1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “kerusakan”! Sebutkan kondisi umum dari
kerusakan material!
=
Kerusakan adalah ketidakmampuan suatu komponen untuk berfungsi sebagaimana
mestinya. Perpatahan tidak perlu harus terjadi. Selain itu,kerusakan atau failure dapat
diartikan sebagai loss of function atau loss of service life. Kondisi umum dari kerusakan
material diantaranya:
Suatu sistem atau komponen yang tidak dapat dijalankan (beroperasi).
Suatu sistem atau komponen yang masih dapat dijalankan (beroperasi), akan tetapi
tidak berfungsi semestinya.
Kerusakan serius yang menyebabkan suatu sistem atau komponen tidak aman untuk
digunakan lagi.
2. Sebutkan beberapa penyebab kerusakan yang umum terjadi pada suatu material teknik!
=
a. Salah Design
b. Salah dalam memilih material
c. Ketidaksempurnaan material
d. Salah pada proses pembuatan atau fabrikasi
e. Salah dalam perakitan komponen
f. Kondisi operasi tidak sesuai
g. Salah perawatan
h. Kontrol kualitas dan inspeksi yang tidak tepat
3. Buatlah analisis kerusakan pada “Jam Tangan” saudara yang biasa dipakai sehari-hari!
=
Jam tangan merupakan aksesoris pergelangan tangan yang dipakai dengan cara mengaitkan
kedua sisi dengan lubang dan batangan kecil. Dengan analisa gaya pembebanan yang
diterima oleh jam tangan ketika pemakaian, dapat disimpulkan bahwa daerah dengan
Mekanika Perpatahan dan Analisa Kegagalan Mohammad Ilham Daradjat
01- Reguler 1606904964
kondisi pembebanan yang berat dan terus-menerus adalah lubang pengait. Lubang pengait
ini dapat memiliki kemungkinan kerusakan yang tinggi dikarenakan pembebanannya yang
besar ketika pemakian.
5. Di bidang material (manufacture), ada istilah Failure Modes and Effects Analysis
(FMEA). Jelaskan konsep dan ruang lingkup dari FMEA dan kegunaannya, berilah contoh
di lapangan berikut resikonya!
=
FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) adalah suatu prosedur terstruktur untuk
mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan (failure mode).
FMEA digunakan untuk mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab dari suatu
masalah kualitas. Suatu mode kegagalan adalah apa saja yang termasuk dalam
kecacatan/kegagalan dalam desain, kondisi di luar batas spesifikasi yang telah ditetapkan,
atau perubahan dalam produk yang menyebabkan terganggunya fungsi dari produk itu.
Konsep FMEA yaitu menganalisa masalah kualitas yang muncul sejak ditahap
pengembangan, dengan adanya analisa kualitas di tahap awal ini maka tindakan korek
sidapat langsung diambil, dan desain langsung dapat diperbaiki. Pada awalnya FMEA
mengklrafikasikan jenis failure mode yang muncul, selanjutnya menentukan dampaknya
terhadap produksi, dilanjutkan dengan menjalankan tindakan koreksi.
Secara umum, FMEA ( Failure Modes and Effect Analysis) didefinisikan sebagai
sebuahteknik yang mengidentifikasi tiga hal, yaitu:
Penyebab kegagalan potensial dari sistem, desain produk, dan proses selamasiklusnya.
Efek dari kegagalan tersebut.
Tingkat kekritisan efek kegagalan terhadap fungsi sistem, desain produk, dan proses.
Adapun jenis-jenis FMEA yang dapat diterapkan dalam sebuah industri manufaktur,
antaralain:
Severity merupakan tingkat kerugian atau bahaya yang terjadi atau timbul. Nilai
severitytinggi apabila terjadi kerugian besar atau tingkat bahaya tinggi.
Occurance merupakan seberapa sering atau seberapa banyak suatu kegagalan
akan terjadi,dimana nilai occurance akan tinggi apabila sering terjadi kegagalan.
Detection merupakan tingkat deteksi, kemampuan system dalam mendeteksi
terjadinyakegagalan. Nilai detection tinggi jika apabila memiliki kemampuan
mendeteksiyang rendah.
Dari ketiga nilai di atas jika dikalikan akan menghasilkan nilai RPN.
Sistem manajemen untuk berbagai jenis industri manapun penggunaan FMEA ini sangat
baik. Berdasarkan ISO/TS-16949 (standar sistem manajemen mutu untuk industri
automotive), FMEA disyaratkan dilakukan pada saat perancangan produk maupun pada
saat perancangan proses produksi. Secara ekspilisit ISO-9001 tidak mensyaratkan
dilakukannya FMEA. Walaupun demikian perusahaan akan sangat baik apabila
menerapkan FMEA ini untuk memmenuhi persyaratan tentang tindakan pencegahan.
Mekanika Perpatahan dan Analisa Kegagalan Mohammad Ilham Daradjat
01- Reguler 1606904964
6. Di bidang korosi, ada istilah yang disebut dengan Risk Based Inspection (RBI). Jelaskan konsep
dan ruang lingkup dari RBI dan kegunaannya, berilah contoh di lapangan berikut resikonya!
=
Risk Based Inspection (RBI) adalah metode untuk menentukan rencana inspeksi
(equipment mana saja yang perlu diinspeksi, kapan diinspeksi, dan metode inspeksi apa
yang sesuai) berdasarkan resiko kegagalan suatu peralatan. RBI dapat dikatan sebagai suatu
metode yang digunakan untuk menentukan rencana inspeksi seperti waktu
inspeksi,equipment mana saja yang butuh diinspeksi, dan metode yang digunakan
berdasarkan pada resiko kegagalan dari suatu komponen yang dapat dibuat.
RBI memiliki konsep dasar berupa:
RBI = Probility of Failure x Consequence of Failure
Misalkan pada perusahaanoil and gas ada sebuah pipa penyalur minyak yang baru
dilakukan pelapisan (coating ) mengakibatkan pipa tersebut memiliki kemungkinan terjadi
suatu failure yang rendah tetapi memiliki konsekuensi yang besar apabila mengalami
failure pada pipa penyalur minyak. Apabila dilakukan perhitungan menggunakan
persamaan RBI, nilai dari probability of failure yang rendah dan nilai consequence of failure
yang tinggi akan menghasilkan nilai RBI yang sedang. Artinya resiko kegagalan akibat korosi
pada pipa penyalur minya tersebut masih sedang.