Disusun oleh:
Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2019
A. Definisi
Suspension Preheater merupakan susunan empat buah cyclone dan
satu buah calciner yang tersusun menjadi satu string. Suspension Preheater
adalah dasar dari sistem modern dalam pembuatan semen yang mulai
dipergunakan pada tahun 1920.
a. In-Line Calciner
In-Line Calciner adalah susunan suspension preheater
dengan kalsiner dibawahnya. In-Line Calcier umumnya dikenal
menghasilkan emisi NOX yang lebih rendah dibanding Separate-
Line Calciner, hal tersebut dikarenakan seluruh gas hasil
pembakaran kiln harus melewati kalsiner terlebih dulu.
b. Separate-Line Calciner
Separate-Line Calciner merupakan susunan suspension
preheater dengan kalsiner yang terpisah, biasanya sistem ini
menggunakan suspension preheater string ganda. Separate-Line
Calciner juga dikenal sebagai “air-only” Calciner sejak ruang
kalsinasi sebagian diimbangi dari kiln riser.
a. Drying
Pada proses ini terjadi penguapan kandungan air yang
dibawa oleh raw mix.
H2O(l) H2O(g)
b. Preheating
Pada proses ini terjadi dekomposisi mineral-mineral yang
terkandung dalam raw mix.
Sistem preheater bisa beberapa stages, namun teoritisnya terbatas hanya 4-6 stages.
Pada 4 stage preheater kiln, umpan masuk pada suhu 800˚C dan umumnya 20-30%
terkalsinasi. Gas dari unit kiln pada keluar pada suhu sekitar 350˚C. Waktu tinggal
material di preheaterkurang lebih 30 detik dan di kiln kurang lebih 40 menit. Kiln
berotasi pada 2 kecepatan dan pressure drop di preheater berksiar 300-600 mm dari
air. Kecepatan udara di cyclone ducts diatur kurang lebih 20 m/s. Kapasitas kiln
hingga 3500 ton/hari dengan konsumsi bahan bakar sebesar 750-800 kCa;/kg
clinker. DIkarenakan waktu tinggal material tidak mencapai 30 detik dan derajat
dekarbonisasi tidak mencapai 30%, maka rotary kiln akan melanjutkan reaksi
dekarbonisasi.
Kalsinasi raw meal membutuhkan panas yang cukup besar, karena terjaid pada suhu
900˚C.
Tepung baku mengalami pemanasan secara berulang di sepanjang tingkatan
cyclone dan material terpisah dari gas panas dengan gaya tangensial. Tepung baku
masuk ke suspension preheater melalui connecting duct antara cyclone 3 dan
cyclone 4 dan akan bersentuhan dengan gas panas yang keluar dari cyclone 3,
tepung baku akan terbawa gas panas menuju cyclone 4-1 dan 4-2 untuk dilakukan
pemanasan. Material halus akan terhisap oleh SP fan menuju ke raw mill unit,
sedangkan material kasar akan terpisahkan sebagai produk cyclone 4-1 dan 4-2
akibat gaya gravitasi. Produk cyclone 4-1 dan 4-2 akan masuk ke inert tube cyclone
2. Namun akibat hisapan SP fan, material masuk ke cyclone 3. Di dalam cyclone 3,
juga terjadi proses pemisahan material kasar dan halus. Material kasar akan keluar
sebagai produk cyclone 3 dan akan diumpankan ke dalam cyclone 2 sedangkan
material halus akan terhisap SP fan menuju ke cyclone 4-1 dan 4-2. Proses
pemisahan material kasar dan halus terjadi hingga cyclone 1. Produk pemisahan
raw meal di cyclone 1 diumpankan ke dalam kiln.
Keuntungan unit suspension preheater :
1. Gas panas yang keluar dari suspension preheater dapat digunakan sebagai
pemanas di raw mill dan coal mill.
2. Rotary kiln lebih pendek.
3. Penghematan bahan bakar.