Anda di halaman 1dari 2

B.

Lingkup Kewenangan

Kewenangan perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan ditegaskan dalam Surat


Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1239 tahun 2001 tentang Registrasi dan
praktik perawat pasal 15 huruf (a) yaitu melaksanakan asuhan keperawatan yang meliputi
pengkajian, penetapan diagnosis keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan keperawatan
dan melakukan evaluasi keperawatan dan huruf (b) yang berbunyi: tindakan keperawatan
sebagaimana dimaksud pada huruf (a) meliputi: intervensi keperawatan, observasi keperawatan,
pendidikan dan konseling kesehatan.

Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dilakukan berdasarkan penilaian dan


pengetahuan klinis yang dilakukan oleh perawat untuk meningkatkan status kesehatan klien/
pasien. Observasi keperawatan adalah tindakan pemantauan dan pencacatan perkembangan
kondisi pasien. Konseling adalah proses bantuan interaktif yang berfokus pada kebutuhan
masalah pasien atau orang dekat (keluarga) pasien untuk meningkatkan atau mendukung koping
penyelesaian masalah dan hubungan interpersonal. Sedangkan pendidikan kesehatan adalah
pengembangan dan pemberian instruksi dan pengalaman pembelajaran untuk memfasilitasi
perkembangan adaptasi tingkah laku yang mendukung kesehatan individu, keluarga, kelompok,
dan komunitas.

Penjabaran lebih lanjut mengenai kewenangan perawat sebagaimana dimaksud pasal 15


tersebut diatas, yaitu:
1) Melaksanakan pengkajian dasar kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
di sarana kesehatan.
2) Melaksanakan pengkajian lanjutan pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
di sarana kesehatan.
3) Melaksanakan analisis data untuk merumuskan diagnosis keperawatan lanjutan pada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat di sarana kesehatan.
4) Merencakan tindakan keperawatan sederhana dan kompleks pada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat di sarana kesehatan
5) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai tingkat kesulitan:
a) Tindakan keperawatan dasar pada kategori I, II, III, IV.
b) Tindakan keperawatan kompleks pada kategori I, II, III, IV.
6) Melakukan penyuluhan kesehatan meliputi:
a) Menyusun program penyuluhan dengan metode sederhana kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
b) Melakukan penyuluhan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
7) Melakukan kegiatan konseling kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat di sarana kesehatan.
8) Melaksanakan tindakan medis sebagai pendelegasian wewenang/tugas limpah
berdasarkan kemampuannya.
9) Melakukan tindakan diluar kewenangan dalam kondisi darurat yang mengancam nyawa
sesuai ketentuan yang berlaku/standing order di sarana kesehatan.
10) Dalam kondisi tertentu, dimana tidak ada tenaga yang kompeten, perawat berwenang
melaksanakan tindakan kesehatan diluar kewenangannya.
11) Melakukan evaluasi keperawatan, baik yang bersifat sederhana maupun kompleks pada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat di sarana kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai