Anda di halaman 1dari 13

PERCOBAAN HUKUM-HUKUM ALJABAR BOOLE

I. TUJUAN PERCOBAAN
1.1. Membuktikan hukum-hukum aljabar Boole berdasarkan hasil pengamatan.
1.2. Berlatih mewujudkan suatu persamaan aljabar Boole ke dalam bentuk rangkaian
logika.
II. LANDASAN TEORI
Aljabar Boole atau aljabar logika sebenarnya adalah suatu aljabar yang
menyatakan hubungan antara variabel yang berupa pernyataan-pernyataan yang hanya
mempunya dua kemungkinan, yaitu benar atau salah. Aljabar Boole dapat diterapkan
pada eksperimen logika Boole. Suryanto (2006) menyatakan postulat merupakan
aksioma dasar dari aljabar Boole dan tidak memerlukan pembuktian. Artinya kebenaran
dari aljabar Boole sudah dapat diyakini benar adanya. Percobaan aljabar Boole ini
berusaha membuktikan kembali bahwa aljabar Boole memang benar secara praktikum.

Teorema dalam aljabar Boole dapat dibuktikan melalui postulat. Setiap realisasi
dari tabel memiliki bentuk AND dan OR sebagai hasil dari prinsip dualisme. Bentuk
dualisme ini memungkinkan mengubah bentuk AND menjadi OR dan sebaliknya bentuk
OR menjadi AND.

Tabel 1. Sifat-sifat Dasar Aljabar Boole

Relasi Dualisme Sifat


Postulat 𝐴𝐵 + 𝐵𝐴 𝐴+𝐵 =𝐵+𝐴 Komutatif
𝐴(𝐵 + 𝐶) = 𝐴𝐵 + 𝐴𝐶 𝐴 + 𝐵𝐶 = (𝐴 + 𝐵) + (𝐴 + 𝐶) Distributif
1𝐴 = 𝐴 0+𝐴=𝐴 Identitas

𝐴𝐴 = 0 𝐴+𝐴=1 Komplemen

Teorema 0𝐴 = 0 1+𝐴 = 1 Torema nol satu


𝐴𝐴 = 𝐴 𝐴+𝐴=𝐴 Idempoten
𝐴(𝐵𝐶) = (𝐴𝐵)𝐶 𝐴 + (𝐵 + 𝐶) = (𝐴 + 𝐵) + 𝐶 Asosiatif
Involusi
𝐴=𝐴
𝐴+𝐵 =𝐴𝐵 De Morgan
𝐴𝐵 = 𝐴 + 𝐵
(𝐴 + 𝐵)(𝐴𝐶)(𝐴 + 𝐶) = (𝐴 + Konseusus
𝐴𝐵 + 𝐴𝐶 + 𝐵𝐶 = 𝐴𝐵 + 𝐴𝐶
𝐵)(𝐴 + 𝐶)
Absorbsi
𝐴(𝐴 + 𝐵) = 𝐴 𝐴 + 𝐴𝐵 = 𝐴

1
Percobaan hukum-hukum aljabar Boole dalam percobaan ini berusaha untuk
membuktikan dari beberapa sifat-sifat aljabar Boole pada Tabel 1. Percobaan ini
menggunakan gerbang NAND (IC SN 7400) sebagai gerbang logika universal dalam
mewujudkan rangkaian logika berdasarkan sifat-sifat aljabar Boole.
III. ALAT-ALAT PERCOBAAN
Alat-alat yang dipergunakan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai
berikut.
Tabel. Alat-alat Percobaan
No. Nama Alat Jumlah

1 IC SN 7400 (NAND) 2 buah

2 Catu Daya 5 Volt 1 buah

3 Kabel Secukupnya
Papan Percobaan (Bread
4 1 buah
Board)
5 LED 2 buah

6 Gunting 1 buah

IV. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN


Adapun langkah-langkah jalannya percobaan hukum-hukum aljabar Boole adalah
sebagai berikut.

4.1. Percobaan 1
1. Menyiapkan alat-alat percobaan.

2. Mewujudkan persamaan 𝑋 = 𝐴 ∙ 𝐴 dan persamaan 𝑌 = 𝐴 ∙ 𝐴 ke dalam rangkaian


logika.

Persamaan: 𝑋 = 𝐴 ∙ 𝐴 = 𝐴 ∙ 𝐴
Gambarnya:

Gambar 1. Gambar Persamaan 𝑋 = 𝐴 ∙ 𝐴

2
Persamaan: 𝑌 = 𝐴 ∙ 𝐴 = 𝐴 + 𝐴 = 𝐴 ∙ 𝐴
Gambarnya:

Gambar 2. Gambar Persamaan 𝑌 = 𝐴 ∙ 𝐴


3. Menghubungkan rangkaian ke catu daya, Vcc dihubungkan ke kutub positif (+),
dan ground dihubungkan ke kutub negatif (-).
4. Mengamati output yang dihasilkan oleh rangkaian berdasarkan input yang
diberikan.
5. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel hasil kebenaran.
Tabel. Hasil Kebenaran
𝑨 𝑨 𝑿=𝑨∙𝑨 𝒀 =𝑨+𝑨
0 1 .... ....
1 0 .... ....

4.2. Percobaan 2
1. Membuat rangkaian berikut ke pada papan percobaan.

A
B
X

2. Memasukkan semua kombinasi inputnya.


3. Memasang indikator LED pada titik X dan Y.
4. Mencatat hasil pengamatan pada tabel kebenaran.
𝑨 𝑨 𝑿 𝒀
0 0 .... ....
0 1 .... ....
1 0 .... ....
1 1 .... ....

3
V. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan dalam percobaan ini adalah dengan
menggunakan teknik analisis data kualitatif. Teknik analisis data kuantitatif yakni
membandingkan data hasil percobaan yang diperoleh dengan teori yang ada. Apabila
dalam percobaan diperoleh hasil percobaan yang sesuai dengan teori maka percobaan ini
sudah mendukung teori yang ada. Sedangkan apabila hasil percobaan yang diperoleh
tidak sesuai dengan teori yang ada, maka percobaan ini belum mendukung teori yang ada
dan dibutuhkan analisis lebih lanjut.

Percobaan ini terdiri atas dua percobaan, di mana secara umum percobaan 1
berusaha untuk membuktikan sifat komplemen dan percobaan 2 berusaha untuk
membuktikan sifat absorbsi.

Percobaan 1.
Sifat Komplemen
𝑋 =𝐴∙𝐴 =0
𝑌 =𝐴+𝐴=1
Percobaan 2.
Sifat Absorbsi
𝑋 = (𝐴 ∙ 𝐵) + 𝐵 = 𝐵
𝑌 = (𝐴 + 𝐵) ∙ 𝐵 = 𝐵

VI. DATA HASIL PERCOBAAN


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil data percobaan
sebagai berikut.
6.1. Percobaan 1
Tabel 2. Data Hasil Percobaan 1
𝑨 𝑨 𝑿=𝑨∙𝑨 𝒀=𝑨+𝑨
0 1 0 1
1 0 0 1

4
6.2. Percobaan 2
Tabel 3. Data Hasil Percobaan 2
𝑨 𝑩 𝑿 𝒀
0 0 0 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 1 1 1

VII. ANALISIS DATA


Berdasarkan data hasil percobaan dan teknik analisis data yang digunakan maka dapat
dilakukan analisis data sebagai berikut.
7.1. Analisis Data Percobaan 1
 Percobaan 1.a
Rangkaian logika percobaan 1.a pada bagian a dengan output 𝑋 adalah sebagai
berikut.

Berdasarkan rangkaian di atas diperoleh nilai uotput rangkaian adalah 𝑋 = 𝐴 ∙ 𝐴.


Berdasarkan sifat involusi persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi 𝑋 = 𝐴 ∙ 𝐴,
sehingga persamaan ini sama persis dengan persamaan bersifat komplemen relasi. Secara
teori berdasarkan hukum aljabar Boole 𝐴 ∙ 𝐴 = 0. Artinya apapun input yang diberikan,
baik itu 0 atau 1 maka aut-putnya akan selalu bernilai 0. Sehingga secara teori apapun
input 𝐴 pada rangakaian logika ini akan selalu menghasilkan output 𝑋 = 0.

Adapun data hasil percobaan yang diperoleh dalam praktikum adalah sebagai
berikut.

Tabel 4. Data Hasil Percobaan 1.a

𝑨 𝑨 𝑿=𝑨∙𝑨
0 1 0
1 0 0

5
Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa apapun input pada 𝐴, baik itu 0 atau 1
menghasilkan keluaran 0. Jika hasil ini dibandingkan dengan teori aljabar Boole, maka
hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan teori. Berdasarkan teori aljabar Boole 𝐴 ∙ 𝐴 = 0,
dan hasil percobaan yang diperoleh juga sama, yakni 𝐴 ∙ 𝐴 = 0. Jadi pada percobaan 1.a
hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan teori dan sifat komplemen relasi terbukti.

 Percobaan 1.b
Rangkaian logika percobaan 1.b pada bagian a dengan output 𝑌 adalah sebagai
berikut.

Berdasarkan rangkaian ini, out put pada 𝑌 adalah 𝑌 = 𝐴 ∙ 𝐴. Dengan menggunakan

teorema De Morgan persamaan ini dapat disederhanakan menjadi 𝑌 = 𝐴 ∙ 𝐴 = 𝐴 + 𝐴.


Persamaan baru ini sudah menyerupai dengan sifat komplemen dualisme dalam aljabar
Boole. Secara teori 𝐴 + 𝐴 = 1, artinya apapun nilai input 𝐴 baik itu 0 atau 1 maka akan
dihasilkan output 1. Sehingga secara teori output rangkaian logika ini akan selalu
menghasilkan nilai output 1 (lampu menyala).

Adapun data hasil percobaan yang diperoleh dalam praktikum adalah sebagai
berikut.
Tabel 5. Data Hasil Percobaan 1.b.
𝑨 𝑨 𝒀=𝑨+𝑨
0 1 1
1 0 1

Berdasarkan hail ini dapat diketahui bahwa apapun nilai input 𝐴 menghasilkan nilai out
put 𝑌 adalah 1. Saat percobaan diperoleh bahwa apapun nilai input 𝐴 yang dimasukkan
lampu selalu menyala. Jika hasil ini dibandingkan dengan teori yang ada maka hasil yang
diperoleh sudah sesuai dengan teori. Berdasarkan teori dalam aljabar Boole 𝐴 + 𝐴 = 1,
sehingga hasil yang diperoleh dalam percobaan ini sudah sesuai dengan teori. Jadi teori
aljabar Boole sudah terbukti benar utamanya adalah sifat komplemen dualisme.
6
7.2. Analisis Data Percobaan 2
Rangkaian logika percobaan 2 adalah sebagai berikut.

A
B
X

Berdasarkan rangkaian logika ini diperoleh hasil nilai output 𝑋 adalah 𝑋 = 𝐴 ∙ 𝐵 ∙ 𝐵.


Berdasarkan aljabar teorema De Morga persamaan ini dapat di sederhanakan menjadi

𝑋 = 𝐴 ∙ 𝐵 + 𝐵 = (𝐴 ∙ 𝐵) + 𝐵. Persamaan ini serupa dengan sifat absorbsi dualisme, di


mana berdasarkan sifat ini (𝐴 ∙ 𝐵) + 𝐵 = 𝐵. Adapun hasil data percobaan yang
diperoleh adalah:
Tabel 6. Data Hasil Percobaan 2 untuk Keluaran 𝑋
𝑨 𝑩 𝑿
0 0 0
0 1 1
1 0 0
1 1 1

Berdasarkan hasil ini dapat dianalisis bahwa nilai 𝑋 sama dengan nilai input 𝐵.
Sehingga dapat diketahui bahwa output untuk rangkaian logika ini hanya bergantung
pada nilai input 𝐵. Jika hasil ini dibandingkan dengan analisis teori makan hasil yang
diperoleh sudah sesuai dengan teori. Berdasarkan teori output 𝑋 untuk rangkaian logika
ini hanya bergantung dengan nilai input 𝐵.

Untuk nilai output pada titik 𝑌 berdasarkan rangkaian logika maka nilainya

adalah 𝑌 = 𝐴 ∙ 𝐵 ∙ 𝐵. Persamaan ini dapat disederhanakan lagi menggunakan teorema

De Morga, sehingga persamaan menjadi 𝑌 = (𝐴 + 𝐵) ∙ 𝐵 = (𝐴 + 𝐵) ∙ 𝐵. Persamaan

ini serupa dengan sipat absorbsi relasi dalam aljabar Boole (𝐴 + 𝐵) ∙ 𝐵 = 𝐵. Secara
teori pada rangkaian ini output 𝑌 adalah 𝐵. Output pada titik 𝑌 hanya bergantung pada
input 𝐵 yang diberikan.
7
Adapun hasil percobaan yang diperoleh adalah:
Tabel 7. Data Hasil Percobaan 2 untuk Keluaran 𝑌
𝑨 𝑩 𝒀
0 0 0
0 1 1
1 0 0
1 1 1
Berdasarkan data hasil percobaan yang diperoleh dalam percobaan dapat diketahui
bahwa output pada titik 𝑌 sama dengan input 𝐵. Sehingga dapat di analisis bahwa
output 𝐵 hanya bergantung pada input 𝐵. Jika dibandingkan dengan teori yang ada
maka hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan teori. Jadi sifat absorbsi dalam
percobaan 2 terbukti benar.

VIII. PERTANYAAN DAN JAWABAN


8.1. Pertanyaan Percobaan
1) Percobaan 1
Berdasarkan hasil pengamatan, bagaimana bunyi hukum X dan Y ?

Jawab:
Rangkaian Logika X:
Keluaran dari rangkaian logika yang bersifat komplemen relasi tidak bergantung
pada jenis masukannya bernilai 0 atau 1, namun keluaran selalu bernilai 0,
{𝐴 ∙ 𝐴 = 0}.

Rangkaian Logika Y
Keluaran dari rangkaian logika yang bersifat komplemen dualisme tidak
bergantung pada jenis masukannya bernilai 0 atau 1, namun keluaran selalu
bernilai 1, {𝐴 + 𝐴 = 1}.

2) Percobaan 2
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa ?
Jawab: berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa:
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅
𝐴 ∙ 𝐵 ∙ 𝐵̅ = (𝐴 ∙ 𝐵) + 𝐵 = 𝐴 ∙ 𝐵 ∙ 𝐵 = (𝐴 + 𝐵) ∙ 𝐵 = 𝐵

8
8.2. Pertanyaan dan Tugas
1) Dapatkan persamaan
𝑋 = 𝐴 ∙ 𝐴̅
𝑌 = 𝐴 + 𝐴̅
Diwujudkan hanya dengan gerbang NOR. Jika jawaban Anda ya, gambarkan
rangkaiannya
Jawab:
Iya, rangkaian tersebut dapat diwujudkan dengan menggunakan gerbang NOR
saja.
̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑋 = 𝐴 ∙ 𝐴 = 𝐴 ∙ 𝐴 = 𝐴 + 𝐴 = ̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐴+𝐴

A 𝐴

𝑋 = ̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐴+𝐴

𝑌 =𝐴+𝐴=𝐴+𝐴

A 𝐴

𝑌 =𝐴+𝐴

2) Rangkaian

A
C
B
X

D
Y

9
Tulislah persamaan aljabar Boole atau fungsi logika untuk titik C, D, X, dan Y
dari rangkaian logika di atas!
Jawab:
Pada titik C persamaan aljabar Boole-nya adalah
𝐶=𝐴 ̅̅̅̅̅̅
∙𝐵
Pada titik D persamaan aljabar Boole-nya adalah
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
̅ ∙ 𝐵̅ ∙ 𝐵 = (𝐴
𝐷=𝐴 + 𝐵) ∙ 𝐵
Pada titik X persamaan aljabar Boole-nya adalah
𝑋 = ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
̅̅̅̅̅̅
𝐴 ∙ 𝐵 ∙ 𝐵̅ = (𝐴 ∙ 𝐵) + 𝐵 = 𝐵
Pada titik Y persamaan aljabar Boole-nya adalah
𝑌=𝐴 ̅̅̅̅̅̅
̅ ∙ 𝐵̅ ∙ 𝐵 = (𝐴 + 𝐵) ∙ 𝐵 = 𝐵

3) Berdasarkan persamaan aljabar Boole untuk titik X, dan Y serta atas dasar hasil
pengamatan Anda melalui indikator LED pada out-put X dan Y, kesimpulan apa
yang Anda dapat ambil ? hukum aljabar Boole yang manakah itu?
Jawab:
Berdasarkan persamaan aljabar Boole dan hasil percobaan yang diperoleh maka
dapat disimpulkan bahwa out-put X dan Y hanya bergantung pada nilai input 𝐵.
Hukum aljabar Boole yang terpenuhi adalah hukum absorbsi, yakni:
(𝐴 ∙ 𝐵) + 𝐵 = (𝐴 + 𝐵) ∙ 𝐵 = 𝐵
IX. HASIL DAN PEMBAHASAN
9.1. Hasil
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka diperoleh hasil
percobaan sebagai berikut.
1) Hasil Percobaan 1
a. Out-put 𝑋 pada percobaan 1 tidak bergantung pada jenis input yang
diberikan pada 𝐴, di mana nilai out-put 𝑋 selalu 0 dan memenuhi sifat
komplemen relasi pada Aljabar Boole.
b. Out-put 𝑌 pada percobaan 1 tidak bergantung pada jenis input yang
diberikan pada 𝐴, di mana nilai out-put 𝑋 selalu 1 dan memenuhi sifat
komplemen dualisme pada Aljabar Boole
2) Hasil Percobaan 2
Out-put 𝑋 dan 𝑌 dari percobaan 2 hanya bergantung pada input B. Apabila
input B dimasukkan nilai 0 maka lampu padam (0), sebaliknya bila input B

10
dimasukkan nilai 1 lampu menyala (1), dan input A tidak memberi pengaruh
pada output yang dihasilkan. Rangkaian percobaan 2 memenuhi hukum
penyerapan absorpsi pada Aljabar Boole yaitu:
(𝐴 ∙ 𝐵) + 𝐵 = (𝐴 + 𝐵) ∙ 𝐵 = 𝐵
9.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka hukum-hukum aljabar Boole terbukti
benar secara praktik dan teori. Hasil praktikum menunjukkan hasil yang sama
dengan teori yang ada dalam aljabar Boole. Terdapat dua sifat yang dibuktikan
dalam percobaan ini yakni sifat komplemen dan sifat absorbsi. Percobaan 1 telah
membuktikan sifat komplemen relasi, yakni output nilainya selalu 0, dan sifat
komplemen dualisme yang outputnya selalu bernilai 1. Bentuk persamaan dalam
percobaan 1 adalah 𝐴 ∙ 𝐴 = 0 dan 𝐴 + 𝐴 = 1.

Selanjutnya pada percobaan 2 telah terbukti sifat absorbsi aljabar-aljabar


Boole. Sifat absorbsi menghasilkan out-put yang hanya bergantung pada salah satu
input saja, di mana dalam percobaan ini out-opuut hanya bergantung pada input 𝐵.
Ketika input 𝐵 diberikan masukan 0 maka out-put pada titik 𝑋 dan 𝑌 juga 0 (lampu
tidak menyala). Ketika input 𝐵 diberikan masukan 1 maka out-put pada titik 𝑋 dan
𝑌 juga 1 (lampu menyala). Adapun perlakukan pada input 𝐴 tidak memberikan
pengaruh pada out-put di titik 𝑋 maupun di titik 𝑌. Jadi dalam percobaan 2
terpenuhi sifat absorbsi dari Aljabar Boole.

(𝐴 ∙ 𝐵) + 𝐵 = (𝐴 + 𝐵) ∙ 𝐵 = 𝐵

Adapun kendala-kendala yang dialami dalam melakukan percobaan adalah


beberapa komponen praktikum yang sudah rusak. Salah satunya adalah LED yang
disediakan sudah putus dan tidak dapat lagi digunakan. Hal ini menghambat
praktikum yang dilakukan karena LED adalah indikator penting dalam menentukan
nilai out-put rangkaian logika yang diuji. Hal ini juga sangat rentan menyebabkan
kesalahan praktikum ketika tidak mengetahui bahwa lampu LED yang digunakan
telah mati. Untuk menghindari hal ini, maka antar kelompok saling bergantian
menggunakan LED yang masih berfungsi dengan baik.

11
X. KESIMPULAN DAN SARAN
10.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan percobaan ini
adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil pengamatan telah terbukti hukum-hukum aljabar Boole, yakni
hukum komplemen 𝐴 ∙ 𝐴 = 0 dan 𝐴 + 𝐴 = 1 dan hukum absorbsi (𝐴 ∙ 𝐵) + 𝐵 = 𝐵
dan (𝐴 + 𝐵) ∙ 𝐵 = 𝐵.
2. Persamaan Aljabar Boole dapat diwujudkan dalam rangkaian logika hanya dengan
menggunakan NAND 2 input atau NOR 2 input, di antaranya:

A
B
X

A 𝐴

𝑋 = ̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐴+𝐴

12
A 𝐴

𝑌 =𝐴+𝐴

10.2. Saran
Adapun saran yang dapat praktikan sampaikan adalah diharapkan untuk
praktikum-praktikum berikutnya lebih melengkapi alat-alat yang digunakan dalam
praktikum, terutamanya adalah lampu indikator out-put yakni LED.

13

Anda mungkin juga menyukai