MAKALAH
disusun oleh :
Putri Naily Rohmatika
1
Syamsul Bachri Thalib, “Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif”,
(Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 273
A. Profesionalisme Guru
a. Pengertian Profesionalisme
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, profesionalisme mempunyai
makna; mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu
profesi atau yang profesional. Profesionalisme merupakan sikap dari
seorang profesional. Artinya sebuah term yang menjelaskan bahwa setiap
pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh seseorang yang mempunyai keahlian
dalam bidangnya atau profesinya.
Konsep profesionalisme, seperti yang dikembangkan oleh Hall, kata
tersebut banyak digunakan peneliti untuk melihat bagaimana para
profesional memandang profesinya, yang tercermin dari sikap dan perilaku
mereka. Konsep profesionalisme seperti yang dijelaskan Sumardi, bahwa
ia memiliki lima prinsip atau muatan pokok, yaitu:
pertama, afiliasi komunitas (community affilition) yaitu menggunakan
ikatan profesi sebagai acuan, termasuk di dalamnya organisasi formal atau
kelompok-kelompok kolega informal sumber ide pertama pekerjaan.
Melalui ikatan profesi ini para profesional membangun kesadaran profesi.
Kedua, kebutuhan untuk mandiri (autonomy demand) merupakan
suatu pandangan bahwa seseorang yang profesional harus mampu
membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah,
klien, mereka yang bukan anggota profesi).setiap adanya campur tangan
(intervensi) yang datang dari luar, dianggap sebagai hambatan terhadap
kemandirian secara profesional. Banyak yang menginginkan pekerjaan
yang memberikan hak-hak istimewa untuk membuat keputusan dan
bekerja tanpa diawasi secara ketat. Rasa kemandirian dapat berasal dari
kebebasan melakukan apa yang terbaik menurut yang bersangkutan dalam
situasi khusus.
2
Hasan Baharun, ‘Total Moral Quality: A New Approach for Character Education in
Pesantren’, Ulumuna, 21.1 (2017), 57–80.
3
Hasan Baharun, ‘Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Sistem Kepemimpinan
Kepala Madrasah’, At-Tajdid: Jurnal Ilmu Tarbiyah, 6.1 (2017), 1–25.
4
Hasan Baharun and Robiatul Awwaliyah, ‘Pendidikan Multikultural Dalam
Menanggulangi Narasi Islamisme Di Indonesia’, Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of
Islamic Education Studies), 5.2 (2017), 224–43.
5
Hasan Baharun, Pengembangan Kurikulum : TEORI DAN PRAKTIK, 2017.
6
Pancaran kelebihan seseorang atas orang lain dalam suasana pengakuan dan
penerimaan yang tulus dari orang lain itu. Lihat Ramayulis, “Ilmu Pendidikan Islam”, (Jakarta:
Kalam Mulia, 2002), hlm. 128
7
Syamsul Bachri Thalib, “Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif”,
(Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 274.
10
Syamsul Bachri Thalib, “Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris
Aplikatif”,... hlm 274-276