Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah

Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakan

Di kerjakan oleh :

NAMA : Hendra Zulkarnain


NIM : 858038975

FAKULTAS PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
2019.2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT. karena atas hidayah-Nya lah makalah
ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam kita tunjukan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad saw, para keluarganya, para sahabatnya, para tabi’it tabi’in serta kepada kita semua
selaku umatnya di akhir zaman.
Makalah ini penulis sampaikan kepada Bapak dosen. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih
kepada Bapak yang berjasa mencurahkan ilmu kepada penulis.
Penulis mohon kepada Bapak dosen kususnya, umumnya kepada rekan- rekan mahasiswa
apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi bahasanya
maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua
pembaca demi lebih baiknya Makalah yang akan datang.

Daftar isi:

Cover
Kata Pengantar
Daftar isi :
a. Pengertian Unsur-Unsur kebudayaan
1. Alam pikiran
2. Religi
3. Bahasa
4. Hubungan social
5. Hidup perekonomian
6. Iptek
7. Politik dan Pemerintah
8. Pendidikan
b. Kesimpulan
c. Daftar pustaka
A. UNSUR-UNSUR POKOK KEBUDAYAAN

Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur
kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat kesatuan. Menurut Melville J.
Herskovits (Soekanto: 1990) ada 4 unsur pokok kebudayaan yaitu: (1) Alat-alat teknologi, (2)
Sistem ekonomi, (3) Keluarga, dan (4) Kekuasaan politik.
Bronislaw Malinowski (Soekanto:1990) menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan adalah
sebagai berikut.
1. Sistem norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat di dalam
upaya menguasai alam sekelilingnya.
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan; perlu diingat bahwa keluarga merupakan
lembaga pendidikan yang utama.
4. Organisasi kekuatan
Kluckhohn (1953) menyebutkan unsur-unsur pada kebudayaan yang ada di dunia ini secara
universal terdiri atas :
• Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat transportasi dll.)
• Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi
dll.)
• Sistem kemasyarakatan ( kekerabatan, perkawinan, organisasi politik, hukum)
• Bahasa (lisan maupun tertulis)
• Sistem pengetahuan
• Religi (sistem kepercayaan)

Unsur-unsur kebudayaan tersebut di atas sifatnya masih umum (universal). Kebudayaan tersebut
dapat dijabarkan lagi. Menurut Ralp Linton (1936) menyebutnya dengan kegiatan-kegiatan
kebudayaan (cultural activity). Masing-masing dapat dianalisis sebagai berikut.
1. Alam Pikiran
Bersifat inmaterial, tidak berbentuk fisik yang dapat dilihat dan diraba melalui panca indera,
tetapi alam pikiran diwujudkan dalam bentuk ide, gagasan, yang dapat dijadikan dasar untuk
mewujudkan sesuatu.
2. Religi
Semua aktivitas yang bersangkutan dengan religi berdasarkan atas getaran jiwa, yang biasanya
disebut emosi keagamaan. Emosi keagamaan merupakan unsur penting dalam suatu religi
bersama tiga unsur lainnya, yaitu:
a) Sistem keyakinan, yaitu tentang pencipta alam, masalah terciptanya dunia dan alam, masalah
tentang hidup dan maut, konsepsi tentang dunia roh dan dunia akhirat.
b) Sistem upacara keagamaan, mengandung empat aspek yaitu tempat upacara, saat-saat
upacara keagamaan dilakukan, benda-benda dan alat upacara, orang-orang yang melakukan dan
memimpin upacara.
c) Suatu umat yang menganut religi tersebut, hubungannya satu dengan yang lainnya, dengan
para pemimpin agama, organisasi para umat, kewajiban serta hak para warganya.
3. Bahasa
Bahasa merupakan sarana utama untuk menerima pesan, berkomunikasi, berdiskusi, mengubah,
ataupun menyampaikan arti kepada pihak lain. Melalui bahasa, manusia dapat:
a. Memberikan informasi tentang berbagai hal,
b. Mengomunikasikan ide-ide yang abstrak maupun yang bersifat konkret,
c. Mendiskusikan berbagai hal yang pernah dilihat dan dialaminya,
d. Mengungkapkan berbagai perasaan,
e. Membangun cara berpikir.
Menurut jenisnya bahasa terdiri dari: (1) bahasa lisan, berhubungan dengan bunyi-bunyi dan
suara yang dikeluarkan oleh mulut manusia. (2) bahasa tulisan, berhubungan dengan simbol-
simbol. (3) bahasa tubuh, berhubungan dengan gerak-gerik dan mimik tubuh seseorang.

Menurut Bourdieu (Rafael: 1982), bahasa itu bukan sekedar daftar kata-kata yang dipergunakan
manusia, tetapi berhubungan dengan ketentuan-ketentuan untuk mengombinasikan serta
memodifikasi kata-kata sama pentingnya. Kemampuan berbahasa secara baik dan benar,
merupakan syarat bagi perkembangan ilmu dan teknologi modern untuk kepentingan manusianya
itu sendiri.
4. Hubungan Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial, dalam kehidupannya tidak dapat terlepas dari hubungan sosial.
Kebudayaan mengatur manusia untuk bertindak. Kebudayaan melahirkan kaidah-kaidah untuk
melindungi masyarakat dari kehancuran yang diakibatkan oleh kekuatan-kekuatan tersembunyi
di masyarakat. Kaidah-kaidah ini berupa petunjuk cara bertingkah laku di dalam pergaulan
hidup.
5. Perekonomian
Sistem ekonomi mempunyai wujud sebagai : konsep, rencana, kebijakan, dan adat istiadat, yang
semuanya berhubungan dengan ekonomi. Wujudnya dapat berupa tindakan-tindakan dan
interaksi yang berpola, yaitu antara; produsen, pedagang, ahli transportasi, pengecer dan
konsumen.
Unsur-unsur perekonomian yaitu; peralatan, komoditi, dan benda-benda ekonomi yang
diperlukan. Misalnya, kultural universal pencaharian hidup dan ekonomi, antara lain mencakup
kegiatan-kegiatan, seperti pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem produksi, sistem
distribusi dll.
6. IPTEK
Ilmu pengetahuan merupakan susunan pernyataan suatu objek yang merupakan kesatuan
sistematik, lengkap dan terperinci. Ilmu pengetahuan memiliki sifat:
• Rasional, artinya masuk akal, dan bisa diterima orang lain,
• Empiris, artinya kesimpulan yang diambil dapat dites dengan panca indera dan fakta, serta
tidak dapat disangkal kebenarannya,
• Akumulatif, artinya ilmu pengetahuan tidak sekaligus jadi, tetapi ilmu dibentuk dengan
dasar teori, kemudian disempurnakan.
Menurut Koentjaraningrat (1990), sistem pengetahuan dalam suatu kebudayaan merupakan
cabang-cabang pengetahuan, biasanya dimiliki oleh setiap suku bangsa, diantaranya terdiri dari
pengetahuan alam sekitarnya (musim, sifat gejala alam, dll.), alam flora dan fauna di daerah
tempat tinggalnya (jenisnya, cara memelihara, dll.), bahan mentah dan benda-benda dalam
lingkungannya (sumber dan potensi yang tersedia), tubuh manusia (cara penyembuhan penyakit),
sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia (adat istiadat, sistem norma, dan hukum adat), serta
ruang dan waktu (mengukur waktu, luas, dalamnya laut).
Hasil karya masyarakat melalui ilmu pengetahuan, melahirkan teknologi atau kebudayaan
kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap
lingkungan alamnya. Menurut Koentjaraningrat (1971) teknologi mempunyai tujuh unsur, yaitu:
alat-alat produktif, senjata, wadah makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat
berlindung dan perumahan, serta alat-alat transportasi. Perkembangan teknologi juga menjadikan
manusia mampu menyiasati tantangan alam menjadi suatu kondisi yang mengharuskan mereka
menaklukkan alam.
7. Kesenian
Setiap kebudayaan memiliki ekspresi artistik yang dapat menimbulkan keindahan untuk
dinikmati. Sebagai ekspresi hasrat manusia akan keindahan , ruang lingkup kesenian mencakup:
(a) seni rupa, yaitu kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan mata (seni patung, ukir, lukis,
rias), (b) seni suara, yaitu yang dinikmati dengan telinga (seni vokal, instrumental, sastra).
8. Politik dan Pemerintahan
Merupakan hasil cipta manusia yang ada dalam kehidupan manusia itu sendiri. Politik tidak
terlepas dari pemerintahan, karena politik yang dibentuk dan digunakan dapat mencerminkan
jalannya roda pemerintahan. Hal tersebut berkaitan dengan berbagai aturan yang berlaku dalam
suatu pemerintahan, yang harus dipatuhi oleh setiap warga masyarakatnya.
9. Pendidikan
Pendidikan pada dasarnya merupakan hakikat kebudayaan itu sendiri. Proses pendidikan dapat
ditinjau dari aspek filsafat, antropologi, sosiologi, dan psikologi (multi disipliner).
Di dalam mengatur perilaku, khususnya hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan
struktur normatif. Artinya, kebudayaan adalah suatu garis-garis pokok tentang perilaku yang
menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang harus dilakukan (apa yang baik dan buruk,
yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, yang sesuai keinginan dan tidak sesuai dengan
keinginan), apa yang seharusnya dilakukan (bagaimana berperilaku), apa yang dilarang, unsur-
unsur yang menyangkut kepercayaan (mengadakan upacara adat pada saat kelahiran,
pertunangan, perkawinan dll.)
Menurut Soekanto (1990:198) kaidah kebudayaan dibatasi ke dalam empat hal, yaitu: kaidah-
kaidah yang dipergunakan secara luas dalam suatu kelompok manusia tertentu, kekuasaan yang
memperlakukan kaidah-kaidah tersebut, unsur-unsur formal kaidah itu, hubungannya dengan
ketentuan-ketentuan hidup lainnya.
Kaidah-kaidah tersebut akan dipergunakan oleh masyarakat sepanjang masyarakat merasa bahwa
kaidah yang berlaku memberikan kepuasan kepada masyarakat dalam berperilaku, sebaliknya
apabila kaidah itu tidak member kepuasan, maka akan ditolak dan diganti dengan kaidah-kaidah
yang baru.

b. Kesimpulan
Kebudayaan adalah suatu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-
pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi social, religi seni dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.

c, Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai