Oleh :
Zahratul Amalia NIM
B. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Pada bagian ini menjelaskan beberapa kebutuhan untuk pendampingan siswa dalam
menentukan profesi setelah lulus Ujian Nasional, diantaranya ialah :
1. Siswa dapat menganalisis kemampuan diri
2. Siswa mempunyai problem solving yang bagus
3. Siswa mempunyai informasi tentang setiap profesi yang diminatinya
4. Siswa mendapat informasi tentang alur pendidikan yang sesuai dengan minat
profesi
5. Siswa mempunyai kesiapan mental dalam menghadapi sebelum dan sesudah
UNAS
C. TUJUAN
Adapun tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu
memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), barbagai
latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status social ekonomi)
serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
Selain itu bimbingan dan konseling adalah membantu pesrta didik dalam tugas
perkembangannya agar peserta didik memiliki jiwa pancasila, memiliki sikap positif,
dinamis terhadap perkembangan fisik dan psikisnya, memiliki sikap mandiri secara
emosional dan sosial ekonomi, memiliki pola hubungan sosial yang baik di dalam keluarga,
sekolah dan masyarakat, memiliki prestasi belajar yang baik dan dapat merencanakan dan
mengembangkan karirnya.
Dari beberapa penjelasan diatas Tujuan dari Bimbingan Konseling pada
pengembangan Karir ialah :
1. Diharapkan siswa mampu menentukan karir yang di kehendaki sesuai
dengan kemampuasn siswa
2. Menentukan karir bukan menjadi hal yang menakutkan dan
membingungkan bagi seorang siswa
3. Siswa memahami betapa pentingnya sebuah karir untuk menentukan masa
depan yang cerah.
D. KOMPONEN PROGRAM
Terdapat empat komponen yaitu
1. Pelayanan Dasar
Sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh Konseli melalui kegiatan
penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan
secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai
dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagi standart
kompetensi kemandirian ) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan
memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. (Rahman,
2008)
2. Layanan Responsif
Layanan Responsif pada dasarnya layanan intervensi yang berupa kegiatan
menanggapi siswa-siswa yang mengalami krisis dan yang memerlukan bantuan
khusus, serta pencegahan akan kemungkinan kesulitan dalam membuat pilihan. Di
samping itu, layanan ini juga berupa menanggapi kepedulian dan kebutuhan siswa
dalam jangka pendek yang terjadi dan dirasakan pada saat ini.
Dalam layanan responsif ini, peranan Guru Bimbingan dan Konseling
(Konselor) adalah memberikan layanan konseling individual/kelompok;
berkonsultasi dengan guru, kepala sekolah, dan personil sekolah lainnya, serta
orang tua siswa berkaitan dengan penangan siswa; dan mengkoordinasikan
berbagai strategi intervensi kepada siswa; serta merujuk siswa ke ahli lain jika
perlu. Adapun isi bimbingan yang dikemas ke dalam komponen layanan responsif
ini adalah topik-topik selektif dan prioritas dari aspek-aspek tugas perkembangan
yang tingkat ketercapaiannya masih jauh dari optimal atau yang masih sangat
rendah.
3. Perencanaan Individual
Layanan Perencanaan Individual pada dasarnya merupakan layanan
bantuan untuk semua siswa dalam membuat dan melaksanakan perencanaan
pribadi, sosial, pendidikan/belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini adalah
membantu siswa-siswa belajar memahami pertumbuhan dan perkembangannya,
membuat perencanaan dan melaksanakannya untuk menuju tujuan perkembangan
yang hendak dicapainya.
Dalam layanan perencanaan individual ini, peranan konselor adalah
memandu seluruh siswa dalam memahami, membuat perencanaan, dan
melaksanakannya untuk mencapai tujuan perkembangan yang ditetapkannya,
dalam forum kegiatan bimbingan kelompok atau klasikal.
4. Dukungan Sistem
Komponen program layanan ini memberikan bantuan kepada staf
Bimbingan dan Konseling di dalam melaksanakan tiga komponen layanan di atas,
dan kepada personil sekolah lainnya memberikan bantuan di dalam melaksanakan
program-program pendidikan lainnya di sekolah.
Terhadap layanan bimbingan dan konseling, dukungan yang perlu diberikan
ditujukan kepada: pengembangan program bimbingan dan konseling termasuk
pengelolaan anggaran, bahan-bahan, dan fasilitas; pengembangan staf; pemafaatan
sumber daya masyarakat; dan pengembangan dan/atau penataan kebijakan,
prosedur, dan petunjuk tertulis.
Terhadap program-program pendidikan lainnya, dukungan yang perlu
diberikan ditujukan kepada: perencanan perbaikan sekolah, penetapan pengelolaan
tempat, kegiatan administratif yang berhubungan dengan bimbingan, kerjasama
dengan program-program pendidikan vokasional dan pendidikan khusus. Dengan
kata lain, dukungan sistem ini diarahkan kepada upaya penataan sistem manajemen
untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling.
E. KOMPONEN PROGRAM
Keterangan :
1. Latihan soal SBMPTN
Perlunya akan latihan soal, merupakan usah yang tepat untuk membiasakan siswa dalam
mempersiapkan Ujian SBMPTN
2. Small group discussion
Diskusi yang berupa permasalahan yang dihadapi siswa, dan terdiri dari minimal 2
siswa, serta tetap didampingi oleh konselor
3. Game edukatif
Seorang siswa merasa jenuh ketika padatnya jam belajar membuat siswa tidak bisa
mengikuti program yang sudah ditetapkan, maka dari itu penyampaian materi dan
pendampingan dengan diselingi game merupakan cara untuk membuat anak lebih
semangat dan ceria.
4. Kunjungan rumah
Melihat fenomena sekarang ini, terdapat beberapa anak yang memerlukan dampingan
yang intensif, dan tidak bisa hanya melakukan pendampingan di sekolah saja, maka dari
itu kunjungan rumah untuk menyelaraskan dampingan konselor dengan Orang tua.
5. Individual appraisa
Individu diminta oleh konselor untuk menginterpretasi tentang bakat, minat,
keterampilan, dan prestasi yang ada dalam dirinya sendiri.
6. Individual advisemen
Konselor meminta individu yang bersangkutan untuk mempertimbangkan tentang
pendidikan, karir, sosial dan pribadi. Dan, kemudian bagaimana individu tersebut untuk
merealisasikan.
7. Follow up
Bekerjasama dengan pihak guru yang lain menindaklanjuti dari data yang diperoleh
untuk kemudian dievaluasi
8. Bazar kampus
Merupakan kerjasama sekolah dengan forum alumni untuk memberikan informasi siswa
tentang perguruan tinggi, yang kegiatannya berbentuk bazar.
9. Kolaborasi dengan wali kelas
Peran wali kelas sangatlah penting bagi semua siswa, karena wali kelas sendiri
merupakan guru terdekat dari tiap siswa, maka dari itu pendampingan sangatlah efektif
dan efisien ketika bersama-sama dengan wali kelas.
H. EVALUASI
Evaluasi ini dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data)
untuk mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan ketercapaian) kegiatan-kegiatan yang
telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan. Pengertian lain dari evaluasi ini
adalah suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan
menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-
tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.
Adapun fungsi evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah adalah:
Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing konselor) untuk
memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling. Memberikan
informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua siswa
tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian tugas-tugas
perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas
implementasi program BK di sekolah.
Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu
penilain proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui
sampai sejauh mana keefektivan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya, sedangkan
penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektivan layanan bimbingan
dilihat dari hasilnya. Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil antara lain:
1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan;
2. Keterlaksanaan program;
3. Hambatan-hambatan yang dijumpai;
4. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar;
5. Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan
bimbingan;
Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan,
pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar; dan keberhasilan siswa setelah
menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat.
Dalam penyusununan evaluasi ini, penulis menggunakan table, sehingga mudah
dipahami atau tidak dalam pelaksanaan program BK tersebut, dan dalam table tersebut di
jelaskan bahwasannya ketika bertanda (T) maka kegiatan tersebut sesuai dengan aspek
tersebut, tetapi ketika bertanda (X) maka program tersebut gagal, gambar table
TERLAMPIR.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Dudi. 2012. Model pengembangan Karier, jurnal penelitian pendidikan. Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Mayarakat. Vol. 13 No.2
Yusron I, Ahmad. 2012. PENGARUH BIMBINGAN KARIER DAN POLA ASUH ORANG
TUA TERHADAP KEMANDIRIAN SISIWA DALAM MEMILIH KARIR PADA KELAS XI
JURUSAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 SEDAYU. Fakultas
Tehnik Universitas Negeri Yogyakarta.