Dosen Pembimbing
2. Arsiana P07220118035
4. .Mustajam P07220118051
C. Analisa situasi
1. Memberikan penyuluhan bagi warga
A. Warga siap untuk mengikuti penyuluhan kesehatan dari mahasiswa
B. Warga sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan terbukti dengan
adanya pertanyaan yang disampaikan
C. Penyuluhan dikatakan berhasil karna pada saat dievaluasi sebagian
warga mampu mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh
mahasiswa yang menleyeluruh
2. Penyuluhan mahasiswa Poltekkes
A. Mahasiswa mampu menguasai materi yang disampaikan
B. Mahasiswa mampu membuat suasana menarik saat penyuluhan
berlangsung
D. Pokok Materi
a. Pengertian gizi buruk
b. Penyebab gizi buruk
c. faktor-faktor gizi buruk
d. tanda dan gejal
e. pencegahan
f. Penanggulangan
E. Metode penyuluhan
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
F. Media
a. Laflet
b. Pengeras suara
c. Tanya jawab
d. Power point
e. Leptop
Pengertian dari gizi buruk adalah sebuah keadaan tubuh yang merusak
beberapa bagian dalam tubuh akibat dari kurangnya gizi yang di konsumsi
anak tersebut. Gizi buruk ini terjadi ketika kondisi tubuh dalam keadaan
kekurangan gizi yang diakibatkan oleh kurangnya asupan makanan yang
mengandung gizi dan juga protein. Jadi dengan kata lain, gizi buruk terjadi
ketika anak tidak mendapatkan asupan energi dan protein yang cukup
sehingga perkembangan organ tubuh sang anak tidak bisa berkembang dengan
maksimal (Helda sihombing, 2013).
Pengertian gizi buruk menurut Depkes RI, masalah gizi buruk adalah
faktor pembunuh utama bagi bayi dan balita. Gizi buruk pada balita tidak
terjadi secara tiba – tiba, tetapi diawali dengan tidak bertambahnya berat
badan bayi sehingga tidak mampu melewati batas minimal berat bayi yang
sesuai dengan umurnya. Petunjuk awal terjadinya gizi buruk adalah perubahan
berat badan balita dari waktu kewaktu. Dalam periode 6 bulan, bayi yang
berat badannya tidak naik dua kali dari berat awalnya berisiko mengalami gizi
buruk 12,6 kali di bandingkan pada balita yang berat badannya naik terus
(Helda Sihombing, 2013).
Malnutrisi (gizi buruk) adalah suatu istilah umum yang merujuk pada
kondisi medis yang disebabkan oleh diet yang tak tepat atau tak cukup.
Walaupun seringkali disamakan dengan kurang gizi yang disebabkan oleh
kurangnya konsumsi, buruknya absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein tingkat berat
akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit
dalam waktu lama. Itu ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB
terhadap TB) dan atau hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala
marasmus, kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor (Dirga, 2012).
B. Etiologi/ Penyebab
Dapat menyertai prematuritas atau merupakan penyakit pada neonatus,
dimana menyusuinya kurang baik karena daya isapnya belum baik. Juga terjadi
apabila terus-menerus hanya diberi susu ibu tanpa tambahan. Infeksi terutama
diare, seringkali merupakan penyakit penyerta.
Tanda – tanda:
a. Anak tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit.
b. Wajah seperti orangtua
c. Cengeng, rewel
d. Perut cekung
e. Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada.
f. Sering disertai diare kronik atau konstipasi / susah buang air, serta
penyakit kronik.
g. Tekanan darah, detak jantung dan pernafasan berkurang.
Pada marasmus kalori yang dibutuhkan kurang sekali. Pada diet yang
sempurna, kalori didapat dari :
Hidrat arang : 50-55%
Lemak : 30-35%
Protein : 15%
Apabila hidrat arang kurang, maka depot glycogen yang akan digunakan.
Bila depot sudah habis, maka akan menggunakan subcutant fat akibatnya anak
akan menjadi kurus. Bila protein lemak sudah habis, maka akan menggunakan
protein jaringan, akibatnya otot-otot menjadi atrophy. Lemak yang terak