Anda di halaman 1dari 5

Pembahasan

Teori dan Aliran dalam Akhlak (Etika Umum)


a. Aliran Hedonisme
Aliran ini juga mengatakan bahwa ukuran baik dan buruk secara ilmu
pengetahuan ialah bahagia.
b. Aliran Utilitariasme
Aliran ini mengatakan untuk mencari kebahagiaan untuk sesama makhluk.
c. Aliran Intuisionisme
Aliran ini berpendapat bahwa setiap manusia memiki kekuatan naluri batin yang
dapat membedakan hal yang baik dan buruk.1
d. Aliran Evolutionisme
Aliran ini berpendapat bahwa perbuatan akhlak itu sedikit demi sedikit menuju
arah yang lebih baik, baik itu dekat dengan cita-cita dan dikatakan buruk apabila
jauh dari cita-cita.
e. Aliran Idealisme
Aliran ini dipelopori oleh immanuel Kant (1724-1804) yang berpendapat bahwa
kerohanian ialah wujud paling dekat dengan perbuatan baik dan buruk.
f. Aliran Tradisionalisme
Aliran ini berpendapat bahwa yang menjadi norma baik dan buruk ialah tradisi
dan adat kebiasaan.
g. Aliran Naturalisme
Aliran ini berpendapat bahwa yang menjadi ukuran baik dan buruknya suatu
perbuatan ialah perbuatan yang sesuai dengan naluri yang ada pada dirinya
sendiri.
h. Aliran Theologis
Aliran ini berpendapat bahwa yang menjadikan ukuran baik dan buruknya suatu
perbuatan ialah didasari oleh ajaran-ajaran Tuhan.

1
Mustafa, A. Akhlak Tasawuf. Hal. 65
Pembahasan
Teori dan Aliran dalam Akhlak (Termasuk Etika Umum)
a. Aliran Hedonisme
Epicurus dan Golongan Epicurus merupakan ahli yang sangat berpengaruh pada
aliran hedonisme ini. Ia mengatakan bahwa kelezatan akal dan rohani itu lebih
penting dari pada kelezatan badan dan wajib bagi setiap manusia untuk
mengurangi kebutuhan serta keinginannya serta dianjurkan untuk hidup
sederhana. Aliran ini juga mengatakan bahwa ukuran baik dan buruk secara ilmu
pengetahuan ialah bahagia. Dan mengartikan bahagia sebagai kelezatan serta jauh
dari kepedihan. Namun, untuk mengukur kelezatan itu sendiri hendaknya
mengukur hal dan waktunya. Hedonisme dibagi menjadi 2, yaitu:
 Egoistic Hedonisme Aliran ini berpendapat ukuran kebaikan itu adalah
kelezatan untuk dirinya sendiri. Tetapi aliran ini tetap menganjurkan untuk
menyelidiki tindakaannya agar tetap kearah tujuan yang baik.
 Universalistic Hedonisme Aliran ini berpendapat atas "kebahagiaan
umum" agar manusia mencari kelezatan yamg sebesar-besarnya untuk
sesama manusia supaya mendatangkan manfaat.
b. Aliran Utilitariasme
Aliran ini hampir sama dengan aliran Universalistic Hedonisme yang mengatakan
untuk mencari kebahagiaan untuk sesama makhluk. Namun tiap-tiap manusia
yang ingin berbuat kebaikan kepada sesama, haruslah menimbang dulu akan
manfaat untuk dirinya sendiri dan kepada sesama, aliran ini mengkhawatirkan
akan ketidak seimbangannya manfaat untuk diri sendiri dibandingkan untuk
sesamanya. Yang dianjurkan adalah manfaat yang sama besarnya. Dan aliran ini
juga mengatakan ukuran kebahagiaan ialah lahir dan batin, tubuh dan akal.
c. Aliran Intuitionisme
Lamarck merupakan seorang ahli yang pertama kali membawa aliran ini. Aliran
ini berpendapat bahwa setiap manusia memiki kekuatan naluri batin yang dapat
membedakan hal yang baik dan buruk. Setiap orang dapat merasakan naluri batin
ini ketika akan melakukan sesuatu hal. Dan naluri inilah yang akan membantu
setiap manusia untuk mempertimbangkan tindakan mana yang akan diambil. Jadi
kekuatan batin merupakan sumber dan ukuran untuk perbuatan baik dan buruk.2
d. Aliran Evolutionisme
Aliran ini berpendapat bahwa perbuatan akhlak itu sedikit demi sedikit menuju
arah yang lebih baik, baik itu dekat dengan cita-cita dan dikatakan buruk apabila
jauh dari cita-cita. Dan yang dijadikan ukuran ialah merubah diri agar sesuai
dengan keadaan-keadaan yang mengelilingunya. Apabila diri kita dapat
menyesuaikan dengan keadaan sekitar dengan membawa kelezatan, maka
dekatlah kita kepada cita-cita dengan perbuatan yang baik.
e. Aliran Idealisme
Aliran ini dipelopori oleh immanuel Kant (1724-1804) yang berpendapat bahwa
kerohanian ialah wujud paling dekat dengan perbuatan baik dan buruk. Karena
suatu tindakan bisa dilakukan atas dasar kemauan diri sendiri. Faktor yang paling
penting untuk mempengaruhi manusia untuk melakukan perbuatan baik ialah
kemauan dan rasa kewajiban. Namun rasa kewajiban ini tidak dianjurkan sebagai
suatu tindakan yang memperhitungkan untung dan ruginya. Maka kemauan dan
rasa kewajiban ini harus dipadukan atas dasar semata-mata untuk melakukan
sesuatu hal yang membawa manfaat yang baik.
f. Aliran Tradisionalisme
Sumber aliran ini sebagian besar dipengaruhi oleh nenek moyang. Aliran ini
berpendapat bahwa yang menjadi norma baik dan buruk ialah tradisi dan adat
kebiasaan. Perbuatan itu dikatakan baik apabila sesuai dengan adat kebiasan yang
berlaku, dan sebaliknya dikatakan perbuatan buruk apabila menyalahi aturan adat
kebiasaan yang berlaku. Alian ini dapat dikatakan tidak universal karena hanya
berlaku disuatu tempat tidak berlaku secara keseluruhan.
g. Aliran Naturalisme
Aliran ini berpendapat bahwa yang menjadi ukuran baik dan buruknya suatu
perbuatan ialah perbuatan yang sesuai dengan naluri yang ada pada dirinya
sendiri. Karena setiap manusia dalam menuju suatu tujuannya, akan melakukan
suatu tindakannya didasari atas panggilan alami nalurinya. Maksud daripada

2
Mustafa, A. Akhlak Tasawuf. Hal. 65
naluri disini ialah suatu naluri alami yang secara otomatis muncul tetapi harus
tetap disesuaikan dengan akal pikirannya.
h. Aliran Theologis
Aliran ini berpendapat bahwa yang menjadikan ukuran baik dan buruknya suatu
perbuatan ialah didasari oleh ajaran-ajaran Tuhan. Dengan segala anjuran
perbuatan yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Namun secara
umum aliran ini masih banyak pertentangan, dikarenakan ajaran keTuhanan yang
dianut berbeda-beda.

Kesimpulan
Aliran-aliran dalam akhlak terbagi atas, yaitu:
Aliran Hedonisme
Aliran Utilitariasme
Aliran Intuitionisme
Aliran Evalutionisme
Aliran Idealisme
Aliran Tradisionalisme
Aliran Naturalisme

Aliran Theologis Sedangkan hubungan ilmu akhlak dengan ilmu lainnya antara
lain:
Ilmu Akhlak dengan Ilmu Tasawuf
Ilmu Akhlak dengan Ilmu Tauhid
Ilmu Akhlak dengan Ilmu Jiwa
Ilmu Akhlak dengan Ilmu Pendidikan
Ilmu Akhlak dengan Ilmu Filasafat
Ilmu Akhlak dengan Ilmu Sosiologi
Ilmu Akhlak dengan Ilmu Hukum
Ilmu Akhlak dengan Iman
Daftar Pustaka
Nata, Abuddin. 1996.
Akhlak Tasawuf.
Jakarta:Rajawali Pers Mustofa, A. 1997.
Akhlak Tasawuf.
Bandung: Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai