik mesin, kimia, aeronotika, dan sebagainya.

Zat cair mempunyai beberapa sifat sebagai berikut:

1. Apabila ruangan lebih besar dari volume zat cair, akan terbentuk permukaan bebas
horisontal yang berhubungan dengan atmosfer.
2. Mempunyai rapat massa dan berat jenis.
3. Dapat dianggap tidak termampatkan (incompressible).
4. Mempunyai viskositas (kekentalan).
5. Mempunyai kohesi, adhesi dan tegangan permukaan.

Rapat massa, berat jenis, dan rapat relatif

Rapat massa,  (rho), didefinisikan sebagai massa zat cair tiap satuan volume pada
temperatur dan tekanan tertentu.

M
Rumus :  
V

Rapat massa air pada suhu 4  C dan tekanan atmosfer standard adalah 1000 kg/m 3 .

Berat jenis yang diberi notasi  (gamma), adalah berat benda tiap satuan volume pada
temperature dan tekanan tertentu.

‘19 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
W Mg
Rumus :     g
V V

Berat jenis air pada 4  C dan tekanan atmosfer adalah 9,81 kN/m 3 atau 1000 kgf/m 3 atau
1 ton/m 3 .

Rapat relatif (S) didefinisikan sebagai perbandingan antara rapat massa (atau berat jenis)
suatu zat dan rapat massa (atau berat jenis) air.

 zatcair  zatcair
Rumus : S  
 air  air

Kemampatan zat cair

Kemampatan zat cair didefinisikan sebagai perubahan (pengecilan) volume karena


adannya perubahan (penambahan) tekanan, yang ditunjukkan oleh perbandingan antara
perubahan tekanan dan perubahan volume terhadap volume awal. Perbandingan tersebut
dikenal dengan modulus elastisitas. Apabila dp adalah pertambahan tekanan dan dV
adalah pengurangan volume dari volume awal V, maka:

dp
Rumus : K   dV
V

Kekentalan zat cair

Kekentalan dinamik atau absolute diberi notasi  (nu), sedang kekentalan kinematik
adalah  (mu). Hubungan keduanya diberikan dalam bentuk berikut:


Rumus :  

Tegangan geser (  ) yang terjadi antara lapis zat cair karena adanya kekentalan diberikan
oleh bentuk berikut:

du
Rumus :    , dengan du/dy adalah gradien kecepatan.
dy

‘19 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
Kapilaritas

Kenaikkan kapiler (atau penurunan) di dalam suatu tabung dapat dihitung dengan:

2 cos 
Rumus : h 
 .r

dengan  = tegangan permukaan, r = jari-jari tabung, dan h = kenaikan kapiler. Apabila


tabung bersih,   0  untuk air dan 140  untuk air raksa.

Tegangan Permukaan

Molekul-molekul zat cair saling tarik menarik di antara sesamanya dengan gaya
berbanding lurus dengan massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
pusat massa. Gaya tarik menarik tersebut adalah setimbang. Tetapi pada permukaan
antara zat cair dan udara, atau antara zat satu dengan zat lainnya, gaya tarik ke atas dan
ke bawah tidak setimbang. Ketidak setimbangan tersebut menyebabkan molekul-molekul
pada permukaan melakukan kerja untuk membentuk permukaan zat cair. Kerja yang
dilakukan untuk melawan gaya tarik ke bawah tersebut dikenal dengan tegangan
permukaan. Adanya tegangan permukaan tersebut menyebabkan terbentuknya lapisan
tipis pada permukaan zat cair yang mempunyai kemampuan untuk menahan tegangan
tarik. Tegangan permukaan  bekerja pada bidang permukaan yang sama besar di
semua titik. Di dalam bidang teknik, besarnya gaya tegangan permukaan adalah sangat
kecil dibanding dengan gaya-gaya lain yang bekerja pada zat cair, sehingga biasanya
diabaikan.

Tekanan Uap

Zat cair yang terbuka pada gas akan mengalami penguapan. Penguapan terjadi karena
molekul zat cair selalu bergerak sehingga beberapa molekul pada permukaan akan
mempunyai energi untuk melepas diri dari tarikan molekul-molekul yang ada di sekitarnya
dan berpindah ke ruang yang ada di atasnya. Laju penguapan tergantung pada perbedaan
energi molekul antara zat cair dan gas yang ada di atasnya.

Dipandang suatu zat cair di dalam ruang tertutup dengan udara di atasnya dan pada
temperatur konstan. Beberapa molekul zat cair yang mempunyai energi tinggi akan

‘19 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
meninggalkan zat cair dan berubah dalam kondisi uap yang bergabung dengan udara di
atasnya. Semakin banyak molekul zat cair bergabung dengan udara di atasnya, tekanan
akan naik dan akibatnya beberapa molekul uap akan kembali ke dalam zat cait di
bawahnya. Pada suatu saat jumlah molekul zat cair yang masuk ke udara akan sama
dengan jumlah molekul gas yang kembali ke zat cair. Pada keadaan tersebut dicapai
kondisi keseimbangan, dan udara di atas zat cair disebut jenuh dengan uap air. Dalam
kondisi ini tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair disebut tekanan uap jenuh.

Pada awalnya, tekanan udara di di atas zat cair di dalam tangki tertutup adalah tekanan
atmosfer. Apabila tekanan udara dikurangi, yaitu dengan mengeluarkannya, maka pada
tekanan tertentu zat cair mulai mendidih dan menguap. Tekanan pada mana zat cair mulai
mendidih disebut tekanan uap zat cair pada temperatur tersebut. Penguapan akan terjadi
sampai tekanan di atas zat cair di bawah tekanan uap jenuh zat cair tersebut pada
temperatur yang diberikan.

Jenis-jenis Aliran
Berdasarkan kekentalan fluida (viskositas) dan gaya gravitasinya, aliran dapat
diklasifikasikan menjadi tiga jenis seperti di bawah ini. Ketiga jenis aliran ini ditentukan oleh
bilangan Reynold (Re), yang didefinisikan sebagai berikut:

dimana
v = kecepatan aliran (meter/detik)
L = panjang karakteristik (meter)
u = kekentalan kinematik (meter2/detik)

1) Aliran laminer
Aliran ini terjadi bila gaya relatif sangat besar dibandingkan dengan gaya inersia
sehingga kekentalan berpengaruh besar terhadap perilaku aliran. Ditinjau dari bilangan
Reynold (Re), aliran disebut laminar jika Re kecil, Re < 500. Pada aliran laminer, butir-
butir air seolah-olah bergerak menurut lintasan tertentu yang teratur atau lurus dan
berlapir-lapis.

‘19 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
2) Aliran turbulen
Aliran ini terjadi bila gaya kekentalan relatif lemah dibandingkan dengan gaya
kelembamannya. Berdasarkan bilangan Reynold, aliran turbulen memiliki Re yang
besar, Re > 1000. Pada aliran turbulen, butir-butir air bergerak rnenurut lintasan yang
tidak teratur walaupun butir-butir tersebut tetap menunjukkan gerak maju dalam aliran
secara keseluruhan.

3) Aliran transisi
Diantara kondisi aliran laminar dan turbulen dengan sifat-sifat yang disebutkan di atas
terdapat aliran transisi.

Skema Konsep Mekanika Fluida - Hidrolika

‘19 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

1. Irving H. Shames “Mechanics of Fluids”, McGraw Hill, 1982


2. White, F.M., “Open Channel Flow”, Prentice Hall, 1993
3. Ned H.C. Hwang,”Fundamentals of Hydraulic Engineering System”, Prentice Hall,
1987
4. Ven Te Chow “Open Channel Hydraulics”, McGraw Hill, 1982
5. Robert W. Fox, Alan T. Mc Donald, Philip J. Pritchard “Introduction to Fluid
Mechanics”, John Wiley & Sons Inc. 2004
6. Linsley, R., K., and Franzini, J., B, “Water Resources Engineering” McGraw-Hill Book
Company
7. Departemen Kimpraswil, Dirjen Sumber Daya Air, “Pedoman Perencanaan
Sumberdaya Air Wilayah Sungai”
8. Ridwan, “Mekanika Fluida Dasar”, seri diktat kuliah, Universitas Gunadarma
9. Bambang Triatmojo, “Hidraulika I”, Beta Offset, 1996

‘19 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai