Undang Undangtentang Informasidan Transaksi Elektronik
Undang Undangtentang Informasidan Transaksi Elektronik
Undang Undangtentang Informasidan Transaksi Elektronik
net/publication/324703851
CITATIONS READS
0 16,989
1 author:
Adi Purnama
Bandung Institute of Technology
25 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Implementasi Teknik Iterative Improvement Heuristic for Flight Path Optimization dalam Penyelesaian TSP View project
All content following this page was uploaded by Adi Purnama on 23 April 2018.
Undang undang adalah sebuah peraturan yang mengikat setiap orang selaku warga negara untuk
mengatur, menganjurkan, menyediakan dana , menghukum, memberikan, memdeklarasikan, atau
membatasi sesuatu hal. Undang undang dibuat untuk mengatur kehidupan bersama , sebagai alat
untuk mencegah kerusakan-kerusakan yang mungkin ditimbulkan oleh oknum pribadi / kelompok
dalam lingkungan masyarakat. Undang – undang ditetapkan atas persetujuan bersama antara DPR
dengan presiden.
Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (atau biasa disebut dengan UU ITE) adalah
undang undang yang mengatur mengenai teknologi informasi secara umum. Undang undang ini
penting untuk dipahami bagi siapapun yang terlibat dalam penggunaan teknologi informasi , baik
sebagai pengguna, maupun pengembang. Hal ini disebabkan karena beberapa tindakan-tindakan
yang berkaitan dengan teknologi informasi didefinisikan sebagai perbuatan yang dilarang , dalam
undang undang ini.
Pentingnya UU ITE
4. Mencegah penyalahgunaan
Pemerintah perlu mendukung pengembangan teknologi informasi melalui infrastruktur
hukum, sehingga teknologi informasi dapat dimanfaatkan tanpa disalahgunakan.
Infrastruktur hukum ini dibuat dengan memperhatikan nilai agama, sosial, dan budaya
masyarakat Indonesia.
Meskipun setiap warga negara memiiki hak dan kebebasan dalam menggunakan informasi
(seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya) , undang-undang dasar 1945 menyatakan
bahwa hak tersebut tetap harus dibatasi agar menghormati hak dan kebebasan orang lain
jua. Sebagaimana tercantum dalam pasal 28 J ayat 2.
“Dalam menjalankan hak dan kebebasannya , setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang undang dengan maksud semata mata untuk
menjamin serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
Pengelolaan informasi merupakan sesuatu yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak. Berdasarkan UUD 1945, hal ini perlu dikontrol oleh negara untuk
kemaslahatan orang banyak. Dalam pasal 33 ayat 2 UUD 1945, tertulis bahwa :
“Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara”
Jangkauan undang undang ini tidak hanya di Indonesia, melainkan seluruh dunia. Siapa saja dan
dimana saja pihak tersebut,jika pihak tersebut melakukan sesuatu aktivitas (mengenai informasi dan
transaksi telektronik) yang memiliki akibat hukum di Indonesia atau merugikan kepentingan
Indonesia , pihak tersebut dapat terjerat UU ITE ini. Hal ini mengingat pemanfaatan teknologi yang
bersifat lintas teritorial / universal.
Beberapa definisi mengenai “merugikan kepentingan Indonesia” dijelaskan pada bagian penjelasan
UU ITE , yaitu :
Beberapa asas pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronik adalah sebagai berikut :
Sebelum memahami isi dari UU ITE, sebaiknya kita memahami beberapa pengertian dari istilah-
istilah yang ada di dalam undang undang ini, yaitu informasi elektronik, dokumen elektronik dan
sistem elektronik. Pengertian istilah ini tercantum dalam Bab 1 (Ketentuan Umum) pasal 1 UU No.11
tahun 2008.
Informasi elektronik adalah sekumpulan data elektronik yang telah diolah , memiliki arti, dan dapat
dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. Sistem elektronik adalah sserangkaian perangkat
dan prosedur elektronik untuk mempersiapkan, mengumpulkan , mengolah , menganalisis,
menyimpan, mengumumkan, mengirimkan, menyebarkan informasi elektronik. Sementara itu,
dokumen elektronik adalah informasi elektronik yang dibuat ,diteruskan , dikirimkan , diterima ,
disimpan dalam bentuk analog , digital , elektromagnetik , optikal ,dan sejenisnya yang dapat dilihat,
ditampilkan, didengar melalui sistem elektronik yang memiliki arti, dapat dipahami bagi orang yang
mampu memahaminya.
Jadi, kurang lebih, dokumen elektronik adalah berkas berkas elektronik seperti file gambar, file
dokumen, dll. Sementara itu, informasi elektronik adalah kandungan informasi dari dokumen
elektronik tersebut. Sistem elektronik adalah sistem untuk mengelola informasi elektronik tersebut,
seperti komputer, aplikasi , smartphone, dan sebagainya. Secara singkat, jika kamu mengakses file
gambar (yang berisi jadwal perkuliahan semester genap) dengan menggunakan smartphone. File
gambar tersebut adalah dokumen elektronik, informasi yang terkandung dalam file gambar tersebut
(jadwal perkuliahan) adalah informasi elektronik, dan smartphone yang kamu gunakan untuk
membuka file gambar tersebut adalah sistem elektronik.
Menurut undang undang ini, informasi elektronik dan hasil cetaknya merupakan bukti hukum yang
sah (dengan pengecualian untuk beberapa surat tertentu yang dinyatakan dalam undang undang,
surat tersebut harus dalam bentuk tertulis). Beberapa surat yang menjadi pengecualian , antara lain :
1. Surat berharga
2. Surat yang digunakan dalam proses penegakan hukum acara perdata, pidana,
administrasi negara.
Setiap orang dapat menyatakan hak, memperkuat hak yang sudah ada, atau menolak hak orang lain
berdasarkan informasi elektronik tersebut. Namun ia harus menjamin bahwa informasi elektronik itu
sah dan memenuhi syarat, yaitu dapat :
3. Diakses
4. Ditampilkan
5. Dijamin keutuhannya
6. Dapat dipertanggungjawabkan
Perdagangan Online
Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan usaha juga diatur dalam undang undang
ini. Undang undang ini menerangkan bahwa pelaku usaha yang menawarkan produknya melalui
sistem elektronik (sebagai contoh : sistem eCommerce).
Selain itu , setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan transaksi elektronik dapat disertifikasi oleh
lembaga sertifikasi keandalan. Lembaga ini berwenang untuk melakukan audit terhadap pelaku
usaha tersebut. Hasil audit ini adalah sertifikat keandalan transaksi elektronik. Sertifikat ini
memastikan bahwa pelaku usaha cukup dapat diandalkan / diyakini aman dalam hal pertukaran data
pada layanan transaksi elektronik tersebut.
Sistem Elektronik
Undang undang ini juga mengatur mengenai penyelanggara sistem elektronik. Penyelenggara sistem
elektronik adalah orang, penyelenggara negara, badan usaha, atau masyarakat yang menyediakan,
mengelola, dan mengoperasikan sistem elektronik, baik secara sendiri atau bersama sama kepada
pengguna sistem elektronik untuk keperluan dirinya atau pihak lain. Contoh penyelenggara sistem
elektronik adalah developer perangkat lunak, pengelola startup digital, divisi sistem informasi pada
suatu organisasi. Penyelenggara sistem elektronik harus memahami peraturan ini karena
pengelolaan informasi sudah masuk ke ranah hukum , sejak diberlakukannya undang undang ITE.
Setiap penyelenggara sistem elektronik harus menyelenggarakan sistem elektronik secara andal dan
aman serta bertanggung jawab terhadap beroperasinya sistem elektronik sebagaimana mestinya.
Andal berarti sistem elektronik memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Aman berarti sistem elektronik terlindungi secara fisik dan nonfisik. Beroperasi sebagaimana
mestinya berarti memiliki kemampuan sesuai dengan spesifikasinya. Sementara itu, bertanggung
jawab adalah ada subjek hukum yang bertanggungjawab secara hukum terhadap penyelenggaraan
sistem elektronik tersebut.
a. Dapat menampilkan kembali informasi elektronik secara utuh sesuai dengan masa retensi
yang ditetapkan dengan peraturan.
b. Dapat melindung ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan, keteraksesan informasi
elektronik dalam penyelenggaraan sistem elektronik tersebut.
c. Dapat beroperasi sesuai dengan prosedur atau petunjuk dalam penyelenggaraan sistem
elektronik
d. Dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yang dapat dipahami pihak bersangkutan.
e. Memiliki mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga kebaruan, kejelasan , dan
kebertanggungjawabn petunjuk.
f. Penyelenggara sistem elektronik wajib menghapus informasi elektronik yang tidak relevan di
bawah kendalinya , atas permintaan orang yang bersangkutan berdasarkan penetapan
pengadulan.
g. Setiap penyelenggara sistem elektronik wajib menyediakan mekanisme penghapusan
informasi elektronik yang sudah tidak relevan.
Siapapun berhak memiliki nama domain berdasarkan prinsip pendaftar pertama (first come first
serve) . Pemilikan dan penggunaan nama domain harus didasarkan pada itikad baik, tidak melanggar
prinsip persaingan usaha secara sehat, tidak melanggar hak orang lain. Yang dimaksud dengan
“melanggar hak orang lain” adalah seperti pelanggaran terhadap merek terdaftar, nama badan
hukum terdaftar, nama orang terkenal, dan sejenisnya yang intinya merugikan orang lain.Siapapun
yang dirugikan karena penggunaan nama domain tanpa hak oleh orang lain, berhak mengajukan
gugatan pembatalan nama domain tersebut. Maksud dari penggunaan tanpa hak adalah
pendaftaran nama domain yang bertujuan untuk menghalangi atau menghambat orang lain untuk
menggunakan nama tertentu , menyesatkan konsumen, atau merusak reputasi orang yang sudah
ternama.
Pengelola nama domain adalah pemerintah dan masyarakat. Jika terjadi perselisihan pengelolaan
nama domain oleh masyarakat, pemerintah berhak mengambil alih sementara pengelolaan nama
domain yang diperselisihkan. Pengelola nama domain yang berada di luar negeri, dan domain-
domain yang mereka registrasikan diakui keberadaannya sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan. Informasi elektronik yang disusun menjadi karya intelektual, situs
internet dilindungi sebagai hak kekayaan intelektual.
Data Pribadi
Penggunaan setiap informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang
harus dilakukan atas persetujuan orang yang bersangkutan (kecuali ditentukan lain oleh peraturan
undang undang). Setiap orang yang dilanggar haknya (soal penggunaan data pribadi ini) dapat
mengajukan gugatan.
Larangan - larangan
UU ITE secara eksplisit menyebutkan perbuatan – perbuatan terlarang mengenai informasi dan
transaksi elektronik. Berikut adalah larangan – larangan tersebut :
1. Dilarang dengan sengaja membuat atau menyebarkan informasi yang bemuatan :
a. Asusila
b. Perjudian
c. Penghinaan
d. Pencemaran nama baik
e. Pemerasan
f. Pengancaman kekerasan, menakut-nakuti.
g. Berita bohong
h. Informasi menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen
i. Cyber bullying
Setiap orang dapat mengajukan gugatan terhadap pihak yang menyelenggarakan sistem elektronik
atau pihak yang menggunakan teknologi informasi apabila pihak tersebut menimbulkan kerugian.
Pendapat
UU ITE berperan baik dalam menjaga ketertiban umum dari potensi potensi buruk yang dapat
ditimbulkan oleh teknologi. Dengan adanya undang-undang ini, keadilan dapat lebih ditegakkan.
Namun demikian, beberapa kelemahan dari UU ITE , selama ini dijadikan sebagai alat untuk
membungkam kebebasan berpendapat. Pasal pencemaran nama baik sering digunakan untuk
menjerat seseorang. Selain itu, bukti dokumen elektronik memiliki potensi untuk dipalsukan.
Pemalsuan bukti dokumen elektronik merupakan kelemahan dari UU ITE, mengingat UU ITE
menganggap dokumen elektronik merupakan bukti hukum yang sah.