Anda di halaman 1dari 4

Lembar Kerja

Profesionalisme Bidan

Nama Mahasiswa : Herawati NIM/Kelas : 1610104126 / B4


Nama Bidan : Bidan Sugiharti
Usia bidan : 61 Tahun
Alamat : Komplek Melong Garden, Jalan Bomber Raya No.2 RT07 RW 29,
Cimahi.
Cerita yang menginspirasi
Profesi bidan hingga kini masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Karena
pelayanan yang diberikan bidan, kerap menjadi pilihan pertama khususnya ibu hamil untuk
memeriksakan kandungannya.Selain tempat praktik, bidan biasanya melayani 24 jam untuk
persalinan. Layanan bidan dinilai cukup mudah dijangkau oleh masyarakat karena hampir
ada di setiap wilayah.
Sugiharti, salah satu bidan yang masih melayani masyarakat meski pada tahun ini
sudah memasuki usia 61 tahun. Sudah hampir 24 tahun, Sugiharti membuka praktik di
rumah yang juga menjadi tempat tinggalnya tersebut. "Saya praktik sejak tahun 1995, tapi
mulai full praktik setelah pensiun dari bidan di Puskesmas," kata perempuan asli Garut,
Jawa Barat ini saat di temui di tempat praktiknya belum lama ini. Menjadi Bidan sudah
menjadi cita-cita Sugiharti sejak kecil. Saat kecil ia senang melihat bidan berpakaian putih-
putih. Dalam bayangannya, sangat menyenangkan bisa menolong orang lain. Karena itu,
Akhirnya bidan sugiharti memutuskan masuk ke Akademi Kebidanan di UNJANI, Cimahi
sekitar tahun 1992. Saat menempuh pendidikan di UNJANI, ia sempat praktik di RS Hasan
Sadikin Bandung. Untuk memperdalam ilmunya, Sugiharti kemudian melanjutkan
pendidikan di STIKES Sukabumi. Lalu setelah lulus, ia bekerja di Puskesmas Melong Asih,
Cimahi.
"Saya ingin memperdalam ilmu, apalagi saya ingin bisa menolong persalinan dan
buka praktik sendiri di rumah”, ujarnya. Setelah itu, ia ditugaskan di Puskesmas Cimahi
Tengah. Selama tugas di Cimahi inilah, ia juga membuka praktik di rumah selepas tugas.
Tempat praktiknya memiliki satu ruang persalinan dan dua ruang pemulihan
pasca melahirkan. Selepas pensiun, Sugiharti kini 24 jam melayani pasien melahirkan.
Namun ia melayani pemeriksaan ibu hamil sesuai jam praktik. "Untuk melahirkan saya
melayani 24 jam, tapi pemeriksaan ibu hamil saat jam kerja saja," ujarnya. Setelah
bertahun-tahun menjadi bidan, Sugiharti sudah cukup banyak menangani pasien.
Pengalaman menangani pasien sangat banyak.
Pertama kali menangani pasien, ia justru dihadapkan pada pasien yang hamil anak
kembar. Saat itu, ia membantu dokter di tempatnya bekerja yang akan menangani
pasien melahirkan. Dokter memprediksi waktu melahirkan belum tiba dan meninggalkan
pasien untuk suatu keperluan. Tanpa diduga, tidak lama setelah dokter pergi, pasien tersebut
mengalami kontraksi dan saya pun langsung turun tangan membantu proses persalinan.
"Ternyata bayinya kembar, Alhamdulilah ibu dan bayinya sehat dan selamat, lalu tidak
lama dokter datang untuk membantu," katanya. Menurutnya, menangani pasien dengan
bayi kembar bukanlah kapasitas seorang bidan. Namun ia beberapa kali menangani pasien
dengan hamil kembar di tempat praktiknya. Ia mengaku pasien dengan bayi kembar yang
ditanganinya bukanlah pasien yang memeriksakan kehamilan rutin di tempat praktiknya.
Namun saat persalinan, pasien tersebut datang ke tempat praktiknya. "Pasien sudah posisi
mau melahirkan, dan dalam keadaan sudah bukaan lengkap. Jadi saya harus siaga menolong
persalinannya, karena kalau dirujuk ke rumah sakit takut melahirkan di jalan. Alhamdulilah
selamat, bayi dan ibunya sehat," katanya.
Sebagai bidan, diakuinya ada aturan yang harus dipenuhi, salah satunya larangan
menangani pasien dengan kondisi khusus seperti hamil kembar, serta ibu hamil dengan
resiko yang bisa membahayakan ibu dan bayi. Namun ia kerap dihadapkan pada kondisi
pasien yang datang sudah dalam keadaan lengkap. Kondisi tersebut membuatnya sulit
menolak atau merujuk ke rumah sakit dengan memperhatikan kondisi keselamatan Ibu dan
bayinya. Oleh karena itu, ia menyarankan agar ibu-ibu hamil rutin memeriksakan
kehamilannya agar bisa mencegah kasus yang berisiko saat melahirkan.
Dengan berbagai pengalaman menangani pasien, ia lebih sigap bila mengetahui ibu
hamil yang kehamilannya dirasa mengkhawatirkan. Namun tetap saja, ia harus berhadapan
dengan kondisi-kondisi seperti plasentanya tidak pada posisi yang benar ataupun kondisi
yang bisa membahayakan sang ibu dan bayinya. Karena itulah, setiap kali pasien hamil
yang memeriksakan kandungannya, ia selalu memberikan arahan lengkap soal kehamilan
seperti gizi bagi ibu hamil hingga memberikan informasi seputar KB dan cara ibu
mendukung tumbuh kembang anak.
"Saya mendapat buku khusus, yakni buku kesehatan ibu dan anak. Saya berikan
buku ini kepada pasien yang memeriksakan kehamilannya di tempat praktik saya. Saya
jelaskan isi dari buku tersebut agar ibu hamil paham dan mempraktikannya," ujarnya. Ia
juga selalu menekankan akan pentingnya menjaga tumbuh kembang bayi dan anak. Seperti
asupan makanan dan minuman pendamping ASI yang baik untuk bayi dan anak.
Menurutnya, masa tumbuh kembang bayi bukan hanya saat bayi dilahirkan, tetapi juga
harus diperhatikan oleh perempuan setelah menikah. Terlebih setelah mengetahui hamil,
seorang calon ibu harus sudah menjaga kandungannya dengan asupan makanan dan
minuman yang bergizi. "Karena tumbuh kembang bayi yang baik akan berpengaruh
terhadap masa depan anak. Anak sehat akan menjadi generasi maju, karena itu calon ibu
harus sudah mempersiapkan sejak dini," katanya.
Diakuinya, tidak mudah memberikan informasi seputar pentingnya menjaga kehamilan.
Karena meski sudah menerangkan panjang lebar, masih ada ibu yang kurang paham
bahkan mengabaikannya. Meski begitu, hal ini dianggapnya sebagai suka duka menjadi
seorang bidan. Ia harus tetap melayani dengan sepenuh hati meski setiap pasien memiliki
sifat atau kepribadian yang berbeda.
"Suka duka pasti ada, tapi saya terima dengan senang hati. Ini sudah menjadi bagian
dari tugas saya sebagai bidan. Kalau ada duka, anggap saja sebagai resiko profesi.
Alhamdulilah, saya senang menjalani profesi ini," katanya.
Ibu Neng Juamariah ( Ibu dari Fathiyyah Azizah ) – Pasien Bidan Sugiarti
"Ibu Bidan Sugiarti sangat membantu saya dalam berbagai hal, mulai dari pengetahuan
tentang kesehatan, kehamilan, dan perkembangan anak."
"Saya tidak perlu lagi jauh-jauh untuk memeriksakan kesehatan baik pada waktu hamil,
sampai melahirkan. Kontrol rutin semasa kehamilan membantu saya menjalani semuanya
dengan lancar."
"Bahkan setelah melahirkan pun Bidan Sugiarti setia menemani baik dalam pelayanan
imunisasi dan Keluarga Berencana."
"Terimakasih Bidan Sugiarti dengan semua pelayanannya membantu proses persalinan
dan membantu menciptakan anak-anak yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai